His Second Chance - Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
“Tidak bisa, sudah mengatakannya, tidak ada penyesalan! Keluarkan uangnya! Kata Bryan Zhu tidak tahu malu, tetapi baru saja dia merasa menyesal.
“Ayah, bisakah kamu meminjamiku uang 600.000 RMB (sekitar 1.2 miliar rupiah).”
Jeremy Lin merasa tidak enak meminta kepada Lionel Jiang, tapi dia tidak membawa uang sepersen pun.
Sebuah cibiran muncul di antara kerumunan, “Ternyata orang miskin.”
“Mengapa harus repot-repot, pukul sampai babak belur saja.”
“Jika aku memiliki menantu bodoh seperti ini, aku pasti akan menyuruh putriku bercerai.”
Ada banyak orang lokal di sini, tapi mereka sama sekali tidak tahu bahwa Lionel Jiang adalah menyumbangkan Kaligrafi Mingqie itu.
“Lucky He, mungkinkah lukisan ini juga memiliki lapisan ganda?” Lionel Jiang tergesa-gesa menarik tangan Jeremy Lin, lalu berbisik.
Sejak orang-orang kolektor barang antik barang antik tahu bahwa kaligrafi ini menyembunyikan lapisan ganda palsu, mereka semua memeriksa kaligrafi mereka sendiri, termasuk juga Bryan Zhu, memeriksa lukisannya dengan sangat teliti.
“Tidak ada.” Jeremy Lin menggelengkan kepala.
“Kalau begitu, mengapa kamu ingin membelinya?” Lionel Jiang curiga apakah menantunya ini sudah merasa sombong, dirinya menyesali tidak seharusnya memuji dirinya.
“Meskipun tidak ada lapisan ganda, tapi mungkin saja masih ada misteri di lukisan itu.” Jeremy Lin berkata dengan ekspresi serius kepada Lionel Jiang.
“Baiklah, kalau begitu aku akan percaya kepadamu sekali lagi.”Lionel Jiang menggertakkan gigi, teringat ketika dia menemukan Kaligrafi Mingqie, dan memutuskan untuk percaya kepada Jeremy Lin.
Kemudian Jeremy Lin mentransfer uang kepada Bryan Zhu, lalu berlari ke samping meja makan, kemudian membuka lukisan itu, meminjam kaca pembesar, menelitinya dengan cermat.
Orang-orang di sekitar tidak bisa menahan rasa ingin tahu, dan berkumpul.
“Huh, sia-sia melihatnya, Tuan Tao adalah spesialis di bidang ini, apakah dia bisa kalah darimu?!” kata Bryan Zhu dengan sinis.
“Hei, ternyata hanya lukisan biasa, aku terlalu berlebihan!”
Pada saat ini, Jeremy Lin tidak bisa menahan diri menggelengkan kepala, dan menghela napas, ekspresinya sangat kecewa, dan sedikit kesal.
“Hahaha, anak muda, salah sekali kedepannya tidak akan salah lagi.”
“Berani ragu dengan penilaian Tuan Tao, konyol sekali!”
“Mulai dari sekarang banyaklah belajar, jangan tidak mengerti berpura-pura mengerti.”
Semua orang merasa sangat senang di hati mereka, satu per satu mulai mengejeknya, mengatakan bahwa dia tidak mau mendengar, dan pantas mendapatkannya.
Tuan Tao hanya bisa berdiri tegak, di dunia kaligrafi, dirinya tidak pernah kalah dari siapapun.
“Aduh, 500.000 RMB (sekitar 1 triliun), sia-sia.”Lionel Jiang merasa sakit hati sambil memegang dadanya, dan menangis.
“Ayah, kamu jangan terlalu melihat uang, aku sudah katakan sebelumnya, bahwa kamu tidak mengerti apa-apa, tapi kamu tidak mendengarkannya.”
Marcella Jiang terburu-buru mengikuti ayahnya mengelus dada, dia sangat kesal terhadap Jeremy Lin yang tidak mengerti berpura-pura mengerti, dia beruntung sekali, dan masih berpikir ingin beruntung kedua kalinya, sungguh terlalu berharap.
“Lukisan jelek ini, membuatku harus membayar 500.000 RMB, apa gunanya menyimpan ini!”
Menghadapi ejekan semua orang, Jeremy Lin jelas sangat kesal, tiba-tiba mengambil lukisan itu dan merobeknya dengan sekuat tenaga, Trsssshhh, kertas kaligrafi itu robek menjadi dua bagian.
Semua orang terkejut, kali ini habislah, anak ini pasti sudah gila.
“Hei, hei...” Lionel Jiang sama sekali tidak menghentikannya, tiba-tiba merasa seperti seribu anak panah menembus hatinya, ya Tuhan, kali ini triliunan uang telah hilang.
Setelah merobeknya menjadi dua, Jeremy Lin belum berhenti, dia mengambilnya kembali dan merobeknya kembali, tampak sangat marah.
