His Second Chance - Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
Melihat si jubah putih segera mengambil obat untuk menginfus anak kecil itu, hati Jeremy Lin terasa lega, kondisi keracunan anak itu juga tidak terlalu serius, asalkan diinfus dengan tepat waktu, maka akan segera sadar kembali.
“Grace, kalau begitu Ayah dan Ibu pulang terlebih dahulu.” Zeud Shi berkata memanjakan sambil menatap Grace, “Beberapa hari nanti kami akan datang menengokmu lagi.”
“Sampai jumpa, Ayah, Ibu.” ujar Grace dengan patuh sambil mengangguk.
Setelah memberikan bahan pembelajaran dan keperluan sehari-hari milik Grace kepada Enzy Li, Vivian Yan pergi bersama suaminya dengan tidak rela.
“Sekarang Grace juga sudah tidak kecil lagi, tidak terlalu bagus jika dia tidur bersamamu, kalau tidak biarkan dia tidur dengan ibuku saja, kebetulan ibuku juga lumayan kesepian di vila sana, biarlah Grace menemaninya di sana.” Jeremy Lin memberi saran kepada Enzy Li.
Enzy Li mengangguk, dipikir-pikir benar juga, Grace sudah berusia tujuh atau delapan tahun, setidaknya tidak bisa membiarkan Grace terus berhimpitan dengannya di atas satu kasur.
“Putraku, putraku!”
Tepat pada saat itu, terdengar jeritan histeris seorang wanita dari klinik pengobatan barat di seberang, suaranya tinggi melengking dan menyeramkan, perhatian orang-orang sekitar juga tertarik ke sana, merasa heran dengan apa yang terjadi di dalam sana.
Jeremy Lin juga menatap keluar dengan heran, dan berkata, “Kakak Li, kamu pergi lihat apa yang terjadi.”
Enzy Li mengangguk, dia berdiri dan pergi keluar dengan berlari kecil, sesaat kemudian, dia berlari kembali dengan pesat, lalu berkata dengan cemas, “Tuan, anak laki-laki itu sudah sekarat, bahkan tidak bernapas lagi.”
“Apa?!”
Wajah Jeremy Lin berubah drastis, dia melesat keluar dengan kecepatan terbang, lalu dia mendesak masuk dari kerumunan orang dan menyerbu ke dalam klinik pengobatan barat.
Anak laki-laki masih sedang diinfus di tangannya, mulutnya masih mengenakan masker oksigen, namun wajah anak laki-laki sudah berubah menjadi hijau, dan dadanya juga sudah berhenti bergerak, jelas sedang dalam keadaan asfiksia.
Di sampingnya, wajah si jubah putih berubah menjadi hijau karena ketakutan, dia tidak tahu harus berbuat apa.
“Kenapa bisa seperti ini?” Jeremy Lin bergegas melesat maju, dia melihat tulisan natrium klorida dan larutan glukosa yang ada di botol infus, dan tidak menyadari adanya masalah.
Kemudian, Jeremy Lin mendekatkan hidung ke lubang botol dan menciumnya, lalu wajahnya berubah drastis. Jeremy Lin langsung menarik botol infus dan melemparkannya ke lantai, lalu berseru gusar, “Dasar kamu keparat, mengapa kamu menggunakan obat palsu?!”
Setelah selesai berkata, Jeremy Lin menampar si jubah putih, dia melepaskan jarum infus di tangan anak itu, lalu dia menggendongnya dan berlari menuju kliniknya sendiri.
“Putraku, putraku!”
Ibu dari anak laki-laki itu mengejar keluar bagaikan orang gila, akal sehatnya sudah sedikit tidak jelas, dia menarik Jeremy Lin hendak merebut kembali putranya.
Pria botak beserta kakek dan nenek dari anak laki-laki itu juga bergegas maju mengepung, lalu pria botak bertanya dengan tegas, “Kamu ingin membawa putraku pergi ke mana?!”
“Selamatkan nyawanya! Minggir!”
Wajah Jeremy Lin menjadi merah sekali, dia berteriak gusar kepada pria botak sekeluarga, sekarang anak laki-laki ini sedang sekarat, jika terus ditunda, akan mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat disembuhkan pada saraf otak.
Pria botak sekeluarga termangu karena diteriak, lalu mereka bergegas memberikan jalan.
