His Second Chance - Bab 57 Pasien Khusus
Jeremy Lin mengabaikan dia, langsung menelepon Tuan Song, kebetulan Tuan Song sedang berada di lantai atas, menyuruh Jeremy Lin menunggu sebentar, dia akan turun bertemu dengannya.
“Huh, jika Tuan Song terganggu karenamu, dan hari ini dia menolak untuk mengobati ibuku, aku tidak akan tinggal diam denganmu!” kata Andre Li dengan sinis.
Tidak lama setelah dia selesai berbicara, dia melihat seorang lelaki tua berpakaian serba hitam dengan semangat berjalan keluar dari Jishitang, bahkan sebelum dia sampai di depannya, dia berkata kepada Jeremy Lin dengan antusias, “Lucky, kenapa beberapa hari ini tidak kelihatan kamu datang, membuat orang tua sepertiku selalu berharap.”
Tapi harapan itu sudah mati, dia masih ingin Jeremy Lin membantunya melihat penyakit cucu perempuannya.
Berjalan ke depannya sambil menepuk pundak Jeremy Lin, menganggukkan kepala berkata, “Iya, sudah kuat sekarang.”
Melihat situasi ini, Andre Li sangat terkejut, dia tidak menduga bahwa Jeremy Lin benar mengenal Dokter Song, lagipula Dokter Song terlihat sangat akrab dengannya.
Andre Li berpikir kembali perkataannya barusan, dia tidak bisa menahan malu, merasa marah dan benci di dalam hatinya, tidak tahu bahwa apa yang telah dilalui oleh Lucky He orang tidak berguna ini, bagaimana dia bisa dalam satu atau dua tahun ini berubah dari pengecut menjadi pemberani, dan reputasinya melonjak!
Jika dia tahu segalanya akan terjadi tidak sampai dua bulan, mungkin dia akan pingsan karena marah.
“Tuan Song, bukannya aku tidak ingin datang, hanya saja takut orang-orang tidak menerimaku.” kata Jeremy Lin melirik ke arah dokter pria itu dengan tenang.
“Omong kosong, siapa yang berani tidak menerimamu?!” kata Tuan Song dengan melotot.
Dua orang dokter lainnya terkejut ketika melihat Tuan Song begitu sopan kepada Jeremy Lin, terlebih lagi dokter pria itu, yang tidak berani mengekspresikan dirinya, hanya bisa menatap memohon kepada Jeremy Lin.
“Aku hanya bercanda, sudah lama tidak melihat Tuan Song, tampaknya lebih energik dari sebelumnya.” kata Jeremy Lin mengalihkan pembicaraan.
Sebenarnya dia sama sekali tidak menganggap dokter pria itu bagaimana, hanya ingin memberi dia pelajaran, bagaimana menjadi seorang dokter, dokter yang baik hati, dan tidak boleh bersikap buruk terhadap pasien yang membutuhkan pertolongan.
“Cepat, masuk! Siapa orang-orang ini?” tanya Tuan Song yang baru memperhatikan orang-orang di belakang Jeremy Lin.
“Hai, Dokter Song, aku Andre Li, aku yang telah menghubungi anda melalui orang lain memberikan Anda uang beberapa hari yang lalu, kedua orang ini adalah ayah dan ibuku.” kata Andre Li sambil bergegas menghampiri Tuan Song, berpikir telah memberinya uang, Tuan Song dapat memberikannya muka.
“Andre Li? Ternyata itu kamu!” Siapa yang tahu bahwa Tuan Song ini tidak memberinya muka, melainkan dengan wajah serius, berkata sinis, “Aku tidak akan mengobati penyakit keluarga kalian, silakan pergi!”
Tuan Song sangat mengingatnya karena Andre Li meminta seseorang memberikannya uang untuk mengobati penyakitnya, jadi dia sangat membencinya.
Wajah Andre Li memucat, ayah dan ibunya juga memucat, dan terdiam.
“Ini adalah?” Tuan Song berbalik dan menatap Lionel Jiang.
“Ini adalah ayah mertuaku, Lionel Jiang.” kata Jeremy Lin terburu-buru memperkenalkan.
“Oh, beruntungnya, kamu memiliki menantu yang baik!”
Tuan Song buru-buru menyapa Lionel Jiang, tetapi hatinya menangis darah, Lucky ternyata sudah menikah? Langit sungguh tidak mempunyai mata!
“Tuan Song, maafkan aku terlalu lancang, aku berharap kamu bermurah hati, jangan perhitungan dengan junior seperti kami, dan bantu obati penyakit bibiku.” kata Jeremy Lin memohon dengan hormat.
Tuan Song melirik Andre Li dengan tatapan tajam, kemudian dengan enggan berbicara, “Baiklah, karena permintaan Lucky He, aku tidak bisa menolaknya.”
Jeremy Lin dapat meminta pengobatan darinya, tampaknya ada sebuah rahasia antara mereka, Tuan Song juga tidak banyak bertanya lagi.
“Terima kasih Tuan Song....”
“Lucky He, jangan lupa untuk melihat cucu perempuanku.”
