His Second Chance - Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
"Murid-murid, aku adalah guru kelas terbuka hari ini, namaku Lucky He."
Jeremy Lin tersenyum dan berkata dengan sedikit tidak berdaya.
Dalam sekejap ruang kuliah langsung menjadi ribut, para mahasiswa tampak sangat tidak mempercayainya.
"Sungguh? Bukankah yang datang mengajar adalah profesor tua."
"Apakah kamu begitu ingin diajari oleh profesor tua? Kamu tidak bersedia diajari oleh pria tampan?"
"Ini adalah pertama kalinya sekolah kita memiliki guru laki-laki yang begitu muda bukan?"
"Hingga sebesar ini, ini adalah pertama kalinya aku bertemu dengan guru yang begitu tampan, tidak peduli bagaimana dia mengajar, kelak aku akan datang ke setiap jam pelajarannya."
Para gadis sangat heboh karena yang mengajari mereka biasanya jika bukan guru yang berpengalaman dan sudah lanjut usia, maka pasti guru paruh baya yang suka sok hebat, metode pengajaran yang kaku membuat Pengobatan Tradisional yang sudah membosankan menjadi semakin tidak menarik, sehingga mereka otomatis tidak semangat untuk belajar.
Kini kemunculan Jeremy Lin, seolah-olah rumput hijau yang tiba-tiba tumbuh di atas tanah yang tandus, itu membuat mereka merasa sangat gembira.
"Anak muda yang tidak berpengalaman tidak bisa diandalkan, dalam Pengobatan Tradisional itu memang benar."
"Ya, lihat dia yang seperti itu, tidak tahu baru berapa banyak buku yang telah dia baca, namun berani datang untuk menyesatkan kita."
"Sejak zaman dulu hingga sekarang, ahli Pengobatan Tradisional mana ada yang tidak tua, dia yang masih begitu muda, apa yang bisa dia pahami?"
"Jangan-jangan seorang penipu, apakah dia mau membodohi kita? Pernahkah kalian menonton "Catch Me If You Can"? Dalam film itu, Frank menyamar menjadi seorang guru dan menipu murid lain selama seminggu."
"Bagaimana jika aku pergi ke kantor guru untuk menanyakannya?"
Ketika para murid laki-laki melihat para gadis begitu gembira saat melihat Jeremy Lin, mereka merasa sedikit tidak senang, mereka yakin bahwa Jeremy Lin adalah seorang siswa yang datang untuk mempermainkan mereka.
"Aduh, Pak Lucky, maaf, jalan macet jadi aku datang terlambat."
Pada saat ini, Raffi Dong berlari dengan panik, dan meminta maaf pada Jeremy Lin sambil tersenyum, kemudian dia memperkenalkannya kepada para mahasiswa yang berada di ruang kelas: "Murid-murid, dia adalah guru pengganti baru kita namanya Lucky He, berikan tepuk tangan yang meriah untuk menyambut kedatangan beliau! "
Para mahasiswa yang awalnya sedang berbisik langsung menjadi tenang, ekspresi wajah mereka terlihat sangat keterkejutan, dia ternyata benar-benar seorang guru!
"Aku ingin menekankan beberapa hal, keterampilan medis Pak Lucky sangat luar biasa, bisa mengundang Pak Lucky datang ke sekolah kita untuk mengajar itu merupkan suatu kehormatan bagi sekolah kita, aku harap kalian semua dapat memanfaatkan kesempatan ini, untuk belajar dengan baik dan giat untuk menambah ilmu pengetahuan, memperkokoh dasar untuk menjadi dokter yang hebat di masa depan! "
Perkataan Raffi Dong sangat menggugah, tujuannya adalah untuk menginspirasi semangat belajar murid-murid, namun yang tidak dia sangka adalah murid-murid lebih tertarik pada Jeremy Lin sendiri daripada keterampilan medisnya, mereka berbisik satu sama lain dan membicarakannya.
"Murid-murid! Mohon untuk serius sedikit!"
Raffi Dong sudah merasa sedikit tidak senang, dia berkata dengan serius, dan ruang kelas menjadi sedikit lebih tenang.
Sebenarnya dia juga pernah mengkhawatirkan situasi ini, dia takut karena Jeremy Lin masih muda, ditambah ini adalah pertama kalinya dia menjadi guru, dia tidak bisa mengendalikan murid-murid ini, jadi dia bergegas datang secara pribadi.