Jeremy Lin menyerbu ke dalam New Life Pharmacy, dia meletakkan anak itu ke atas kasur pemeriksaan, lalu berkata mendesak kepada Enzy Li, “Kakak Li, cepat, cepat, tas jarum!”
Sambil berkata, Jeremy Lin sedang menekan dada anak itu.
Enzy Li mengambil tas jarum, Jeremy Lin langsung merebutnya dan meletakkannya ke atas meja. Kemudian, Jeremy Lin mengeluarkan sembilan buah jarum perak, dengan kecepatan kilat menusukkan masing-masing jarum ke sembilan titik, yaitu Yamen, Laogong, Sanyinjiao, Yongquan, Taixi, Zhongwan, Huantiao, Zusanli, dan Hegu. Di saat bersamaan, Jeremy Lin menyalurkan tenaga reiki dari dalam tubuhnya ke dalam tubuh anak laki-laki melalui jarum perak.
Sekarang jika ada orang yang mengerti tentang akupuntur sedang berada di sini, pasti akan sangat tercengang, karena teknik yang digunakan Jeremy Lin, merupakan Teknik Sembilan Jarum Huiyang!
Teknik Sembilan Jarum Huiyang yang dapat membangkitkan orang dari kematian!
Agar tenaga reiki tidak terputus, Jeremy Lin tidak hentinya meremas ujung jarum, rata-rata meremas satu putaran setiap tiga atau empat detik.
Karena banyak energi spiritual yang terkuras, kepala Jeremy Lin penuh dengan keringat dingin, dan wajahnya putih pucat, jelas dia sedang dalam keadaan lemah.
“Tuan!”
Begitu melihat kelainan pada Jeremy Lin, wajah Enzy Li langsung berubah, apakah Jeremy Lin sedang mengobati penyakit? Ini jelas adalah menukarkan nyawanya sendiri untuk nyawa anak laki-laki.
Keluarga dari anak laki-laki dan kerumunan orang di luar pun menjulurkan leher melihat ke dalam, mereka belum pernah melihat teknik pengobatan akupuntur yang begitu aneh, lalu mereka membicarakannya dengan suara rendah.
“Hanya dengan beberapa jarum perak saja, bisakah menyembuhkan orang?”
“Menurutku tidak, wajah anak itu sudah berubah hijau, dikatakan dengan tidak baik, dia… sudah mati.”
“Jangan berkata sembarangan, ini namanya asfiksia, aku percaya pada keterampilan medis Tuan He.”
“Aku juga percaya pada Tuan He, aku juga pernah datang padanya untuk berobat, tetapi Tuan He bukanlah Dewa, bagaimana mungkin bisa menghidupkan kembali orang mati.”
“Iya, sebenarnya Tuan He juga tidak perlu memaksakan diri, dengan seperti ini, dia juga memiliki tanggung jawab atas kematian anak laki-laki itu.”
Pada saat ini, ekspresi si jubah putih yang berdiri di belakang kerumunan langsung berubah setelah mendengarnya, dia bergegas berkata, “Benar, benar, kuberitahu kalian, anak itu masih memiliki detak jantung ketika digendong keluar dari tempatku, jika anak itu meninggal dalam proses penyelamatan, semua tanggung jawab adalah milik dia.”
“Keparat, kenapa kamu begitu tidak tahu malu!”
“Jika bukan karena kamu menggunakan obat palsu, bagaimana bisa anak itu menjadi seperti ini?”
“Dasar berhati hitam, kenapa yang mati bukanlah kamu!”
Khalayak menjadi gusar karena perkataan si jubah putih, mereka semua menatapnya dengan gusar, si jubah putih ketakutan, lalu bergegas berbalik arah dan berlari kembali ke kliniknya.
Sekeluarga dari anak laki-laki tidak berani bernapas dengan keras, mereka menatap erat pada anak laki-laki dan Jeremy Lin, mengharapkan kemunculan mukjizat.
“Tuan! Sudahlah jika tidak dapat menyelamatkannya.”
Melihat wajah Jeremy Lin putih bagaikan kertas, Enzy Li berkata dengan cemas.
“Wa…!”
Novel Terkait
My Beautiful Teacher
Haikal ChandraSi Menantu Dokter
Hendy ZhangAdieu
Shi QiMenantu Hebat
Alwi GoIstri Pengkhianat
SubardiGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangMy Greget Husband
Dio ZhengHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)