His Second Chance - Bab 42 Bunga Tanpa Nama
Lionel Jiang dengan satu tangan meraih sepotong kayu Qinan, sangat terkejut, menantu apa, mulai dari sekarang, “Lucky He” adalah anak kandungnya sendiri!
Marcella Jiang menggerutkan kening, melihat tatapan Jeremy Lin yang sangat terkejut, orang yang memalukan ini, ternyata benar-benar begitu beruntung?
Pertama Kaligrafi Mingqie, kemudian cincin berlian, lalu sekarang dua buah kayu Qinan, dia tersadar baru sebulan lebih, sudah begitu beruntung.
Tapi jika bukan karena beruntung, bagaimana dia masih bisa menjelaskannya?
Marcella Jiang menghela napas, berpikir ternyata ada berkah di balik musibah.
Tapi Bryan Zhu di kerumunan dengan ekspresi ingin menangis, bagaimana dia bisa tidak terpikirkan untuk melihat dua gulungan kayu itu, akhirnya dianggap remeh oleh Jeremy Lin, 600.000 RMB (sekitar 1.2 miliar rupiah) dengan sekali berkedip berubah menjadi harga yang sangat tinggi.
Jika ini tersebar, dirinya pasti akan menjadi lelucon di para Kolektor Barang antik, berpikir, dia tidak akan berani berada lebih lama lagi, di saat orang-orang tidak memperhatikannya, dia pergi dengan perasaan putus asa.
“Lucky He, dua gulungan kayu Qinan ini kamu jual kepadaku bagaimana.” setelah mendengar semuanya, Eddy Zhou tergesa-gesa menghampirinya, melirik kayu Qinan di tangan Lionel Jiang, merasa tidak sabar.
Jika dua gulungan kayu ini diberikan kepadanya, setidaknya harganya pasti akan berlipat ganda.
“Kamu mau, aku hadiahkan satu untukmu.” kata Jeremy Lin tersenyum lebar.
“Menghadiahkannya?” ekspresi Lionel Jiang langsung berubah, merasa sangat sakit hati.
“Paman, meskipun dia menghadiahkannya untukku, aku juga tidak mau, bagaimana kalau begini, aku akan membayar 20 juta RMB (sekitar 40 miliar) untuk dua potong gulungan kayumu ini, setelah aku menghasilkan uang lagi, aku akan memberikanmu 20%, bagimana?”
“Baik, baik, baik!”
Lionel Jiang mendengar 20 juta RMB, dengan cepat menoleh, langsung memberikan dua potong kayu Qinan itu ke tangan Eddy Zhou.
Dengan cepat Eddy Zhpu mencari orang untuk mentransfer uang ke rekening Lionel Jiang, Lionel Jiang melirik pemberitahuan pesan di teleponnya, kemudian tertawa bahagia.
“Ayah, uang ini, kamu harusnya membagi sedikit ke Lucky He.” bisik Marcella Jiang.
“Benar, benar, Lucky He, kita bagi setengah-setengah!” Lionel Jiang langsung menoleh ke arahnya.
“Tidak perlu, ayah, kamu simpan saja, uangku, juga uangmu.” Jeremy Liu tersenyum, dia memiliki uang banyak juga tidak ada gunanya, selama Marcella Jiang memberinya uang saku tepat waktu setiap bulan, dia sudah puas.
“Baiklah! Menantu baik, bukan, putraku yang baik, putraku yang baik!” Lionel Jiang tersenyum bahagia.
Marcella Jiang memutar matanya, melihat ekspresi Jeremy Lin, dia sedikit melunak.
Kemudian dua lelang produk terkenal berikutnya muncul satu per satu, Lionel Jiang juga ikut berberapa kali menyebutkan harga, tapi ketika harganya dinaikkan, dia merasa tertekan dan tidak ingin mengikuti lagi, lalu menyerah.
Jeremy Lin tidak membujukya, sebenarnya sangat tidak masuk akal jika harganya sangat tinggi.
Hari ini orang tua ini membawa uang 3 juta RMB (sekitar 6 miliar rupiah), dan sekarang sudah untung sekitar 20 juta RMB lebih, sungguh untung besar.
Lionel Jiang merasa sangat puas, hari ini dia akan memamerkan uangnya di hadapan istrinya dan memberitahunya bahwa statusnya sudah tinggi.
Setelah pelelangan barang antik ini selesai, ada jamuan untuk berterima kasih, dan setelah perjamuan makan malam, akan ada pelelangan batu.
Karena batu dan barang antik berbeda, maka ada beberapa kelompok yang pergi dan datang, jadi saat perjamuan makan malam, ada banyak wajah baru, dan orang tadi sore juga sebagian besar pergi.
Eddy Zhou mengatur Jeremy Lin dan yang lainnya untuk duduk di depan di meja utama, tapi Jeremy Lin merasa dirinya memakai pakaian yang terlalu buruk, takut menjelekkan nama Eddy Zhou, kemudian dia menolak, dan duduk di meja di baris paling belakang.
Eddy Zhou dan Andrian Shen mengambil mangkok dan sumpit kemudian menghampirinya.
“Lucky He, hari ini kamu membantu Eddy Zhou untung besar, saat pelelangan batu nanti, bantu aku juga, tidak perlu terlalu banyak, bantu aku untung sekitar 2 juta RMB saja, kalau begitu aku bisa menyombongkannya di depan ayahku.”kata Andrian Shen dengan muka penuh berharap sambil melihat Jeremy Lin.
“Aku hanya sekedar beruntung saja, hampir bisa dikatakan bahwa terhadap barang antik hanya tahu beberapa hal, tapi untuk batu aku benar tidak tahu sama sekali.” kata Jeremy Lin sambil menggelengkan kepala, “Bertaruh untuk batu, yang terpenting kata bertaruh, keberuntungan pasti akan besar.”
Malam ini dia sudah menjadi pusat perhatian, dia telah membantu orang tua itu untung besar, tidak perlu lagi dipublikasikan, jika tidak Marcella Jiang akan merasa curiga.
Andrian Shen menghela napas, merasa kecewa, dengan kemampuannya sendiri, malam ini dia tidak ketakutan akan baik-baik saja.
“Nona, bunga anda.”
Pada saat itu, tiba-tiba seorang pelayan datang, dengan sebuket bunga mawar merah di tangannya, lalu memberikannya kepada Marcella Jiang.
“Oh, siapa yang mengirim ini? Sangat berani, tidak ingin hidup lagikah?!”
Tidak menunggu Marcella Jiang berbicara, Andrian Shen memakinya terlebih dahulu.
Jeremy Lin hanya tersenyum, tapi hatinya sedikit tidak nyaman, berani mengirimi istrinya bunga di depan dia, sungguh tidak bisa membiarkannya begitu saja.
“Siapa yang menyuruhmu, kamu kembalikan kepada orang itu.” kata Andrian Shen dengan suara sinis tidak menatapnya.
“Pria itu bilang dia adalah teman anda, menyuruh anda untuk membaca kartu ucapan dulu.”kata pelayan dengan ekspresi tidak enak, dan melirik melihat Andrian Shen.
Marcella Jiang mengerutkan kening, mengambil kartu ucapan itu dan melihatnya, ekspresinya langsung berubah.
Novel Terkait
His Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)