His Second Chance - Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
Wajah Marcella Jiang berubah sedikit, menjadi semakin dingin, wajah Leticia Li dan Lionel Jiang tiba-tiba menjadi sedikit tidak nyaman.
Sama-sama memiliki menantu laki-laki, tetapi mengapa ada perbedaan besar antara menantu laki-laki dia sendiri dan orang lain?
"Ya, Lucky, apakah kamu tidak punya pekerjaan sekarang, atau biarkan kakak iparmu membantu kamu mencari pekerjaan di Biro Kesehatan."
Bibi dari Marcella Jiang berkata dengan sikap yang sedikit sombong, dia merasa tidak sabar melihat keponakannya, siapa yang menyuruh Ayahnya dulu terlalu pilih kasih kepada Marcella Jiang selama hidupnya.
“Bu, aku khawatir tidak memiliki kemampuan ini, bahkan jika biro kesehatan kami memiliki pekerjaan untuk sampingan, tidak bisa hanya sembarangan masuk, setidaknya memiliki gelar sarjana atau lebih tinggi.” Nevil Zhang tersenyum, “Maaf, Lucky, aku benar-benar tidak dapat membantu".
Jeremy Lin mengangguk dan tersenyum, berpikir bahwa dia memang seorang anggota organisasi.
"Kalau begitu, tidak bisa bermalas-malasan di rumah, tidak bisa selalu membiarkan istri sendiri yang menghidupinya. Kebetulan, aku kenal seorang kontraktor yang kekurangan orang yang memindahkan batu bata di lokasi konstruksi, 180RMB (sekitar 360 ribu rupiah) perhari, aku akan membantu kamu untuk menghubunginya".
"Nah, pabrik kami juga punya pekerjaan sebagai satpam. Pekerjaannya mudah, tapi uangnya memang tidak banyak."
"Tidak perlu memiliki pendidikan, tidak perlu skill, hanya ada pekerjaan seperti ini, jangan memilih-milih lagi".
Sekelompok kerabat berkata dengan suara ribut, seolah-olah peduli, tetapi pada dasarnya mengejek.
Wajah Marcella Jiang dingin, dan dia mencoba yang terbaik untuk menahan amarahnya. Setiap kata sepertinya menampar wajahnya. Orang tidak berguna ini telah benar-benar kehilangan wajahnya.
"Makan, makan, makan dulu!"
Melihat wajah Leticia Li dan semakin tidak enak di pandang, Paman Marcella Jiang segera menenangkan dan menyapa semua orang untuk makan malam.
Meskipun kata-kata ini kasar, Jeremy Lin tidak peduli, dia harus makan dan minum, bagaimanapun, mereka berbicara tentang Lucky He, bukan dirinya sendiri.
"Orang tidak berguna hanya tau makan saja!"
"Mungkinkah karena hal yang kemarin itu membuat dia terjatuh menjadi bodoh?"
"Hahahaha..."
Beberapa sepupu dari generasi yang sama memandang Jeremy Lin dan mencibir.
Jeremy Lin sedikit marah, jika para senior yang menyindir itu tidak masalah, dan sekarang orang yang satu generasi dengannya, untuk apa juga ikut-ikutan?
"Tuan Li ada apa ini? Bukankah sudah kubilang aku sudah memesan Private Room ini ?!"
Saat ini, suara yang sangat tidak senang datang dari luar pintu.
"Oh, Ketua Liu, maafkan aku, itu kelalaianku, atau, aku akan mengantikan ruanganmu dengan yang lain?"
"Mengganti? Bagaimana gantinya, apakah ada Private Room yang lain? Tahukah kamu siapa yang datang untuk makan malam hari ini? Kamu cepat berbicara dengan orang-orang di dalam dan meminta mereka untuk pindah tempat".
"Ini ... Ketua Liu, aku harus katakan padamu, ini adalah orang yang bertanggung jawab di Biro Kesehatan, aku tidak enak untuk mengatakan itu".
Perkataan bos itu sambil menunjuk Nevil Zhang. Meskipun pangkat tidak tinggi, tetapi restorannya berada di bawah kendali orang yang melakukan penilaian terhadap restorannya, jika orang yang memberi penilaian itu membuat sesuatu yang sulit pada dia nantinya, maka dia akan merasa sulit sendiri nantinya.
Ketika Nevil Zhang mendengar kata-kata bos itu, dia segera menjadi berani, dan berdiri dan bergegas keluar pintu dan berteriak, "Siapa, berani mengganggu makan ku!"
