His Second Chance - Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
Saat ini, ruangan yang begitu besar sudah penuh dengan orang, selain Tuan Song, Tuan Lei, Justin Lei dan Stephanie Wei, Denny Zeng, Yovan Wei, Simon Deng, dan Kepala Rumah Sakit tempat perawatan, serta yang lainnya juga ada di sana.
"Lucky sudah datang, ayo sini, duduk di dekatku!" Tuan Song buru-buru meminta Jeremy Lin duduk di sebelahnya.
Jeremy Lin bergegas menyapa semua orang dan duduk.
"Lucky, kali ini aku yang sudah tua ini benar-benar berterima kasih padamu, ayo, aku bersulang untukmu." Tuan Lei menuangkan anggur sambil tersenyum, dia berdiri sambil memegang gelas.
"Tuan Lei jangan sungkan, aku yang seharusnya bersulang untuk Anda." Jeremy Lin bergegas bangkit dengan memegang gelas anggur, dia minum bersama Tuan Lei.
"Lucky, Keluarga Lei kami akan mengingat jasamu ini, jika kamu membutuhkan bantuan Keluarga Lei-ku kelak, ingatlah untuk mengatakannya kapan saja." Tuan Lei berkata sambil tersenyum: "Kami Keluarga Lei meskipun bukan keluarga kaya, tetapi di kalangan militer dan politik, kami memiliki sedikit kedudukan, membantu menjernihkan sesuatu tidak akan menjadi masalah. "
Bagaimanapun Tuan Lei juga memiliki kepercayaan diri ini, jangankan Mingdu, bahkan di Beijing, banyak pejabat tinggi juga harus menghormatinya.
Dia dan Tuan besar Keluarga Chu melakukan banyak perjuangan selama bertahun-tahun, meskipun tidak ada jasa yang besar tetapi selalu bekerja keras, bahkan orang-orang besar yang berkedudukan pun juga harus menghormati dan mengalah padanya.
"Lucky, seingatku pernah menyebutkan pengalaman hidupmu sebelumnya, apakah kamu masih ingat?" Tuan Song menatap Jeremy Lin dengan cermat sejenak, dan tiba-tiba bertanya.
"Ingat." Jeremy Lin bergegas mengangguk dan tersenyum, "Aku juga pernah menanyakannya kepada ayah dan ibu mertuaku ketika aku kembali, mereka hanya mengatakan bahwa aku diadopsi dari panti asuhan, mereka tidak tahu banyak tentang pengalaman hidupku secara spesifik, selain itu sudah sekian lama juga tidak ada yang datang mencari. "
Tuan Song terkejut dan bergegas berkata: "Karena tidak ada yang datang mencari, pernahkah kamu berpikir bahwa mungkin orang tuamu sama sekali bukan orang asli Qinghai?"
"Aku belum pernah memikirkan hal ini."
Jeremy Lin mengerutkan kening dan menggelengkan kepalanya, untuk apa dia memikirkan itu, dia menjadi Lucky He baru kurang dari setengah tahun, dia tidak tahu apa-apa tentang masa lalu Lucky He.
Tetapi yang dikatakan Tuan Song benar, tidak ada yang datang mencari Lucky He selama ini, jadi orang tua kandungnya kemungkinan besar bukan orang lokal.
"Menurutku pengalaman hidup sangat penting bagi seseorang, kamu harus tahu dari mana asalmu bukan? Dengan demikian kamu baru bisa lebih tahu kemana arah tujuanmu." Ujar Tuan Song sambil tersenyum, "Nanti kamu bisa mencari tahunya sendiri, jika tidak ada petunjuk, kamu bisa pergi ke Beijing atau tempat lain untuk mencari tahu."
"Tunggu kelak jika ada kesempatan."
Jeremy Lin tersenyum dan mengangguk, ekspresinya tampak santai, tetapi dia sudah diam-diam terkejut, Beijing sepertinya tidak sengaja dikatakan oleh Tuan Song, tetapi menurut Jeremy Lin, Tuan Song ini memiliki maksud tertentu.
Mengingat tentang apa yang Tuan Lei tanyakan terakhir kali padanya dan reaksi Nona muda Keluarga Chu, Jeremy Lin tidak bisa menahan diri untuk berpikir dalam hati, apakah orang tua kandung Lucky He berasal dari Beijing?
Saat ini, ponsel Jeremy Lin tiba-tiba berdering, melihat bahwa itu adalah telepon dari ayah mertuanya, dia buru-buru mengangkatnya.
