His Second Chance - Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
"Tidak ada jalan pintas untuk mencapai kesuksesan. Kesuksesan hanya dapat dicapai dengan kerja keras dan upaya tanpa henti, izinkan aku berbagi dengan Anda sekalian pengalaman suksesku ..."
Handi Li berbicara dengan bebas di atas panggung, dengan ekspresi bebas itu, dia melambaikan tangannya pada staf untuk memberi isyarat bahwa penayangan film dapat dimulai.
"Hey, apa kamu merindukanku?"
Begitu filmnya diputar, seluruh lobi hotel langsung hening.
Semua orang tercengang, melihat film yang diputar di layar semua orang membatu, dan hati mereka berdegup kencang. Apakah zaman sekarang semua orang begitu terbuka? Bahkan pengalaman seperti ini pun dibagikan?
Jeremy Lin dan Eddy Zhou juga tercengang, Marcella pun melirik dengan penasaran, dan dia pun ikut tertegun, tiba-tiba kesenangan balas dendam yang besar meluap-luap di dalam hatinya.
Pada awalnya, Handi Li tidak menyadari apa yang sedang terjadi, setelah dia mengenali Resi Shen di layar lebar, wajahnya seketika berubah, dan tubuhnya mulai bergetar tak terkendali.
"Dasar murahan!"
Handi Li segera bergegas turun dari atas panggung, menjambak rambut Resi Shen dan menampar wajahnya, "Dasar pelacur!"
Saat ini, dia tidak peduli dengan kesannya lagi, karena dia sudah tidak memiliki kesan baik lagi dalam pandangan orang lain, di hadapan begitu banyak orang memperlihatkan bagaimana istrinya selingkuh dengan pria lain, perasaan ini lebih menyakitkan dibandingkan dengan kematian.
“Siapa suruh kamu begitu tidak berguna! Di atas ranjang kamu bahkan tidak sekali pun bisa lebih dari satu menit?!” Resi Shen yang tergeletak di tanah juga berdiri dan berteriak histeris, lalu melambaikan cakarnya untuk mencakar Handi Li, berniat untuk melawannya.
Seluruh lobi tiba-tiba menjadi berantakan, dipenuhi tawa, sarkasme, dan bujukan.
“Kakak ipar, aku ingin bertanya padamu, menyenangkan bukan!” Perut Andrian Shen mulai sakit karena kelebihan tertawa, dan dia menari dengan gembira.
“Benar-benar menyedihkan!” Eddy Zhou menggelengkan kepalanya dan tersenyum tak berdaya, berpikir bahwa Handi Li pantas menerima akibat seperti ini, karena ada begitu banyak orang yang dapat disinggung, tapi malah memilih menyinggung Andrian Shen, raja iblis terkenal di kalangan pemuda kaya di Kota Qinghai.
Melihat penampilan Andrian Shen, Marcella Jiang tidak bisa menahan tawa dan senyum sedikit.
Dan senyum tipis inilah yang membuat Jeremy Lin terpana. Karena ini merupakan pertama kalinya dia melihat gunung es yang dingin ini tersenyum. Perasaan itu bagaikan Bima Sakti yang membeku setebal tiga lapis, tiba-tiba bermekaran.
“Kamu baru saja tersenyum!” Jeremy Lin berkata dengan heran.
“Aku tidak.” Ekspresi Marcella Jiang dingin, seolah dia tidak pernah tersenyum.
“Kamu sangat cantik ketika tersenyum, ke depannya kuharap kamu dapat lebih sering tersenyum.” Jeremy Lin berkata sambil tersenyum.
Sekarang lobi sedang kacau, Jeremy Lin dan yang lainnya sudah tidak berada lebih lama di sini, mereka bangkit dan bersiap pergi.
Pada saat ini, manajer lobi langsung bergegas kemari, "Tuan muda Shen, bagaimana dengan hasil kerjaku hari ini?"
“Bagus, kamu undurkan diri saja hari ini dan kerja di tempatku besok.” Andrian Shen menepuk dadanya, lalu bergegas ke sisi Jeremy Lin. “Lucky He, kejadian kakak ipar tadi berkat orang ini yang segera melapor padaku ketika ia melihatnya, jika tidak kita tidak dapat membayangkan konskuensinya."
“Terima kasih.” Marcella Jiang berterima kasih pada manajer aula, wajahnya sedikit jelek, karena memikirkan kejadian tadi, dia merasa sedikit takut.
“Andrian, setelah menyelesaikan ornamen giok kaisar hijau, ingatlah untuk memberinya satu juga, sebagai tanda terima kasihku.” Jeremy Lin juga sangat berterima kasih kepada manajer aula ini.
