His Second Chance - Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
"Apa hanya ada satu profesor yang bermarga He di Sekolah Pengobatan Tradisional kalian? Apakah tidak ada yang lebih muda?" Annie mengerutkan kening dan bertanya dengan bingung.
"Tidak ada, aku jamin Sekolah Farmasi Pengobatan Tradisional kami hanya ada satu profesor yang bermarga He, dia adalah Profesor Malka He." Alnold Tang merasa sedikit bingung, di sekolah mereka memang hanya ada satu profesor yang bermarga He.
"Malka He?!"
Ekspresi wajah Annie menjadi muram, dan dia berkata dengan dingin: "Maaf, orang yang aku cari adalah Tuan Lucky He, Kepala Rumah Sakit Rakyat Kota Qinghai bilang dia bekerja di sini, jadi aku datang ke sini. "
"Apa?!"
Ekspresi wajah Alnold Tang langsung berubah seketika, dia tidak pernah menyangka bahwa orang yang dicari Annie ternyata adalah Lucky He.
Mungkinkah Lucky He yang dia tolak kemarin? Mengingat Zack Li terus memujinya, seharusnya dialah orangnya.
Dalam sekejap, Alnold Tang merasa sangat menyesal, dan wajahnya tampak masam.
"Aku ingin bertemu dengan Tuan Lucky He, tolong kamu suruh dia datang untuk memberikan pelajaran untukku sekarang!" Ujar Annie dengan nada yang sangat tidak senang.
"Oke, oke, tidak masalah, Tuan Lucky datang ke sekolah kemarin, karena hari ini ada urusan jadi dia tidak datang, aku akan memanggilnya sekarang, Anda tunggu sebentar, tunggu sebentar."
Alnold Tang berkata dengan bercucuran keringat, dia bergegas mengedipkan mata ke wakil kepala sekolah, dan berkata: "Bawa beberapa tamu VIP ini ke ruang tamu untuk mencicipi teh khusus Qinghai kita terlebih dahulu."
Wakil kepala sekolah bergegas mengangguk, dia mempersilahkan Annie dan yang lainnya ke ruang tamu.
"Aku bisa menunggu, tetapi waktuku sangat berharga, aku bisa menunggumu paling lama satu jam." Sebelum pergi, Annie berkata dengan arogan.
"Mengerti, aku mengerti." Alnold Tang buru-buru berkata sambil mengangguk dan membungkuk.
Dia menghembuskan napas panjang setelah Annie pergi, dia mencari-cari di catatan panggilan dan mencoba menelepon nomor Zack Li, tetapi dia merasa itu tidak pantas, dia segera menyuruh sekretaris Sekolah Farmasi Pengobatan Tradisional untuk mengantar dan menemaninya kembali ke New Life Pharmacy secara pribadi.
Sekretaris Sekolah Farmasi Pengobatan Tradisional itu mengemudikan mobil dengan kencang sepanjang jalan, dia bahkan tidak mempedulikan rambu lalu lintas di beberapa perempatan sehingga menimbulkan omelan di belakangnya.
Saat ini, ada antrian panjang di depan pintu New Life Pharmacy, semuanya adalah pasien yang datang untuk berobat.
"Tuan Lucky, Tuan Lucky."
Alnold Tang turun dari mobil dan bergegas masuk ke klinik.
Pada saat ini, Jeremy Lin sedang memeriksa denyut nadi pasien, tetapi dia terganggu oleh suara panggilannya, dan dia mengerutkan kening dengan agak tidak senang.
"Keluar, apakah kamu tidak lihat Tuan kami sedang memeriksa pasien? Mengantrilah jika ingin berobat!"
Enzy Li langsung mendorong Alnold Tang hingga dia terhuyung-huyung, dan hampir terduduk di lantai.
Ekspresi wajah Alnold Tang berubah, namun dia tidak berani marah, dia bergegas berkata: "Bung, aku bukan datang untuk berobat, aku mencari Tuan Lucky karena ada urusan mendesak, ini sangat mendesak."
"Tidak peduli seberapa mendesaknya urusanmu, kamu juga harus menunggu hingga Tuan selesai mengobati orang!" Enzy Li berkata dengan tidak senang.
"Ya, apakah kamu memiliki etika? Apakah kamu tidak melihat kami sedang mengantri di sini?"
"Apakah pria botak ini mau memotong antrean? Cepat keluar!"
"Berpenampilan seperti anjing, tidak memiliki etika sedikitpun!"
Para pasien yang mengantre juga sedikit tidak senang, mereka semua mengomelinya.
Alnold Tang adalah seorang Kepala Sekolah sekolah kedokteran yang bermartabat, dia belum pernah menerima penghinaan seperti ini sebelumnya, wajahnya memerah, dia benar-benar ingin berbalik dan pergi, tetapi dia tidak berani, jadi dia hanya bisa menahan emosi, berdiri di samping dan menunggu.
