His Second Chance - Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
Kedua pemuda itu tertegun karena dipelototi olehnya, tidak disangka wanita bule ini bisa mengerti bahasa Mandarin.
"Halo Tuan Lucky, aku adalah wakil ketua Asosiasi Kedokteran Amerika Serikat, namaku Annie."
Melihat Jeremy Lin melirik dirinya dan tidak berbicara, Annie mengerutkan kening dan memperkenalkan dirinya dengan agak tidak senang.
Siapapun yang mengetahui dunia kedokteran, semuanya mengetahui status Asosiasi Kedokteran Amerikan Serikat dalam dunia kedokteran, tidak tahu berapa banyak orang di dunia yang berusaha keras ingin memiliki hubungan dengannya, wakil ketua yang cantik dan pintar ini.
Tetapi setelah mendengar ia memperkenalkan dirinya, Jeremy Lin masih tetap tidak merespon, ekspresinya santai, dan dia hanya berkata kepada Enzy Li: "Kak Enzy, ambilkan beberapa kursi untuk mereka."
Enzy Li buru-buru mengangguk, dan mengeluarkan beberapa bangku plastik dari dalam, dia meletakkannya di lantai, sambil berkata, "Kalian tunggu sebentar, Tuan kami sedang memeriksa pasien."
Ketika Annie melihat bangku plastik yang di letakkan di lantai, wajahnya langsung muram, dia sangat tidak senang, kapan dia pernah duduk di bangku yang begitu tidak berkelas seperti itu.
"Tolong carikan beberapa kursi untuk kami, terima kasih." Ujar Annie sambil menahan amarahnya, menurutnya, Jeremy Lin sangat tidak menghormatinya.
"Maaf, kami tidak punya kursi di sini, hanya ada ini." Enzy Li berkata sambil menggaruk kepalanya.
"Kalau begitu lupakan saja." Annie berkata dengan dingin, "Tuan Lucky, lingkungan di sini sangat tidak bagus, ayo kita pergi ke kafe di sebelah untuk mengobrol."
Perkataannya terdengar seperti sedang mengundangnya, tetapi sebenarnya dia sedang memberi perintah, jika pihak lawan adalah orang lain dalam dunia kedokteran, mungkin dia akan sangat gembira ketika mendengar perkataannya.
Namun, ekspresi Jeremy Lin masih tenang, setelah memeriksa pasien di depannya, ia berkata kepada Annie dengan sopan: "Nona Annie, di sini masih ada pasien, jika Anda ada urusan yang mendesak, silahkan tunggu di sini, atau Anda juga bisa kembali lagi nanti. "
"Kamu!"
Wajah Annie memerah, dia sangat marah, Lucky He ini benar-benar tidak tidak menghormatinya.
"Tuan Lucky, kamu telah menempatkan posisi dirimu terlalu tinggi bukan!"
"Ya, tahukah kamu siapa Ketua Annie ini?"
"Berapa banyak orang yang berangan-angan ingin minum kopi bersama Nona Annie, apakah kamu tahu?"
Empat pria dan satu wanita lain yang datang bersamanya juga merasa sangat tidak senang, mereka juga anggota Asosiasi Kedokteran, mereka tidak pernah melihat ada orang yang berani tidak memandang mereka.
"Dokter Lucky, tolong, Dokter Lucky!"
Pada saat ini, suara panik tiba-tiba datang dari luar, seorang pria berusia 30-an tahun mengendarai sepeda listrik dan mengerem di depan pintu masuk klinik.
Di bagian belakang sepeda listriknya, ada seorang pria berambut pendek yang seumuran dengannya, tangan kirinya menekan lengan kanannya, wajahnya merah, dan keringat bercucuran, dia tampak sangat kesakitan, tetapi tidak ada luka atau darah sedikitpun di tubuhnya.
Namun, ekspresinya yang kesakitan tidak bisa menipu siapa pun, orang-orang di sekitarnya bergegas menyingkir dan memberi isyarat agar dia bisa diperiksa terlebih dahulu.
Pria berambut pendek itu turun dari sepeda listrik dengan hati-hati dan berkata dengan kesakitan: "Tuan Lucky, tulang lenganku bergeser, tolong bantuk aku kembalikan tulangnya ke posisi semula."
"Aku saja."
Sebelum Jeremy Lin berbicara, seorang bule yang berada di belakang Annie berinisiatif untuk berdiri, namanya Bynum, seorang dokter ortopedi, melihat sikap Jeremy Lin yang angkuh, dia tidak bisa menahan diri ingin menunjukkan kemampuannya di depan semua orang.
Di antara sekelompok pakar ortopedi yang sama, ia membutuhkan waktu paling singkat untuk menangani pergeseran tulang, selama kondisi pergeseran tidak terlalu serius, ia dapat membantu pasien untuk memulihkan posisi tulang dengan sangat cepat dan akurat.
"Kamu, apakah kamu bisa?" Pria yang mengendarai sepeda listrik itu meliriknya, dan sedikit tidak mempercayainya.
"Tunjukkan KTP-mu padaku."
Bynum memberikan KTP-nya kepada pria yang mengendarai sepeda listrik itu, ketika pria yang mengendarai sepeda listrik itu melihat Jeremy Lin tidak menghentikannya, jadi dia menjauh.
Bynum berjalan mendekati pria berambut pendek itu, mengulurkan tangan dan menyentuh bahu kanannya, pria itu langsung berteriak kesakitan.
"Tahan sebentar."
Bynum menyentuh pundaknya, lalu ekspresi wajahnya langsung berubah, dan dia berkata dengan terkejut: "Kenapa pergeseran tulangmu begitu parah?! Apakah karena dipukuli orang?"
"Benar!"
Begitu pria yang mengendarai sepeda listrik itu mendengar perkataan Bynum matanya bercahaya, sepertinya orang bule ini benar-benar berkemampuan, dan dia bergegas berkata: "Orang yang memukul temanku juga seorang bule, karena dia tidak sengaja menabrak mereka saat berjalan, mereka langsung memarahi temanku, temanku menjawab beberapa kata, dan mereka menarik lengannya hingga tulangnya tergeser."
"Kondisinya ini sangat serius, dia harus segera diantarkan ke rumah sakit, ini tidak bisa diperbaiki hanya dengan tangan kosong, aku curiga mungkin harus melakukan operasi laser untuk memperbaiki posisi tulangnya kembali ke posisi semula."
Ekspresi Bynum tampak serius, dulunya ia pernah menangani banyak pasien pergeseran tulang yang parah, tetapi mereka biasanya adalah atlet profesional, ini adalah pertama kalinya dia melihat orang biasa mengalami kondisi yang begitu serius.
"Kenapa kamu masih tertegun? Cepat bawa dia ke rumah sakit, situasi spesifiknya hanya bisa didiagnosis setelah melakukan rontgen."
Ketika Bynum melihat pria yang mengendarai sepeda listrik itu tertegun, dia segera mendesaknya.
"Oh, oke." Pria yang mengendarai sepeda listrik itu merespons dan bergegas ingin menyalakan sepeda listriknya.
"Tidak perlu repot-repot, itu akan kembali normal setelah di tarik." Saat ini, Jeremy Lin tiba-tiba berbicara.
Novel Terkait
Blooming at that time
White RosePrecious Moment
Louise LeeSi Menantu Buta
DeddyDon't say goodbye
Dessy PutriSang Pendosa
DoniInventing A Millionaire
EdisonThe Great Guy
Vivi HuangHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)