Ternyata ayah dan ibu mertuanya tidak membawa kunci, mereka dikunci di luar, mereka menelepon Marcella Jiang, namun dia belum pulang kerja, jadi mereka menelepon Jeremy Lin.
Jeremy Lin terpaksa meminta maaf dan bersulang untuk semua orang, kemudian bangkit dan pergi.
Setelah Jeremy Lin pergi, Tuan Lei tiba-tiba merendahkan suaranya dan berkata kepada Tuan Song: "Apa maksudmu mengatakan itu pada Lucky? Apakah kamu merasa dia sedikit mirip dengan seseorang di Beijing?"
"Kamu juga menyadarinya?"
Tuan Song terkejut dan bergegas melirik ke sekelilingnya, kemudian berbisik: "Ya, kali ini ketika aku pergi ke Beijing untuk menghadiri jamuan makan, aku kebetulan bertemu dengan orang dari Keluarga He yang terkenal itu, ini adalah pertama kalinya aku bertemu dengannya, ketika bertemu denganya, aku merasa dia sangat familiar, waktu itu aku tidak menyadari apa-apa, lalu ketika aku memikirkannya dengan cermat, alisnya terlihat sedikit mirip dengan Lucky, apakah aku sudah salah lihat? "
"Kamu memang sudah berumur, tetapi kamu belum di tahap mata buram, tidak hanya kamu, aku juga merasa mereka mirip, ketika aku mendengar bahwa Lucky tidak memiliki orang tua, dan Keluarga He juga kehilangan anak mereka saat itu, aku juga pernah memikirkan hal ini, tapi, kita berdua sudah terlalu banyak berpikir. "
Tuan Lei menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Oh? Apa maksudmu?" Ujar Tuan Song dengan penuh semangat.
"Anak Keluarga He itu sudah ditemukan sejak lama, dia terjatuh ke laut dan tenggelam." Tuan Lei menepuk pundak Tuan Song, "Tetapi tidak masalah, tidak peduli apakah dia adalah orang Keluarga He atau bukan, Lucky ini akan memiliki masa depan yang cerah! "
"Lihatlah aku ini, sudah berpikir yang tidak-tidak, ada banyak orang yang tampak mirip di dunia." Tuan Song menepuk keningnya dan mengangkat gelas anggurnya, "Ayo, minum!".
Setelah pulang, Jeremy Lin mandi dan pergi ke tempat tidur Marcella Jiang.
Ketika Marcella Jiang tidak berada di rumah, dia suka berbaring di tempat tidurnya, itu lembut dan sangat nyaman, selain itu dia suka berbaring di tempat tidur dengan pose kedua tangan dan kaki terbuka lebar, meskipun kasur lantai juga lumayan, tetapi itu sedikit sempit, hanya berbaring dengan pose kedua tangan dan kaki terbuka lebar baru bisa membuatnya merilekskan dirinya sepenuhnya.
Pada saat ini, dia sedang menatap langit-langit dan mengingat apa yang baru saja dikatakan Tuan Song, dia tidak dapat menahan diri merasa penasaran tentang pengalaman hidup Lucky He.
Jika Lucky He adalah anak dari orang besar di Beijing, apakah dia akan bisa segera naik daun? Begitu memikirkan ini, dia merasa sedikit senang.
Saat ini, jam tua yang disimpan oleh Lionel Jiang di luar ruang tamu "dang, dang, dang ..." berdentang dua belas kali, itu menunjukkan sudah pukul 12 malam.
Jeremy Lin langsung segera duduk, memainkan ponselnya sejenak, dan menyadari bahwa tidak ada pesan atau panggilan telepon dari Marcella Jiang, dia tiba-tiba menjadi sedikit gugup.
Marcella Jiang dulu juga pernah melakukan tindakan operasi selama semalaman, tetapi dia akan meneleponnya terlebih dahulu, sekarang sudah jam 12 malam, kenapa tidak ada kabar sedikitpun?
Jeremy Lin bergegas menghubungi nomor Marcella Jiang, tetapi terdengar nada sibuk dari ujung lain telepon, nomornya tidak bisa hubungi.
Dia tidak banyak berpikir lagi, dia segera bangkit, mengenakan pakaiannya, dan bergegas ke lantai bawah.
Novel Terkait
Love and Trouble
Mimi XuBlooming at that time
White RoseAnak Sultan Super
Tristan XuWaiting For Love
SnowBack To You
CC LennyInnocent Kid
FellaBeautiful Love
Stefen LeeThe Gravity between Us
Vella PinkyHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)