Setelah selesai memeriksa pasien di depannya, Jeremy Lin memberi isyarat kepada semua orang untuk tetap tenang, lalu menoleh ke Alnold Tang dan bertanya: "Kepala Sekolah Alnold, ada urusan apa Anda datang ke klinik kecilku ini?"
Ketika Alnold Tang melihat Jeremy Lin akhirnya bersedia untuk mempedulikannya, ekspresinya tampak senang, dia bergegas menghampirinya dan berkata dengan hormat: "Tuan Lucky, aku dengan tulus mengundangmu bekerja di sekolah kami untuk menjadi guru tamu. "
"Oh?" Jeremy Lin mengangkat alisnya, "Tetapi ketika aku pergi ke sana kemarin, bukankah Anda bilang bahwa staf di sekolah sudah terlalu banyak?"
"Ya, memang sudah terlalu banyak, tetapi Tuan Lucky, Anda berbeda dari yang lainnya, meskipun sudah ramai, aku juga akan mengatur waktu untuk Anda." Alnold Tang berkata sambil tersenyum, dia merasa sangat sengsara dalam hatinya.
"Tetapi maaf, Kepala sekolah Alnold, setelah Anda menolakku kemarin, Kepala sekolah Dong dari Universitas Farmasi Pengobatan Tradisional Kota Qinghai datang dan mempekerjakanku sebagai guru tamu di sekolah mereka, aku sudah menyetujuinya, jadi silakan Anda pulang saja." Jeremy Lin sedikit mengangguk, lalu tidak mempedulikannya lagi dan terus memeriksa pasien.
"Tuan Lucky, Anda bisa bekerja di dua sekolah pada waktu yang sama, aku akan memperlakukan Anda seperti guru tetap ..."
Alnold Tang merasa cemas, sebelum dia selesai bicara, Enzy Li mendorongnya keluar dan berkata dengan dingin: "Sudahlah, Tuan kami masih sibuk memeriksa pasien, cepat pergi sana!"
"Kamu jangan sembarangan mendorong orang!"
Sekretaris yang datang bersamanya bergegas memegang Alnold Tang dan berkata dengan tidak senang.
"Memangnya kenapa aku mendorongnya?" Enzy Li melangkah maju, meremas jari-jarinya hingga mengeluarkan suara yang keras dan penampilannya terlihat sangat galak.
"Brutal."
Ekspresi sekretaris itu langsung berubah karena ketakutan, dan bergegas membawa Alnold Tang ke samping.
Saat ini, dua mobil sedan Lincoln yang sebelumnya pergi ke Universitas Kedokteran melaju datang dengan perlahan, setelah mobil berhenti, Annie dan yang lainnya turun dari mobil.
"Nona Annie, kenapa Anda datang ke sini? Aku sedang mengundang Tuan Lucky." Alnold Tang langsung merasa cemas ketika melihatnya dan bergegas berkata sambil menghampirinya.
"Kepala Sekolah Alnold, itu tidak perlu lagi, aku sudah mengetahui bahwa Tuan Lucky tidak bekerja di sekolah kalian, dia dipekerjakan oleh Universitas Farmasi Pengobatan Tradisional Qinghai, jadi tidak perlu merepotkan Anda." Annie meliriknya, mengabaikannya, dan langsung berjalan masuk ke New Life Pharmacy.
"Ketua Annie, profesor lain di sekolah kami juga sangat hebat!"
Alnold Tang langsung merasa hatinya sakit, kemuliaan yang hampir didapatkan direnggut oleh Universitas Farmasi Pengobatan Tradisional begitu saja, dia sangat tidak mau menyerah, dia berbicara sambil ingin maju mengejar Annie, namun dia diblokir oleh dua orang pengawal berpakaian hitam yang kekar tanpa sungkan sedikitpun.
"New Life Pharmacy? Nama yang sungguh mengesankan!"
Annie melepas kacamata hitamnya dan melihat ke plakat hitam bertulisan warna emas yang tergantung di atas pintu masuk klinik, dia merasa sedikit tidak senang.
Dia pernah tinggal di China selama beberapa waktu dan telah melakukan penelitian mendalam tentang budaya China, dia otomatis memahami arti dari plakat tersebut.
Melihat sekelompok bule tiba-tiba datang, para pasien merasa sangat penasaran.
"Bahkan orang asing pun datang untuk berobat pada Tuan Lucky, Tuan Lucky benar-benar hebat."
"Tentu saja, Tuan Lucky adalah seorang dokter hebat, cepat atau lambat, dia akan terkenal di seluruh dunia."
"Orang-orang asing ini bertubuh tinggi dan kekar, tulang mereka memang besar."
"Bukan hanya memiliki tulang yang besar, aku pikir semuanya besar, lihatlah wanita bule itu, tubuhnya sangat seksi."
Annie mengerutkan kening ketika mendengar percakapan mereka, dia memelototi kedua pemuda sembrono yang berada di samping dengan galak.
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesHusband Deeply Love
NaomiThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensCutie Mom
AlexiaYour Ignorance
YayaHis Second Chance
Derick HoHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)