His Second Chance - Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
Begitu nenek itu pergi, orang yang berbaris di sebelah langsung mendesak.
Meskipun di antara mereka banyak yang tidak percaya, tetapi kemari karena di bicarakan oleh orang, sekarang mereka melihatnya sendiri, dan merasa senang, benar – benar sudah Bertemu dokter Dewa, ini lebih hebat di bandingkan dengan Dokter He dari New Life Pharmacy, sepertinya hari ini datang ke tempat yang tepat.
Dan yang paling utama, tidak perlu minum obat, tidak perlu disuntik, juga bisa sembuh.
Saat ini datang seorang perempuan muda, terlihat umut 27 tahunan, tidak terlalu tinggi, badannya berisi, saat jalan jga sedikit aneh, wajahnya memerah, seakan tidak enak hati.
“kamu cepat jalan, kenapa sangat lama?” orang yang ada di belakang mendesaknya tidak sabar.
Perempuan itu wajahnya semakin memerah, lalu duduk di depan pria berjenggot itu, dengan suara kecil berkata”dokter, aku disini tumbuh luka aneh, sudah pergi ke Rumah sakit Beberapa kali, belum sembuh juga, apakah kamu bisa mengobatinya.”
“bisa diobati bisa di obati, gunakan pisau kecil dan di potong sedikit, sudah bisa sembuh, lukanya tumbuh dimana?” pria berjenggot sambil bertanya, sambil mengeluarkan pisau kecil dari tasnya.
Siapa tahu begitu dia bertanya, perempuan itu wajahnhya semakin memerah, seperti memakai perona wajah saja, dia menunddukkan kepala.
“hmm?”
Pria berjenggot melihatnya tidak menjawab, lalu dengan curiga melihatnya.
“di…. Di…..”
Setelah perempuan itu ragu Beberapa saat, dia segera berdiri, lalu berbisik ke telinga pria berjenggot.
Pria berjenggot langsung tersenyum, berkata”jika tumbuh di tempat itu, aku juga tidak bisa memotongnya untukmu.”
Perempuan itu baru saja memberi tahunya kalau luka itu tumbuh di tempat yang sangat privasi, gatal dan sakit, jadi saat berjalan baru sedikit tidak natural, sekali melangkah, terasa sangat sakit.
“dokter, kalau kamu ada waktu, bisa ikut ke rumahku.” Perempuan itu menggigit giginya, karena tidak menahan sakit, dan berkata sambil malu.
“penyakit apa, sampai harus ke Rumah, kalau begitu kita bagaimana?”
“iya, kita sudah baris disini, sudah setengah harian.”
“terserah mau di obati atau tidak, kalau tidak mau,cepat pergi, jangan mengganggu kita!”
Orang yang berbaris langsung berteriak, nada mereka terdengar tidak senang.
Perempuan itu sudah hampir mau menangis, memegang tangannya, lalu langsung berdiri, membalikkan badan dan pergi.
Jika tidak pergi mau bagaimana lagi, tidak mungkin melepaskan celana di depan semua orang bukan.
“eh, tunggu sebentar, aku punya cara, kamu tidak pergi melepaskan pakaian, juga bisa menyembuhkannya.” Pria berjenggot langsung memanggil perempuan itu.
“bagaimana menyembuhkannya?” perempuan itu langsung senang, dan membalikkan badan.
Pria berjenggot itu mengeluarkan botol kecil dari tasnya, di dalamnya ada cairan berwarna kuning, lalu memberikan kepada perempuan itu, dan berkata
“kamu cari Beberapa perempuan untuk menutupimu, lalu gunakan cairan di air ini, usahakan agar cairan ini ditahan di bagian kakimu.”
“ah?” perempuan itu meskipun tidak tahu apa yang mau di lakukan pria berjanggut pendek ini, hanya dengan patuh berkata, “tante, atau kakak mana yang baik, tolong bantu aku.”
Begitu dia berteriak, dari gerombolan orang langsung muncul tante dan perempuan paruh baya, lalu dengan segera melepaskan luaran mereka, membentuk lingkaran, dan menutup perempuan itu.
“aduh, sebenarnya mana yang tidak enak badan, buat begitu misterius.”
“memang, kenapa di halangi.”
“biarkan kita juga melihat.”
Beberapa orang lelaki sambil berbicara, sambil menjinjitkan kakinya dan menjulurkan leher mereka.
Wajah perempuan itu memerah, dan tidak mempedulikan celananya yang basah, langsung dengan segera menggunakan cairan dari botol itu untuk membersihkan luka, air itu dengan segera mengalir ke kakinya.
Selesai mencucinya, perempuan itu melepaskan luarannya, dan diikat ke pinggangnya, agar tidak malu.
“kemari, kemari.”
Pria berjanggut itu memanggilnya, lalu dengan segera mengambil pisau operasi, dan mengarahkan ke kaki perempuan itu, di potong dengan pelan, langsung mengalir cairan darah kuning kemerahan.
Segerombolan orang yang melihatnya langsung kaget, tidak mengerti dari kaki yang baik – baik saja bagaimana bisa muncul begitu banyak darah.
“sekarang coba, apakah masih sakit?” pria berjanggut itu menggunakan kertas kuning itu untuk mengelap kaki perempuan itu, dan bertanya.
“sudah tidak sakit?!”
Perempuan itu menggerakkan kakinya, dengan aneh merasa tempat yang awalnya sakit, sekarang sudah tidak sakit.
“dokter dewa, terima kasih banyak, terima kasih!”
Perempuan itu menganggukkan kepala berterima kasih, sambil mengeluarkan berapa ratus ribu dari dompetnya, dan di taruh ke mangkuk kecil pria berjanggut itu.
Pria berjanggut menganggukkan kepala sambil tersenyum, matanya juga ikut tersenyum。
“nona Annie, menurutmu ini apa yang terjadi?“ Enzie Li yang ada di sebelah, langsung bertanya kepada Annie.
Kali ini Annie sudah tidak tahu harus menjelaskan seperti apa lagi, jelas – jelas yang terluka itu di bagian privasi, mengapa yang di potong sedikit itu kakinya, dan lukanya sudah sembuh.
“sedikit seru.” Jeremy Lin tersenyum, melihat sekilas ke tas pria berjanggut.
“tuan, apakah kamu sudah melihat dia dari mana?” Enzy Li langsung bertanya.
“pembunuh! Ada pembunuh! Orang gila! Orang gila! Cepat lari!”
Ucapan Enzy Li baru saja di ucapkan, dari sebelah terdengar suara teriakan, selanjutnya lelaki dengan wajah penuh darah datang dari arah segerombolan orang itu.
Semua orang yang melihatnya langsung menarik napas dingin, karena kulit di wajahnya sudah hampir tidak, yang terlihat hanyalah giginya, bahkan sedikit menyeramkan.
Baru saja dia berlari, di belakangnya diikuti satu orang, kaki tangannya terlihat aneh, ekspresinya juga aneh, matanya sedikit keluar, membuka mulut, mulutnya penuh darah segar, dan tenggorokannya seperti monster, “akan kubunuh kau! Akan kubunuh kau!”
Segerombolan orang itu langsung ketakutan, orang gila seperti ini, seperti zombie yang ada di drama barat!
Novel Terkait
Untouchable Love
Devil BuddyLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyStep by Step
LeksUnlimited Love
Ester GohMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraMy Lifetime
DevinaHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)