His Second Chance - Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
Tetapi orang tuanya memang sudah berumur, dia dapat memaklumi jika orang tuanya terburu-buru ingin menimang cucu, dia merasa dirinya memang sedikit tidak berbakti.
Jeremy Lin melihat Marcella Jiang tidak bisa tidur, bertanya dengan suara pelan, “Kalau begitu, kalau begitu.................”
“Tidak boleh, aku beberapa hari ini datang itu.” Setelah Marcella Jiang selesai bicara, mukanya langsung memerah, kemudian dia berbalik ke arah lain.
Jeremy Lin sontak tersenyum sejenak, sebenarnya saat dia melihat Marcella Jiang tidak bisa tidur, dia hanya ingin menanyakan apakah perlu membantu memijat bagian kepalanya.
Keesokan harinya, Matthew Zheng menelepon Jeremy Lin untuk datang menjemput dia pergi ke Hotel Shangrila di wilayah baru.
Di dalam lobby hotel pun berdiri beberapa pengawal berpakaian hitam, setelah pria berpakaian jas yang memakai penyuara telinga itu sudah tahu bahwa Jeremy Lin dan Matthew Zheng akan pergi ke kamar reservasi direktur di lantai atas, dia pun langsung melakukan pemeriksaan, setelah memastikan tidak ada masalah, barulah dia membawa mereka masuk kedalam elevator.
Setelah tiba di kamar reservasi direktur, di dalam ruang tamu sudah ada dua orang, diantaranya seseorang yang gemuk berusia 50 tahun, kelihatannya kulit wajahnya kemerahan dan bertubuh gemuk, juga seorang pria berusia 40 tahun lebih, pakaiannya sangat sederhana, dia memakai kaca mata hitam di wajahnya, pandangan matanya menghadap ke depan tanpa menoleh sedikitpun.
Matthew Zheng merasa sedikit tidak menyangka setelah melihat 2 pria gemuk ini, raut wajah pria gemuk itu pun langsung muram setelah melihat dia, lalu menatapnya dengan sinis, bahkan tidak mengatakan apapun.
“Direktur Zheng, pria ini pasti adalah lawan saingan anda kan?” Jeremy Lin berbisik ke telinga Matthew Zheng.
Matthew Zheng menganggukkan kepala, matanya melirik ke arah pria yang memakai kaca mata hitam itu, dia juga tidak mengenal pria ini.
“Mohon maaf, membuat kalian menunggu lama, adik perempuanku sebentar lagi datang.”
Saat ini ada seorang pria berusia 20 tahun lebih berjalan keluar dari kamar tidur, dia memakai jas biru dan pakaian yang rapi, dia berjalan sambil berbicara, penampilannya terlihat tidak biasa, dia adalah Charles Chu.
“Direktur Zheng, anda juga datang?” Charles Chu segera berkata saat melihat Matthew Zheng.
“Tuan Chu.” Matthew Zheng segera berdiri dan tersenyum menyapanya.
“Silakan duduk.”
Charles Chu segera menyapa sambil menggerakkan tangan mempersilakan dia untuk duduk, kemudian dirinya duduk di kursi sebelahnya, melihat ke arah pria yang memakai kaca mata hitam, berkata “Anda sudah belajar ilmu kedokteran berapa lama?”
“Umur 3 tahun aku belajar ilmu kedokteran dengan guruku, hingga saat ini, 40 tahun lebih.”
Pria berkaca mata hitam itu berkata sambil memalingkan kepala, tatapan matanya tidak melihat ke arah Charles Chu, kelihatannya dia adalah orang buta.
Matthew Zheng sontak merasa sedikit terkejut saat mendengar orang buta itu adalah dokter, kemudian menengokkan kepala melihat ke arah pria bertubuh gemuk, bergumam dengan sinis, tidak disangka ternyata pria gemuk ini malah lebih dulu melihat dia.
Pria gemuk ini bernama Dimas Shi, juga adalah orang yang memiliki kekuasaan besar di industri mobil, juga adalah satu-satunya orang yang mampu bersaing dengan keluarga Zheng.
“Anda sudah belajar ilmu kedokteran begitu lama, maka keterampilan medismu pasti sudah sangat jago, apakah anda sebelumnya pernah menemui penyakit seperti penyakit adik perempuanku ini?” Charles Chu berkata dengan perasaan sedikit senang.
“Sudah pernah mendengarnya, penyakit Nona ini seharusnya bukanlah sebuah penyakit, ini adalah kondisi fisik yang mengalami penurunan sistem kerja, badannya sewaktu kecil pasti mengalami sakit.” Ucap pria buta.
“Betul, sewaktu kecil adik perempuanku pernah satu kali diam-diam ikut orang pergi ke sungai untuk bermain skating, pada akhirnya permukaan es itu retak, dia pun jatuh ke dalamnya, untungnya langsung segera ditolong oleh orang, jika tidak, nyawanya mungkin tidak tertolong, sejak saat itu, dia menderita penyakit ini, kali ini datang ke Qinghai, mungkin karena iklim, tubuhnya pun semakin lemah.”
Charles Chu berkata dengan sangat terburu-buru, perkataannya ini menyiratkan kasih sayang dia kepada adik perempuannya.
“Jangan khawatir, ijinkan aku memeriksa denyut nadinya, setelah memastikan penyakitnya, penyembuhannya seharusnya tidak sulit.” Ucap pria buta dengan penuh percaya diri.
Beberapa tahun ini dia sudah berkelana ke segala penjuru, tidak sedikit dia menemui berbagai penyakit yang aneh, penyakit sekecil ini seharusnya tidak akan menyulitkan dia.