“Terima … terima kasih, terima kasih Tuan muda He, terima kasih Tuan muda He!” Manajer lobi sedikit bingung dan gembira, karena Itu merupakan giok kaisar Hijau!
Eddy Zhou mengantar mereka hingga di depan pintu hotel dan kembali, Dia tidak tahu akan sudah seberapa kacau kejadian yang terjadi di dalam, dan dia juga yang harus membersihkan kekacauan itu.
“Lucky He, uangnya sudah masuk ke kartu paman. Ketika kamu kembali, ingatlah untuk memintanya untuk memeriksanya.” Andrian Shen mendesak sebelum pergi.
Saat dia berjalan kembali, Marcella Jiang tetap diam, ekspresinya sedih, dan dia sepertinya khawatir.
Jeremy Lin juga tidak berbicara. Seperti sebelumnya, dia masih menoleh dan melihat ke luar jendela. Dia tahu bahwa Marcella Jiang pasti memiliki banyak pertanyaan setelah kembali. Malam ini, dia tidak punya pilihan selain mengekspos terlalu banyak.
"Lucky He, saldo di dalam kartuku ini kenapa lebih 30 juta RMB (sekitar 60 miliar rupiah)?!"
Begitu sampai di rumah, ayah mertua dan ibu mertua keluar dengan mengenakan jaketnya. Nada suara Lionel Jiang masih sedikit panik. Dia menerima 50 juta RMB dalam satu malam. Dia bahkan tidak pernah menyangka hal tersebut seumur hidupnya.
"Tenang saja, Ayah, itu pendapatan resmi, aku telah menawarkan sebuah giok kaisar hijau..."
Sebelum Jeremy Lin selesai berbicara, Marcella Jiang tiba-tiba menyeretnya ke dalam ruangan dan menutup pintu dengan keras.
Lionel Jiang membeku sesaat, dan Leticia Li bertanya-tanya, "Apa biasanya anak kita begitu berinisiatif?"
“Bagus, ini hal bagus, hari dimana kita menggendong cucu sudah dekat!” Kata Lionel Jiang dengan senang.
"Katakan! Apa yang terjadi malam ini!"
Marcella Jiang mendorong Jeremy Lin ke dinding, menatapnya dengan wajah dingin.
"Kenapa dengan hal yang terjadi malam ini, ada apa, mengenai itu kita bicarakan nanti saja." Mata Jeremy Lin mengelak sedikit.
“Jika kamu tidak mengatakan yang sebenarnya, kamu akan tidur di balkon malam ini!” Marcella Jiang berkata dengan dingin.
Pertama barang antik, kemudian batu alam, lalu keterampilan medis. Tampaknya setiap keterampilan itu "Lucky He" sangat menguasainya. Marcella Jiang tidak percaya bahwa prang tidak berguna seperti Lucky He akan seberuntung itu, tetapi dia tidak percaya bahwa semua ini adalah kemampuannya!
Jadi sekarang dia tidak sabar untuk mengetahui apa yang terjadi, mengapa orang tidak berguna ini menjadi sangat terampil dalam berbagai bidang ketika bangun, apakah tubuhnya terjadi sesuatu?
Melihat sepertinya dirinya sudah tidak bisa melarikan diri lagi saat ini, Jeremy Lin memandang Marcella Jiang dengan serius, dan berkata, "Di dunia ini, tidak pernah ada kesuksesan biasa."
Begitu kata-kata itu keluar dari mulutnya, dia menurunkan tubuhnya dan mengeluarkan tiga kardus besar dari kolong tempat tidur. Setiap kardus penuh buku. Salah satunya tentang pengobatan China, kemudian tentang barang antik, dan lainnya tentang Feng Shui.
Dan buku-buku ini sudah sangat tua, jelas sudah dibaca berkali-kali.
Ini semua adalah buku lama yang Jeremy Lin dapat dari ibunya yang dia kumpulkan dari kios jalanan untuk berjaga-jaga, sebagai jawaban atas pertanyaan dari Marcella Jiang atau orang lain, dia tidak menyangka barang-barang ini akan berguna saat ini.
"Kalian selalu mengatakan bahwa aku adalah orang yang tidak berguna, mengatakan kalau aku mengecewakan kalian, tetapi yang tidak kalian ketahui adalah aku selalu diam-diam berusaha keras setiap hari, tetapi aku tidak berani memberitahu kalian, karena jika kalian mengetahuinya, kalian pasti akan semakin mengejekku. Karena dari lubuk hati kalian, kalian tidak pernah benar-benar menerimaku! "
Mata Jeremy Lin memerah ketika berbicara tentang omong kosongnya, bahkan dia merasa tersentuh oleh dirinya sendiri,
"Maaf."
Novel Terkait
Menaklukkan Suami CEO
Red MapleStep by Step
LeksCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranCEO Daddy
TantoHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)