His Second Chance - Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
Jeremy Lin ragu-ragu sejenak, dan kemudian mundur, berniat untuk melihat bagaimana Marcella Jiang akan merespons. Jika dia menunjukkan sedikit ketertarikan pada pria berjas ini, dia akan segera membuat keputusan untuk Lucky He dan menceraikannya!
"Wow, cantik sekali, tidak heran dia begitu rela mengeluarkan uang!"
"Jika aku punya begitu banyak uang, aku juga rela memberikan segalanya!"
"Waahh, tubuh ini, jika aku bisa bermalam dengannya, aku sangat bersedia".
Para orang sekitar juga sedikit terkejut dengan kecantikan Marcella Jiang.
"Bryan Zhu, kamu tidak ada hentinya, kukatakan bahwa aku sudah menikah. Hilangkan saja keinginan kamu itu!" Ekspresi wajah Marcella Jiang dingin dan nadanya sangat tidak senang.
"Tidak apa-apa, Cella, aku tidak akan membencimu. Suamimu tidak akan pernah bangun lagi. Kenapa repot-repot menderita dengannya? Kamu lebih baik mempertimbangkan aku!"
Jelas sekali Bryan Zhu ini tidak mengetahui berita bahwa "Lucky He" sudah siuman.
Cella?
Benar-benar tidak tahu malu, Jeremy Lin menatapnya dengan sengit, sebagai suami Marcella Jiang saja dia tidak pernah memanggilnya dengan sebutan seperti itu.
"Nama ku Marcella Jiang, terima kasih, dan suamiku sudah siuman. Kami sangat saling mencintai sekarang, tolong jangan ganggu aku lagi!"
Marcella Jiang mengerutkan kening, suaranya dingin.
"Marcella, tidakkah menurutmu terlalu naif untuk mengarang kata-kata ini? Aku bertanya pada dokter yang bertanggung jawab bulan lalu, dan kemungkinan dia siuman adalah nihil".
Bryan Zhu tersenyum dan mengangkat bahu, lalu bersumpah, "Selama kamu berjanji untuk menikah denganku, aku berjanji untuk memperlakukanmu dengan sepenuh hati dalam hidup ini. Mobil ini hanyalah hadiah kecil. Setelah menikah, aku akan memberimu villa dan yang lainnya".
Kerumunan orang-orang tiba-tiba mengeluarkan seruan, ini tuan muda dari mana, sangat murah hati sekali.
“Maaf, aku tidak butuh, mohon segera pergi dari sini, jangan ganggu pasienku!” Marcella Jiang menjawab dengan dingin, mengabaikannya lagi, dan berbalik ke klinik.
"Marcella!"
Bryan Zhu cemas, bangkit dan buru-buru menarik lengan Marcella Jiang.
“Lepaskan aku!” Marcella Jiang berjuang dengan sangat marah, tapi dia terlalu lemah untuk melawan.
“Marcella, beri aku kesempatan!” Bryan Zhu berkata sambil memajukan wajahnya di depan Marcella Jiang, dengan keinginan kuat untuk mencium.
"Tinggalkan aku!"
Tiba-tiba Jeremy Lin melompat keluar dari kerumunan, membawa sekeranjang sayuran di satu tangan, dan dua daun bawang di tangan lainnya, sambil menunjuk ke arah Bryan Zhu dengan marah.
Saat dia melihat Jeremy Lin, ekspresi Bryan Zhu tiba-tiba berubah, dan dia terkejut, "Dia, Lucky He, apakah kamu sudah bangun?"
"Aku sudah menyuruhmu melepaskan tanganmu!"
Jeremy Lin mengabaikannya, Melihat bahwa dia masih memegang lengan Marcella Jiang, tanpa sepatah kata pun, dia bergegas ke depan dan memukul tangan Bryan Zhu dengan daun bawang.
"Aduh!"
Bryan Zhu merasa seolah-olah dia telah dipukul oleh cambuk, dan tiba-tiba menarik tangannya.
“Apakah kamu baik-baik saja?” Jeremy Lin melangkah ke Marcella Jiang dan berkata dengan prihatin.
"Tidak ... tidak apa-apa" Bulu mata Marcella Jiang sedikit gemetar, melihat mata Jeremy Lin, wajahnya tiba-tiba panas, dan napasnya menjadi cepat.
Rasa aman.
Meskipun dia tidak mau mengakuinya, dia harus mengakui bahwa apa yang diberikan Jeremy Lin padanya memang rasa aman yang tidak pernah dia alami.
