His Second Chance - Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
Begitu selesai berbicara, pria tampan itu langsung merasa dadanya seolah-olah sedang dipukul dengan palu, terkejut dan marah, tatapannya tertuju ke tangan Monica Xue menggenggam tangan Jeremy Lin, merasa hatinya hancur seketika.
Namanya Christian Zheng, dan sudah mengenal Monica Xue sejak lama, selalu menyukai Monica Xue, tentunya dia juga tahu bahwa Monica Xue bukan orang yang suka dekat dengan pria, tapi sekarang, dia menggandeng lengan Jeremy Lin!
Jeremy Lin sangat terkejut, tapi dengan cepat tersadar, Monica Xue ingin memanfaatkan dirinya sebagai perisai, mimpi! Aku tidak akan membantunya!
Jeremy Lin melepaskan tangannya, dan berkata kepada Christian Zheng, “Kamu jangan salah paham, dia sengaja membohongimu.”
“Lucky He! Bajingan kamu, semalam di tempat tidur kamu tidak berbicara seperti ini, bukankah kamu sudah berjanji kepadaku akan menceraikan wanita itu?!”
Monica Langsung berbicara kepadanya dengan kesal, perasaannya sungguh tulus, dan serius.
Jeremy Lin terkejut sampai membuka mulutnya lebar-lebar, wanita ini benar-benar tidak menyerah, bahkan dirinya tidak mau reputasi lagi?
Tetapi dia berubah pikiran juga tindakan benar, dia tidak suka pria, untuk apa reputasi, dia ingin semua pria itu menjauh dari dirinya.
Tapi dia tidak masalah tidak ada reputasi, berbeda dengan Jeremy Lin, dia masih menginginkannya, dia mempunyai sebuah keluarga!
“Di... di tempat tidur?!”
Christian Zheng merasa pusing beberapa saat, hampir saja jatuh pingsan.
Sebegitu cepatkah hubungan mereka?
Beberapa hari lalu dia bertanya kepada Tuan Song, dan mengatakan bahwa dia tidak punya pacar.
Selain itu, dia adalah pria sudah menikah, bahkan dirinya tidak sebanding dengan pria yang sudah menikah!
“Saudaraku, kamu dengarkan aku....” Jeremy Lin sedikit tidak berdaya.
“Diam kamu! Kamu masih ada muka untuk menjelaskannya, dasar binatang!” kata Christian Zheng sangat marah, dan memelototi Jeremy Lin, “Monica, tidak bisakah kamu melihat pria yang tidak bertanggung jawab ini? Sangat kelihatan bahwa dia hanya mempermainkanmu!”
“Aku juga tidak menduga dia adalah orang seperti ini.” kata Monica Xue terlihat sangat sedih, dan merasa sangat sakit hati.
Christian Zheng seketika terlihat bahagia, merasa bahwa dirinya masih memiliki harapan, terburu-buru berkata, “Monica, selama kamu berjanji untuk putus dengannya, aku tidak akan menyalahkanmu atas masa lalumu, dan berjanji akan mencintaimu selamanya.”
“Aku juga tidak tahu harus bagaimana, kalian berdua bersaing secara adil.” kata Monica Xue menghela napas.
“Baik, aku pasti akan memenangkan dirimu!” kata Christian Zheng penuh amarah sambil menatap Jeremy Lin.
Jeremy Lin merasa ingin muntah, wanita kejam ini, ternyata masih bisa menggunakan cara lain, menjadikan dirinya musuh terkuat dalam waktu singkat.
“Saudaraku, kamu dengarkan aku...” kata Jeremy Lin masih ingin menjelaskan.
“Cih, simpan saja alasanmu itu, kita buktikan dengan kekuatan.”
Christian Zheng tidak memperdulikannya lagi, langsung menghampiri Monica Xue untuk bertemu di malam nanti, lalu membalikkan badan berjalan pergi.
Monica Xue merasa sangat puas, lagipula dia membenci kedua orang ini, dan membuat keduanya saling bertarung.
“Kamu sungguh keterlaluan!” kata Jeremy Lin merasa sangat dirugikan, membuat dirinya terlibat dalam masalah ini.
“Aku telah memberikanmu sebuah jas yang bagus, kamu juga seharusnya membantuku.” kata Monica Lin dengan ekspresi puas, “Dan lagi, tidak tahu seberapa banyak pria yang ingin menjadi pacarku, kamu sangat beruntung.”
“Tidak perlu!”
Jeremy Lin tiba-tiba merasa menyesal menyetujui Tuan Song untuk mengobati penyakit Monica Xue.
