His Second Chance - Bab 71 Aku itu Suamimu
Mereka sesama laki-laki, tentu saja Jeremy Lin tahu apa yang diinginkan Andri Yu.
Karena mereka ingin minum-minum, maka dirinya akan menemani mereka minum hingga puas!
Hanya saja Jeremy tidak menyangka orang-orang ini begitu tidak berguna, baru minum beberapa gelas saja sudah mabuk. Mereka sesama laki-laki, tentu saja Jeremy Lin tahu apa yang diinginkan Andri Yu.
Karena mereka ingin minum-minum, maka dirinya akan menemani mereka minum hingga puas!
Hanya saja Jeremy tidak menyangka orang-orang ini begitu tidak berguna, baru minum beberapa gelas saja sudah mabuk.
Jeremy Lin berjalan ke sisi Harry Sun, menjambak rambutnya dengan tangan kirinya dan mengangkat kepalanya. Sedangkan ia menggunakan tangan kanannya untuk menekan titik Lianquan di bagian atas jakunnya dengan keras. Harry Sun tiba-tiba memuntahkan cairan perutnya yang bercampur dengan alkohol. Sehingga bau tak enak mulai meyebar ke seluruh ruangan.
Setelah muntah, kesadaran Harry Sun mulai sedikit pulih, Jeremy Lin menarik sebuah kursi dan duduk di sampingnya, mengambil sebatang tusuk gigi, menarik keluar tangannya, dan menusuk titik Guanchong di bagian jari manisnya. Reiki emerald mengalir dari tusuk gigi ke dalam tubuh Harry Sun.
Kesadaran Harry Sun segera pulih total. Dia terdiam sejenak setelah melihat Jeremy Lin, kemudian dia menoleh dan melihat bahwa Andri Yu dan semuanya bawahannya telah mabuk. Dia terkejut, dan berkata pada Jeremy Lin, "Lucky He, Kamu benar-benar peminum yang luar biasa... "
Sebelum dia selesai berbicara, Kata-katanya seketika berubah menjadi teriakan, karena Jeremy tiba-tiba tiba-tiba meraih pergelangan tangannya dan memutarnya sebesar 180 derajat.
“Harry Sun, bagaimanapun Marcella Jiang itu juga karyawanmu bukan? Bukankah agak tidak wajar jika kamu melakukan ini?” Jeremy Lin berkata dengan dingin.
"Aduh, sakit Lucky He ... Sakit, aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan." Harry Sun sudah berkeringat kesakitan.
Jeremy Lin menendang kursi yang sedang diduduki oleh Harry Sun. Harry Sun pun terduduk di tanah dan berteriak lagi. Karena tangannya masih ditarik oleh Jeremy Lin, ia merasa lengannya terasa seperti hampir patah.
"Apakah kamu mengerti sekarang? Jika tidak, aku dapat membantumu mengingat kembali. " Nada suara Jeremy Lin sangat datar, tetapi terasa dingin dan tajam seperti pisau.
"Sudah, sudah mengerti!"
Harry Sun mengertakkan gigi dan menahan rasa sakit. Sepertinya Jeremy Lin sudah menebak apa yang sedang terjadi, jadi dia tidak perlu menyembunyikannya lagi, dia memohon dengan suara pelan, "Tolong biarkan aku bangun dulu."
Dia terkejut sekaligus takut di dalam hatinya. Dia tidak tahu sejak kapan Lucky He memiliki kemampuan bela diri yang begitu hebat, serta karakter pengecutnya pun hilang total. Sekarang sikap dan ekspresi Lucky He dalam berbicara sangat menindas, membuatnya ketakutan dan gelisah.
Dia bahkan memiliki ilusi, seolah-olah bukan Lucky He yang duduk di depannya melainkan orang lain.
Setelah Jeremy Lin melepaskan tangannya, Harry Sun menggelengkan pergelangan tangannya, berdiri dan berkata dengan sedih, "Lucky He, aku juga tidak ingin. Sudah bertahun-tahun, kamu juga tahu bagaimana aku memperlakukan Marcella Jiang, sejak kapan aku memperlakukannya dengan buruk, tapi si gemuk ini yang memaksaku melakukan ini. Aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. Kamu juga bukannya tidak tahu kalau semua obat-obatan di klinik kecilku juga bergantung padanya."
“Jadi kamu menjual bawahanmu hanya demi mendapatkan keuntungan?” Tanya Jeremy Lin sambil mengangkat alis.
"Tidak mungkin, bagaimana mungkin aku tega melakukan itu? Bahkan jika kamu tidak datang hari ini, sebentar lagi aku juga akan mengirimimu pesan." Harry Sun menggelengkan kepalanya dan menghela napas, lalu mengeluarkan ponselnya dan menyerahkannya kepada Jeremy Lin, "Lihat, aku bahkan sudah menulis pesannya."
