His Second Chance - Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)

Tiba-tiba badan anak laki-laki bergetar dengan kuat, bagaikan menerima ketakukan yang amat besar, dia menangis dengan keras.

Badan Jeremy Lin tertegun, dia terduduk ke lantai, dan bernapas terengah-engah.

“Putraku, putraku!”

Orangtua dari anak laki-laki merasa kaget sekaligus senang, mereka bergegas berlari ke dalam. Ibu dari anak laki-laki langsung memeluk anak laki-laki, melihat putrinya berhasil hidup kembali, air matanya secara tidak sadar mengucur dengan dahsyat, dia juga ikut menangis, “Putraku, kamu menakuti Ibu, kamu menakuti Ibu!”

Mata Kakek dan nenek dari anak laki-laki juga penuh dengan air mata hangat, mereka tidak hentinya berterima kasih kepada Jeremy Lin, “Dokter Dewa, Dokter Dewa! Terima kasih, terima kasih!”

“Ya Tuhan, benar-benar ajaib, ini pun dapat diselamatkan!”

“Bagaimana, sudah aku katakan bukan, keterampilan medis Tuan He tiada tandingnya di dunia ini!”

“Dokter Dewa! Ke depannya aku akan berobat di sini, apa-apaan klinik pengobatan barat!”

“Dasar keparat berhati hitam, yang pergi ke tempatnya adalah orang yang merasa hidupnya terlalu panjang!”

Semua orang menyanjung Jeremy Li, sambil mencaci maki klinik pengobatan barat yang ada di seberang.

“Dokter He, bagaimana aku berterima kasih pada Anda?!”

Mata pria botak penuh dengan air mata hangat, dia bergegas mengeluarkan dompet dan memasukkan seluruh uangnya ke dalam tangan Jeremy Li, di saat bersamaan juga tidak lupa berlutut dan terus mengetukkan kepala kepada Jeremy Lin.

Sayangnya sekarang Jeremy Lin sudah lemah sekali, dia tidak mampu mendorong kembali uang itu, juga tidak mampu memapah orang.

“Keparat dokter sampah, beraninya menggunakan obat palsu dan mencelakai orang, ayo semua yang memiliki hati nurani, ikuti aku hancurkan kliniknya!”

Setelah berterima kasih pada Jeremy Lin, barulah pria botak teringat bahwa tadi si jubah putih hampir saja membuat putranya mati dalam pengobatan medis, pria botak langsung naik pitam, dia mengajak penonton di sekitar menyerbu ke klinik pengobatan barat.

“Bajingan, siapa yang suruh kamu menipu orang!”

“Pukul dia sampai mati!”

“Hancurkan, hancurkan semuanya!”

Dokter berhati hitam yang memandang nyawa bagaikan jerami dan hanya tahu untuk mendapatkan uang, sungguh sangat mengundang kebencian, karena pasti ada orang sakit di dalam keluarga manapun, oleh sebab itu semua orang pun merasakan hal yang sama, ingin menegakkan keadilan.

Setelah serombongan orang itu masuk, klinik pengobatan barat menjadi hancur lebur dalam sekejap.

Perawat sudah kabur sejak awal, si jubah putih juga ingin melarikan diri dari pintu belakang, tetapi dia tertangkap. Semua orang mengepung dan menabokinya, jeritan histeris dari si jubah putih tidak pernah berhenti.

“Tuan, minumlah.”

Enzy Li bergegas mengambilkan segelas air untuk Jeremy Lin, lalu Jeremy Lin meminumnya dengan tegukan besar.

Jeremy Lin menyeka mulut, dia melambaikan tangan memanggil anak laki-laki, lalu dia merasakan denyut nadinya. Jeremy Lin menghela napas panjang, dan berkata tersenyum, “Sekarang kondisi anak ini sudah stabil, saraf-saraf otaknya juga normal, untung saja kalian menyadarinya dengan tepat waktu, asfiksia tidak berlangsung lama, kalau tidak akan gawat. Jika kalian masih merasa khawatir, bawalah dia pergi ke rumah sakit besar untuk melakukan pemeriksaan.”

“Tidak perlu, tidak perlu, Tuan He, ke depannya kami datang ke tempat Anda untuk berobat, apa-apaan itu pengobatan barat, sekarang aku sama sekali tidak mempercayainya lagi.” Kakek dari anak itu segera berkata.

“Masing-masing memiliki keunggulan tersendiri, hanya saja kalian bertemu dengan seorang dokter berhati hitam.”

Jeremy Liin tersenyum, lalu dia menuliskan sebuah resep dan berkata, “Demu mengantisipasi terjadinya efek lanjutan, minum saja beberapa kali berdasarkan resep ini.”

