His Second Chance - Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
Monice Xue menggigit bibirnya dengan keras, wajahnya terlihat kesal, dengan kesal menghentakkan kaki, Marcella Jiang ini benar-benar terlalu arogan.
"Kamu mengapa mengejar aku, tidak pergi membujuk pacar kamu itu?" Marcella Jiang dengan dingin memperingati Jeremy Lin dengan tatapan, dalam hati ternyata ada sedikit bangga, lihat tidak, yang paling dipedulikan Jeremy Lin, tetap dia.
"Hei, aku sudah bilang, aku dan dia benar-benar tidak ada apa-apa."
Jeremy Lin dalam hati merasa sangat kasihan, dirinya kalau ada sesuatu dengan Monica Xue ya sudah, tapi kenyataannya mereka berdua memang tidak ada apa-apa.
"Oh iya, ini oleh-oleh yang aku bawakan untuk kamu!" Marcella Jiang tiba-tiba mengeluarkan sebuah barang dari tas dan mengetuk kepala Jeremy Lin.
Jeremy Lin menerimanya, dan ternyata itu mainan drum kecil, dengan sedikit meremehkan memonyongkan mulut, dan dengan kecil mengoceh pelit.
Sebenarnya Marcella Jiang tahu Jeremy Lin dan Monica Xue tidak ada apa-apa, karena sebelum pergi dia sudah melakukan sesuatu, yaitu meminta nomor telepon Felia Qin, selama seminggu di Beijing ini, dia terus menghubungi Felia Qin, maka tahu semua pergerakan Jeremy Lin.
Sedangkan Felia Qin juga menyukai dia, menganggap dirinya sebagai menantu, tentu tidak akan membohongi dia, hubungan dia juga jauh membaik selama satu minggu ini, maka saat dia turun pesawat langsung pergi ke sana.
Beberapa hari kemudian adalah hari ulang tahun pernikahan Lucky He dan Marcella Jiang, Jeremy Lin khusus menelepon Ferry Yang, menanyakan apakah dia ada di Qinghai saat ulang tahun pernikahan mereka, ingin mengundang dia, yang paling menyesalkan adalah mendapatkan jawaban tidak.
Jeremy Lin sedikit banyak tentu merasa sedih, lalu memesan tempat di restoran yang dibuka Ferry Yang, berencana untuk merayakan di sana.
Awalnya berdasarkan maksud Marcella Jiang ingin makan di rumah bersama orang tuanya saja, tapi Jeremy Lin tidak setuju, orang tua dia juga menyuruh mereka pergi.
Jadi pada akhirnya Marcella Jiang dandan, dan ikut Jeremy Lin pergi.
Karena hari ini adalah hari minggu, maka restoran barat ini sudah penuh.
Ini adalah salah satu restoran barat tingkat atas di Qinghai, satu porsi steak seharga ratusan RMB (sekitar ratusan ribu rupiah), dekorasi restoran sangat modern dan indah, suasana di sana sangat elegan, sangat disukai anak muda.
"Tuan, maaf, meja ini disisakan untuk Tuan ini."
Pelayan mengarahkan Jeremy Lin ke tempat duduk mereka, lalu melihat tempatnya sudah diambil pasangan lain.
Ini adalah salah satu tempat duduk terbaik di restoran ini, Jeremy Lin khusus memesannya, sekarang diambil orang, dia sedikit banyak tidak senang.
"Duduk di mana pun sama saja kan? Kami juga sudah memesan tempat, mengapa harus mengalah untuk dia!"
Pria di meja itu memakai jas biru kemeja putih, berpakaian elegan tapi etikanya tidak baik.
"Maaf Tuan, saat memesan tempat kami ada memberitahu nomor meja kamu, tolong kamu duduk sesuai dengan nomornya." Pelayan dengan sopan berkata.
"Nomor meja aku di sini!"
Si jas biru ini dengan keras kepala mengatakan, meja yang dia pesan sudah dipesan orang, maka dia hari ini datang lebih awal untuk mendapatkan meja ini, tentu dia akan mengalahkannya.
"Kalau begitu tolong kamu tunjukkan pesannya."
"Sudah kuhapus."
"Tuan..."
"Sialan, ada habisnya tidak?" Si jas biru dengan tidak sabar berkata, "Panggil manajer kalian, suruh dia mencari tahu aku itu siapa!"
Perkataan dia ini dikatakan kepada pelayan, dan juga Jeremy Lin.
"Sudahlah, kita ganti meja lain saja." Marcella Jiang menarik Jeremy Lin, tidak ingin merusak suasana karena masalah kecil seperti ini.
"Orang bisa disebut orang, karena orang ada peraturan, yang melakukan hal sesuai aturan baru disebut orang, untuk yang tidak tahu aturan, apa perbedaannya dengan binatang?" Jeremy Lin tidak menjawab, dia melihat si jas biru, dengan dingin berkata.
"Sial, kamu sedang memarahi siapa?"
Si jas biru langsung berdiri, mengangkat tangannya sudah mau menampar Jeremy Lin.
Jeremy Lin langsung menangkap tangannya, dengan keras memutarnya, si jas biru lalu tengkurap di meja, "Aduh, aduh sakit!"
"Benar kalau sakit, kalau tidak memberikan kamu sedikit pelajaran, ke depannya bagaimana mau menjadi orang?"
"Apa yang terjadi?!"
Saat ini ada seorang pria berpakaian jas buru-buru lari kemari.
"Manajer, Tuan ini tidak duduk sesuai nomornya, mengambil tempat duduk orang lain." Pelayan buru-buru menjawab.
"Tuan muda Qi?!"
Manajer restoran setelah melihat pria jas biru raut wajahnya langsung berubah, buru-buru melepaskan tangan Jeremy Lin, dengan dingin berkata, "Apa yang sedang kamu lakukan?!"
"Dia merebut tempat duduk aku." Jeremy Lin mengerutkan alis dan berkata.
"Aku adalah manajer di sini, masalah tempat duduk tentu berdasarkan aku, hari ini tempat duduk ini adalah milik Tuan muda Qi, sebagai ganti, aku akan berikan kalian diskon 10 persen." Manajer restoran itu terdengar tidak menerima penolakan.
"Tidak boleh, hari ini aku harus mendapatkan tempat duduk ini!" Wajah Jeremy Lin menunjukkan bersikeras tidak mau mengalah.
"Apakah begitu, kalau begitu tolong kamu keluar, restoran kami tidak bisa melayani kamu." Manajer restoran menunjukkan wajah dingin melakukan gerakan tangan sambil mempersilakan.
Novel Terkait
Don't say goodbye
Dessy PutriMenunggumu Kembali
NovanThe Gravity between Us
Vella PinkyAnak Sultan Super
Tristan XuPenyucian Pernikahan
Glen ValoraMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)