His Second Chance - Bab 116 Sudah Memulihkannya?
Jeremy Lin memakai sarung tangan anti bakteri, segera mengelap bersih darah di tubuh Tuan muda Qian, kemudian mengelus bagian tulang rusuk dengan kedua tangannya.
Ini adalah cara turunan dari buyutnya, kalau pengobatan cina tidak butuh operasi, menggunakan cara menyambung tulang seperti ini.
Jeremy Lin menutup mata, memegang tulang-tulang patah dan retak di tubuh Tuan muda Qian, merapikannya ulang, lalu menghela napas dan menggunakan pelat untuk menetapkan kedua kaki Tuan muda Qian.
Marcella Jiang yang berada di sampingnya terkejut, tidak menyangka Jeremy Lin ternyata bisa tidak menggunakan alat apapun, hanya menggunakan tangan untuk menyambung kembali tulangnya.
Kemudian Jeremy Lin menarik keluar jarum silver, dan menusuk di bagian dada, perut, kaki tangan beserta sepuluh tiitk lainnya Tuan muda Qian, di saat menusuk jarum, dia juga mengalirkan energi spiritual ke tubuh Tuan muda Qian.
Hanya melihat napas Tuan muda Qian yang cepat menjadi stabil, raut wajahnya menjadi tidak begitu menderita, berbagai tanda-tanda kehidupannya juga menjadi normal.
"Bocah, aku beritahu kamu ya, kamu yang mengizinkan dia masuk, kalau terjadi sesuatu, jangan menyalahkan rumah sakit kami."
Ricky Fang di luar berkata kepada si jaket kulit hitam, dia tidak ingin Jeremy Lin membuat orang meninggal, dan dia yang bertanggung jawab.
"Sialan diam kamu, kalau sesuatu terjadi kepada temanku, aku akan membunuh kamu dulu." Si jaket kulit hitam dengan kejam berkata ke Ricky Fang, dia paling benci orang yang tidak ada kemampuan tapi banyak berkata.
Sekitar setengah jam kemudian pintu ICU terbuka, Jeremy Lin dan Marcella Jiang keluar, Jeremy Lin mengelap keringat di kepalanya, berkata "Kondisi pasien sudah stabil, jarum di tubuh dia jangan sampai dicabut, kalau tidak akan masuk ke kondisi bahaya lagi."
Ricky Fang mendengar perkataan ini pun bingung, segera lari ke dalam ruang ICU, melihat semua tanda kehidupan Tuan muda Qian di mesin sudah menjadi normal, wajahnya pun terlihat sangat terkejut.
Setelah Ricky Fang keluar lagi, Jeremy Lin dan Marcella Jiang sudah pergi.
Ricky Fang dalam hati tidak bisa tenang, Lucky He ini apakah begitu hebat?"
"Sebentar lagi orang tua Tuan muda Qian datang, tidak boleh bilang aku yang mengantarnya." Si jaket kulit hitam menendang Ricky Fang, dengan kejam berkata, "Bilang saja ada orang yang menelepon 120, kalian yang menjemputnya, aku setelah mendengar kabar baru datang, dengar tidak"
Dia takut disalahkan oleh kedua orang tua Tuan muda Qian, maka mengancam Ricky Fang untuk menjaga rahasia.
"Dengar, dengar."
Ricky Fang buru-buru mengangguk, kemudian melihat sekitar dan terpikir sebuah ide, buru-buru berkata, "Tetapi kamu juga harus menyetujui satu persyaratan aku."
"Bilang!" Si jaket kulit hitam mengerutkan alis, sangat tidak senang.
"Nanti di saat kepala rumah sakit dan CEO Qian datang, kamu harus bilang aku yang memulihkan Tuan muda Qian." Ricky Fang sambil tersenyum berkata.
Si jaket kulit hitam berpikir, melihat arah kepergian Jeremy Lin, melihat Jeremy Lin tidak ada maksud untuk mendapatkan imbalan, dia pun mengangguk.
