His Second Chance - Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
“Kalau Ginseng bagaimana? Ginseng kalian terima kan.” kata orang tua itu sambil mengeluarkan kain dari keranjangnya, dengan hati-hati membukanya, memperlihatkan sesuatu yang mirip dengan telapak tangan bayi, dengan sesuatu yang panjang, ditutupi dengan tanah, beberapa akar rumput dan yang lainnya, seperti sebuah wortel.
“Terima Ginseng, tapi tidak menerima wortel, cepat pergi!” kata pelayan itu sambil menutup hidungnya, tidak bisa menahannya.
“Sembarangan, barang punyaku ini adalah Ginseng liar, aku bersusah payah mengalinya di pegunungan.” kata orang tua itu sedikit tidak terima.
“Kalau begitu kamu jual ke tempat lain, lagipula tempat kami tidak menerimanya.” kata pelayan itu sambil mengangkat tongkat sapunya, seolah-olah ingin memukul orang tua itu.
“Orang tua, bolehkah aku melihatnya.”
Mata Jeremy Lin berbinar, menyadari bahwa Ginseng liar itu menyinarkan cahaya berwarna hijau, dan dia bergegas menghampirinya.
Orang tua terdiam sebentar, memberikan Ginseng itu kepada Jeremy Lin, dan berkata, “Anak muda, ini sungguh aku menggalinya dari pergunungan, jika kamu mau, aku akan memberikan harga murah.”
Jeremy Lin membalikkan Ginseng yang ada di tangannya, menyadari bahwa Ginseng liar ini, sudah berumur lama, sepertinya berumur ratusan tahun, atau mungkin ribuan tahun.
Ginseng liar seperti ini, bisa disebut sebagai obat mujarab.
Jeremy Lin menahan kegembiraannya, dengan tenang berkata, “Orang tua, Ginseng ini kamu jual dengan harga berapa, tidak perlu berikan harga murah, harga yang sebanding saja.”
Saat Marcella Jiang keluar tadi, dia memberikan kartu bank kepada Jeremy Lin, jadi Jeremy Lin berbicara dengan nada sombong.
“Dua...dua puluh ribu RMB (sekitar 40 juta rupiah)?” tanya orang tua itu mencoba-coba.
“Aku beri 50 ribu RMB (sekitar 100 juta rupiah).” kata Jeremy Lin dengan terburu-buru.
“50 ribu RMB ?!” kata orang tua itu dengan mulut terbuka lebar.
“Kurang kah, jika tidak bisa, aku akan tambahkan 10 ribu RMB (sekitar 20 juta rupiah).” kata Jeremy Lin, dia tidak tahu kartu yang diberikan oleh Marcella Jiang kepadanya ada berapa banyak uang, jadi tidak berani menambah banyak uang.
“Pemuda ini sungguh bodoh, aku beritahu kamu, Ginseng seperti ini, sama sekali bukan Ginseng liar!” kata pelayan toko itu tidak bisa menahan dan memutar matanya, dan berkata dengan nada menghina.
Terakhir kali dia didenda sebulan gajinya oleh pemilik toko obat karena keliru menerima sebuah Ginseng palsu, jadi dia sekarang tidak berani sembarangan menerima barang.
“Baik, baik, 60 ribu RMB (sekitar 120 juta rupiah), 60 ribu RMB!” kata orang tua itu dengan semangat sambil memegang tangan Jeremy Lin, takut Jeremy Lin akan kabur.
“Aku beli 80 RMB (sekitar 160 juta rupiah)!”
Siapa yang tahu pada saat seperti ini tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang, hanya melihat sosok lelaki tua berjaket putih berjalan mendekati mereka, dia adalah Dokter di toko obat china ini, setelah melihat Ginseng yang ada di tangan orang tua itu, dia langsung menawar harga.
Dia sudah puluhan tahun di bidang kedokteran, dan membuat ribuan bahan obat, sekilas dia dapat melihat bahwa Ginseng di tangan orang tua itu bernilai, maka dia buru-buru menawar harga.
Pelayan toko itu melihat Dokter tua itu ikut menawar harga, ekspresinya langsung berubah, sedikit menyesal, jika dari awal dia tahu maka dia akan menawar harga rendah.