Jeremy Lin melihat-lihat ponsel tersebut dan menemukan bahwa Harry Sun memang telah menulis pesan teks untuk dirinya, dan juga sudah mengatur waktu pengirimannya.
Jeremy Lin kemudian menyadari bahwa dia telah menyalahkannya, dan berkata dengan segan, "Maaf, Harry karena menyalahkanmu."
Harry Sun buru-buru melambaikan tangannya dan berkata, "Tidak apa-apa."
“Karena masalah ini tidak berhubungan denganmu, maka aku berjanji aku tidak akan menyeretmu ke dalam masalahku, tapi tidak dengan Andri Yu, aku tidak bisa melepaskannya begitu saja, kamu sudah lama berhubungan dengannya, jadi kamu pasti tahu beberapa bisnis gelap serta kejahatan yang telah diperbuatnya, kuharap kamu dapat sedikit berbagi denganku. "
Kata-kata Jeremy Lin sepertinya sedang berdiskusi, tetapi nadanya terdengar tidak diperbolehkan menolak.
Harry Sun sedikit ragu, kemudian menghela napas, dan berkata, “Sebenarnya, bisnis gelapnya sangat mudah dibongkar. Paling tidak aturan tak terucap pada perempuan yang magang, menerima amplop merah, dan membuat akun palsu, yang jumlahnya ratusan kali sudah dilakukan olehnya, tapi dia adalah wakil kepala rumah sakit yang memiliki otoritas tinggi, serta berhubungan dengan para atasan, jadi walaupun ada satu ataupun dua orang yang melapor, tetap saja tidak dapat menjatuhkannya.
"Apa ada bukti?"
“Bukti…” Harry Sun mengerutkan kening sejenak, lalu tiba-tiba teringat, “Oh ya, dia selalu membawa sebuah ponsel cadangan, banyak transaksi dan kontrak gelap terjalin melalui ponsel tersebut, jadi bisa dikatakan ponsel itu merupakan bukti terkuat"
Jeremy Lin segera pergi memeriksa badan Andri Yu untuk mencari ponsel tersebut dan menemukan bahwa Andri memang membawa dua ponsel, dan Jeremy Lin tanpa ragu mengambil kedua ponsel tersebut.
“Harry Sun, sedangkan mereka aku serahkan padamu.” Kata Jeremy Lin sambil menepuk bahu Harry Sun dan langsung berjalan pergi.
Pada saat ini Harry Sun menghela napas lega, bersandar di kursi, dan menyadari bahwa punggungnya sudah dibasahi keringat.
Setelah Jeremy Lin turun ke lantai bawah, dia segera menghubungi tiga orang secara berurutan. Yang pertama adalah Zack Li, yang berjabat sebagai pegawai internal rumah sakit, dia merupakan orang yang paling mudah mengumpulkan bukti kejahatan Andri Yu yang melanggar hukum.
Yang kedua adalah Simon Deng, yang bertanggung jawab atas departemen superior Rumah Sakit Rakyat Qinghai, yang dapat langsung melakukan penyelidikan secara menyeluruh.
Yang ketiga adalah Yovan Wei, yang bertanggung jawab atas penegakan hukum serta bekerja sama dalam penangkapan Andri Yu oleh Simon Deng dan mengajukan gugatan.
Ketiga orang ini sangat mengagumi Jeremy Lin. Setelah menerima panggilannya, mereka segera menyetujui keseriusan masalah tersebut.
"Bagaimana kamu bisa tidak mabuk setelah minum banyak malam ini?"
Saat dalam perjalanan pulang, Marcella Jiang tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya sambil mengemudi.
Jeremy Lin melihat ke luar jendela seperti biasa dan berkata, "Sebelum datang aku sudah siap-siap dan meminum obat mabuk."
“Oh begitu ya... Terima kasih untuk malam ini.” Kata Marcella Jiang. Memikirkan Jeremy Lin di meja makan barusan, dia merasa lega tanpa alasan, jika bukan karena dia, malam ini dirinya mungkin tidak akan bisa pergi dengan mudah.
“Tidak perlu berterima kasih, aku itu suamimu.” Jeremy Lin menoleh dan berkata sambil tersenyum.
Suami?
Sebutan yang begitu asing.
Marcella Jiang dalam keadaan bingung dan dia tidak tahu harus berapa lama lagi dirinya baru bisa memanggilnya dengan sebutan ini dengan sukarela.
Novel Terkait
Hanya Kamu Hidupku
RenataTakdir Raja Perang
Brama aditioMy Perfect Lady
AliciaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaCinta Di Balik Awan
KellyHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)