His Second Chance - Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
“Lalu apa maksud dari keadaan khusus yang dikatakan oleh Tuan He?” mengingat perkataan Jeremy Lin, Charles Chu merasa sedikit khawatir, mendengar maksud dari Jeremy Lin, jika adik perempuan dia memiliki keadaan khusus, menggunakan lima toksin teknik pengobatan api ini akan menimbulkan efek samping.
“Keadaan khusus ini jika dikatakan secara sederhananya adalah alergi, seketika itu juga mungkin akan muncul beberapa kelainan dari lahir.” Pria buta itu menengokkan kepala, bertanya “Nona Chu, entah apakah anda sebelumnya memiliki riwayat alergi.”
“Tidak ada.” Claresta Chu mengingat sejenak, lalu menggelengkan kepala.
“Benar kalau begitu, kelihatannya dugaanku ini tidak salah.” Pria buta itu berkata sambil tersenyum, intonasi bicaranya menyiratkan rasa puas.
“Haha, Tuan ini sangat ahli, adik perempuanku memang tidak memiliki riwayat alergi sejak dulu.” Charles Chu juga tertawa, setelah mengerti, rasa khawatir di dalam hatinya pun sudah sirna.
“Tetapi kondisi jasmani bisa berubah, lagipula, ada beberapa orang yang memiliki dua hingga tiga jenis kondisi jasmani.” Jeremy Lin mengerutkan alis, dia berkata dengan sedikit terburu-buru, menurut dia, Claresta Chu memiliki keadaan khusus yang tersembunyi.
“Sudahlah, Tuan He, merepotkanmu hari ini datang kemari, karena sudah ada Tuan Ni, maka tidak perlu menguras tenagamu.”
Charles Chu berkata dengan datar, menurut dia, Jeremy Lin sekarang hanya penyebar saja, disini hanya mengatakan omong kosong belaka, dia sejak kecil tumbuh besar bersama adik perempuannya, kondisi jasmani adik perempuannya tentu saja dia memahaminya, mana ada riwayat alergi apapun, dia hanya menderita gangguan peredaran energi seperti yang dikatakan oleh pria buta, tidak salah sedikitpun.
Matthew Zheng saat ini merasa canggung, entah sebaiknya harus bagaimana, perkataan Charles Chu ini terlihat jelas seperti mengusir tamunya, tetapi Jeremy Lin adalah orang yang dia undang datang kemari untuk membantunya, pada akhirnya malah diperlakukan dengan tidak sopan.
“Direktur Zheng, tidak masalah, jika tidak ada urusan apapun, aku pulang duluan.”
Jeremy Lin bisa melihat keadaan sulit Matthew Zheng, dia pun melontarkan senyuman padanya, mengisyaratkan bahwa dia baik-baik saja, kemudian berbalik badan berjalan keluar.
Charles Chu mengerutkan alis, tatapan mata dia melihat Jeremy Lin seolah tidak puas, disini adalah wilayah kekuasaannya, tetapi Jeremy Lin pergi tanpa pamitan padanya.
Jika disini adalah Beijing, dia sudah sejak awal memerintahkan orang untuk memotong kedua kaki Jeremy Lin, lalu membuangnya keluar.
Jeremy Lin sengaja tidak berpamitan padanya, karena sikap Charles Chu membuat dia sangat kecewa, terutama tatapan mata dia saat melihat dirinya, seolah sejak awal tidak memandang dirinya layaknya manusia.
Saat dia baru berjalan sampai pintu keluar, handphone-nya berdering, Justin Lei meneleponnya, sekalinya mengangkat sambungan telepon, Justin Lei berkata dengan kesal, “Lucky, kenapa hari ini klinikmu tutup, apakah terjadi masalah?”
“Kamu sudah pergi ke klinik?” Jeremy Lin bertanya, “Aku keluar sebentar, aku pulang sekarang juga.”
Setelah memutuskan sambungan telepon, Jeremy Lin pun menunggu elevator setelah pria berjas hitam menekan tombol turun elevator.
Setelah Jeremy Lin pergi, Charles Chu bertanya pada pria buta dengan perasaan yang senang, “Tuan Ni, kapan kamu bisa mengobati adik perempuanku, perlu aku bantu apa?”
“Sebenarnya perlu anda bantu aku menyiapkan beberapa barang.”
Setelah pria buta selesai bicara, dia langsung mengeluarkan kertas dan bolpoin, lalu menuliskan beberapa bahan obat dan segala peralatan yang diperlukan, kemudian memberikannya kepada Charles Chu.