Dengan teriakannya, semua kerabat di ruangan itu secara tidak sadar bangga, dan mau tidak mau meluruskan dada mereka.
"Aku, Ketua Interpol, Steve Liu."
Begitu suara itu terdengar, seorang pria berusia tiga puluhan masuk dan membuka pintu. Dia menatap semua orang dan berkata, "Maaf, private room ini awalnya dipesan olehku, tetapi pelayan itu melakukan kesalahan. Ada beberapa tamu terhormat yang akan datang, aku harap semuanya yang di sini dapat berganti private room di tempat lain".
"Atas dasar apa, makanan sudah kami makan, dan menyuruh kami untuk pindah tempat?"
"Ya, Apakah seorang Ketua Interpol itu sangat luar biasa?"
"Apa hakmu, menyuruh kami untuk melakukan ini?"
Beberapa sepupu Marcella Jiang segera berkata, mereka masih muda dan kuat, dan mereka bahkan tidak melihat lagi seorang ketua interpol itu.
Awalnya, mereka mendengar bahwa Nevil Zhang dipanggil oleh Ketua Interpol, mereka ingin mundur karena mengira Nevil Zhang memiliki kesalahan, tetapi karena beberapa kata itu, membuat mereka jadi berpura-pura kuat dan berkata, "Ya, Ketua Liu, kami sedang makan, kalian menyuruh kami untuk pindah, bukankah itu tidak pantas? "
“Maaf, saudaraku, atas ketidak nyamanan ini” Steve Liu juga tahu bahwa dia sedikit salah.
"Maaf, ini memang tidak nyaman, jika kalian ingin menggunakan private room ini, maka tunggu kami selesai makan".
Bagaimanapun juga hal ini tidak dapat di pertimbangkan dan dikatakan lagi, mau bagaimanapun Ketua Interpol itu, dia juga tidak akan bisa berbuat apa-apa pada seorang Biro Kesehatan.
"Ya, jika kalian ingin menggunakan private room ini, tunggu saja kami selesai makan".
Setelah Nevil Zhang selesai berbicara, mereka melihat Nevil Zhang dan menjadi kagum kepadanya.
"Tuan Liu, ada apa, mengapa bisa kamu mengurus Private Room saja begitu lama, Kepala Biro Kesehatan kalian akan datang sebentar lagi".
Ada suara lain di luar, lalu Simon Deng masuk.
"Kepala Deng, kebetulan kamu datang, aku telah meminta bantuan kepada orang-orang ini untuk mengganti private room mereka, tetapi seorang kader dari biro kesehatan itu tidak mau menggantinya, dan menyuruh kita untuk menunggu mereka selesai makan." Steve Liu melirik Nevil Zhang dengan suara dingin.
"Deng ... Kepala Deng ?!"
Nevil Zhang sangat ketakutan sehingga wajahnya menjadi pucat, dan dia berdiri dengan tegap, dan bahkan piringya terjatuh.
"Kamu seorang Biro Kesehatan? Dari divisi mana?"
Simon Deng jelas tidak mengenal Nevil Zhang, jadi dia menatapnya dengan dingin, dan berkata sangat tidak senang.
"Ke..Kepala Biro, Aku Nevil Zhang dari Divisi Pengendalian Penyakit ..." Nevil Zhang merasa sedikit tidak nyaman. Butir-butir keringat besar di dahinya langsung turun. Kalau dia sampai berbuat salah kepada Wakil Kepala Biro Kesehatan, dan mana mungkin dia akan dapat naik jabatan lagi.
“Malam ini, aku akan menjamu Kepala Biro Keamanan Publik. Bisakah kamu memberikan Private Room ini kepada ku?” Kata Simon Deng dengan ekspresi agung.
"Tentu saja bisa, tentu bisa".
Nevil Zhang mengangguk berulang kali, lalu mengedipkan mata pada kerabat di sekitarnya, dan meminta mereka untuk pindah ke Private Room dengan mangkuk dan sumpit mereka.
Sekelompok kerabat mendengar bahwa itu adalah kepala dari Nevil Zhang, tetapi mereka tidak berani mengatakan apa-apa, dan membawa piring mereka untuk pergi keluar.
"Kepala Deng, sepertinya kamu sedikit memaksa orang".
Saat ini, suara Jeremy Lin terdengar tidak tergesa-gesa dan berkata dengan santai.
Novel Terkait
King Of Red Sea
Hideo TakashiNikah Tanpa Cinta
Laura WangLelaki Greget
Rudy GoldVillain's Giving Up
Axe AshciellyAnak Sultan Super
Tristan XuHidden Son-in-Law
Andy LeeHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)