"Kalau kalian, aku tanya kalian, tadi siapa yang memulihkan Tuan muda Qian?"
Wajah Ricky Fang menjadi serius, bertanya kepada perawat di sekitar.
Semua perawat saling melihat satu sama lain, tidak ada yang menjawab.
"Kalian semua tuli?" Ricky Fang dengan kesal berteriak.
"Tidak perlu ditanya lagi, tentu Dokter Fang yang memulihkannya!"
Saat ini Kepala perawat maju, dan dengan hormat berkata.
Dia berada di rumah sakit begitu lama, bisa mencapai posisi kepala perawat juga bukan sebuah kebetulan, tanpa kemampuan mengamati situasi, bagaimana bisa maju.
Ricky Fang itu merupakan keponakan kepala rumah sakit, dia tentu tidak boleh menyinggungnya, lagipula Jeremy Lin juga bukan orang dari rumah sakit mereka, dia bisa menggunakan kesempatan ini untuk membantu Ricky Fang.
Kalau Ricky Fang mengatakan hal baik kepada Kepala rumah sakit, dia mungkin saja mendapat posisi Kepala bagian perawat.
"Betul, Dokter Fang yang memulihkannya!" Para perawat melihat kepala perawat sudah berbicara, mana berani mengatakan yang lain, buru-buru mengangguk dan mengikutinya.
"Baguslah kalau tahu, tenang, kali ini adalah kami yang bekerja sama untuk memulihkan Tuan muda Qian, aku akan melaporkan yang sebenarnya kepada Kepala rumah sakit, kalian juga mendapatkan imbalan ini, bonus dan lainnya, tidak masalah!"
Ricky Fang juga pintar, sudah menjanjikan semua keuntungan di awal.
Para perawat setelah mendengarnya pun senang, serentak berkata, "Terima kasih Dokter Fang."
"Bagaimana kondisi anakku?"
Saat ini dari luar terdengar teriakan cemas, kemudian melihat sekelompok orang yang masuk dengan panik, yang berjalan di depan merupakan Ritto Qian bersama istri dia Stella Zhang.
Yang mengikut dari belakang juga ada Kepala rumah sakit Ferdy Dai.
Tadi di saat masuk mereka bertemu, maka datang bersama-sama.
Di saat jalan ke sini, Ritto Qian masih menanyakan kondisi anaknya kepada Ferdy Dai, Ferdy Dai tidak berani menjawabnya, karena dari hasil periksa yang dikirim oleh Ricky Fang, takutnya Tuan muda Qian sudah meninggal.
"CEO Qian, kamu sudah datang, Kepala rumah sakit, kamu juga sudah kembali." Ricky Fang buru-buru menyambut mereka."
"Bagaimana kondisi anakku?" Ritto Qian dengn dengan cemas berkata.
"CEO Qian jangan panik, aku baru saja melakukan operasi kepada Tuan muda Qian, sekarang kondisi dia sudah stabil, sudah tidak berbahaya, kamu tenang."
Ricky Fang memegang dadanya, dengan bangga berkata.
"Sudah dipulihkan?!"
Ricky Fang baru saja selesai berkata, Zack Li sudah jalan masuk ke dalam, ekspresinya sedikit aneh.
Tadi Ricky Fang juga sudah mengirimkan hasil periksa kepada dia, dari hasilnya, kondisi Tuan muda Qian sangat tidak baik, walaupun dia datang, juga belum tentu bisa diselamatkan.
Sekarang dengan waktu begitu singkat, Ricky Fang bilang sudah selesai melakukan operasi terhadap Tuan muda Qian, dan juga seluruh tanda-tanda kehidupan kembali normal, sungguh mengejutkan.
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoMy Lifetime
DevinaLove and Trouble
Mimi XuCinta Yang Tak Biasa
WennieYama's Wife
ClarkHabis Cerai Nikah Lagi
GibranHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)