His Second Chance - Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
Marcella Jiang menundukkan kepalanya dan tetap diam. Sebenarnya, Lucky He memberinya sebuah cincin, cincin perak yang harganya 300 RMB saja (sekitar 600 ribu rupiah).
Setelah Marcella Jiang dan Chatrine Fan tiba di toko perhiasan, tunangan Chatrine Fan si Keyno Chen pun juga telah tiba.
Keyno Chen menyapa Marcella Jiang dengan antusiasnya, lalu diam-diam melirik ke leher dan bokong Marcella Jiang, dan menelan ludahnya.
Tubuh tunangannya terlihat sangat bagus, tetapi dibandingkan dengan Marcella Jiang, beda sangat jauh.
Dia tidak mengerti nasib baik macam apa yang di alami oleh si bajingan Lucky He yang tidak berguna untuk menikahi wanita cantik seperti Marcella Jiang, baginya, suatu hari dia akan mengambil kesempatan emas jika Marcella Jiang sedang mabuk, disaat itu akan membuat hidupnya terasa sangat hidup.
Begitu mereka bertiga memasuki toko dan berjalan-jalan, Jeremy Lin datang.
Jeremy Lin tidak bisa menahan tawa ketika dia melihat kata "Toko Phoenix Blessing" di atas pintu saat dia masuk. Dia sendiri dengan keluarga Shen benar-benar memiliki jodoh.
"Ya, Lucky He!"
Setelah melihat Jeremy Lin, Keyno Chen langsung memeluknya. Melihat Jeremy Lin terlihat sedikit linglung, berkata: "Ada apa, terakhir kali karna jatuh menjadi lupa ingatan ya, bahkan kamu tidak mengenaliku?"
"Tahu, tahu." kata Jeremy Lin sambil tersenyum, menebak bahwa ini pasti tunangan Chatrine Fan.
Sedangkan Chatrine Fan, dia pernah mendengar dari Marcella Jiang, tetapi ini adalah pertama kalinya bertemu dengannya.
“Hei, Lucky He, apakah kamu di sini untuk membeli cincin berlian untuk Marcella Jiang?” Chatrine Fan memutar matanya ke arah Jeremy Lin dengan jijik.
"Chatrine, lihat apa yang kamu katakan!"
Sebelum Jeremy Lin bisa menjawab, Keyno Chen memarahi Chatrine Fan, lalu tersenyum dan bertanya pada Jeremy Lin: "Lucky He, apakah kamu sudah mendapat pekerjaan sekarang?"
"Belum." Jeremy Lin menggaruk kepalanya sedikit malu-malu. Dia juga ingin mencari pekerjaan, tetapi akhir-akhir ini karena bermunculan berbagai masalah, sehingga tidak mempunyai waktu untuk keluar.
“Oh, kamu tidak bisa seperti ini, sebagai seorang kepala keluarga, tidak ada uang dan tidak ada pekerjaan, mengandalkan istrinya untuk menghidupi, bagaimana dipandang orang luar.” Pernyataan Keyno Chen tampaknya meyakinkan, tetapi sebenarnya itu adalah ejekan.
Ketika sedang berbicara, dia tidak lupa untuk melirik Marcella Jiang secara diam-diam Melihat wajah malu Marcella Jiang, dia merasa sangat senang. Itu membuat kamu tinggi dan menjatuhkan secara langsung. Bukankah dia menikah dengan orang yang tidak berguna.
“Jika aku seorang pria, jika tahu begitu tidak berguna nya, sudah lama akan bunuh diri.” Chatrine Fan melirik Jeremy Lin dengan jijik, lalu mengabaikannya, berbalik dan menatap cincin berlian di konter toko dan bertanya-tanya.
Jeremy Lin menggelengkan kepalanya tanpa daya dan tersenyum pahit. Untungnya, dia sudah terbiasa. Tampaknya selama dia bertemu seseorang yang dia kenal, "Lucky He" ini tidak akan diperlakukan dengan baik.
"Wanita cantik, kamu sangat pandai dalam memilih. Cincin berlian ini adalah barang terbagus di toko kami. Namanya My Heart Eternal. Banyak orang telah memesannya. Banyak dari mereka adalah pengantin cantik dan dermawan seperti kamu."
Mulut Nona pemandu belanja sangat manis seperti madu, membuat hati Chatrine Fan terasa berbunga-bunga.
“Berapa harga cincin ini?” Chatrine Fan tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.
"Harganya juga sangat rendah nona cantik, hanya 199.999 RMB (sekitar 400 juta rupiah), yang artinya setia, dan hidup bersama selama-lamanya, dan hanya dengan harga ini yang cocok dengan wanita yang luar biasa seperti kamu." Pemandu belanja tersenyum: "Kamu dapat mencobanya."
Mengatakan bahwa pemandu belanja mengenakan sarung tangan, mengeluarkan cincin berlian, dan memakaikannya ke Chatrine Fan.
