His Second Chance - Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
Melihat ekspresinya yang tidak bahagia, Jeremy Lin dengan cepat bangkit dan mengikuti.
“Ada apa dengan gadis ini?” Leticia Li bertanya-tanya, mengapa Marcella Jiang tadinya baik-baik saja tiba-tiba menjadi kesal lagi.
“Bukannya karena kamu telah membiasakan dia seperti ini. Selanjutnya, harus beritahu dia baik-baik dan ajarkan dia baik-baik, jangan hanya memakai emosi saja. Bagaimana dia bisa berbicara dengan Lucky seperti ini.” Lionel Jiang mengerutkan kening dan mengeluh.
Setelah Marcella Jiang membawa Jeremy Lin ke kamar mandi, dia tiba-tiba menariknya ke kamar mandi wanita, mendorongnya ke toilet, dan kemudian mengunci pintu.
Jeremy Lin bersandar di dinding, bernapas dengan cepat, memperhatikan dada Marcella Jiang yang sangat dekat dengan mukanya, tidak bisa menahan perasaan gugup, dan berkata dengan cemas: "Kamu ... kamu suka yang ini ya ..."
"Kepalamu, suka apaan!"
Marcella Jiang mencubit pinggangnya dengan keras, menatap Jeremy Lin dengan pandangan erat, dan berkata dengan dingin: "Katakan, siapa sebenarnya kamu?"
Hati Jeremy Lin tiba-tiba tenggelam, mungkinkah Marcella Jiang menemukan beberapa petunjuk?
"Siapa aku? Aku suamimu, Lucky He, apa kamu lupa." Jeremy Lin berkata sambil tersenyum, mencoba menyembunyikan kepanikan dalam hatinya.
"Tidak, kamu bukan."
Dua mata besar Marcella Jiang yang begitu dingin dan tajam, dan sepertinya melihat tembus hati Jeremy Lin.
Hati gugup Jeremy Lin terasa akan melompat keluar, berakhir sudah, apakah sudah ketahuan?
Dengan sifat Marcella Jiang, mengetahui bahwa dia bukan Lucky He, apakah dia akan langsung mencekik mati dirinya? Bagaimanapun, dia telah mengambil banyak kesempatan bersama dia selama dua bulan terakhir.
"Setidaknya kamu bukan Lucky He yang dulu lagi."
Ekspresi Marcella Jiang melambat, dan dia menghela napas pelan.
Jeremy Lin juga menghela napas lega, bajingan, bukankah itu berarti dia telah berubah, membuatnya merasa sangat takut.
“Tentu saja, orang bisa selalu berubah. Aku merasa senang karena kamu berkata begini.” Jeremy Lin menatapnya dan tersenyum: “Tapi aku ingin bertanya padamu, apakah kamu lebih menyukaiku aku yang dulu atau sekarang? "
Begitu suara itu keluar, tangan Jeremy Lin sudah di pinggang Marcella Jiang.
Pada hari ini Marcella Jiang mengenakan rok biru tua dengan balutan pinggul, yang ketat dan menawan, menunjukkan sosoknya yang begitu seksi dan memikat, sangat sempurna. Dalam situasi seperti ini, Jeremy Lin tidak dapat menahan kecantikan yang begitu menawan itu. Tidak bisa menahan detak jantung yang bertambah cepat dan napas yang sedikit panas.
Merasakan telapak tangan hangat punggung bawahnya, wajah Marcella Jiang pun memerah melihat keanehan Jeremy Lin, detak jantungnya semakin cepat, gugup bahkan melupakan keraguan tersebut, dan mendorong Jeremy Lin ke samping, membuka pintu dan melarikan diri. Dan tidak lupa untuk memarahinya secara diam-diam: "Dasar tidak waras".
Melihat bayangannya, Jeremy Lin menunjukkan ekspresi puas. Di dua hari terakhir ini, dia ingin mencari tahu tentang dia yang sebenarnya.
Pada saat ini, di ruang pribadi Restoran Golden Violet, Denny Zeng, Yovan Wei, dan Simon Deng menerima beberapa tamu terhormat dari wilayah militer kota selatan yang terkenal.
Duduk di kursi pertama adalah seorang lelaki tua dengan pelipis putih dan berusia lebih dari tujuh puluh tahun, dengan penuh energik dan kuat, bahkan jika dia sedang duduk, punggungnya sangat tegak, dan dia berlatar belakang militer.
Hanya saja pak tua itu akan batuk dua kali sebelum mulai berbicara.
Di sisi kanan lelaki tua itu duduk seorang pemuda berusia awal dua puluhan dengan alis lancip bermata mengkilau seperti bintang, berpenampilan luar biasa, mengenakan seragam militer, tampan dan tinggi.
