His Second Chance - Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
Setelah membawa ibunya ke vila, Jeremy Lin juga akhirnya sudah tidak terlalu khawatir, setelah kembali ke klinik, Enzy Li telah membersihkan klinik, itu bersih seakan baru.
Fasilitas yang diberikan oleh Ritto Qian terakhir kali sangat bagus, itu membuat klinik terlihat lebih mewah.
"Tuan, Anda sudah kembali, tidak ada masalah bukan?" Ujar Enzy Li sambil tersenyum.
"Tidak apa-apa, Kak Enzy, kelak panggil aku Lucky saja." Ujar Jeremy Lin.
Enzy Li menggelengkan kepalanya, dan berkata: "Aku merasa panggil Tuan lebih nyaman."
Dia menghormati Jeremy Lin dari lubuk hatinya dan merasa terlalu tidak sopan jika langsung memanggil namanya, hanya dengan memanggilnya Tuan baru bisa mengungkapkan rasa hormatnya padanya.
"Oh iya, Kak Enzy, apakah kali ini kamu datang ke Qinghai untuk mencari putrimu?" Jeremy Lin tiba-tiba teringat dan bertanya, "Apakah ada yang bisa aku bantu?"
Ketika Enzy Li mendengar perkataannya ini, tubuhnya bergidik, dia segera mengeluarkan kertas kusut dari saku bajunya dan menyerahkannya kepada Jeremy Lin sambil berkata: "Aku sudah dua tahun tidak kembali ke kampung halaman, orang-orang keluargaku mengira aku sudah meninggal, istriku melarikan diri dengan orang lain, dan putriku diadopsi, ini adalah alamat orang yang mengadopsinya, aku pernah ke sana, tetapi tempat itu telah digusur dan petunjuknya putus. "
Jeremy Lin melirik ke alamat di secarik kertas itu, lalu berkata: "Begini saja, aku akan meminta temanku untuk mencari tahu, mereka memiliki banyak kontak hubungan di Qinghai, mungkin mereka punya petunjuk."
"Tuan, jika Anda membantuku menemukan putriku kembali, aku bersedia mengabdikan diri pada Anda!" Enzy Li berkata dengan sungguh-sungguh.
Baginya, putrinya adalah segalanya.
Ketika Stephanie Wei datang untuk melakukan pijatan pada siang hari, Jeremy Lin memberikan foto dan alamatnya padanya, dia memintanya untuk membantu mencari, anggota kepolisian mengetahui banyak informasi, itu bisa memudahkan mereka untuk mencari.
Sebelum tidur di malam hari, Jeremy Lin menyadari bahwa Marcella Jiang tampak sangat lelah, lalu dia berjalan ke arahnya, memijit bahunya dengan lembut, dan berkata dengan suara kecil: "Ada apa? Apa ada masalah?"
"Bukan apa-apa, hanya bertemu dengan pasien yang lebih merepotkan, dalam dua hari ini terus mendiskusikan perencanaan pengobatan." Marcella Jiang menggelengkan kepalanya.
"Kamu tidak akan bisa membantu." Marcella Jiang tersenyum masam.
"Coba katakan dulu." Jeremy Lin berkata sambil tersenyum, kekuatan tangannya bertambah tanda disadari.
"Ah~~"
Marcella Jiang tidak bisa menahan diri menjerit lembut dengan penuh makna godaan, kemudian dia menepuk lengan Jeremy dengan tangannya.
"Bahumu sedikit kaku, perlu dipijit dengan sedikit kuat." Jeremy Lin berkata dengan suara kecil, lalu menekannya dengan keras lagi, dan Marcella Jiang tidak bisa menahan diri mengeluarkan suara jeritan keras lagi.
Pada saat ini, Lionel Jiang dan Leticia Li yang berada di luar pintu menghela napas panjang, mereka saling bertatapan dengan tatapan puas, dan kemudian kembali ke kamar.
Sebenarnya, mereka sudah lama curiga bahwa Jeremy Lin dan Marcella Jiang berada di kamar yang sama namun tidak tidur di ranjang yang sama, kini setelah mendengar jeritan Marcella Jiang, mereka akhirnya merasa lega, bagaimanapun, mereka berdua juga sudah dewasa, otomatis memahaminya, tidak disangka menantu mereka yang terlihat kurus dan lemah, tetapi sangat ganas saat di tempat tidur, bagaimanapun, dia masih muda.
Jeremy Lin melirik ke arah pintu sambil tersenyum, ketika melihat bayangan di bawah pintu telah hilang, dia tersenyum menyeringai, kekuatan tangannya juga sedikit lebih ringan, dan suaranya berbicara lebih keras: "Kak Marcella, ayo ceritakan, pasien seperti apa dia? "
"Lumpuh, selain itu dia sudah lumpuh selama beberapa tahun." Marcella Jiang menghela napas dan berkata: "Aku sudah pernah melihat catatan medisnya, dia pernah mengunjungi banyak rumah sakit besar dan kecil di luar negeri, tidak hanya tidak sembuh, melainkan semakin serius."
Pasien yang lumpuh memang lebih sulit untuk pulih, selain itu pasien ini juga telah lumpuh selama bertahun-tahun, tidak heran jika Marcella Jiang bilang dia tidak bisa menyembuhkannya.
"Aku bisa membantu memeriksanya." Ujar Jeremy Lin dengan santai, dia tidak ingin melihat Marcella Jiang begitu kelelahan.
"Pasiennya adalah bule, dia sangat menolak untuk diobati dengan Pengobatan Tradisional, selain itu putranya adalah seorang reporter, dia pernah menerbitkan laporan tentang Pengobatan Tradisional dan santet." Marcella Jiang tersenyum tak berdaya.
Jangankan mereka tidak ingin Pengobatan Tradisional membantu mereka mendiagnosis dan merawat mereka, meskipun mereka menginginkannya, dokter Pengobatan Tradisional di Qinghai juga tidak akan ada yang mau membantu mereka.
Namun Jeremy Lin tidak berpikir demikian, ia malah ingin menyembuhkan penyakit pasien bule ini, karena Pengobatan Tradisional selalu diabaikan di mata orang Barat, jika ia memanfaatkan kesempatan ini untuk membantu Pengobatan Tradisional menjadi terkenal di dunia pengobatan Barat, itu bisa dianggap tidak mempermalukan leluhur.
"Kak Marcella, kapan kalian mengadakan seminar, bisakah kamu mengajakku?" Tanya Jeremy Lin.
"Tidak bisa, rumah sakit kami tidak mengizinkan orang luar ... Ah ~~"
Sebelum Marcella Jiang selesai bicara, Jeremy Lin menggunakan tenaga lagi di tangannya, dan Marcella Jiang tidak dapat menahan diri mengerang lagi, dia merasa seluruh tubuhnya tidak bertenaga
"Boleh tidak, Kak Marcella?"
"Tidak ... Ah~~ kamu mau mati, Ah ~~ Aku akan mencari cara ..."
Marcella Jiang mencubit tangan Jeremy Lin dengan marah.
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaMy Goddes
Riski saputroThe Great Guy
Vivi HuangCinta Tak Biasa
SusantiPria Misteriusku
LylyBehind The Lie
Fiona LeePernikahan Kontrak
JennyHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)