His Second Chance - Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
Sebagai seorang kepala sekolah, hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah ujian profesional untuk bergabung dengan sekolah, itu sangat dapat dimaklumi.
Di dalam hatinya, Jeremy Lin masih merasa sangat tidak senang, karena, ketika mengungkit mengenai pengobatan tradisional, kesan merendahkan di dalam mata kepala sekolah Tang sangat menusuk, seolah-olah dia sedang mengungkit mengenai setumpuk barang kuno yang sangat tidak berharga.
Ini semakin meningkatkan keinginan Jeremy Lin untuk membangkitkan ilmu pengobatan tradisional.
Setelah kembali ke klinik, dari kejauhan, dia sudah melihat ibu dan Grace sedang bermain di depan pintu, karena hari ini adalah akhir pekan, Grace pun tidak pergi ke sekolah.
Begitu melihatnya, Grace langsung bergegas melambai-lambaikan tangan kepadanya, dengan senang dia berkata “Paman He!”
“Grace, apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumahmu?” Ucap Jeremy Lin sambil tersenyum, melihat senyuman bocah itu, rasa muram di dalam hatinya pun tersapu bersih.
“Lucky, kenapa begitu cepat kamu sudah pulang?” Saat ini, Zack Li tiba-tiba berjalan keluar dari klinik.
“Kepala divisi Li, kenapa kamu ke sini?” Ucap Jeremy Lin sedikit terkejut.
“Kali ini aku datang karena ada permintaan, obat herbal yang sebelumnya kamu kasih kepada Smith, apakah kamu bisa mempertimbangkan untuk memberikan wewenang kepada pabrik obat untuk memproduksinya secara massal? Sehingga bisa memberikan manfaat yang semakin banyak kepada penderita Amyotrophic Lateral Sclerosis.” Ucap Zack Li dengan wajah yang tulus, hatinya sedikit cemas, dia takut kalau Jeremy Lin tidak akan menyetujuinya.
“Tentu bisa.” Tanpa berpikir panjang, Jeremy Lin pun menyetujuinya, keterampilan medis yang diturunkan oleh leluhurnya memang harus digunakannya untuk membantu dan mengobati banyak orang, itu adalah kewajiban yang harus dilaksanakannya.
“Baguslah kalau begitu, kebetulan aku kenal dengan satu pabrik obat, bos nya memiliki tanggung jawab yang besar, penuh kasih, kamu bisa menyerahkan otoritas resep obat kepadanya dengan tenang.” Ucap Zack Li merasa bersemangat sambil menepuk tangannya.
Jeremy Lin menyetujuinya dengan senang hati, itu sungguh membuatnya sedikit terkejut, perlu diketahui, jika dia melelangkannya, maka resep obat tersebut pasti akan laku dengan harga ratusan miliar rupiah, bahkan beberapa ratus miliar rupiah.
Namun, Jeremy Lin pun menyetujuinya dengan santai, kebaikannya, sikapnya dan tanggung jawabnya ini membuat Zack Li sangat takluk kepadanya.
Sangat tepat jika menggunakan kata kebajikan untuk mendeskripsikan Jeremy Lin.
Setelah Jeremy Lin masuk ke dalam ruangan, dia menjabarkan secara terperinci bahan, takaran, juga cara pembuatan serta khasiat dan lainnya dari obat tersebut.
“Kepala divisi Li, coba kamu lihat, apakah masih ada yang perlu ditambahkan?” Jeremy Lin menyerahkan secarik kertas tersebut kepada Zack Li, sambil tersenyum dia mengatakan “Sebenarnya, obat yang sebelumnya aku buat di klinik itu masih sedikit sederhana, banyak bahan obat yang tidak diproses dengan tepat, jika ada pabrik obat yang memproduksinya secara khusus, maka khasiatnya akan semakin baik.”
“Wah, Lucky, benar-benar terima kasih kepadamu, kamu telah membuat hal yang baik untuk manusia di bumi ini!”
Zack Li melihat resep obat tersebut dengan penuh takjub, tangannya sedikit bergidik, tidak tahu seberapa banyak nyawa orang yang dapat diselamatkan oleh selembar kertas ini kedepannya.
“Aku masih memiliki sedikit daun giok langit biru yang diberikan oleh tuan Song kepadaku sebelumnya, mohon kamu untuk menunggu sebentar, aku akan menyeduhnya untukmu.” Jeremy Lin bangkit berdiri, dia mengeluarkan daun teh dari lemari es.
Begitu mendengarnya, Enzy Li bergegas merebus air, dan membersihkan peralatan teh.
Awalnya, setelah mendapatkan resep, Zack Li sudah tidak sabar ingin pergi, namun begitu mendengar daun giok langit biru, dia pun menahan dirinya dan langsung duduk, sambil tersenyum, dia bertanya kepada Jeremy Lin “Kapan kamu akan mulai mengajar?”
Jeremy Lin sedikit terbengong dibuat oleh pertanyaannya, dia tidak memberikan respon untuk beberapa saat, dia pun berkata dengan terheran-heran “Mengajar, mengajar apa?”