Dua orang di sebelah kiri lelaki tua itu adalah dua petugas, seorang dokter pribadi dan seorang perawat.
“Tuan Lei, kamu berencana berapa lama untuk tinggal di Qinghai kali ini?” Denny Zeng bertanya sambil tersenyum.
“Lihat berapa lama tulang tuaku ini bisa bertahan.” Tuan Lei tersenyum. “Anak-anak bersikeras mengatakan bahwa perawatan di Qinghai lebih baik dan memaksaku untuk datang. Sebenarnya, menurut pikiranku sendiri, aku juga akan mati. Aku pikir……"
"Kakek, kakek! Apa yang kamu bicarakan!" Pemuda berseragam tidak bisa menahannya lagi, "Tuan Song, memiliki keterampilan medis yang luar biasa dan pasti akan menyembuhkan penyakitmu."
“Sudah, jangan bicara, jangan bicara lagi.” Tuan Lei berkata sambil tersenyum: “Ayo, minum!”
"Tidak boleh minum lagi." Pemuda berseragam itu dengan cepat merebut cangkir dari tangan kakek itu.
Tuan Lei menggelengkan kepalanya dan mendesah: "Jika aku tidak boleh minum, aku hidup beberapa hari lagi, juga tidak ada gunanya."
“Tidak masalah Tuan Lao, kami akan datang untuk minum bersamamu besok.” Kata Yovan Wei sambil tersenyum.
“Tuan Lei, apakah kamu datang ke Jishitang untuk mencari Tuan Song?" Simon Deng bertanya: "Sayangnya, Tuan Song pergi ke ibu kota selama periode waktu ini dan tidak bisa kembali untuk sementara waktu."
“Tidak apa-apa, saat ini tidak terburu-buru, menunggunya juga tidak apa-apa.” Tuan Lei tertawa, tapi di dalam hatinya tidak bisa menahan perasaan pahit. Sebenarnya, dia sudah lama berkomunikasi dengan Tuan Song. Penyakit kronisnya yang sudah selama bertahun-tahun, hanya Tuan Song yang dapat menyembuhkannya.
Alasan mengapa dia tidak memberitahu anak-anak nya adalah karena dia takut mereka akan sedih.
Menurut ucapan Tuan Song, dia bisa bertahan paling lama dua tahun lagi. Bahkan jika dewa panjang umur datang kemari juga tidak ada yang bisa dia lakukan. Dia bisa bertahan hidup selama empat puluh tahun dari penyakitnya, itu sudah merupakan hal yang sungguh ajaib.
“Aku sudah menghubungi Tuan Song, dan dia bilang dia akan kembali secepatnya.” Pemuda berseragam itu tersenyum percaya diri.
“Tuan Lei, sebenarnya, aku kenal seorang pria muda yang mengetahui pengobatan China di Biro Kesehatan. Ia memiliki keterampilan medis yang baik. kamu dapat membiarkannya untuk melihatnya.” Simon Deng ragu sejenak dan mengatakannya.
Meskipun ada pepatah berkata tidak boleh sembarangan merekomendasikan seorang dokter, tapi dia masih tetap merekomendasikan Jeremy Lin.
“Ya, Tuan Lei, meskipun bocah laki-laki ini masih muda, tetapi dia memiliki keterampilan medis yang baik, dia merawat penyakit ayah mertua dan kekasihku.” Yovan Wei juga setuju: “Pagi ini, kami mengikuti upacara pembukaan klinik medisnya. "
“Anak muda? Paman Wei, apakah kamu bercanda?” Pemuda berseragam itu tidak bisa menahan untuk mencibirinya, dengan ekspresi jijik berkata: “Sejauh yang aku tahu, pengobatan China akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mencapai suatu tingkatan, kan? Sejak semua orang dalam pengobatan tradisional China adalah orang yang sudah tua, sejak kapan seorang anak muda! "
Sejak kecil, dia telah menjadi luar biasa unik di antara teman-temannya. Dia memiliki latar belakang yang baik, kemampuan yang luar biasa, dan memiliki karir sebagai militer. Dia telah berada di pangkat letnan kolonel di usia muda. Dia selalu memiliki rasa superioritas yang kuat. Pada saat ini mendengar Simon Deng dan Yovan Wei yang begitu memuji seorang pemuda, dia merasa sedikit tidak puas.
Novel Terkait
Husband Deeply Love
NaomiYou're My Savior
Shella NaviMy Secret Love
Fang FangMy Charming Wife
Diana AndrikaAwesome Guy
RobinTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniWahai Hati
JavAliusHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)