His Second Chance - Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
“Bagus, kelihatannya informasi adik seperguruan ini sangat terpercaya.”
Matthew Zheng berkata sambil tersenyum, “Orang ini sangat tidak mudah, salah satu cucu pertama dari beberapa keluarga ternama di Beijing, kali ini sengaja datang ke Qinghai untuk negosiasi bisnis mobil, meskipun kekuasaan keluarga kami di Qinghai sangat luar biasa, tetapi bukanlah keluarga terbesar satu-satunya, masih ada satu lawan tanding yang memiliki kekuasaan besar, sehingga aku menyuruh adik seperguruan He untuk membantuku melawannya, jika kamu bisa membantu adik perempuan dia untuk menyembuhkan penyakitnya, maka keluarga kami tentu saja memiliki kesempatan lebih.”
“Baiklah, kalau begitu aku akan berusaha sekuat tenaga, kak Zheng.” Jeremy Lin menganggukkan kepala menyanggupinya.
“OK, Dokter He, sekarang aku mohon kamu untuk terus melanjutkan pemeriksaan.” Marcella Jiang menengokkan kepala melihat Jeremy Lin, pandangan matanya menyiratkan rasa kagum yang tidak mudah untuk dirasakan.
Dia sebenarnya sangat penasaran, penasaran dengan apa yang terjadi pada tubuh Lucky He, hingga membuat dia begitu berubah drastis.
Mengenai Jeremy Lin memiliki kemampuan dan semacamnya, hanya setan yang percaya omong kosong ini, dia belajar ilmu kedokteran, tentu saja mengetahui tingkat kesulitan ilmu kedokteran.
Jeremy Lin tersenyum meringis, berkata “Nikmati pemandangan bulan saja.”
Setelah Marcella Jiang dan Jeremy Lin tiba rumah, sekalinya membuka pintu, mereka langsung melihat ayah mertua dan ibu mertuanya sedang berada di ruang tamu, ibu mertua sedang duduk, sedangkan ayah mertua sedang berdiri.”
“Kamu seharian hanya peduli dengan kaligrafi tak berguna ini saja, aku tanya kamu, apakah kaligrafi ini bisa berubah menjadi cucumu?!” Leticia Li marah sambil berkata, “Kamu lihat keluarga paman Zhang, dia bahkan sudah memiliki sepasang anak kembar laki-laki dan perempuan, apa kamu tidak iri sedikitpun?! Sudah tua, cucu pun tidak punya, seharian hanya peduli dengan benda-benda tidak berguna ini.”
“Kamu memarahiku juga tidak ada gunanya, anak-anak sudah pulang, marahi saja mereka.” Lionel Jiang langsung panik saat melihat Marcella Jiang dan Jeremy Lin, dia pun buru-buru menyuruh istrinya untuk menengok ke belakang.
“Kak Marcella, pemandangan bulan malam ini begitu indah, aku merasa sedikit belum puas, bagaimana jika kita melihatnya sebentar?” Jeremy Lin segera berkata.
“Boleh.” Ucap Marcella Jiang.
“Kembali!” Leticia Li berkata dengan wajah muram, “Ternyata kalian berdua sudah pulang, aku ingin bicara dengan kalian.”
Terhadap anak perempuan kesayangannya, dia belum pernah mengalami sikap semacam itu, tetapi hari ini harus membahas masalahnya, karena membebaskan anak perempuannya, hal ini menyebabkan dirinya sampai tua seperti ini pun masih belum menimang cucu.
Saat dia mengandung Marcella Jiang, usianya lebih tua dibanding teman seusianya, sekarang teman seusianya sudah menimang cucu, sedangkan dirinya disini bahkan tidak melihat wujudnya, tentu saja dia merasa sangat gelisah.
Terutama malam ini saat melihat anak kembar dari keluarga Paman Zhang, kemudian dia membicarakannya dengan Lionel Jiang setelah tiba di rumah, Lionel Jiang terlihat sangat tidak peduli, mengatakan bahwa tidak peduli dengan urusan dia, inilah yang membuat istrinya marah.
Saat Jeremy Lin dan Marcella Jiang melihat dia marah, mereka pun berjalan masuk kedalam rumah dengan sangat berhati-hati, mereka berdua saling melirik satu sama lain, kemudian Marcella Jiang segera berjalan mendekat ke hadapan Leticia Li, lalu duduk di tepi sofa dan memijat bahu Leticia Li sambil berkata “Aduh, Bu, katakan dengan baik jika ada masalah, lihat, untuk apa kamu marah seperti ini, ini justru membuatmu sakit.”
“Tidak marah, apa kalian bisa bersungguh-sungguh melakukannya jika aku tidak marah?!”