Andre Li baru saja ingin berterima kasih kepada Tuan Song, tapi siapa yang tahu bahwa Tuan Song mengabaikannya, kemudian menarik tangan Jeremy Lin dan berjalan masuk ke dalam ruangan.
Tuan Song memberikan akupuntur kepada Bibi Sun, lalu meresepkan beberapa obat, menyuruh mereka agar meminumnya sesuai resep, dan dalam satu bulan akan terlihat khasiatnya.
Setelah selesai menebus obat, Paman Li dan istrinya berterima kasih kemudian pergi.
Sebelum pergi, Andre Li menatap Jeremy Lin dengan tatapan kebencian, lalu sedikit frustasi, dan dia pergi dengan perasaan sedih.
Dia tahu, tidak ada harapan baginya lagi untuk Marcella Jiang.
“Lucky He, dua hari yang lalu cucu perempuanku baru saja membuka perusahaan, sekarang dia tinggal di Kota Qinghai, kamu kapan ada waktu, untuk bertemu dengannya?” Tuan Song bertanya dengan hati-hati, tapi dalam hatinya masih merasakan sakit hati, ternyata pemuda ini, mengapa dia sudah menikah, langit sungguh tidak punyai mata!
“Beberapa hari ini aku punya waktu.”
“Kalau begitu, bagaimana jika malam ini, lebih cepat lebih baik kan.” kata Tuan Song dengan semangat.
“Lucky He, bukankah Marcella Jiang bilang jika malam ini dia sendiri akan menyiapkan makan malam?” kata Lionel Jiang yang berada di sampingnya dengan jelas mencium ada sedikit yang tidak beres, dan segera mengingatkan Jeremy Lin.
“Dia akan masak untukku? Apakah dia tahu cara memasak?” kata Jeremy Lin mengerutkan kening, biasanya ibu mertua yang memasak makanan di rumah.
“Ehem, ehem.”
Lionel Jiang hampir tersedak, dengan cepat berdehem dan berkata: “Itulah, dua hari ini ibumu mengajarinya, jadi dia ingin kamu mencoba masakan pertamanya.”
“Tidak mungkin, dia bahkan meremehkan aku...”
“Ini sudah larut, ayo pergi!”
Jeremy Lin belum selesai berbicara, Lionel Jiang tergesa-gesa menarik dia dan berjalan pergi, jika terus membicarakannya, akan ketahuan, begitu orang tahu bahwa mereka suami istri itu tidak akur, tidak harmonis, maka akan dimanfaatkan orang lain.
Sayang sekali dia telat satu langkah, Tuan Song yang licik telah merasakan sesuatu, dan tersenyum puas, merasa senang, akhirnya langit memiliki mata!
Tanpa diduga, Lionel Jiang dan Jeremy Lin belum jalan terlalu jauh, tiba-tiba ponsel Jeremy Lin berbunyi, mengeluarkan teleponnya dan melihat, sedikit terkejut, telepon dari Zack Li spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Rakyat Qinghai.
Terakhir kali, saat Jeremy Lin pergi ke Rumah Sakit Rakyat Qinghai mengobati cucu perempuan Tuan Wu, pernah bertemu dengannya sekali di rumah sakit, kemudian tidak pernah bertemu lagi.
Meskipun ada nomor telepon dia, tapi Jeremy Lin tidak pernah meneleponnya, tidak tahu kenapa dia tiba-tiba bisa mencari dirinya.
“Halo, Direktur Li.”
“Saudara He, apakah kamu sedang sibuk?”
Teleponnya baru saja tersambung, terdengar suara Zack Li yang tergesa-gesa, “Aku di sini memiliki pasien dengan penyakit yang aneh, keadaannya kritis, aku ingin meminta kamu datang membantu mendiagnosisnya.”
“Baik, aku akan segera kesana.”
Mendengar kata kritis, Jeremy Lin tanpa berpikir panjang langsung menyetujuinya.
“Ayah, aku tidak pulang makan.”
Jeremy Lin bicara sekilas kepada Lionel Jiang, langsung memesan taksi, dan pergi ke Rumah Sakit Rakyat Qinghai.
Sesampainya di Rumah Sakit Rakyat Qinghai, memberitahu bahwa Direktur Li yang mengundangnya, seseorang langsung mengajaknya masuk ke dalam ruang gawat darurat.
Sebuah ruang gawat darurat besar penuh dengan dokter berjas putih, dan tergesa-gesa menyapa, dengan ekspresi kebingungan.
“Direktur Li, orang yang anda undang telah datang.”
Zack Li menoleh dan terlihat gembira setelah melihat Jeremy Lin, berkata dengan terburu-buru, “Saudara He, telah merepotkan kamu datang jauh-jauh kesini, sungguh merasa tidak enak.”
Jeremy Lin melambaikan tangan, mengisyaratkan tidak apa-apa, dan bertanya, “Bagaimana keadaan pasien?”
“Lebih baik Saudara He lihat sendiri.” kata Zack Li dengan tersenyum pahit.
Kemudian Zack Li menyuruh semua orang bubar, Jeremy Lin melihat seorang pria paruh baya duduk di kursi roda, berusia sekitar 50 tahunan, dengan rambut kuning keemasan, dan dia adalah orang asing.
