His Second Chance - Bab 96 Kesalahan Medis (2)
Kerumunan orang itu terkejut, pria berbaju kuning itu serta adik iparnya juga sangat terkejut, ternyata pria berjanggut pendek itu yang diam-diam melakukan ini semua, karena mereka sangat mempercayainya.
Semua orang juga ikut terkejut, berpaling, dan mulai memaki pria berjanggut pendek itu.
“Sampah! Nyawa orang mainan kah, orang sepertimu pantas disebut Dokter Tradisional?!”
“Karena ada dokter jahat sepertimu, kami baru tidak pantas melihat penyakit!”
“Orang seperti ini harus disingkarkan!”
Semua orang sambil berteriak, sambil melemparkan barang yang tadi dilemparkan ke Jishitang dilemparnya ke pria berjanggut pendek itu.
“Orang sampah sepertimu, sia-sia kami menjadi tetanggamu selama bertahun-tahun ini!” kata pria berbaju kuning ini dengan amarah, langsung memukul dan menendang pria berjanggut pendek itu.
“Ah, ampuni aku...” teriak pria berjanggut pendek itu kesakitan.
Baru saja, dia memimpin kerumunan untuk menyerang Jeremy Lin dan Jishitang, dalam sekejap dia seperti seekor babi yang dipukuli.
“Dasar bajingan, aku harus menuntutmu sampai bangkrut!” kata William Song dengan amarah berkata kepada pria berjanggut pendek itu, dia tidak bisa menahan nafasnya, menatap Jeremy Lin dengan tatapan terima kasih.
Jeremy Lin menatap dingin pria berjanggut pendek, tidak menghentikannya, dia tidak bersimpati kepada dokter sampah seperti ini.
“William Song, aku pinjam tas jarummu sebentar, aku bantu mengobati racun kakak ini.”
Jeremy Lin berkata kepada William Song, William Song bergegas untuk mengambil tas jarum dan menyerahkannya kepada Jeremy Lin.
Jeremy Lin mencabut selang infus dari pasien, kemudian menusuk beberapa titik akupuntur seperti Titik Chize, Titik Yuji, Titik Yanglingquan, Titik Taichong, kemudian jarum perak itu diam-diam memberikan kekuatan spiritual, dengan cepat menghilangkan racun yang ada di paru-paru dan hati pasien itu.
Dalam waktu kurung dari beberapa menit, wajah dan mata pasien di kursi roda itu mulai memerah, napasnya menjadi stabil, dan semua orang langsung bersemangat lagi.
“Dokter Jenius, terima kasih!” kata pasien itu dengan semangat, kesadarannya sudah seperti orang normal.
“Dokter Jenius, Dokter Jenius!”
“Sungguh luar biasa, hanya sebentar saja langsung sembuh?”
“Lihat tidak, ini baru namanya Dokter Tradisional!”
Seluruh orang melihat pemandangan ini, tidak bisa untuk tidak kagum.
“Dokter Jenius, Kamu di mana membuka praktek, kita juga ingin berobat dengan kamu.”
“Benar, Dokter Jenius, jika kami ingin berobat, kami akan pergi mencarimu!”
“Dokter seperti ini, meskipun biaya pengobatannya mahal, aku sangat bersedia!”
Saat ini, hanya ada sedikit dokter yang bertanggung jawab dan berkemampuan seperti Jeremy Lin ini, rata-rata rumah sakit hanya mengutamakan keuntungan, dan ada beberapa biaya pengobatan sangat mahal tapi tidak bisa sembuh.
“Kalian semua sangat sopan, sebenarnya aku sangat ingin membuka praktek Kedokteran Tradisional sendiri, dan menyambut semua orang untuk datang berobat pada saat itu!”
Jeremy Lin tersenyum kepada semuanya, tidak menduga dirinya datang membantu Jishitang menyelesaikan masalah, sekalian mempublikasikan soal dia akan membuka praktek.
“Dokter Jenius, kalau sudah saatnya ingat kabari kami, bolehkah aku menanyakan nama kamu?”
“Oh, namaku Lucky He.” kata Jeremy Lin tertawa.
“Lucky He! Ternyata kamu Lucky He, yang bertarung bersama dengan Dokter Tuan Song!”
Seseorang di kerumunan tiba-tiba teringat nama dia, semua orang mulai bersemangat, meskipun tidak pernah bertemu Jeremy Lin, tapi banyak orang yang sudah mendengar nama “Lucky He”.
