His Second Chance - Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
"Ini sungguhan?!"
"Ini tidak mungkin!"
"Bagaimana penglihatan Profesor Tang bisa salah!"
"Jika itu asli, itu adalah sebuah keajaiban!"
Kerumunan penonton pecinta barang antik tiba-tiba menjadi antusias dan datang untuk menyaksikan barang berharga yang tak ternilai harganya ini.
Jeremy Lin juga tidak menghalangi orang-orang, Dia memilih tempat di mana dia bisa melindungi tulisan kaligrafi tersebut, dan dia melangkah ke satu tempat dan berdiri.
Mata Lionel Jiang tiba-tiba melotot, dan dia mencondongkan tubuh ke depan, membuat suara serak di tenggorokannya, "Aku ... Aku tidak sedang bermimpi kan?!"
Bahkan Marcella Jiang, yang tidak tahu tentang tulisan kaligrafi, dia bisa menjadi tertarik dengan tulisan kaligrafi itu.
"Sungguh hebat, sungguh hebat!"
Wallace Tang menangis, dan emosi kegembiraan dari hatinya bergerak.
Impian terbesar dari para pencinta kaligrafi di dunia ini adalah bisa menyaksikan karya nyata dari Wang Xizhi seperti ini.
Meskipun masih harus ditentukan apakah itu asli atau palsu, tetapi bahkan jika itu tiruan, maka tiruan ini sudah mencapai tingkat yang sangat baik sekali.
Karya otentik Wang Xizhi telah lama tiada taranya. Jika akhirnya diverifikasi bahwa ini adalah karya otentik Wang Xizhi, itu akan menjadi penemuan besar yang mengejutkan dunia, dan semua yang hadir akan menjadi saksi sejarah.
Jeremy Lin berkata untuk membiarkan mereka untuk membuka mata, dan ini lebih dari sekedar membuka mata mereka!
Seluruh orang di dalam toko barang antik sangat antusias, tapi satu-satunya yang memiliki ekspresi cemberut dan ekspresi jelek seolah-olah menelan seekor lalat adalah pemilik toko yang baru saja bertaruh dengan Jeremy Lin.
Saat ini, dia hanya ingin mati, dibandingkan dengan barang yang langka ini, taruhan 500 ribu RMB (sekitar 1 miliar rupiah) itu tidak layak untuk disebutkan. Harus tahu bahwa beberapa tahun yang lalu, salinan buku kaligrafi Dinasti Tang dari Wang Xizhi di lelang seharga ratusan juta RMB. Harganya setinggi langit, jika tulisan kaligrafi ini asli, maka harganya akan lebih sulit dibayangkan.
Matanya memerah karena marah dan cemburu, dan matanya penuh kebencian ketika dia melihat Jeremy Lin. Jika bukan karena anak ini, maka tulisan itu akan tetap menjadi miliknya.
Sekarang begitu banyak orang bersaksi, tidak ada gunanya dia mengelak.
“Pemilik toko, sekarang setelah fakta ditetapkan, dapatkah 500 ribu RMB dikembalikan kepada kami?” Jeremy Lin memandang pemilik toko dan bertanya sambil tersenyum.
Pemilik toko tersipu sesaat dan tidak bisa berbicara pada Jeremy Lin, Jeremy Lin seperti ingin membuat dia mati bunuh diri, karena saat pemilik toko memberikan 500 ribu RMB tersebut, sama saja pemilik toko memberikan Jeremy Lin barang yang berharga kepadanya.
"Lupakan Lucky, biarkan saja kali ini. 500 ribu RMB ini anggap saja sebagai Angpao untuk pemilik toko."
Setelah sadar kembali, Lionel Jiang buru-buru berkata, dengan 500 ribu RMB dia bisa membeli harta yang sangat berharga ini, dan dia sudah sangat mendapatkan untung.
Saat selesai berbicara, dia dengan hati-hati menyimpan tulisan kaligrafi itu, dan menyapa Jeremy Lin dan Marcella Jiang untuk pergi.
