His Second Chance - Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
Dia tidak dapat menahan dirinya dan sekilas melirik ke sosok Enzy Li, setelahnya, tatapan matanya terjatuh kepada Jeremy Lin, dia pun menelan liurnya dan tidak bisa menahan decak kagumnya, sungguh orang luar biasa yang bertemu dengan orang luar biasa, sekelompok orang luar biasa.
Setelah itu, Stephanie Wei melakukan panggilan telepon, tidak lama kemudian, orang kantornya pun datang dan membawa pergi Seon Sun beserta orang-orangnya.
Sebelum pergi, karena merasa cemas, Jeremy Lin pun mengingatkan Stephanie Wei untuk harus bisa mendapatkan dalang yang berada di belakang Seon Sun, barusan dia terlalu terburu-buru, belum sempat mendapatkan kejelasan dia sudah bertindak duluan.
Namun tidak ada pilihan lain, dia tidak bisa menahan dirinya jika ada orang yang menghina Marcella Jiang.
“Kamu pasti belum mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk mereka berdua, bukan?!” Saat ini, Monica Xue berlari keluar dengan tergesa-gesa, dia berkata kepada Jeremy Lin dengan penuh semangat, “Bagaimana kalau menyuruh mereka pergi ke pabrik Perusahaan Skin Care Lucmo kita untuk menjadi penjaga keamanan, kebetulan, aku khawatir akan ada orang yang mencari masalah di pabrik setelah bisnis kita berkembang, aku bisa merasa tenang dengan keberadaan mereka berdua.”
Setelah mendengar “Perusahaan Skin Care Lucmo”, Marcella Jiang pun mengernyitkan keningnya, dia merasa canggung mendengar merek tersebut.
Demi apa nama Monica Xue dan Jeremy Lin tersirat di dalam nama perusahaan tersebut, dan namanya tidak ada di dalamnya, walaupun merek tersebut tidak diambil dari namanya, namun setiap kali dia melihat merek ini, dia pun memiliki sebuah perasaan seolah-olah dirinya adalah seorang istri kedua.
“Baik, boleh saja.”
Raut wajah Jeremy Lin berubah, seperti apa yang dikatakan sebagai keuntungan tidak akan mengalir keluar, Perusahaan Skin Care Lucmo adalah perusahaannya sendiri, sungguh tepat jika menyuruh Zakri Qin dan Daris pergi ke sana.
“Kalau begitu, bos Xue, bagaimana kamu akan menentukan gaji kedua saudaraku ini?” Ujar Jeremy Lin tersenyum manis kepada Monica Xue.
“Kamu yang atur saja, kamulah yang merupakan bos besar.” Monica Xue tertawa sambil menutup mulutnya.
“Kalau begitu...... bagaimana dengan gaji bulanan sebesar dua puluh juta rupiah, ditambah dengan lima jenis asuransi dan pendanaan tempat tinggal?” Ujar Jeremy Lin setelah sesaat berpikir, karena mereka adalah saudaranya, tentu dia tidak akan membiarkan mereka merugi.
Orang-orang pun sedikit tercengang.
Walaupun di kota besar seperti kota Qinghai, sangat jarang ditemui gaji bulanan penjaga keamanan yang melebihi puluhan juta rupiah, itu sudah melebihi gaji dari seorang mahasiswa lulusan universitas ternama.
“Tuan He, itu...... itu terlalu tinggi.”
Begitu mendengar gaji mereka begitu tinggi, Zakri Qin dan Daris pun merasa tidak enak hati.
“Aku akan menambahkan bonus kinerja sebesar empat juta rupiah.” Ucap Monica Xue sambil tersenyum, dari dulu dia memang sangat murah hati terhadap orang yang memiliki kemampuan.
Jeremy Lin tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepalanya kepada Monica Xue, dia sangat menikmati kegembiraannya, bisa bergumul di dalam komunitas bisnis, wanita ini pasti bukan bergantung kepada keberuntungan.