“Tuan Chu, dokter ini bukanlah dokter biasa, dia adalah orang ahli yang aku cari dengan sekuat tenaga dari wilayah Lingnan.” ucap Dimas Shi agar dipuji.
“Terima kasih banyak Bos Shi.” ucap Charles Chu sambil tersenyum.
Matthew Zheng langsung merasa panik setelah mendengarnya, jika Dimas Shi menemukan orang yang bisa menyembuhkan penyakit Nona Chu, maka setengah dari bisnis dirinya ini akan rugi.
“Tuan, Nona sudah datang.”
Saat ini datanglah sosok seseorang bertubuh kurus dari luar, wajahnya yang cantik itu terlihat sedikit pucat, mengisyaratkan kondisinya yang sedang sakit, memberikan kesan prihatin pada seseorang.
“Perkenalkan sebentar, ini adalah adik perempuanku, Claresta Chu.” Wajah Charles Chu menyiratkan senyuman saat berbicara, dia segera berdiri dan menyuruh adik perempuannya untuk duduk di tempat duduknya.
“Apakah merasa sedikit membaik?” Charles Chu bertanya dengan suara lembut.
Claresta Chu menganggukkan kepala, tetapi dia malah mengeluarkan suara batuk.
Dia menengadahkan kepala melihat orang-orang yang ada di dalam ruangan, saat dia melihat Jeremy Lin, ekspresinya sontak terkejut, matanya tidak berkedip saat melihat Jeremy Lin, mengerutkan alis, di dalam pandangan matanya menyiratkan perasaan yang aneh.
Jeremy Lin merasa sedikit gugup saat dilihat dia, kemudian dia mengulurkan tangan menyentuh wajahnya sendiri, dia mengira terdapat sesuatu benda di wajahnya sendiri.
“Adik, ini adalah Bos Zheng, ini adalah Bos Shi, juga ini adalah dokter yang khusus diundang oleh Bos Shi untuk membantu kamu, Tuan Ni.”
Charles Chu memanggil Claresta Chu dengan suara pelan, barulah Claresta Chu memalingkan pandangan matanya dari Jeremy Lin, lalu menyapa semua orang.
“Nona Chu, apakah bersedia mengijinkan aku memeriksa denyut nadinya.” ucap pria buta.
Claresta Chu tidak menolak, dia mengulurkan tangannya yang putih itu dan meletakkannya ke atas bantal yang biasa digunakan untuk memeriksa denyut nadi, pria buta itu memeriksa denyut nadi Claresta Chu dengan serius.
Selang beberapa saat kemudian, pria buta itu tersenyum dengan penuh percaya diri, berkata, “Nona Chu, jika aku tidak salah menduga, suhu tubuhmu akhir-akhir ini selalu berada di kisaran 35 derajat, benarkan?”
“Benar, saat datang ke Qinghai selalu seperti ini, biasanya selalu merasa sangat panas.” Charles Chu buru-buru menjawab.
“Lagipula tidak ada selera makan, biasanya perutnya sakit, benarkan?” pria buta langsung bertanya.
“Iya.” jawab Claresta Chu dengan suara pelan.
“Nutrisi dan sistem imun tubuh Nona tidak seimbang, ditambah lagi sebelumnya mengalami gejala dingin hingga menimbulkan penyakit, sehingga menyebabkan tubuhnya lemah, asalkan membuang toksin dingin di dalam tubuh, penyakitnya pun bisa sembuh.” ucap pria buta dengan tenang.
“Ijin bertanya Tuan, lalu bagaimana menyembuhkannya?” ucap Charles Chu.
Adik perempuannya menderita penyakit ini sudah 10 tahun lebih, dia juga terus menjalani pengobatan, tetapi itu hanya menyembuhkan kondisi fisik luarnya saja dan tidak menyembuhkan pangkal penyakitnya, jika bisa mengeluarkan pangkal penyakitnya, sebenarnya itu lebih baik.
“Teknik pengobatan api sangat manjur, tetapi toksin dingin dari tubuh Nona ini sudah menjalar ke kulit, takutnya teknik pengobatan api biasa ini tidak bisa, butuh ditambah 5 toksin, serta campuran toksin Yang dan Ying.” ucap pria buta.
“5 toksin?” Charles Chu mengerutkan alis, dia merasa sedikit khawatir.
“Tuan Chu, meskipun 5 toksin ini adalah campuran dari 5 bahan toksin, tetapi melalui olahan bahan dasar toksin ini, bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit.” Pria buta berkata sambil tertawa.
“Semuanya ikuti sesuai anjuran Tuan, tidak masalah asalkan tidak beresiko.” Charles Chu merasa lega setelah mendengar penjelasannya.
“Tenang saja Tuan Chu, semuanya serahkan saja padaku.” Pria buta tersenyum, terlihat sangat percaya diri.
“Lima toksin teknik pengobatan api kamu ini meskipun..................”
“Kamu ini siapa? Sejak kapan disini membutuhkan pendapat kamu!”
Saat Jeremy Lin baru saja berkata, Charles Chu tiba-tiba menegur dia dengan sinis.
Meskipun perkataan Charles Chu sedikit sopan, tetapi di dalam hatinya menjelaskan tingkatan derajatnya, menurut dia, Jeremy Lin hanyalah seorang ajudan, dia tidak memiliki hak untuk angkat suara sedikitpun, dia masih belum bicara, Jeremy Lin malah berani angkat suara, hal ini sangat tidak sopan baginya.
Novel Terkait
Si Menantu Dokter
Hendy ZhangThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensPejuang Hati
Marry SuDark Love
Angel VeronicaCinta Yang Terlarang
MinnieSomeday Unexpected Love
AlexanderThe Great Guy
Vivi HuangMy Charming Wife
Diana AndrikaHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)