“100 ribu RMB (sekitar 200 juta rupiah)!” kata Jeremy Lin kembali menawar harga.
“120 ribu RMB (sekitar 240 juta rupiah)!” kata Dokter tua itu, merasa harganya sudah mendapatkan untung, dan mengikuti menawar.
“300 ribu RMB (sekitar 600 juta rupiah)!” kata Jeremy Lin mulai merasa lalu menawar harga 300 ribu RMB, dia merasa bahwa uang di kartu yang diberikan oleh Marcella Jiang tidak cukup, tapi dia bisa meneleponnya untuk mentransfer sisanya.
Dokter tua itu tidak menawar lagi, sambil tertawa menggelengkan kepala, “Anak muda, Ginseng ini hanya bernilai puluhan ribu RMB, tapi jika 300 ribu RMB sungguh sangat tinggi.”
“Master, nada suara dia kedengarannya seperti bukan orang sini, sama sekali tidak tahu kondisi Kota Ling An.” kata pelayan itu sambil mendengus, dan menatap Jeremy Lin dengan tatapan bodoh.
“Apa maksudmu?” tanya Jeremy Lin.
“Anak muda, Ginseng seperti ini di Kota Ling An kami ini jarang ditemukan, ini adalah jenis Ginseng rekayasa, selama bertahun-tahun sudah banyak orang yang memproduksinya, menggunakan Ginseng murni untuk dihibrida, dan memproduksi massal Ginseng hibrida ini, jadi kami menerima Ginseng, harus sangat hati-hati.”
Dokter tua dengan sabar menjelaskan, “Ginseng ini dari penampilannya memang terlihat seperti Ginseng liar, tapi tidak mungkin Ginseng liar sebesar ini, seharusnya ini adalah Hibrida, hanya saja dibandingkan dengan Ginseng Hibrida lainnya, yang ini kandungan obatnya sedikit lebih tinggi.”
“Omong kosong, aku punya ini Ginseng liar murni, aku sendiri yang menggalinya!” kata orang tua itu khawatir, langsung menjelaskan kepada Jeremy Lin.
“Anak muda, sekarang penipu banyak, hati-hati agar tidak tertipu.” kata Dokter tua itu pelan-pelan mengingatkan Jeremy Lin.”
“Aku percaya dengan orang tua ini.” kata Jeremy Lin sambil tersenyum, lalu bertanya kepada orang tua itu, “Anda mau ditransfer atau uang cash?”
“Uang cash saja, uang cash.” kata orang tua itu kepada Jeremy Lin, lalu menghela napas, “Aku memberikanmu diskon, 280 ribu RMB (sekitar 560 juta rupiah) sudah cukup.”
Jeremy Lin pergi bersama orang tua itu ke bank yang ada di sampingnya, orang tua itu melihat banyak uang, matanya berbinar, dengan cepat membungkus uang itu dengan kain dan memeluknya, seperti ingin melarikan diri.
“Anak muda ini, kamu telah tertipu!”
“Ginseng sebesar ini, jelas-jelas ini adalah Hibrida.”
“Menjualnya di toko obat menghasilkan sedikit uang, sebenarnya obat ini harganya murah, jika dijual ke orang, maka puluhan ribu RMB sudah pantas!”
Baru saja Jeremy Lin dan Dokter tua itu saling menawar harga, orang di sekitarnya juga ikut melihatnya, beberapa orang tahu betul tentang Ginseng ini dan tidak bisa menahan berkomentar.
“Tuan, selama hidup ini, seharusnya tidak pernah melihat Raja Ginseng berumur ribuan tahun kan?” kata Jeremy Lin sambil tersenyum, “Tolong kalian siapkan seember air, aku akan memperlihatkannya kepada anda.”
“Anak muda, aku takut kamu nanti akan menangis.” kata Dokter tua itu menggelengkan kepala sambil tertawa, kemudian memerintahkan pelayan untuk menyiapkan seember air.
Novel Terkait
My Charming Wife
Diana AndrikaGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinLove at First Sight
Laura VanessaCinta Yang Dalam
Kim YongyiKembali Dari Kematian
Yeon KyeongHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)