His Second Chance - Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
"Maling apa?!" Andrian Shen mengerutkan alis dengan tidak mengerti berkata.
"Aku, aku si maling bukannya sedang berada di sini?" Jeremy Lin tersenyum pahit, tidak menyangka yang datang adalah Andrian Shen.
"Lucky? Mengapa kamu bisa di sini!"
Wajah Andrian Shen terlihat senang, di saat dia melihat Marcella Jiang matanya seperti bersinar, dengan terkejut berkata: "Ini sepertinya kakak ipar ya, memang sangat cantik ya, pantas saja Lucky setelah makan siang tidak sabar untuk mau pulang, haha!"
"Jangan ribut!" Jeremy Lin dibilang sampai merasa sedikit tidak nyaman.
Wajah Marcella Jiang juga sedikit memanas, dia melirik Jeremy Lin.
"Tuan muda kecil, kalian... kalian berdua mengenal satu sama lain?" Manajer toko yang gemuk itu terkejut, dan raut wajahnya juga berubah.
Keyno Chen dan Chatrine Fan berdua juga terkejut, melihat "Tuan muda kecil" ini sepertinya sangat dekat dengan "Lucky He".
"Omong kosong, ini adalah kawan baik aku." Andrian Shen sambil berkata sambil melingkarkan tangan di leher Jeremy Lin, dengan murung berkata, "Kamu tadi bilang apa, kamu adalah maling?"
"Kamu lebih baik bertanya kepada manajer toko ini, aku mengeluarkan cincin yang diberikan paman untuk istri aku, tapi dia malah terus bilang kalau aku mencuri dari paman, aku sudah menjelaskan dia tetap tidak percaya."
"Apakah otak kamu bermasalah!" Andrian Shen dengan kesal berteriak dan marah, "Cepat pergi ke departemen keuangan untuk mendapatkan gaji kamu dan pergi saja, di tempat aku tidak mau karyawan yang tidak rasional dan merendahkan orang!"
"Beberapa tahun lalu berankas Presdir pernah dibongkar orang, maka aku mengira...mengira...aku aku...aku memang salah!" Manajer toko yang gemuk itu ketakutan sampai menampar dirinya, dengan gugup meminta ampun, "Tuan muda, tolong jangan memecat aku, satu keluarga aku masih mengharapkan... mengharapkan aku menghidupi mereka."
"Apa hubungannya dengan aku, cepat pergi!"
Andrian Shen sangat marah, Jeremy Lin, merupakan penyelamat dia dan ayahnya, manajer toko sampah ini, berani-beraninya menyinggung Jeremy Lin, sungguh sudah bosan hidup.
"Andrian, sudahlah, semua orang tidak mudah, menurutku jangan dipecat, diturunkan jabatannya saja, agar dia mendapat pelajaran, ke depannya tidak merendahkan orang seperti itu lagi." Jeremy Lin juga merasa kasihan, dan membujuk Andrian Shen.
"Terima kasih Tuan He, Terima kasih Tuan He." Mata manajer toko gemuk itu sampai merah, dia sangat terharu, tadi dia memperlakukan Jeremy Lin seperti itu, tapi dia malah membantunya.
Jeremy Lin melambaikan tangan, melihat pemandu pembelian yang tadi tersenyum dan berkata: "Andrian, pemandu pembelian ini etika kerjanya sangat baik, kemampuannya juga tidak buruk, aku sarankan untuk posisi manajer toko kamu boleh mempertimbangkan dia."
"Mempertimbangkan apa lagi, perkataan kamu pasti tidak salah, mulai hari ini, dia adalah manajer toko." Andrian Shen langsung setuju.
Pemandu pembelian itu bingung, dan bengong untuk sesaat, baru tersadar kembali, lalu terus berterima kasih kepada Andrian Shen.
"Kedua orang ini adalah?"
Andrian Shen melirik Keyno Chen dan Chatrine Fan yang berada di samping.
Keyno Chen mengepalkan tangan dengan erat, sedikit panik, dia takut Jeremy Lin akan menggunakan kesempatan ini untuk mempermalukan dia.
Chatrine Fan juga menutup mulutnya, tidak berani bersuara, dia takut Jeremy Lin tidak membiarkan Andrian Shen menjual cincin itu ke dia, dia benar-benar menyukai cincin itu.
"Oh, ini adalah teman Marcella Jiang, ini adalah tunangan dia, juga merupakan teman baik aku, hari ini datang bersama-sama untuk memilih cincin pernikahan." Jeremy Lin dengan tersenyum memperkenalkan ke Andrian Shen, sama sekali tidak perhitungan dengan masalah tadi.
"Baiklah, kalau teman kamu dan kakak ipar, aku harus melayani dengan baik, tidak peduli cincin manapun yang disukainya, semuanya diskon 50 persen!" Andrian Shen juga lumayan murah hati.
"Terima kasih, terima kasih!"
Keyno Chen sangat senang, bahkan memberi hormat kepada Andrian Shen, dengan sebuah perkataan Andrian Shen seperti itu, dirinya bisa mengirit 10 ribu RMB (sekitar 20 juta rupiah), jangankan memberi hormat, disuruh bersujud dan memberi hormat saja bisa.
"Jangan berterima kasih kepada aku, berterima kasih kepada kawanku." Andrian Shen tertawa dan berkata.