Seluruh wajah Chatrine Fan bersinar karena kegembiraan, dan dia tidak bisa mengalihkan pandangannya pada cincin berlian di tangannya.
Ada pepatah yang benar, di dunia ini, tidak ada wanita yang bisa menolak pesona berlian, jika ada maka berlian itu tidak cukup besar.
“Suamiku, kamu lihat bagus tidak?” Chatrine Fan bertanya pada Keyno Chen dengan penuh semangat.
“Kelihatannya bagus, kalau suka ambil saja, bukankah hanya 20 ribu RMB (sekitar 40 juta rupiah).” Kata Keyno Chen dengan berani, tidak lupa menoleh dan melirik Jeremy Lin.
“Tuan, ini 199.999, 199.999 RMB.” Pemandu belanja itu mengingatkan sambil tersenyum, ternyata Keyno Chen ketinggalan satu sembilan.
"Apa... berapa ?!"
Wajah Keyno Chen seketika berubah pucat, keluarganya memiliki sedikit uang, tetapi cincin berlian 200 ribu RMB itu juga tidak bisa sembarang di beli.
“Oh, suamiku, bukankah hanya 200.000 RMB (sekitar 400 juta rupiah)? Kenapa, belikan aku sedikit barang, kamu merasa keberatan?” Chatrine Fan memutar tubuhnya dan berkata dengan genit.
Keringat dingin mengucur di dahi Keyno Chen, dengan cincin sekecil itu, dia bisa membeli mobil bagus.
“Ini lumayan mahal ya, harga di toko kalian ini bukankah terlalu tinggi?” Tanya Keyno Chen.
"Tuan, berat berlian kami saja 119 karat. Warna, kejernihan, dan potongan berlian itu semua tingkat menengah ke atas dan sangat berkualitas." Pemandu belanja dengan sabar menjelaskan. " Dan merek dari Toko Phoenix Blessing kami ini terkenal di seluruh negeri dan juga merupakan simbol yang layak. "
“Chatrine, harganya memang tinggi, jika tidak pilih yang lebih murah saja.” Marcella Jiang mau tidak mau mengingatkan Chatrine Fan pada saat ini bahwa cincin seharga 200.000 RMB itu memang sedikit mewah.
"Tidak, beli! Harus beli!"
Setelah mendengar ini, Keyno Chen mengertakkan gigi dan segera mengambil keputusan.
Tidak peduli seberapa besar dia peduli tentang uang, dia tidak bisa menyelamatkan muka di depan Marcella Jiang, Dia ingin Marcella Jiang melihat berapa kali dia lebih kuat dari suaminya yang tidak berguna.
“Suamiku, kamu baik sekali!” Chatrine Fan melompat dengan semangat dan mencium wajah Keyno Chen.
Keyno Chen sangat bangga, berpura-pura menghibur Jeremy Lin, "Lucky He, jangan berkecil hati, bekerja keras, dan kamu akan memiliki kesempatan untuk membeli cincin berlian jenis ini di masa depan.
“Dia? Di kehidupan selanjutnya!” Chatrine Fan mendengus dingin, melihat cincin berlian di tangannya dengan rasa sangat senang.
Pada saat ini, dia tiba-tiba merasa bahwa dia telah membuat Marcella Jiang kewalahan.
Meskipun mereka berdua adalah teman baik, perasaan di antara gadis-gadis itu sangat peka. Semakin dekat mereka, semakin mudah untuk membandingkan satu sama lain.
Sejak kecil, Marcella Jiang lebih cantik darinya, lebih bijaksana, dan lebih baik darinya. Dia telah hidup di bawah lingkaran cahaya Marcella Jiang terlalu lama. Hari ini, dia akhirnya mengangkat alisnya dengan berlian 119 karat di tangannya.
Marcella Jiang menekan bibirnya dengan erat, kulitnya jelek. Dia sebenarnya tidak peduli dengan barang ini, tetapi dia akan merasa tidak nyaman menghadapi jarak sebesar itu.
Yang didapat sahabatnya adalah cincin berlian besar seharga 200 ribu RMB (sekitar 400 juta rupiah), sedangkan miliknya sendiri adalah cincin perak seharga 300 RMB, itulah sebabnya dia tidak pernah ingin memakainya di tangannya.
Sekalipun dia tidak begitu menginginkan barang semacam itu, tetapi dia tetap memiliki harga diri.
"Sebenarnya, aku datang ke sini hari ini dan aku punya sesuatu untuk kamu."
Menghadapi cibiran Keyno Chen dan Chatrine Fan, Jeremy Lin tidak menunjukkan fluktuasi di wajahnya, dan dengan ekspresi tenang, dia mengeluarkan kotak biru yang diberikan Hanson Shen padanya.
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelYama's Wife
ClarkThe Revival of the King
ShintaThat Night
Star AngelHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)