"Kepala Sekolah Raffi, kamu kembali dulu saja, aku bisa mengatasinya sendiri." Jeremy Lin tersenyum pada Raffi Dong.
"Dokter Lucky, ini…" Raffi Dong jelas terlihat sedikit khawatir.
"Jangan khawatir, aku bisa mengatasinya dengan baik." Jeremy Lin tersenyum dan berkata dengan percaya diri.
Raffi Dong mengangguk dan berjalan keluar, sebelum pergi, dia tidak lupa menunjuk ke murid-murid dan berkata dengan tegas: "Kalian semua belajarlah dengan lebih serius sedikit!"
Tetapi begitu dia keluar, ruang kelas langsung menjadi berisik lagi.
Jeremy Lin membuka buku pelajaran, mengambil penghapus papan tulis dan mengetuk meja dengan keras, dia berkata dengan sungguh-sungguh: "Tenang! Tenang!"
Suara Jeremy Lin tidak keras, tetapi sangat tajam, semua orang langsung bergidik dengan tanpa sadar setelah mendengarnya, ada sedikit rasa takut di dalam hati mereka, dan mereka terdiam.
Ekspresi wajah Annie berubah seketika, suara teriakan Jeremy Lin mengingatkannya pada Qigong China.
Qigong adalah metode tradisional orang China untuk menjaga kesehatan dan membugarkan tubuh, ini pernah populer di zaman kuno, tetapi setelah berkembang hingga sekarang, sudah banyak yang tidak mengetahuinya, Qigong yang populer sekarang adalah latihan seperti Wuqinxi dan Baduanjin, dan sejenisnya, itu jauh berbeda dari Qigong asli yang dulunya dibilang "penyaluran energi yang bisa membugarkan jiwa dan raga".
Sekarang suara teriakan Jeremy Lin ini membuat orang-orang merasa takut, itu sebenarnya sangat mirip dengan Qigong.
Annie menatap Jeremy Lin dengan tatapan yang lebih serius, pria seperti apa sebenarnya dia ini?
"Sebelum aku datang, aku dengar ada seorang guru telah memberikan pelajaran kepada kalian selama lebih dari sebulan, tetapi setelah lebih dari sebulan, kalian masih belum memahami bagian empat macam metode diagnosis, itu menunjukkan biasanya betapa tidak seriusnya kalian dalam belajar!"
Suara Jeremy Lin rendah, tidak ada ekspresi diwajahnya, dia sedikit mirip seperti guru yang ketat, murid-murid yang berada di ruang kelas saling bertatapan dan tidak berani berbicara.
"Sekarang aku akan menjelaskannya kepada kalian sekali lagi, aku harap kalian bisa mendengarnya baik-baik, dan mengingat poin-poin penting, jangan mempermalukan budaya Pengobatan Tradisional!"
Jeremy Lin berkata dengan suara dingin, lalu dia membalik dua halaman buku, dan lanjut berkata: "Sekarang aku akan mulai menjelaskan metode diagnosis mengamati, ini dibagi menjadi lima bagian utama, yaitu mengamati secara keseluruhan, mengamati parsial, mengamati lidah, mengamati ekskresi, dan mengamati sidik jari, di antaranya pengamatan secara keseluruhan terutama berfokus pada mengamati aura, rupa, postur, dan sikap, hari ini aku akan fokus menjelaskan mengamati aura dan ... "
"Pak guru, Anda jangan jelaskan ini kepada kami, kami sudah pernah mendengar semuanya, kami hanya merasa sulit untuk mempraktikkannya!"
"Benar, hanya dengan mengamati pasien sejenak, bagaimana bisa mengetahui penyakit pasien tersebut, kita bukan dewa."
"Pak guru, aku pikir Anda juga hanya akan membacanya sesuai buku pelajaran, mungkin bahkan Anda sendiri pun tidak memahaminya."
"Ya, Pak guru, jika Anda memiliki kemampuan tunjukkanlah kepada kami!"
Para murid-murid akhirnya tidak tahan lagi, mereka mengajukan keraguan mereka pada Jeremy Lin.
Novel Terkait
Cinta Yang Berpaling
NajokurataPernikahan Kontrak
JennyUnperfect Wedding
Agnes YuCinta Tak Biasa
SusantiGet Back To You
LexyMy Lifetime
DevinaCinta Yang Tak Biasa
WennieHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)