"Saudaraku, aku punya sebuah permintaan." Wallace Tang buru-buru menghentikannya.
“Silakan katakan.” Lionel Jiang tanpa sadar memegang erat tulisan kaligrafi itu dalam pelukannya.
"Lukisan ini sangat langka di dunia. Merupakan berkah besar bagiku bisa melihatnya di sisa hidupku. Aku tidak tahu apakah saudara bisa menghargai diriku. Biarkan aku dan teman-teman pecinta barang antik ini menikmati tulisan kaligrafi ini."
Wallace Tang membungkuk sedikit, dengan permintaan yang tulus.
“Tentu, tentu saja.” Ketika Wallace Tang berinisiatif untuk pergi ke rumahnya sebagai tamu, Lionel Jiang sangat senang dan mengganguk.
"Terima kasih, saudaraku. Aku akan mengajak beberapa teman untuk mengunjungi rumahmu." Wallace Tang berterima kasih.
Ketika meninggalkan toko barang antik, semua orang meminta kartu nama Lionel Jiang. Wajah tersenyum Lionel Jiang terlihat jelas. Dia telah lama berada di dunia barang antik, dan dia tidak menyangka suatu hari dia bisa menjadi seorang yang terkenal.
Pemilik toko barang antik memperhatikan mereka pergi, matanya sangat dingin, dan ketika semua orang bubar, dia langsung menelepon seseorang, "Halo, adik ketiga, lakukan sesuatu untukku. Jika ini berhasil dilakukan, maka kita tiga saudara akan merasakan kekayaan yang sangat besar."
“Kakak kedua, apa yang kamu katakan padaku?” Sebuah suara pelan datang dari ujung lain telepon, dengan sedikit kegembiraan. Dia tahu kemampuan kakak kedua, dan sepertinya dia akan menghasilkan banyak uang lagi kali ini.
Pemilik toko barang antik tersebut memberitahunya tentang masalah tersebut, dan kemudian dengan nada dingin berkata, "Jika perlu, tidak perlu biarkan hidup."
"Mengerti! Aku pergi sekarang."
Saat mengemudi, Marcella Jiang melirik Jeremy Lin terus menerus dan ingin bertanya.
“Tanyakan saja apa yang kamu inginkan.” Jeremy Lin berkata dengan santai, sambil beristirahat di kursi.
"Bagaimana kamu tahu bahwa ada lapisan lagi di tulisan kaligrafi ini?"
“Menebak.” Jeremy Lin tersenyum dan menatapnya.
“Jika tidak mau mengatakannya jangan katakan.” Marcella Jiang dengan kesal berkata.
“Lalu jika aku berkata, aku memang mempelajarinya, apakah kamu percaya?” Jeremy Lin kemudian mendekatkan wajahnya kepada Marcella Jiang.
Merasakan kehangatan napas Jeremy Lin, wajah Marcella Jiang tiba-tiba panas.
Malu?
Hati Marcella Jiang tiba-tiba berdetak lebih cepat, bagaimana dia bisa malu di depan orang tidak berguna ini?
Tetapi secara tidak langsung dia menyadari, bahwa sepertinya tidak begitu kesal kepada orang tidak berguna ini.
“Aku tidak percaya!” Dia buru-buru menyembunyikan kepanikannya dengan nada dingin.
Jeremy Lin tersenyum, menggerakkan kepalanya kembali, melihat keluar jendela di satu sisi, dan berkata, “Sebenarnya, aku lebih teliti saja, dan memiliki sedikit keberuntungan. Saat itu, aku hanya merasa bahwa tulisan kaligrafi itu sedikit lebih tebal. Aku kira mungkin ada lapisan lain lagi dan tidak disangka tebakkan aku benar."
Novel Terkait
Istri kontrakku
RasudinAfter Met You
AmardaWonderful Son-in-Law
EdrickDon't say goodbye
Dessy PutriAkibat Pernikahan Dini
CintiaSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)