Pada akhirnya, sebuah lukisan yang bagus dirobeknya menjadi serpihan, para Kolektor barang antik di sampingnya merasa sakit hati melihatnya.
Setelah selesai merobeknya, Jeremy Lin melemparnya ke atas meja dengan marah, tiba-tiba terdengar bunyi barang jatuh, ada sesuatu barang menggelinding dari dalam lukisan itu dan terjatuh ke tanah.
Semua orang melihat mengikuti suara jatuhan itu, ternyata gulungan kayu yang berasa di kedua sisi lukisan itu terjatuh, lukisannya robek hingga seperti ini, dan gulungan kayu itu terjatuh.
“Jangan katakan lagi, gulungan ini lumayan, bahan kayunya sangat bagus.” seseorang yang mempelajari ukiran kayu kuno berada di antara kerumuan tidak bisa menahan untuk berbicara.
Melihat dua gulungan kayu ini berwarna maroon mengkilat, sebenarnya memang berbeda dengan kayu biasanya.
Jeremy Lin penasaran dengan kedua kayu ini, dan mengambilnya, melihatnya, kemudian mengopernya kepada Tuan Tao, dan berkata: “Tuan Tao, meskipun fokus pada kaligrafi, tapi kudengar kamu juga memiliki banyak penelitian tentang ukiran kayu, kamu lihatlah, apakah kedua gulungan kayu ini sedikit bernilai?”
Setelah Tuan Lao melihat gulungan kayu di tangan Jeremy Lin, ekspresinya langsung berubah, buru-buru mengambilnya dengan hati-hati, lalu mengambil kecamata bacanya, dan melihatnya dengan cermat.
Semua orang juga ikut memperhatikan gulungan kayu di tangan Tuan Tao, Bryan Zhu sedikit tidak setuju, menurutnya, bukankah itu hanya dua potong kayu rusak saja, apa menariknya?
“Kayu Gaharu, benar-benar kayu Gaharu!”
Tuan Tao menelitinya cukup lama, tiba-tiba berteriak terkejut.
“Kayu Gaharu?!”
Semua orang ikut terkejut, tahu bahwa kayu Gaharu adalah kayu paling berharga, di zaman dahulu, Gaharu dikenal dengan puluhan ribu keping emas, dan bahkan lebih mahal di zaman sekarang.
Tuan Lao meletakkan gulungan kayu itu di depan hitungnya dan mencium aromanya, kemudian berkata: “Setelah sekian lama, permukaannya sudah diolesi Patina (bahan untuk mengkilapkan suatu barang), tapi aroma kayunya tetap kuat, dapat dilihat kandungan catnya sangat banyak, menyebabkan warna berubah gelap, jika di bawah cahaya berubah menjadi hijau tua, catnya berwarna putih keemasan, kalau tidak salah menebak, harusnya ini adalah Bai Qinan (jenis kayu Gaharu lainnya).”
Semua orang kaget, tahu bahwa Qinan adalah jenis Gaharu terbaik, di pasaran satu gram bubuk Qinan sudah dijual dengan harga ribuan atau bahkan puluhan ribu, dua buah Qinan, berapa banyak uang yang dikeluarkan?
“Barusan aku mencakarnya dengan kuku, terasa sangat lembut, terlihat pembakarannya sangat tinggi, sepertinya ini adalah kayu Nanmu produksi Provinsi Hainan.
Qinan adalah bahan pengharum yang dipakai oleh para kaisar jaman dulu, ternyata lukisan ini dibuat oleh kaisar, menggunakan kayu Qinan membuat gulungan kayu lukisan, itu wajar, hanya saja gulungan kayu ini diselimuti oleh kertas lukisan, jika tidak merobek lukisan itu, maka tidak akan menyadarinya, jadi Jeremy Lin mendapatkan keberuntungan yang tidak diduga.
“Ternyata ini adalah orang bodoh mendapatkan keberuntungan konyol, ah.”
“Jika tahu dari awal, aku pasti akan merebutnya, 600.000 RMB pun aku tetap akan membelinya.”
“Sudahlah, kamu tidak punya keberuntungan itu.”
Banyak orang matanya memerah, dan merasa sangat kesal, kenapa dirinya tidak seberuntung itu.
Lionel Jiang yang sebelumnya duduk di kursi dan merasa sakit hati, setelah mendengarnya langsung berdiri, dengan langkah cepat melihat dua gulungan kayu itu dengan teliti, berbicara dengan semangat: “Tuan Tao, apakah anda yakin, bahwa ini sungguh kayu Qinan?”
Tuan Lao menganggukkan kepala, dan berkata: “Meskipun aku tidak terlalu profesional dalam bidang ini, tapi untuk ini aku sangat yakin, tidak akan salah.”
“Lucky He, kamu adalah keberuntungan di keluarga Jiang!”
Novel Terkait
Hanya Kamu Hidupku
RenataIstri Pengkhianat
SubardiGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)