Amarah Leticia Li sedikit mereda, tetapi nada bicaranya masih terdengar tidak senang, “Jika aku tidak marah lagi, mungkin aku tidak akan bisa menimang cucu hingga mati sekalipun!”
“Ibu, perkataan apa yang kamu ucapkan ini.” Marcella Jiang mencibirkan mulut, terlihat merasa tidak senang.
“Perkataan yang aku ucapkan ini adalah fakta, kamu bicarakan kalian berdua, sudah menikah dua tahun, apa yang kalian lakukan? Waktu itu kenapa aku terburu-buru menyuruh kalian menikah, bukankah hal itu karena demi menyuruh kalian untuk segera melahirkan seorang cucu untukku!” Leticia Li berkata sambil marah.
“Bu, bukankah kami ini sedang terus berusaha.” Jeremy Lin menggaruk kepala, dia tersenyum, terlihat sedikit malu.
Kelihatannya hari ini ibu mertuanya merasa sangat tertekan, tidak seperti sebelumnya yang mudah dibujuk dengan beberapa kata, tetapi hari ini malah tidak bisa.
“Berusaha? Usaha apa, aku beritahu kamu Lucky He, kamu jangan hanya diam saja tanpa melakukan sesuatu, sekarang banyak orang yang ingin menikahi putri kesayanganku ini!” Leticia Li mulai marah karena perkataan Jeremy Lin, dia pun marah sambil menyalahkan dia.
Setiap kali dia membahas topik perbincangan ini, Jeremy Lin hany mengatakan sedang berusaha, berusaha sampai mana?!
Wajah Marcella Jiang memerah, berkata “Bu, kenapa kamu bicara seperti itu.”
“Jangan kira kamu ini hebat karena bisa memberikan uang banyak kepada keluarga kami, aku beritahu kamu, tidak ada gunanya, aku tidak ingin uang, aku hanya ingin cucu!” Leticia Li marah hingga memalingkan wajah, didalam hatinya sangat marah.
“Benar, kalian dengarkan baik-baik, Marcella, kamu juga jangan hanya menyuruh Lucky untuk berusaha, tetapi kamu sendiri juga harus berusaha!” Lionel Jiang menegur sambil meletakkan tangannya di belakang punggung.
Perkataan Lionel Jiang ini tidak memiliki maksud apapun, tetapi Marcella Jiang malah terlihat malu mendengarnya, mana dengan mana ini.
“Tenang saja, Bu, kami pasti akan melakukannya sesuai perintahmu.” Jeremy Lin tersenyum sambil berkata.
“Pokoknya aku sudah mengatakan semuanya sampai ke tahap ini, aku beri kalian waktu paling lama sampai akhir tahun ini, jika akhir tahun ini kalian masih belum melakukan apapun, maka cerai saja!”
Leticia Li berkata sambil marah, kemudian berdiri dan masuk ke kamar, hingga terdengar suara pintu tertutup.
“Ibumu ini hanya mengatakan ungkapan kemarahan dia saja, kalian jangan memasukkan kedalam hati, jangan memasukkan kedalam hati.” Lionel Jiang langsung menasehati mereka berdua.
Jeremy Lin merasa tersinggung, entah apakah perkataan ibu mertuanya ini memang serius atau hanya ungkapan kemarahan saja, jika akhir tahun dia benar-benar memaksa mereka berdua untuk bercerai, baginya mungkin ini adalah sebuah kebebasan, tetapi hal ini sangat tidak adil bagi Lucky.
Dirinya menggunakan tubuhnya, ternyata malah tidak bisa menjalankan kewajibannya untuk mewujudkan keinginannya.
Marcella Jiang melirik Jeremy Lin, menggigit bibir, wajahnya memerah tersipu malu, tidak mengatakan apapun, lalu masuk ke kamar.
Malam harinya mereka tidur sesuai pola cara sebelumnya, Jeremy Lin masih tetap tidur di lantai, hanya saja dia masih melihat bulan purnama yang sangat terang di luar jendela, hingga tidak bisa tidur.
Marcella Jiang yang berada di atas kasur juga tidak bisa tidur, dia merasa di dalam hatinya seolah ada api yang berkobar, dia sekarang sudah bisa dikatakan memiliki perasaan yang pasti terhadap Jeremy Lin, tetapi masih belum terbilang suka, jangankan berkata cinta, asalkan menyuruh dia untuk menerima Jeremy Lin pun, dia masih tetap memiliki sedikit kesulitan.
Novel Terkait
The Great Guy
Vivi HuangCinta Yang Berpaling
NajokurataLoving The Pain
AmardaThe Gravity between Us
Vella PinkyDiamond Lover
LenaHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)