Karena di pabrik terdapat asrama karyawan, dengan begitu, masalah tempat tinggal Zakri Qin dan Daris pun langsung terselesaikan.
Selanjutnya, Jeremy Lin memeriksa penyakit mereka berdua.
Zakri Qin menderita penyakit rematik, penyakit seperti ini relatif bandel, di dalam dunia pengobatan, dia bernama “kanker yang tidak mati”, sudah muncul kondisi persendian yang parah dari penyakit rematik Zakri Qin, membutuhkan waktu yang panjang untuk menyembuhkannya.
Jeremy Lin memberinya sebuah resep obat dan menyuruhnya untuk mengkonsumsinya pagi dan malam, khasiatnya dapat terlihat setelah mengkonsumsinya selama satu bulan.
Untuk Daris, dia mengalami penyakit bone spurs, sangat jelas ada pertumbuhan bone spurs pada lutut kaki kanannya, berdasarkan dari kondisi Daris, dia pasti merasa sangat kesakitan setiap kali berjalan selangkah.
Jeremy Lin diam-diam merasa kagum, rasa sakit seperti itu tidak bisa ditahan oleh orang pada umumnya, namun Daris malah tampak terlihat seperti orang yang baik-baik saja.
Jeremy Lin membantunya menusuk beberapa jarum akupuntur di bagian lututnya, setelahnya, dia juga memberikannya resep obat dan menyuruhnya untuk mengkonsumsi obat secara tepat waktu, khasiatnya akan terlihat tidak lebih dari satu bulan.
Selanjutnya, Jeremy Lin menyerahkan mereka kepada Monica Xue dan memintanya untuk membantu mengurus.
Sebelum pergi, tampaknya Monica Xue teringat dengan sesuatu, dia berkata kepada Jeremy Lin “Oh iya, aku sudah membuat janji dengan seorang sutradara, beberapa hari lagi dia akan membuat sebuah iklan untuk produk kita, jika waktunya tiba, kamu datanglah untuk membantu melihatnya.”
“Baik.”
Karena Monica Xue yang mengurus hampir semua permasalahan perusahaan, sehingga kali ini Jeremy Lin pun merasa tidak enak hati untuk menolaknya.
Sorenya, setelah membereskan toko untuk sesaat, Jeremy Lin pun berkata kepada Marcella Jiang dengan semangat “Ayo, kita pergi makan di tempat ibu angkat?”
“Tidak, aku sedang tidak memiliki suasana hati.”
Marcella Jiang menjawabnya dengan dingin, dia membalikkan badannya dan langsung berjalan keluar dari klinik.
“Tuan He, cepat bujuk dia, sangat jelas kalau dia cemburu.” Enzy Li tertawa terkekeh, sekilas dia menatap Jeremy Lin dengan kesan bahagia di atas penderitaan orang.
Diam-diam, Jeremy Lin merasa sial, kenapa Monica Xue dan Stephanie Wei harus datang hari ini, tahu akan seperti ini, dia pasti tidak akan membawa Marcella Jiang ke sini.
Di dalam perjalanan pulang, Jeremy Lin tidak mengatakan apapun, dia bahkan tidak berani mengeluarkan suara napasnya, karena sangat jelas kalau Marcella Jiang sedang marah.
“Apakah polisi wanita itu sering mencarimu untuk melakukan urut?” Marcella Jiang yang terlebih dahulu memecahkan atmosfer yang kaku ini.
“Ah, iya, benar.” Jeremy Lin bergegas mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Kalau begitu, katakan kepadaku, penyakit apa yang dideritanya, apakah perlu mengurut bokongnya?”
Dengan wajah yang tenang, Marcella Jiang membalikkan kepalanya, tatapan matanya sangat dingin bagaikan dua bilah pedang tajam.
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelCinta Yang Terlarang
MinnieIstri kontrakku
RasudinAwesome Guy
RobinMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiHarmless Lie
BaigeDark Love
Angel VeronicaHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)