“Cepat, segera beli barang ini.”
Charles Chu melihatnya sekilas, kemudian menyerahkan kertas itu kepada seorang ajudan yang yang berpakaian rapi dan berjas, memerintahkan dia untuk membelinya.
Ajudan berpakaian rapi dan berjas itu pun tidak berani malas-malasan, dia pun segera berlari ke luar setelah menerima kertas itu.
“Tuan Chu, keterampilan medis Tuan Ni ini memang sangat luar biasa, tetapi aku merasa, barusan kekhawatiran Tuan He juga bukan tidak beralasan, apalagi kita harus menyiapkan pencegahan, aku merasa boleh menyuruh dia tetap disini, anggap sebagai penjamin.”
Matthew Zheng merasa sedikit tidak terima dikalahkan oleh Dimas Shi begitu saja, saat dia merasa ragu, barulah dia mengusulkan saran pada Charles Chu.
“Tidak perlu.”
Dimas Shi bergumam dengan sinis, lalu melirik ke Matthew Zheng.
Charles Chu mengerutkan alis sambil berpikir sejenak, kemudian menganggukkan kepala, berkata “Benar juga, meskipun aku merasa dia tidak begitu berguna, tetapi demi mencegah sesuatu hal yang tidak diinginkan.”
Terhadap adik perempuan kesayangannya, dia tidak pernah ceroboh, setelah mempertimbangkan, akhirnya dia memutuskan untuk menyuruh Jeremy Lin tetap berada disini.
Kemudian dia memerintahkan pria berpakaian jas yang ada di sampingnya, “Beritahu orang yang ada di bawah, setelah melihat Tuan He, persilahkan dia untuk kembali.”
“Baik!”
Setelah pria berpakaian jas itu menyanggupi, dia langsung menggunakan alat telepon penghubung untuk memerintahkan orang yang ada di bawah.
Matthew Zheng menghela napas, dia merasa sedikit lega, asalkan Jeremy Lin bisa tetap berada disini, maka masih ada harapan.
“Ding!”
Sekalinya elevator berbunyi, Jeremy Lin sudah tiba di lantai 1, saat akan berjalan keluar, tiba-tiba melihat seorang pengurus hotel di Lobby berjalan mendekatinya, berkata “Tuan He, Bos kami sudah mengatakan untuk mempersilahkan anda kembali.”
Jeremy Lin merasa sedikit heran, entah untuk apa Charles Chu menyuruh dirinya kembali, tetapi dia sudah tidak tertarik untuk kembali, lagipula Justin Lei masih menunggu dia di klinik.
Jeremy Lin berkata sambil tersenyum, “Aku pikir Bos kalian salah paham, aku bukan ajudan yang bisa datang dan pergi sesuka hati dia, maaf, aku masih ada urusan, pamit undur diri.”
Jeremy Lin pun langsung berjalan keluar dari hotel setelah dia selesai bicara.
“Tuan He, menurutku anda sebaiknya menurut saja, tidak ada ijin dari Bos kami, kamu hari ini tidak akan bisa keluar dari hotel!”
Ucap pengurus hotel berpakaian hitam di belakangnya dengan ketus.
Saat perkataannya selesai diucapkan, pria berpakaian hitam lainnya juga segera mengepungnya, mereka melihat Jeremy Lin dengan raut wajah serius, berkata dengan ketus, “Tuan He, mohon anda kembali, kami tidak ingin melukai anda.”
“Mohon kalian beri jalan, aku juga tidak ingin melukai kalian.” Jeremy Lin melontarkan perkataan sungkan.
Tiba-tiba pria berpakaian hitam di belakangnya ini tertawa mengejeknya, ini adalah perkataan yang sangat konyol yang pernah dia dengar, mereka semua adalah utusan khusus dari Biro Keamanan Publik Negara, meskipun sudah melewati masa puncaknya, tetapi kemampuannya masih tetap lebih hebat dari manusia pada umumnya.
Jangankan seorang Jeremy Lin, bahkan seorang pelatih yang memiliki kemampuan militer khusus pun diutus kesini, dia satu lawan satu pun pasti tidak lebih dari 5 menit sudah bisa mengalahkan lawannya.
Novel Terkait
Istri Pengkhianat
SubardiBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesHei Gadis jangan Lari
SandrakoLove and Trouble
Mimi XuHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)