Semua orang mulai berteriak, kalau Jeremy Lin membuka praktek, mereka pasti akan memberi dukungan besar.
“Kakak Lucky, kamu ingin membuka praktek?” tanya William Song, “Sudah tahu mau buka di mana?”
“Belum, aku masih khawatir tentang ini.” kata Jeremy Lin menggelengkan kepala dan tersenyum, kemudian mengingat sesuatu, dengan tersenyum berkata. “Aku membuka praktek, Jishitang tidak mungkin tidak senang kan?”
“Kakak Lucky, apa yang sedang kamu bicarakan, kamu baru saja membantu aku, aku belum berterima kasih kepadamu, dan selain itu, banyak pasien, sebenarnya kami kurang waktu untuk mengobati mereka, aku berharap akan ada praktek kedokteran yang akan membantu kami berbagi beban.”
William Song berkata dengan tulus dan hormat, dan tidak lagi memiliki aura kekuasaan yang begitu tinggi.
“Jika kamu belum mencari tempat, aku bisa merekomendasikan tempat untukmu.”
Pada saat seperti ini, Monica Xue tiba-tiba muncul dari kerumunan.
Sebenarnya dia sudah tiba daritadi, hanya telat beberapa menit saja dengan Jeremy Lin, dan dia sudah melihat semua kejadian antara Jeremy Lin dengan pria berjanggut pendek itu.
Penampilan tenang dan percaya diri Jeremy Lin membuatnya terpesona, jadi dia tidak menampakkan diri.
Monica Xue memberi tahu Jeremy Lin tentang lokasi praktek, dan Jeremy Lin hanya menganggukkan kepala, dengan puas berkata, “Lokasi ini lumayan, tidak tahu bagaimana dengan harganya?”
“Ini adalah toko teman aku, jika kamu menyewanya, tidak perlu uang sewa, anggap saja aku sebagai pemiliknya.” kata Monica Xue.
“Ini, biarkan aku memikirkannya.”
Jeremy Lin ragu-ragu sejenak, dan tidak terburu-buru untuk setuju, lagipula di rumah masih ada si pencemburu.
Setelah polisi datang menangkap pria berjanggut pendek itu pergi, pria berbaju kuning dan William Song lainya juga dipanggil untuk memberikan kesaksian, Jeremy Lin langsung pulang ke rumah.
Di malam hari, dia memberi tahu Marcella Jiang tentang hal yang dipikirkannya, tapi tidak memberitahu tentang ingin membuka praktek, hanya memberitahu ingin membuka bisnis kecil, dan berencana menyewa dulu, Marcella Jiang langsung menjawabnya dengan dingin tidak boleh.
Jeremy Lin menghela napas tidak berdaya, lagipula uang ada di tangan Marcella Jiang, dia tidak setuju, dirinya juga tidak akan bisa membuka tempat praktek.
Teringat dengan perkataan Monica Xue tadi sore, Jeremy Lin berbisik, “Jika kamu tidak memberikan aku uang, maka aku hanya bisa menyetujui Monica Xue menjadi pemiliknya, dia mengatakan toko ini akan diberikan kepadaku secara gratis....”
Marcella Jiang tiba-tiba berbalik, menggigit bibirnya, kemudian berkata, “Berapa harga toko itu?”
“Menurut lokasi dan daerahnya, sewa bulanan kisaran seratus ribu RMB (sekitar 200 juta rupiah)!” kata Jeremy Lin dengan semangat, kelihatannya ada harapan.
“Maksudku jika aku membelinya, berapa harganya!” kata Marcella Jiang dengan kejam, selama Jeremy Lin dan Monica Xue tidak berhubungan lagi, dia bersedia mengeluarkan berapa banyak uangnya.
Pssshh!
Jeremy Lin hampir saja muncrat, sebenarnya yang dia berpikir juga ingin membeli toko itu, hanya saja takut Marcella Jiang tidak setuju.
Jeremy Lin langsung mengacungkan jempol ke Marcella Jiang, dan berkata, “Kak Marcella, mulai sekarang, kamu adalah kakak kandungku!”
“Tidak tahu malu!”
Wajah Marcella Jiang memerah, mengutuk dalam hati, kakak kandungmu apaan, kamu tinggal satu kamar dengan kakak kandungmu kah?
Novel Terkait
Pejuang Hati
Marry SuInventing A Millionaire
EdisonCintaku Pada Presdir
NingsiWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiWaiting For Love
SnowGet Back To You
LexyHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)