Jika terus seperti ini, penyakitnya tidak sembuh, dirinya sendiri malah yang akan sakit karena amarah.
Tempat pesta dipilih di Hotel Shangri-La di distrik baru kota Qinghai, dekat dengan tepi pantai, lingkungannya sangat elegan, dengan lalu lintas yang padat.
Meskipun mobil Porsche milik Monica Xue harganya tidak seberapa, tapi tidak terlalu menarik di sini, di depan pintu masuk utama, berhenti dua mobil Rolls-Royce Phantom edisi terbaru,.
Jeremy Lin pertama kali datang keacara seperti ini, merasa sangat bangga, sebelumnya bagi dirinya acara paling berkelas adalah acara pelelangan yang diadakan oleh Keluarga Eddy Zhou.
Pesta hari ini, meskipun lebih berkelas dibandingkan sebelumnya, diperkirakan jika harta seseorang tidak mencapai ratusan juta RMB, mungkin akan sungkan untuk datang.
Jeremy Lin merasa dirinya telah berkembang, ternyata berani datang ke acara seperti ini.
Dia dan Monica Xue disambut oleh para penyambut setelah memasuki aula, Monica Xue menunjukkan sebuah undangan, para penyambut langsung mempersilakan mereka ke aula lantai 8.
Jeremy Lin terkejut melihat dekorasi aula yang diatur dengan teliti, sangat mewah dan megah.
Kedua sisi aula ada dua baris hidangan dingin, di bagian tengah aula ada dua meja bundar, taplak meja yang baru dan lembut, peralatan makan yang berkilai seperti kristal, di tengah meja bulat ada beberapa kerenjang buah dan wine.
Banyak orang yang telah tiba, banyak orang berdiri di pinggir meja hidangan dingin, mengobrol sambil minum wine.
Penyambut tamu bertanya beberapa hal kepada Monica Xue, kemudian mengantar mereka ke beberapa tempat duduk, menyuruh mereka terserah ingin duduk di mana saja.
Jeremy Lin sedikit terkejut, ternyata tempat duduk saja diatur, menurut cara mereka mengatur tempat duduk, diperkirakan mereka adalah level terendah di antara orang-orang yang menghadiri pesta malam ini.
Setelah setengah jam, para tamu undangan sudah hadir semua, hampir semuanya Jeremy Lin tidak mengenalnya.
Tapi sebenarnya ada beberapa yang tampak tidak asing baginya, misalnya Simon Deng, Yovan Wei, Matthew Zheng, Tuan Song, dan Frans Zheng.
Hanson Shen ayah Andrian Shen juga hadir, hanya saja Andrian Shen tidak hadir, jika tidak Jeremy Lin pasti akan pergi duduk satu meja bersamanya.
Dia sekarang duduk di sini sangat tidak nyaman, orang satu meja semuanya kenalan Monica Xue, ada pria ada wanita, kelihatannya semua adalah anak orang kaya, mereka seharusnya datang bersama orang tuanya, Jeremy Lin tidak ada yang dikenalnya, bahkan tidak ada orang yang menyapanya, duduk di sana terasa sangat canggung.
“Ah, Christian sudah datang, kemari duduk di sini!”
Pada saat Christian Zheng datang dan melihat Monica Xue duduk di meja belakang, dia langsung menghampirinya, lalu duduk di sebelah gadis samping Monica Xue.
“Monica, sudah datang duluan.”
Christian Zheng menyapa Monica Xue, tapi Monica Xue sama sekali tidak memedulikannya.
Melihat Jeremy Lin duduk disamping Monica Xue, tatapan Christian Zheng sangat membara.
Setelah sekelompok orang bertukar salam, dan mengobrol kembali.
“Hei, tahukah kalian kenapa hari ini mengadakan seminar ini?” tanya seorang wanita penasaran.
“Ini kamu tidak tahu, pertama karena baru-baru ini tindakan keras di bidang medis Qinghai, kedua karena kebakaran terakhir kali di Gedung Qilin, hari ini semuanya dari berbagai bidang hadir di sini, Secretary of Municipal Party Committee pasti akan berpidato tentang dua masalah ini, untuk mengingatkan semua orang agar berhati-hati terhadap penundaan sekecil apapun itu.”
Kata salah satu pria tuksedo dengan sedikit sombong.
Ayahnya adalah anggota penting di pemerintahan kota, jadi dia sangat tahu betul tentang pertemuan hari ini.
“Aku juga tidak tahu siapa yang disinggung oleh Andri Yu, dalam semalaman saja, semua usaha dia menjadi sia-sia, dan juga melibatkan seluruh bidang medis Qinghai.”
“Pasti anggota keluarga yang berkuasa, aku dengar bahwa Departemen Kesehatan, Biro Keamanan Umum juga bertindak.”
Pria tuksedo itu sambil memakan kuaci, sambil berkata dengan pasti, “Posisi ayahnya pasti lebih tinggi daripada ayah aku.”
“Bukan, aku sangat akrab dengan keturunan orang kaya, dan keluarga berkuasa di Kota QInghai ini, aku pernah mendengar bahwa masalah ini tidak ada hubungan dengan mereka.” kata Christian Zheng dengan ekspresi, menunjukkan koneksinya yang tidak pernah terdengar.
“Kalau begitu siapa?” tanya seorang gadis penasaran, “Pemuda yang berkuasa di Kota Qinghai ini, aku juga mengenalnya, kecuali mereka, aku tidak dapat terpikir siapapun yang memiliki kekuasaan besar seperti itu.”
“Atau saja mungkin, bukan seorang anak muda yang melalukannya.”kata pria tuksedo itu.
“Bukan, aku dengar, memang seorang pemuda yang melakukannya.” kata Christian Zheng mengangkat kepalanya dengan tinggi, cukup glamor.
Ketika dia mengatakan itu, Jeremy Lin yang telah lama terdiam, mengerutkan keningnya, dan tiba-tiba merasa, mungkinkah Christian Zheng tahu bahwa masalah ini ada hubungannya dengan dirinya?
“Siapa?”
Semua orang di meja itu dengan ekspresi penasaran menunggu jawaban Christian Zheng.
“Aku tidak tahu siapa yang jelasnya, tapi ayahku berkata, kemungkinan anak muda yang datang bermain dari suatu daerah di Beijing!” kata Christian Zheng tampak bangga, seolah-olah sedang membicarakan dirinya sendiri.
Sepertinya dia mulai menikmati di mana semua orang tidak mengenalnya.
“Pssst!”
Jeremy Lin tidak bisa menahan menyembur ludah, kemudian tertawa, tidak menduga dirinya menjadi seorang pemuda yang datang dari Beijing.
“Apa yang kamu tertawakan!”
Christian Zheng mengerutkan kening dan dengan marah berteriak.
“Sungguh tidak ada sopan santun!”
“Orang bodoh, apa yang kamu tertawakan?”
“Mencari sensasi saja!”
Semua orang di meja itu tidak tahan untuk memaki Jeremy Lin.
Monica Xue sedikit kesal dan melirik Jeremy Lin.
“Maafkan aku, aku tiba-tiba teringat lelucon yang lucu, maaf, maaf, kalian lanjutkan, lanjutkan.” kata Jeremy Lin sambil menahan tawa, sambil meminta maaf kepada semuanya.
“Iya, aku juga merasa seperti itu, karena bukan pemuda dari Kota Qinghai, maka ada kemungkinan datang dari Beijing.” kata pria tuksedo itu sambil menganggukkan kepala, dan berkata, “Ayahku juga bertanya kepada Kepala Biro, Kepala Biro tidak mengatakan apapun, kalian pikir, orang seperti apa yang dapat membuat Kepala Biro Wei tidak berani mengungkapkan identitasnya?”
“Kalau begitu, sudah pasti dia.”
“Sepertinya harus berhati-hati saat bermain di luar, sungguh banyak orang yang berkuasa di atas orang yang berkuasa.”
“Sayangnya tidak tahu orang ini siapa, kalau tidak bisa berteman.”
Semua orang mengangguk setuju.
Jeremy Lin mengatup mulutnya, dan tersenyum sebisa mungkin, sebenarnya dia takut menimbulkan masalah, dan meminta Yovan Wei dan Simon Deng merahasiakannya.
“Apa yang kamu tertawakan? Apakah kamu tersedak?”
Monica Xue memutarkan mata ke arah Jeremy Lin dengan sangat marah, kemudian mengetuk sumpit yang ada di tangannya.
Sikapnya ini sebenarnya karena Monica Xue melampiaskan ketidakpuasannya, tetapi menurut Christian Zheng, tidnakan itu seperti menggoda, dia segera terbakar cemburu, dan tiba-tiba berdiri, menunjuk Jeremy Lin dan berkata, “Sebenarnya apa yang kamu tertawakan?! Apakah yang kami katakan tadi bagimu sangat lucu!”
Novel Terkait
Cinta Seorang CEO Arogan
MedellinePRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeAwesome Husband
EdisonMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaCantik Terlihat Jelek
SherinLove In Sunset
ElinaHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)