Melihat bahwa keadaan orang asing ini sekarang terlihat sangat buruk, tubuhnya tidak terlalu kurus, tapi mukanya terkesan sangat kurus juga memucat, rongga matanya sangat dalam, lingkaran hitamnya sangat gelap, dan matanya merah membengkak, dengan hidung mancung khas orang eropa, jika pertama kali melihatnya akan merasa sangat menakutkan.
Dilihat dari auranya, dia sekarang sangat lemah, membutuhkan istirahat yang baik, tapi dia tidak berhenti memutarkan bola matanya dan tubuhnya sedikit bergerak, tampak sedikit bersemangat.
Jeremy Lin meliriknya, menggelengkan kepala, “Direktur Li, bukankah ini hanya kurang tidur? Beri dia dua tablet obat tidur, tidur semalaman tidak apa-apa.”
“Pasiennya sendiri sudah meminumnya hanya saja tidak ada khasiatnya, sudah meminum beberaapa kapsul juga tidak ada gunanya, sudah empat hari belum memejamkan mata, aku takut ada yang tidak beres, makanya menyuruhnya datang ke rumah sakit.”
Direktur Li menghela napas, menggelengkan kepala, dan kembali berkata, “Dia datang pagi hari, menurut diagnosis dokter Pengobatan Barat kami, ini adalah penyakit Neurasthenia, dia diberi obat penenang, sudah dua suntikan, tapi sama saja tidak ada gunanya, jadi kami tidak berani memberikannya lagi.”
“Kalau begitu ini cukup menyakitkan.” kata Jeremy Lin tersenyum tidak berdaya.
“Kami juga telah memeriksanya beberapa kali, menyatakan bahwa fisiknya normal, tapi dia tidak bisa tidur, kalau diberi obat penenang tidak berguna untuknya, ini sungguh di luar jangkauan dokter Pengobatan Barat kami, aku mengingat bahwa Saudara He ahli dalam pengobatan tradisional China, jadi aku memberanikan diri mengundangmu ke sini.”
Zack Li sedikit tidak berdaya menjelaskannya, sebenarnya dia tidak yakin apakah Jeremy Lin bisa menyembuhkan orang asing ini, tapi sekarang dia tidak punya cara lain, jadi dia mencoba untuk mencari bantuan Jeremy Lin.
“Mengapa tidak mencari Tuan Song dari Jishitang?” tanya Jeremy Lin.
“Aku ada menelepon Tuan Song siang tadi, dia bilang kalau dia bisa menyembuhkannya, tapi membutuhkan waktu, sekarang sudah terlambat, orang ini bisa mati mendadak jika tidak tidur selama 5 hari, pasien ini hari keempat baru diantar ke sini, aku tidak tahu lagi harus bagaimana, takutnya tidak bisa bertahan malam ini.” kata Zack Li sambil menghela napas.
“Jangan membahasnya lagi! Sebenarnya kalian bisa menyembuhkan tidak!”
Pada saat seperti ini, tiba-tiba terdengar suara teriakan, Jeremy Lin menoleh, dan baru menyadari bahwa seorang wanita dengan pakaian profesional abu-abu berdiri di samping orang asing itu, sepertinya orang china, memakai kacamata tebal, tampaknya dia adalah asisten orang asing ini.
Asisten wanita ini terlihat sangat kesal dan melotot ke semua dokter yang berada di sana, berkata dengan sinis, “Sudah seharian, tidak ada hasil apapun, apakah rumah sakit kalian ini hanyalah sekumpulan dukun? Bahkan tidak bisa mengobati orang kurang tidur!”
“Bukankah kami sedang membahas cara mengobatinya.” kata beberapa dokter di sekitar dengan tidak berdaya.
“Menunggu kalian mendapatkan cara mengobatinya, orang ini sudah keburu mati! Aku peringatkan kalian, jika Presdir kami terjadi sesuatu di Kota Qinghai ini, bukan hanya Rumah Sakit Rakyat Qinghai ini yang akan ditutup, tapi kalian semua juga akan menderita!” kata asisten wanita itu sangat marah.
Perkataannya tidak hanya dapat mengancam mereka, orang asing ini adalah perwakilan dari merek internasional Versace terkenal di China, dia diundang langsung oleh Pemerintahan Kota Qinghai untuk tinggal, jika terjadi apa-apa, maka Sekretaris Komite Partai Kota pasti akan meminta pertanggung jawaban.
”Tidak bisa menunggu lagi, aku sudah memesan tiket pesawat, malam ini kita akan pergi ke Beijing!”
Saat seperti ini, tiba-tiba terdengar suara dengan nada cemas dari luar ruangan gawat darurat, diiringi dengan suara hak tingginya, sosok wanita cantik berjalan masuk.
Novel Terkait
Behind The Lie
Fiona LeeCinta Yang Terlarang
MinnieMy Enchanting Guy
Bryan WuThick Wallet
TessaNikah Tanpa Cinta
Laura WangSi Menantu Dokter
Hendy ZhangHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)