His Second Chance - Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)

Kemampuan lukis dari lukisan ini memang sedikit kurang, tetapi harga pasaran itu setidaknya sekitar 2 juta RMB (sekitar 4 miliar rupiah), hanya mid autumn saja Eddy Zhou sudah memberikan hadiah yang begitu mewah, Jeremy Lin tentunya tidak boleh menerima.

"Ini adalah sedikit maksud baik aku dan Andrian, kami berdua patungan untuk membelinya, mengetahui Paman Jiang menyukai barang seperti ini, maka kami datang khusus untuk memberikan kepada dia, kalau kamu tidak menerimanya berarti merendahkan kami." Eddy Zhou berkata dengan mengeluh.

"Iya, Lucky, kamu mengapa sungkan dengan kita, aku beritahu kamu, dua kayu Qinan terakhir kali itu membuat anak ini mendapatkan untung yang tidak sedikit, hanya sebuah lukisan saja bukan apa-apa." Andrian Shen juga buru-buru berkata.

"Oh iya, kalau Andrian tidak bilang aku pun lupa, Lucky, kedua kayu Qinan itu sudah terjual semua, keuntungannya sangat baik, dua puluh persen keuntungan yang dijanjikan kepada Paman juga sudah ditransfer, tapi ada sedikit penundaan dari bank, mungkin malam baru akan diterima." Eddy Zhou buru-buru berkata.

"Kalian berdua ini ya." Jeremy Lin dengan tak berdaya menggeleng dan tersenyum, selanjutnya berkata, "Baiklah, kalau begitu aku sementara menerimanya, aku mewakilkan ayah mertua aku untuk berterima kasih kepada kalian."

"Memangnya hubungan kita apa."

"Iya, sudah, sana kamu pergi merayakan hari festival, kami berdua pergi dulu."

Eddy Zhou dan Andrian Shen setelah itu masuk ke dalam mobil, dalam sekejap sudah tidak terlihat bayangannya.

Jeremy Lin merasa repot, maka tidak membawa lukisannya ke atas, langsung pergi ke restoran yang dipesan ayah mertua.

Di perjalanan, Jeremy Lin menerima sebuah telepon lagi, kali ini merupakan pekerja Osmanthus House, berkata kalau Bos mereka menyisakan beberapa kue bulan untuk Jeremy Lin, menanyakan dimana alamat dia, dan akan segera dikirim.

"Kami sedang makan di luar, dikirim ke restoran saja." Jeremy Lin lalu memberikan lokasi restoran kepadanya.

Walaupun merupakan mid-autumn festival, tetapi bisnis mereka sangat baik, benar-benar penuh, sepertinya sekarang semakin banyak orang yang suka makan di luar untuk merayakan festival.

Sesuai dengan lokasi yang diberi tahu Marcella Jiang, Jeremy Lin menemukan ruang terbuka yang dimana mereka berada, tetapi yang mengagetkan Jeremy Lin adalah, di meja bundar besar itu masih ada keluarga lain.

Sepasang suami istri yang lebih tua sedikit dari Lionel Jiang dan Leticia Li, sepasang suami istri yang berumur sekitar 35-36 tahun, dan juga sepasang kembar laki-laki dan perempuan, sepertinya tiga keturunan dari satu keluarga.

"Ini adalah rekan kerja ayah Paman Zhang, ini adalah Tante Yan, dan juga anak dan menantu mereka, Kak Zhang, Kak Liu." Marcella Jiang buru-buru berdiri dan memperkenalkan mereka kepada Jeremy Lin, dan berkata, "Tempat yang dipesan ayah tidak ada, kebetulan Paman Zhang juga memesan tempat di sini, maka menyuruh kita bersama-sama."

"Sungguh mengesalkan! Aku jelas-jelas sudah memesannya!" Lionel Jiang dengan kesal memukul meja.

Dia tidak hanya kesal karena tempat yang dipesannya tidak ada, tetapi mengapa bos mereka bilang meja mereka tidak ada, dan menyisakan tempat untuk si tuan Zhang, ini membuat dia sangat malu, bagaimana pun dia dan si tuan Zhang selama ini selalu bersaing dalam pekerjaan.

"Sudah sudah, seperti ini juga baik, kedua keluarga bersama-sama, betapa ramainya." Paman Zhang tertawa dan berkata, dalam hati pasti ada merasa sedikit bangga.

"Ini adalah Lucky ya, dengar-dengar kamu membuka sebuah klinik ya?" Tante Yan tersenyum dan bertanya.

"Iya, Tante." Jeremy Lin menjawabnya.

"Apakah menjadi dokter ada masa depan? Bagaimana pendapatannya?" Paman Zhang juga tersenyum dan bertanya, tetapi senyuman dia seperti sedang mengejek.

