His Second Chance - Bab 3 Surat Hutang
Seluruh orang dalam toko roti terdiam, dan semua orang memandang Jeremy Lin dengan mata aneh.
Michael Huang diam-diam mengaguminya, ah, istri yang begitu cantik.
Jeremy Lin sedikit terkejut pada awalnya, dan kemudian dia sedikit bertanya-tanya, pemuda bernama Lucky He ini terlihat biasa saja, bagaimana dia bisa menikahi istri yang begitu cantik?
Melihat BMW x5 di luar, Jeremy Lin langsung menebak sesuatu. Lucky He adalah orang kaya, maka urusan kali ini mudah ditangani, hanya dalam hitungan menit maka dia bisa melunasi pinjaman 100-200 ribu RMB (sekitar 200-400 juta rupiah).
"Ist ... Istriku, aku baru saja tersadar, dan aku hanya bercanda".
Jeremy Lin tersenyum kecut, karena baru pertama kali memangil dengan sebutan istri, dan masih sedikit tidak nyaman, dan kemudian berkata, "Aku berhutang sedikit uang kepada sekelompok orang ini. Bisakah kamu memberi aku kartu bankku agar aku dapat menarik uang itu dan mengembalikannya kepada mereka".
"Kartu bank? Kamu memiliki uang di kartu bankmu?" Kata wanita cantik dengan dingin.
"Ah? Di mana semua tabunganku? Apakah kamu yang membantu menyimpannya? Bantu aku mengambil sedikit dan aku mau mengembalikannya kepada mereka." Jeremy Lin sedikit bingung, berpikir bahwa uang dari orang kaya ini disimpan oleh istrinya.
"Menyimpan?"
Wanita cantik mencibir dan berkata dengan marah, "Kapan kamu punya tabungan? Dalam dua puluh tahun terakhir, kamu makan dan minum dari keluarga kami, kapan kamu mencari uang?"
Orang-orang dalam toko roti menjadi lebih diam, dan semua orang menatap mata Jeremy Lin bahkan lebih aneh.
Michael Huang bahkan lebih mengagumi lagi, idola mereka semua, sudah tidak ada uang, bisa mendapatkan istri yang sangat cantik, dan hidup hanya dengan mengandalkan istrinya saja!
Wajah Jeremy Lin sangat malu, dan sekarang dia mengerti, pria ini tidak kaya, melainkan menumpang pada keluarga orang lain.
"Anak muda, terima kasih atas kebaikan kamu. Aku tidak perlu kamu membantuku membayar kembali uang itu, aku bisa menanganinya sendiri." Ibu Jeremy Lin buru-buru berkata.
"Bibi, aku adalah teman baik dari Jeremy Lin. Aku pasti akan membantu kamu membayar kembali uang itu. Beri aku waktu." Kata Jeremy Lin dengan getir.
Ternyata Lucky He ini hidup dari keluarga orang lain, dia sangat malu untuk meminta uang kepada wanita cantik ini, jadi dia hanya bisa menemukan cara lain untuk membantu ibunya membayar hutangnya.
Kemudian Jeremy Lin membuat surat hutang, menggunakan sidik jarinya, dan menyerahkannya kepada Michael Huang.
Melihat istri Jeremy Lin mengendarai mobil yang bagus, Michael Huang tidak khawatir dia tidak akan bisa mendapatkan uang, jadi dia pergi bersama sekelompok anak buahnya. Sebelum pergi, dia tidak lupa dengan rakus melirik betis putih wanita cantik itu.
“Aku tidak akan membantumu untuk membayar uang ini.” kata Wanita Cantik itu dengan dingin. Dia tidak tahu kapan orang tidak berguna ini menjadi begitu memiliki rasa persaudaraan, dan ketika dia bangun, dia mencoba untuk membayar hutang temannya.
"Jangan khawatir, aku bisa membayarnya sendiri".
Jeremy Lin sedikit tidak senang, wanita ini memang cantik, tetapi dia memiliki sikap buruk terhadap suaminya. Dia tidak malu-malu mengungkapkan kekurangannya di depan orang luar.
"Anak muda, mengapa kamu melakukan ini? Aku bisa membayar hutang ini sendiri." Mata merah dan bengkak ibu Jeremy Lin sedikit lembab, dan dia mengingat putranya tidak pernah mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia memiliki teman yang begitu baik seperti ini.
"Inilah yang harus aku lakukan, Bibi, Jeremy Lin sudah tidak ada lagi. Aku akan menjadi putramu, dan aku akan menjagamu".