“Enzy Li sudah mengatakannya kepadaku, bukankah pagi ini kamu telah pergi ke sekolah tinggi medis? Apakah kamu telah berjumpa dengan tuan Tang?” Tanya Zack Li.
“Oh.” Jeremy Lin menggelengkan kepalanya dan tertawa getir, dia mengatakan “Aku sudah berjumpa dengannya, namun sayangnya, institut pengobatan tradisional mereka telah kedatangan sekelompok guru magang baru, jika aku pergi lagi, maka akan terlalu banyak orang, oleh sebab itu, aku pun menarik diriku sendiri.”
Jeremy Lin secara spontan melemparkan tanggung jawab kepada dirinya sendiri, apalagi Zack Li dan Alnold Tang adalah teman satu sekolah, dia tidak inigin menyusahkan Zack Li.
Namun sudah melewati kesukaran di dalam dunia medis selama bertahun-tahun lamanya, Zack Li yang memiliki pengalaman yang begitu banyak itu bagaimana mungkin bisa dibohongi olehnya? Dia mengernyitkan keningnya dan bertanya “Lucky, katakanlah yang sejujurnya, apakah perkataan si tua Tang itu berbeda di belakang dan di depanku?”
“Memang dikarenakan oleh posisi yang sudah penuh, kepala divisi Li, kamu jangan banyak berpikir, ayo, kita minum teh.” Ucap Jeremy Lin terkekeh, lalu dia mulai menyeduh teh nya.
“Sungguh menjengkelkan!”
Saking gusarnya, Zack Li pun menepuk meja, dia berkata dengan kesal “Apa maksud tuan Tang itu? Kita juga tidak memohonnya agar bisa mengajar di sana, ketika aku mengungkit permasalahan ini dengannya, dia sendiri lah yang mengatakan kalau akan menerimanya dengan senang hati, sekarang dia malah bermain-main denganku! Apa-apaan!”
“Kepala divisi Li, tenangkan dirimu, kemungkinan dia juga memiliki masalah.” Ucap Jeremy Lin bergegas menenangkannya.
Sebenarnya, dia juga merasa sangat tidak senang di dalam hatinya, namun demi menjaga hubungan Zack Li, dia juga merasa tidak enak untuk banyak berbicara.
“Begini, Lucky, jika dia tidak menginginkan kita, maka aku akan menghubungi kepala sekolah Universitas Farmasi Pengobatan Tradisional Qinghai, aku juga memiliki relasi dengannya, orang itu tidaklah buruk, aku akan menanyakan kepadanya apakah dia setuju jika kamu mengajar di sana.”
Selesai berbicara, Zack Li juga tidak menunggu persetujuan dari Jeremy Lin lagi, dia langsung berjalan ke sebelah dan menelepon seseorang.
Setelah beberapa lama kemudian, teleponnya baru dijawab, terdengar suara tawa dari teleponnya, “Halo, Zack, sudah beberapa lama tidak mendengar kabar darimu.”
“Kepala sekolah Dong, belakangan ini baik-baik saja, bukan?” Ucap Zack Li sambil terkekeh “Ada sebuah permasalahan, aku mengenal seorang pemuda yang mempelajari ilmu pengobatan tradisional, keterampilan medisnya sangat hebat, aku dan tuan Song berharap untuk dapat mengembangkan pengobatan tradisional, sehingga bisa lebih bermanfaat kepada orang banyak, oleh sebab itu, aku berpikir untuk menyuruh pemuda ini pergi mengajar di universitasmu untuk mempopulerkan pengobatan tradisional, apakah kamu setuju?”
“Pemuda? Berapa umurnya?” Tanya Raffi Dong merasa penasaran.
“Dua puluh tahun lebih, dia sendiri juga telah membuka sebuah klinik, dia juga telah membantu menyembuhkan beberapa pasien di rumah sakit kami.” Ucap Zack Li berusaha untuk mempromosikannya.
“Apakah dia dokter He?”
Ucap Raffi Dong secara langsung, ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah.
Pemuda dengan umur dua puluh tahun lebih yang memiliki keterampilan medis tinggi, tidak lain dan tidak bukan adalah Lucky He.
“Tidak salah, tuan Dong, kamu tahu tentang Lucky?” Zack Li merasa sedikit terkejut.
“Lebih dari sekedar mengetahui, aku telah mempelajari teknik akupuntur dari dokter He sebagai studi kasus dengan beberapa profesor yang mengajar ilmu pengobatan tradisional.” Ucap Raffi Dong dengan bersemangat, “Jika dokter He ingin mengajar di sini, maka itu adalah apa yang aku inginkan.”
Sekarang, pengakuan terhadap pengobatan tradisional semakin rendah, tingkat penerimaan di Sekolah Farmasi Pengobatan Tradisional juga semakin menurun, sebaliknya, penerimaan siswa baru di Sekolah Tinggi Medis Kota Qinghai malah melonjak setiap tahunnya.
Jika itu terus berlanjut, maka takutnya Sekolah Farmasi Pengobatan Tradisional akan ditutup.
Novel Terkait
My Enchanting Guy
Bryan WuKisah Si Dewa Perang
Daron JayAku bukan menantu sampah
Stiw boyThe Sixth Sense
AlexanderHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)