Pada saat ini, klinik pengobatan barat di seberang sudah hancur lebur dan porak-poranda, menjadi perbandingan yang sangat jelas dengan tampangnya yang indah pada pagi hari tadi.

Segera, polisi pun tiba, polisi membawa si jubah putih yang sudah babak belur beserta ayah dari anak laki-laki dan serombongan orang lainnya pergi ke Biro Kepolisian.

Melihatnya, Jeremy Li merasa sedikit khawatir, tetapi ibu dari anak laki-laki berkata, “Tidak apa-apa, hanya sekedar membayarkan uang denda saja, dokter sampah seperti ini, walau membayarkan uang denda juga harus menghancurkan kliniknya, dia tunggu saja untuk masuk penjara.”

Beberapa hari berikutnya, klinik pengobatan barat terus tidak dioperasikan, sudah bangkrut sepenuhnya.

Setelah interasksi dalam beberapa hari ini, hubungan antara Grace dan Felia Qin menjadi harmonis dengan pesat, setiap malamnya harus dimanjakan oleh Felia Qin barulah Grace bisa tidur.

Felia Qin berkata kepada Jeremy Lin sambil tersenyum, “Lucky, kapan kamu dan Marcella juga melahirkan bocah montok untukku, pada saatnya nanti aku membawa satu yang besar dan satu yang kecil, sungguh terhormat sekali.”

Jeremy Li tersenyum kering dan menggaruk kepala, dia berpikir dalam hati, juga tidak ada gunanya melahirkan anak, lagipula bukan darah daging keluarga Lin.

Pada saat ini, di depan sebuah ruang ICU di Kota Qinghai penuh dengan para dokter senior, mereka semua sedang mengamati Smith yang berbaring di dalam dengan penasaran, dan tidak hentinya berseru kagum.

“Ini sungguh ajaib sekali, salivasinya sudah terkontrolnya dengan bagus, napasnya stabil, dan kegagalan fungsi sistem pernapasannya juga menjadi lambat, bahkan hendak membaik, dia sudah sepenuhnya terlepas dari masa darurat!”

“Selain itu, atrofi ototnya juga sudah terkontrol dengan sangat bagus, Muscle Irritability-nya juga pulih kembali, jika terus berkembang berdasarkan kondisi seperti ini, asalkan waktu memadai, takutnya dia benar-benar dapat berdiri lagi.”

“Mukjizat, sungguh mukjizat!”

“Mukjizat apaan, jelas-jelas ini adalah khasiat dari obat baru yang dikembangkan oleh Kepala Divisi Li!”

Jason dan Leah yang baru saja datang tergesa-gesa pun tercengang mendengar perkataan para dokter, mereka bergegas bertanya, “Apakah maksud kalian kondisi penyakit ayahku sudah berhasil terkontrol?”

“Tidak hanya terkontrol saja, jika mengonsumsi obat ini dalam jangka waktu panjang, pulih kembali juga bukannya tidak mungkin.” ujar Kepala Divisi Fei dari Divisi Saraf dengan angkuh.

Sebelumnya dua bule ini masih mengatakan bahwa pengobatan China tidak berkemampuan, sekarang yang berhasil mengobati ayah mereka, bukankah pengobatan China itu sendiri.

“Oh my God! Ini sungguh luar biasa!”

Melihat napas ayahnya yang stabil dan wajah ayahnya yang berona sehat, Leah tidak tahan untuk berseru kagum.

Kemarin ketika dia datang, kondisi ayahnya masih belum begitu baik seperti ini.

Jason tidak hentinya menggeleng kepala, wajahnya penuh dengan ketidakpercayaan, harus diketahui bahwa ahli dari Asosiasi Kedokteran di Amerika Serikat pernah berkata, dengan kondisi ayahnya yang seperti ini, penyakitnya dapat terkontrol dan dapat hidup dua tahun lebih lama pun sudah sangat baik.

Sekarang melihat rona wajah ayahnya, takutnya masih bisa hidup dengan sangat lama lagi, karena selama salivasi dapat terkontrol dan napas menjadi stabil, maka ayahnya tidak akan memiliki ancaman nyawa.

“Obat baru apa yang kalian gunakan?”

Tiba-tiba Jason teringat akan sesuatu, dia berkata kagum, “Aku akan menulis sebuah artikel khusus untuk obat baru kalian ini, lalu menerbitkannya di The Herald Times, membiarkan seluruh Amerika Serikat beserta seluruh benua Eropa tahu akan kemajuan teknologi medis dari China!”

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu