His Second Chance - Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
“Lucky He, apa yang kamu lakukan!” Nevil Zhang memelototi Jeremy Lin dengan ganas.
"Lucky!"
Ibu mertua juga buru-buru menarik Jeremy Lin, belum lagi dia berada di kader tingkat divisi, dan bahkan suaminya yang wakil kader tingkat menengah pun, tidak satu level dengan Simon Deng, dan tidak berani menyinggung perasaan Simon Deng.
"Aduh, Saudara He!"
Tanpa diduga, Simon Deng tidak marah setelah melihat Jeremy Lin, dan buru-buru datang dan berkata, "Ini kebetulan, aku tidak menyangka bertemu dengan kamu di sini. Aku baru saja akan mengunjungi kamu hari ini. Obat yang kamu resepkan terakhir kali, sangat luar biasa. Setelah makan selama dua hari, aku merasa keseluruhan pribadiku berbeda".
Simon Deng tersenyum dan mengacungkan jempol pada Jeremy Lin.
Orang-orang di seluruh Private Room tercengang dan melotot, tidak tahu kapan Lucky He yang seorang tidak berguna ini, dapat mengenal seorang Wakil Kepala Biro Kesehatan, dan kelihatannya mereka juga sangat akrab.
“Karena Saudara He ada di sini, aku akan memberikan Private Room ini kepada Saudara He. Kalian teruskan saja makan. Sebagai permohonan maafku, aku akan bersulang untuk kalian semua yang di sini” Simon Deng menuangkan segelas arak dan mengangkatnya kepada semua orang, lalu meminumnya.
Kemudian dia menepuk bahu Jeremy Lin dan berkata, "Saudaraku He, kamu bisa pergi ke Private Room yang di lantai atas untuk minum sebentar. Aku kebetulan punya sesuatu hal dalam meminta bantuanmu".
"Oke, aku akan ke sana".
Simon Deng memberi dirinya sebuah harga diri yang sangat besar, wajar jika Jeremy Lin tidak bisa menolak.
Setelah Simon Deng pergi, orang-orang di ruangan melihat ke arah Jeremy Lin dan ekspresi mereka berubah drastis, Wakil Kepala Biro Kesehatan yang bermartabat benar-benar "memohon" bantuannya.
"Oh, adik ipar, ternyata kamu kenal dengan kepala biro kami, mengapa kamu tidak memberitahuku sebelumnya".
Nevil Zhang segera memasang wajah senang, dan berjalan dengan membawa arak, "Tadi aku telah bekata-kata kelewatan kepada adik ipar, mohon kamu jangan masukkan dalam hati, aku akan minum satu gelas ini untuk kesalahanku".
Setelah berbicara, dia mengangkat gelasnya dan meminum arak di gelas.
"Pada kuartal ini biro kami akan memilih 3 anggota untuk lanjut ke tingkat berikutnya, dan ini perlu diputuskan oleh Kepala Deng, bisakah kamu membantu kakak ipar untuk mengatakan hal ini".
Nevil Zhang membungkukkan tubuhnya dan tersenyum.
“Aku adalah orang yang tidak memiliki gelar sarjana, aku khawatir tidak dapat banyak membantu kakak ipar.” Jeremy Lin hanya makan makanan nya sendiri, dan tidak melihat sama sekali.
Nevil Zhang tersenyum canggung, dan terdiam beberapa saat.
"Lucky, kamu harusnya melihat kita ini satu keluarga, tadi memang bibi tidak boleh berkata seperti itu, dan jika kamu bisa membantu kakak iparmu, aku, pamanmu dan kakak iparmu akan sangat berterima kasih sekali kepadamu." Bibi Marcella Jiang yang awalnya terlihat masam, langsung mencoba untuk membaikkan Jeremy Lin.
“Bu, coba kamu katakan, apakah hal ini aku harus bantu atau tidak?” Jeremy Lin tiba-tiba menoleh dan bertanya pada Leticia Li.
Semangat Leticia Li meningkat, dan dia sangat tertekan selama makan malam, dan tiba-tiba dia merasakan kegembiraan.
Melihat menantu laki-lakinya membiarkan dirinya memutuskan, dia tampak sangat bangga, menegakkan punggungnya dan menatap Bibi Marcella Jiang dan berkata, "Bagaimanapun, kita ini adalah keluarga, Lucky, jika kamu bisa membantu, bantu saja. Bibi kamu juga bukannya orang yang lupa akan kebaikan seseorang".
Kalimat terakhir Leticia Li sangat dititik beratkan, dan Bibi Marcella Jiang tertawa bersamanya, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Jeremy Lin menanggapi masalah tersebut dan melirik Marcella Jiang ketika dia bangun dan berjalan keluar. Dia masih terlihat dingin, tetapi alisnya yang mengerutkan kening telah berkurang.
Pernikahan mereka hampir dua tahun, suaminya yang tidak berguna itu, untuk pertama kalinya dia memperebutkan harga dirinya.
Setelah naik ke atas, Simon Deng keluar untuk menjemput Jeremy Lin. Private Room sudah penuh dengan orang. Simon Deng pertama kali memperkenalkan Jeremy Lin kepada pria paruh baya yang duduk di tengah, "Saudara He, ini Yovan Wei, Kepala Biro Keamanan Publik di kota Qinghai".
“Halo kepala Wei” Jeremy Lin menyapa dengan cepat.
“Kepala Wei, ini adalah dokter jenius Lucky He yang aku katakan. Jika bukan karena dia, keponakanku akan mati hari itu. Aku pikir kamu bisa meminta dia melihat penyakit Tuan.” Simon Deng kemudian memperkenalkan Yovan Wei kepada Jeremy Lin.
“Dia ini benar-benar muda.” Yovan Wei tersenyum dan mengangguk kepada Jeremy Lin. Dia tidak bisa menahan perasaan tidak percaya. Simon Deng berkata bahwa dia akan memperkenalkan Yovan Wei kepada seorang dokter jenius yang telah membuat prestasi besar dalam pengobatan tradisional.
“Kepala Wei, jangan anggap Saudara He masih muda, tapi dia sangat pandai.” Simon Deng sangat merekomendasikan Jeremy Lin kepada Yovan Wei.
“Anak muda itu, tolong bantu aku untuk melihat apakah ada yang salah dengan diriku.” Yovan Wei menunjukkan pergelangan tangannya dan menatap Jeremy Lin dengan senyuman, dengan perasaan tertekan di matanya.
“Kepala Deng terlalu memuji, aku hanya melakukan sedikit penelitian tentang pengobatan tradisional saja.” Meskipun mulut Jeremy Lin berbicara, tangannya sudah berada di denyut nadi Yovan Wei.
“Kepala Wei sangat sehat, tidak ada masalah besar, tapi tekanan darahnya agak tinggi, tapi tidak menghalangi. Perhatikan saja saat minum arak, minum saja secukupnya.” Kata Jeremy Lin.
“Anak muda kamu benar-benar ahli dalam keterampilan medis, tetapi takutnya orang yang seumuranku ini memang sepuluh-sepuluhnya terkena tekanan darah tinggi.” Yovan Wei tertawa, dan sambil menyindir.
"Hahahahaha ..."
Sekelompok orang di dalam private room juga tertawa.
"Meski kepala Wei tidak ada sakit, tetapi istri kamu sedang tidak sehat, sering mengalami pusing, kelelahan, pinggang sakit dan kaki pegal. Meski saat ini musim panas, dia tidak akan berkeringat setetes pun bahkan jika dia mengenakan jaket".
Jeremy Lin tidak kesal, dan tetap melanjutkan.
“Bagaimana kamu tahu?” Ekspresi Yovan Wei tiba-tiba berubah, dan tawa di Private Room berhenti tiba-tiba.
"Istrimu memiliki tubuh yang dingin. Setelah tinggal bersamanya untuk waktu yang lama, kamu akan terkontaminasi dari dirinya." Jeremy Lin menjelaskan.
“Bisakah kamu menyembuhkannya?” Suara Yovan Wei bergetar.
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaThat Night
Star AngelPernikahan Kontrak
JennyMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaCinta Yang Terlarang
MinnieDoctor Stranger
Kevin WongPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)