“Kamu menjauhlah dari istriku, jika tidak, jangan salahkan aku karena bersikap kasar padamu!” Jeremy Lin menatap Bryan Zhu dengan dingin.
Melihat mata dingin Jeremy Lin, tubuh Bryan Zhu bergetar tak terduga, tetapi dia segera pulih, bagaimana dia bisa takut dengan orang tidak berguna seperti itu.
"Jangan sungkan? Kamu hanya seorang yang tidak berguna dan hanya dihidupi oleh istri, kamu lihat apa yang kuberikan pada Marcella, Maserati! Lihat apa yang kamu pegang, daun sayur busuk!" Bryan Zhu mencibir.
Ada ledakan tawa di antara para penonton.
"Iya, wanita cantik, kenapa kamu mati-matian ingin bersama dengan orang yang tidak berguna seperti ini!"
"Benar-benar bodoh, tidak, dia lebih buruk dari orang bodoh. Orang bodoh tahu yang mana sayur busuk dan Maserati".
"Pikirkan tentang itu wanita cantik, cinta itu tidak bisa menjadi makanan, jika aku menjadi dirimu, aku akan memilih pria tampan berjas ini".
Semua orang mulai berkomentar, menyukai Bryan Zhu karena kemewahan ini.
Pada saat ini, terdengar deru mesin, dan kemudian sebuah Ferrari merah masuk ke arah klinik, menginjak rem hingga berhenti di depan klinik.
"Ferrari, Ferrari!"
Seorang pria yang mengetahui mobil itu tiba-tiba menjerit, dan kegembiraan itu tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Perlu diketahui bahwa ini adalah edisi terbatas, dan baru saja dirilis Ferrari dua tahun lalu. Sekarang sudah tidak diproduksi lagi. Setiap unit dibandrol dengan harga hampir 30 juta RMB (sekitar 60 miliar rupiah). Hanya ada 202 unit yang tersedia di dunia, dan hanya 3 unit yang tersedia di seluruh wilayah China.
Dan sekarang salah satu dari tiga mobil ini benar-benar muncul di depan mereka, dan banyak orang tidak dapat menahan diri untuk mengeluarkan ponsel mereka dan menjepretnya.
Semua mata langsung tertarik dengan mobil sport kinclong ini, menantikan orang yang berkulit putih, kaya dan ganteng keluar dari mobil ini.
Namun yang membuat mereka kecewa, yang keluar dari mobil itu adalah seorang pria muda yang tampak biasa dengan kemeja putih dan setelan hitam, agak mirip seorang salesman.
Setelah keluar dari mobil, pemuda itu mengambil kunci dan langsung melewati kerumunan. Dia bergegas ke Jeremy Lin, menyerahkan kunci itu dengan hormat, dan dengan penuh semangat berkata, "Tuan He, mobil Anda telah tiba. Silakan diperiksa".
Setelah berbicara, pemuda itu mengeluarkan sebuah kartu dan menyerahkannya kepada Jeremy Lin, dan memohon dengan suara rendah, "Tuan He, terimalah. Tuan Zheng berkata, jika Anda tidak menerimanya, aku langsung disuruh mengajukan resign".
Melihat tanda tangan dari Matthew Zheng yang berlapis warna emas, Jeremy Lin tersenyum tak berdaya, dan tidak punya pilihan selain menerimanya, mengangguk dan berbisik kepada pemuda itu, "Sampaikan ucapan terimakasih ku kepada Bos Zheng".
Pemuda itu mengangguk berulang kali, lalu pergi dengan senyuman.
Ketika semua orang melihat kunci Ferrari di tangan Jeremy Lin, wajah mereka penuh dengan keterkejutan, baru saja mereka mengejek dirinya sebagai orang yang tidak berguna, dan sekarang dia memiliki Ferrari edisi terbatas dalam sekejap mata.
Sungguh hal yang tidak bisa diungkapkan
Apalagi saat ini dia sedang memegang kunci Ferrari di tangan satunya, dan tangan satunya memegang sekeranjang "daun sayur busuk"...
Jeremy Lin melirik Marcella Jiang, yang juga sedikit terkejut, dan menyerahkan kunci di tangannya kepada Marcella Jiang, lalu tersenyum dan berkata, "Maaf, aku tidak memberitahumu. Aku hanya ingin memberi kamu kejutan, Sekarang, aku akan memberikan hadiah pernikahan ulang tahun kita selama dua tahun ini".
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengSi Menantu Buta
DeddyAnak Sultan Super
Tristan XuKembali Dari Kematian
Yeon KyeongCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaLove at First Sight
Laura VanessaHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)