"Terima kasih Lucky, terima kasih, tadi mulutku memang sampah, kamu jangan perhitungan dengan aku." Keyno Chen langsung memeluk Jeremy Lin, dan berkata dengan sedikit suara serak.
Jeremy Lin buru-buru mendorong dia, dalam hati tidak menyukainya, ada apa dengan orang ini, seorang pria, mengapa suka memeluk orang.
"Lucky, terima kasih." Chatrine Fan juga merasa sedikit sungkan dan tersenyum ke Jeremy Lin, tatapannya sedikit menghindar, dia tidak berani melihat Jeremy Li langsung, mengingat perkataannya yang menyerang Jeremy Lin tadi, dia merasa wajahnya menjadi panas, sangat memalukan.
Chatrine Fan dan Keyno Chen setelah memesan cincin langsung pergi, sebelum pergi mereka masih mengingatkan Jeremy Lin harus menghadiri pernikahan mereka.
"Kamu bagaimana bisa kenal dengan Tuan muda Toko Phoenix Blessing, dan juga mengapa ayahnya bisa memberikan kamu cincin berlian?"
Marcella Jiang sambil menyetir, sambil melihat cincin berlian di tangannya yang bersinar, dia merasa ini seperti mimpi sedikit tidak asli.
"Suatu hari di saat menyebrang jalan, aku menolong Tuan muda, kalau bukan karena aku mengingatinya, dia sudah kecelakaan dan meninggal, sebagai tanda terima kasih, aku diberikan cincin berlian."
Jeremy Lin mengubah ceritanya, tidak ada cara lain, siapa suruh Lucky He ini tidak bisa apa-apa, kalau menceritakan yang sebenarnya, bisa-bisa Marcella Jiang menendang dia keluar dari mobil.
"Oh." Marcella Jiang menjawab, juga tidak terlalu mencurigakan, suami dia ini tidak bisa apa-apa, hanya alasan seperti ini yang masuk akal.
"Oh iya, hari minggu ini temannya mengadakan konferensi lelang, ingin mengundang ayah, dan juga kita, apakah kamu mau pergi?" Jeremy Lin dengan suara pelan bertanya, kemudian menambahkan, "Kalau kamu sibuk tidak apa-apa."
Dia tahu, untuk Marcella Jiang, hadir dengan suami tidak berguna seperti dia di acara atau tempat yang ramai, memang sebuah penghinaan.
"Pergi." Siapa menyangka Marcella Jiang bisa menyetujuinya, walaupun nada bicaranya tetap dingin.
Jeremy Lin tersenyum, dalam hati merasa puas.
Hari minggu itu Jeremy Lin pergi membantu ibunya untuk menjual bakpao dulu, kemudian setelah makan siang dia pergi ke lokasi konferensi lelang itu, di perjalanan dia menelepon Marcella Jiang, kata Marcella Jiang dirinya dan ayahnya sudah sampai.
Berdasarkan Eddy Zhou, persiapan konferensi lelang ini sudah satu tahun, barang yang ikut serta juga banyak, merupakan konferensi lelang dengan skala palng besar, dan paling menarik perhatian dalam beberapa tahun ini, banyak orang terkenal dari berbagai macam industri akan hadir, bahkan hampir semua wartawan utama di Kota Qinghai juga akan datang.
Setidaknya di Qinghai, konferensi lelang ini sangat diantisipasi oleh banyak orang.
Acara yang begitu penting, tadinya Jeremy Lin mau berpakaian lebih formal, tapi setelah membantu ibunya menjual bakpao, waktunya sudah tidak cukup, jadi dia hanya memakai pakaian santai.
Di saat mau masuk petugas keamanan saja tidak membiarkan dia masuk, sampai-sampai Andrian Shen yang datang menjemputnya.
Lokasi utama konferensi lelang ini diadakan di salah satu ruang konferensi terbesar di lantai 6 Hotel New Century.
Susunan untuk konferensi hari ini adalah saat sore hari merupakan perlelangan barang kuno, setelah pesta malam, baru akan diadakan perlelangan batu, dengar-dengar ada banyak ahli dari laur kota yang datang khusus untuk ini.
Walaupun sebelum datang dia sudah mempersiapkan mental, tapi setelah masuk ke lokasi, Jeremy Lin juga sedikit terkejut, bagaimana pun dia sejak kecil sampai sekarang, ini adalah pertama kalinya dia datang ke acara yang begitu megah.
Seluruh ruang konferensi sekitar dua sampai tiga ribu meter persegi, ruang kosong di sekitarnya masih banyak, di tengah dipenuhi oleh kursi dan meja, dua sisi di samping merupakan dua baris makanan dingin, berbagai macam kue, minuman dan alkohol yang dibutuhkan semua ada.
Saat ini, di dalam ruangan ini sudah ada banyak orang yang datang, sambil makan makanan ringan, sambil bersosialisasi.
"Kakak ipar dan Paman ada di sana, Eddy Zhou menyiapkan tempat duduk di depan khusus untuk kalian." Andrian Shen mengarahkan Jeremy Lin ke depan.
Novel Terkait
My Charming Lady Boss
AndikaMenaklukkan Suami CEO
Red MapleCinta Yang Berpaling
NajokurataSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaPria Misteriusku
LylyYour Ignorance
YayaHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)