"Lumayan, baru saja buka, tidak ada begitu banyak orang, pendapatan sebulan sekitar 7-8 ribu RMB (sekitar 14-16 juta rupiah)." Jeremy Lin dengan jujur menjawab.

Karena biayanya tidak tinggi, maka pendapatannya juga bukan begitu baik, tetapi setidaknya bisa mencukupi kebutuhan.

"Oh, kalau begitu masih baik, bisa mencapai pendapatan Vincent kami dalam satu hari, iya kan, Vincent." Paman Zhang sengaja menghadap ke Vincent Zhang dan bertanya.

"Tidak hanya begitu banyak ayah, sekarang aku kalau ditambah dengan bonus pendapatan sehari sudah melewati 10 ribu RMB (sekitar 20 juta rupiah)." Vincent Zhang tersenyum dan berkata, nada bicaranya terdengar sombong.

Dia merupakan lulusan Doktor dari universitas di luar negeri, kemudian masuk ke sebuah BUMN, berkat koneksi tantenya, masih begitu muda sudah bisa mencapai posisi Manajer daerah, diperlakukan dengan sangat baik.

Saat mengatakan itu dia secara tidak sengaja melirik Marcella Jiang, dalam hati merasa sedikit puas, karena dulu ayahnya pernah mengatakan kepada Lionel Jiang ingin kedua keluarga menjadi saudara, tetapi Marcella Jiang merasa dia terlalu tua dan menolaknya, maka dia masih ada sedikit rasa kesal.

Bagaimana pun wanita cantik seperti Marcella Jiang, kalau tidak bisa mendapatkannya, siapapun akan kesal.

"Pendapatan menantu aku memang tidak tinggi, tetapi terakhir kali di konferensi lelang barang antik..."

"Sudahlah tuan Jiang, itu sudah kejadian berapa lama, kamu jangan mengungkitnya lagi, hanya beberapa juta RMB (sekitar miliaran rupiah), merupakan uang mati, semakin dipakai semakin sedikit!"

Lionel Jiang baru saja mau berkata, Paman Zhang sudah memotong perkataannya, Lionel Jiang menelan perkataannya, sangat kesal, dalam sekejap melupakan kalau Jeremy Lin ada kerja sambilan di perusahaan perhiasan.

Jeremy Lin menggeleng dan tertawa, mengingat dulu Lionel Jiang pernah pulang dengan kesal, menebak si tuan Zhang yang dibilang dia seharusnya adalah Paman Zhang, pantas saja ayah mertua marah, perkataan Paman Zhang ini memang tidak enak didengar.

"Sudah, ayo makan, makan." Tante Yan melihat suasana yang tidak baik, buru-buru menyuruh semuanya makan.

Sifat Lionel Jiang dan Zhang sama-sama tidak mudah dihadapi, selama makan mereka terus berbicara dan hampir bertengkar.

Jeremy Lin merasa sedikit lucu dan juga kesal, merasa mereka berdua seperti anak kecil.

"Oh iya, Ayah, Paman Jiang, aku meminta tolong orang untuk memesan kue bulan dari Changshengzhai, coba kalian memakannya."

Vincent Zhang seperti tiba-tiba terpikir sesuatu, buru-buru membalikkan tubuh dan mengambil sebuah kotak, setelah dibuka di dalamnya ada beberapa kue bulan yang dibungkus indah, dan dibagikan ke orang.

"Tuan Jiang, kue bulan dari Changshengzhai ini sangat sulit untuk dibeli, terutama di saat mid-autumn festival, kalau tidak ada koneksi sama sekali tidak bisa membelinya, Vincent sudah meminta tolong banyak orang baru bisa mendapatkannya." Paman Zhang tertawa dan berkata, "Kalau kalian tahun ini membeli kue bulan dari mana."

Changshengzhai juga merupakan merek tua untuk kue bulan di Qinghai, memang di bawah Osmanthus House, tetapi sesampainya di mid-autumn festival, juga sangat sulit untuk dibeli,.

"Hm, siapa yang makan Changshengzhai, kalau mau makan ya Osmanthus House!" Lionel Jiang tahu si tuan Zhang sengaja membuat dia kesal, dengan sedikit tidak puas berkata.

"Haha, apakah benar, kue bulan Osmanthus House hanya bisa didapatkan oleh orang setingkat wali kota, tingkatan kamu sudah begitu tinggi? Kalau begitu kamu sudah memesannya? Apakah boleh membagikan kepada kami untuk mencobanya."

Si Tuan Zhang berkata dengan tertawa, nada bicaranya ada maksud mengejak.

Lionel Jiang mengepalkan tangan dengan erat, sudah tidak bisa berkata.

"Kalau Paman Zhang mau mencobanya boleh, nanti pekerja Osmanthus House datang, aku akan membagikan satu kotak kepada kamu."

Saat ini Jeremy Lin tersenyum dengan santai dan berkata.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu