His Second Chance - Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
Setelah panggilan tersambung, wanita berambut keriting itu segera mengeluarkan sedikit air mata dan berkata dengan suara menangis, "Kak Swensen, kamu harus melakukan sesuatu untuku."
“Ada apa, siapa yang menindas kesayanganku?” Pria di ujung telepon berkata tidak senang.
Gadis berambut keriting itu menangis dan membicarakan masalah tersebut, lelaki itu langsung berkata dengan marah setelah mendengarnya, “Apa bocah kecil ini tidak mau hidup lagi, apa Jalan Xianlin di New Life Pharmacy? Baik, aku tahu, jangan berharap ingin membuka toko itu lagi, tapi terlalu murah untuk membereskanya sekarang, ketika ada banyak orang di hari dia buka, aku akan mengirim seseorang untuk menyegelnya. "
“Iya, di hari pembukaan itu, buat dia malu!” Gadis berambut keriting itu mendengus dingin, sangat puas dengan hasilnya.
"Beraninya menyentuh wanitaku Swensen You, dia tidak tahu bagaimana aku akan menyuruhnya mati!"
Swensen You mendengus percaya diri, lalu nadanya berubah dan dia berkata dengan agak sepele, "Hei, sayang, apakah ada proyek baru malam ini? Hari ini, istriku akan kembali ke rumah ibunya dan aku akan langsung menemuimu setelah pulang kerja."
“Selama kamu datang, memiliki proyek apapun.” Gadis berambut keriting itu menjilat bibir bawahnya, suaranya mempesona.
Swensen You begitu membantunya, dia tentu akan melayaninya dengan baik.
Setelah Jeremy Lin pulang dari New Life Pharmacy, hari sudah malam, Simon Deng meneleponnya dan berkata bahwa sertifikat telah di proses dan dia dapat membuka usaha kapan saja, Jeremy Lin mengaturnya di 2 hari yang akan datang.
Simon Deng bertanya tentang waktu spesifiknya dan berjanji bahwa dia dan Biro Kesehatan pasti akan berada di sana.
Karena akan segera dibuka, Jeremy Lin memberitahu Marcella Jiang tentang pembukaan klinik setelah dia kembali. Marcella Jiang sangat terkejut, sehingga dia menatap Jeremy Lin seperti melihat alien untuk waktu yang lama.
Saat makan malam, Marcella Jiang tiba-tiba berkata, "Ayah, Bu, aku akan menceritakan sebuah lelucon."
Lionel Jiang dan Leticia Li sedikit terkejut, tidak tahu mengapa gadis yang pemarah tiba-tiba menjadi begitu tertarik hari ini, dan buru-buru berkata, "Bicaralah, dengarkan."
“Lucky He akan membuka Klinik Pengobatan China.” Marcella Jiang berkata dengan singkat, “Sudah selesai.”
Pasangan Lionel Jiang tanpa sadar menjadi tertegun, saling menatap, seolah mereka belum bereaksi.
"Mengapa, bukankah lucu? Menantu baik kalian ini, Lucky He, yang lulus dari sekolah teknik, telah belajar beberapa sedikit keterampilan medis dari buku, dan akan membuka klinik untuk merawat orang lain!" Marcella Jiang berkata dengan dingin, melirik Jeremy Lin, wajahnya sangat tidak senang.
Jika dia tahu bahwa Jeremy Lin membeli plang toko untuk membuka klinik medis, dia tidak akan pernah setuju.
Sebenarnya Marcella Jiang tidak meremehkan Jeremy Lin, dia hanya mengkhawatirkannya, khawatir bahwa si idiot ini akan masuk penjara, dan dia harus tahu bagaimana cara mengobati suatu penyakit, tetapi dia harus bertanggung jawab, Jika tidak sengaja menyembuhkan seseorang untuk menjadi baik atau buruk, menggantinya dengan uang adalah masalah sepele, tetapi jika ditangkap, maka hidup Jeremy Lin akan berakhir.
Dia masih muda tetapi tidak ingin menjadi janda, terutama sekarang Jeremy Lin mulai perlahan telah masuk ke dalam hatinya.
“Lucky, apakah yang dikatakan Marcella itu benar?” Leticia Li mengerutkan kening dan bertanya, “Aku dengar kamu telah menyembuhkan orang beberapa kali, tapi itu karena kamu nasibmu baik, lagipula, kamu tidak pernah belajar kedokteran."
Lucky He dibesarkan oleh dirinya sendiri, dia secara alami mengenal menantu laki-laki ini dengan baik, Dia bermain game ketika dia di sekolah, etelah lulus, dia tidak punya pekerjaan dan masih bermain game, bagaimana dia bisa belajar pengobatan Tiongkok? tidak bisa hanya dengan membaca dua buku keterampilan medis makan diri sendiri bisa menjadi seorang dokter.
Para mahasiswa kedokteran seperti Marcella Jiang yang telah belajar keras selama bertahun-tahun dan murid kedokteran dengan latar belakang perguruan tinggi, masih tidak terlalu menyedihkan.
“Bu, jangan khawatir, aku tidak akan mengobati orang yang sakit parah, hanya penyakit ringan saja.” Jeremy Lin tersenyum, “Aku sudah mendapatkan surat kesehatan.”
“Huh, sertifikat kesehatanmu juga masih diurus oleh Simon Deng, jika kamu mengobati seseorang dengan buruk, dia tidak akan masuk penjara untukmu.” Marcella Jiang berkata dengan dingin, dan tidak bisa menahan amarahnya, bajingan ini, dia sangat peduli padanya, tidak bisakah dia melihatnya.
“Hehe, menurutku tidak akan ada masalah, asal bisa belajar cara menggenggamnya, jangan pura-pura mengerti, anak muda harus punya karir sendiri, aku dukung.” Lionel Jiang berkata sambil tersenyum lebar, selalu menjaga cintanya pada Jeremy Lin.
"Ayah!"
Marcella Jiang memelototinya dengan marah, pengkhianat ini, telah berbalik melawanya hingga saat ini, melihat kesalahan dan memperbaikinya.
"Bu, biarkan aku mencobanya, jika benar-benar tidak mungkin baru akan membahasnya lagi." Kata Jeremy Lin sambil tersenyum.
"Baiklah, kalau begitu coba, tapi ayahmu benar, Jika kamu bisa melihat, jika bisa mengobati, obati saja, jika kamu tidak bisa mengobati, jangan berpura-pura mengerti."
Leticia Li mengangguk, kemudian berbalik untuk membujuk Marcella Jiang dan berkata, "Gadis yang baik, biarkan dia mencoba, seorang pria besar menghabiskan waktunya di rumah, seperti tidak ada apa-apa, kamu tidak bisa membiarkan dia membantu ibu angkatnya untuk menjual bakpao seumur hidup. "
Marcella Jiang melengkungkan bibirnya dan setuju, dan berkata tanpa daya, "Menurutku, jangan membuka bisnis apapun, buka saja secara diam-diam, jika tidak tidak ada yang mendukung, itu akan sangat canggung sekali."
"Hei, itu tidak benar, bisnis harus dibuka, Tidak masalah jika tidak ada yang mendukungmu, aku dan Ibumu akan memobilisasi kerabat kita, kebetulan Lusa adalah akhir pekan, mereka punya waktu, aku akan mengirimkan amplop merah pada keluargaku, mereka pasti bersedia untuk datang. "Lionel Jiang berkata dengan tergesa-gesa, dia memiliki uang di sakunya sekarang dan berbicara juga sangat tegas.
"Pertama kali aku mendengar bahwa akan memberi orang amplop merah ketika diri sendiri mulai membuka bisnis."
Melihat Jeremy Lin tidak mengatakan sepatah kata pun, Marcella Jiang tidak bisa menahan matanya, dia tidak mengerti mengapa Jeremy Lin baru saja berkata dengan tegas selama beberapa hari, mengapa tiba-tiba dia menjadi begitu tidak tahu malu lagi.
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieThick Wallet
TessaMarriage Journey
Hyon SongHis Soft Side
RiseYour Ignorance
YayaBretta’s Diary
DanielleHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)