Mata Jeremy Lin juga menjadi lembab, Ibunya jelas di depannya, tetapi ibunya tidak bisa mengenali dirinya. Membiarkan ibunya menerima kesusahan seperti ini, sungguh dia merasa tidak berbakti.
"Bibi, sampai ketemu lagi besok".
Sebelum air mata keluar, Jeremy Lin melepaskan sepatah kata dan berjalan keluar dengan cepat. Ketika dia berjalan ke pintu, dia tiba-tiba berhenti dan tersedak. "Bibi, jika Jeremy Lin, dia pasti tidak ingin kamu bunuh diri, kamu harus menghargai hidupmu, hiduplah dengan baik dan jalani bagiannya".
Setelah berbicara, Jeremy Lin tidak ragu-ragu lagi, dan berjalan keluar dari toko roti.
Ibu Jeremy Lin terkejut dan menatap Jeremy Lin dengan linglung.
Wanita cantik itu melirik ibu Jeremy Lin, tidak berbicara, berbalik dan mengikuti.
Setelah masuk ke dalam mobil, wanita cantik berkata dengan tidak senang, "Aku tidak keberatan kamu menjadi orang baik, tetapi kamu baru saja bangun, setidaknya kamu harus berbicara denganku, apakah kamu tahu berapa banyak usaha yang aku lakukan untuk mencari kamu?"
"Maaf, lain kali tidak begitu lagi." Nada suara Jeremy Lin sedikit dingin, pada saat ini yang dia khawatirkan hanyalah ibunya.
Melihat ekspresinya yang acuh tak acuh, wanita cantik itu tiba-tiba tidak bisa mengatakan apa-apalagi, Dia menatap Jeremy Lin dengan kesal, lalu dengan sekuat tenaga menggerakkan gigi mobil dan kembali ke pusat perawatan.
Dokter melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk Jeremy Lin dan menunjukkan bahwa semuanya normal, dan kemudian menjalani prosedur pemulangan untuk Jeremy Lin.
Dalam perjalanan kembali, Jeremy Lin melihat wajah wanita cantik ini dengan cermat, merasa sedikit berhalusinasi, tiba-tiba ada istri yang begitu cantik, sangat sulit untuk dipercaya.
Pada saat yang sama, dia menyalahkan dirinya sendiri di dalam hatinya. Dia menempati tubuh orang lain dan istri orang lain. Apakah itu benar-benar baik?
Jantungnya berdegup kencang saat memikirkan berbagi ranjang dengan wanita cantik di malam hari.
Dia ingin mengetahui beberapa informasi tentang dia dan Lucky He lewat wanita cantik ini, bagaimanapun juga dia bahkan tidak tahu namanya, tetapi dia juga takut ketahuan, sehingga dia tidak berani mengatakan apa-apa.
Sebenarnya Jeremy Lin benar-benar ingin membuat alasan amnesia, tetapi dia merasa ini tidak sesuai, karena dia telah mengingat wanita cantik itu, dan jika tetap berpura-pura ingatan maka ini sama saja tidak berguna.
Pada saat ini, ponsel wanita cantik berdering, dia mengangkatnya dan menutup telepon setelah beberapa kali berbunyi, lalu menghentikan mobil ke pinggir jalan, mengambil 100 RMB (sekitar 200 ribu rupiah) dari dompetnya dan menyerahkannya kepada Jeremy Lin, berkata, "Ada keadaan darurat di klinik. Aku harus cepat kembali, kamu bisa naik taksi sendiri, orang tuaku ada di rumah".
"Aku akan pergi ke klinik bersamamu. Mungkin aku bisa membantu." Jeremy Lin ragu-ragu dan berkata, dia bahkan tidak tahu seperti apa orang tuanya. Akan sangat memalukan untuk kembali.
Membantu?
Wanita Cantik melihatnya dengan dingin, kata-kata ini dari si pembual, dan sangat konyol sekali.
Mobil berhenti di depan sebuah klinik. Tanda di pintu bertuliskan Klinik Hua’an. Klinik itu kecil, dengan total lebih dari puluhan anggota staff, tapi kelihatannya cukup formal.
Segera setelah wanita cantik masuk, seorang dokter pria berkacamata berlari dan berkata dengan cemas, "Kepala Jiang, ayo cepat lihat, sudah dua dosis suntikan anti demam. Kepala anak itu masih panas, dan dia terus menangis sampai menjadi sangat serak".
Wanita cantik buru-buru berganti menjadi jas putih dan berjalan cepat ke dalam ruang konsultasi.
Marcella Jiang.
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgeYou're My Savior
Shella NaviMr. Ceo's Woman
Rebecca WangInnocent Kid
FellaGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniCinta Dan Rahasia
JesslynHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)