His Second Chance - Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
Dari dahulu kala, jamur kayu sudah diakui dapat memperlambat penuaan oleh orang banyak, mencegah kanker, melembabkan paru-paru, mengeluarkan racun dan fungsi-fungsi lainnya, jamur kayu yang sebesar ini tentu sangat bermanfaat.
Apalagi, sekarang jamur kayu liar sudah benar-benar punah, jamur kayu ini pun terkesan sangat berharga.
“Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang telah kamu katakan, karena benda ini memiliki nilai medis yang tinggi, maka aku menghadiahkannya kepadamu, sehingga bisa membantumu menyelamatkan pasien, ini bisa dikatakan sebagai niat baikku.” Ucap kakek Zheng sambil terkekeh.
“Kakek Zheng, tidak boleh, benda ini terlalu berharga.” Jeremy Lin bergegas mundur.
“Aduh, tidak perlu bersungkan-sungkan lagi di antara kita berdua.” Ucap kakek Zheng sambil tersenyum.
Jeremy Lin tidak dapat menolak, dia pun menerimanya.
Sebenarnya, memang akan sangat bermanfaat jika jamur kayu ini didapatkan oleh Jeremy Lin, sebelumnya, dia masih menyimpan sebagian ginseng seribu tahun yang dia gunakan untuk mengobati tuan Lei, sekarang dia pun mendapatkan jamur kayu yang berumur ratusan tahun ini lagi, jika keduanya digabungkan, dan ditambah dengan energi spiritual di dalam tubuhnya, walaupun tidak bisa dikatakan dapat membangkitkan orang yang telah mati, namun khasiatnya tidak jauh berbeda dari itu.
Awalnya, Jeremy Lin mengira kakek Zheng masih memiliki sesuatu untuk dikatakan, namun, sampai selesai makan pun, kakek Zheng tidak mengungkit permasalahan lain, dia hanya berbincang-bincang dengan orang-orang di meja.
Setelah makan, kakek Zheng langsung bangkit berdiri dan berpamitan, Jeremy Lin pun merasa bingung, dia bergegas berseru “Kakek Zheng, apakah kamu tidak memiliki permasalahan lain?”
“Sebenarnya aku memiliki permasalahan, namun aku, orang tua ini sama sekali tidak dapat membuka mulutku.” Ucap kakek Zheng sambil tertawa terkekeh, tatapan matanya bagaikan api obor.
Baginya, Jeremy Lin adalah orang yang cerdas, dia sama sekali tidak perlu berpanjang lebar jika berhadapan dengan orang cerdas, karena mereka bisa saling mengerti.
Diam-diam, Jeremy Lin merasa kagum, jahe tua memang lebih pedas daripada jahe muda, sambil tersenyum, dia mengatakan “Kakek Zheng, jamur kayumu ini sangatlah berharga, bagaimana mungkin aku bisa menerimanya tanpa memberikan balasan, mohon kepadamu untuk sampaikan kepada kak Matthew agar ke sini untuk menjemputku.”
“Baik.” Kakek Zheng terkekeh sambil menganggukkan kepalanya, dia pergi dengan hati yang puas.
Belum sampai sepuluh menit kakek Zheng pergi, Matthew Zheng pun bergegas ke sini dengan penuh semangat, gerakannya sangat cepat, bahkan secara samar-samar dapat tercium aroma yang dikeluarkan dari ban mobil.
Jeremy Lin menyerahkan New Life Pharmacy kepada Justin Lei dan yang lainnya, dia pun pergi ke hotel Shangrila bersama Matthew Zheng.
“Lucky, kali ini kamu telah memberikan bantuan yang besar kepadaku.”
Begitu Matthew Zheng mengetahui kalau Jeremy Lin dapat mengobati penyakit Claresta Chu, dia pun tersenyum lebar.
Saat ini, di dalam kamar presidensial, Charles Chu sudah sangat tidak sabar lagi, karena ruam merah di tubuh adiknya sudah semakin memburuk, sedikit mengeluarkan warna merah kehitaman.
Si buta dan Dimas Shi duduk di atas sofa, kedua orang itu bahkan tidak berani mengeluarkan suara napas, raut wajah mereka sangat buruk, mereka juga belum makan siang, perut mereka keroncongan saking laparnya, namun mereka hanya dapat menahannya secara diam-diam.
Sejak Matthew Zheng pergi, Charles Chu sudah tidak mempedulikan mereka, dia tidak menyuruh mereka untuk pergi, juga tidak menyuruh mereka untuk tinggal, dia sama sekali tidak menganggap keberadaan mereka.
Sangat jelas, jika ruam merah di tubuh Claresta Chu tidak dapat dihilangkan, maka takutnya, mereka akan sangat kesulitan untuk pergi dari sini.
Wajah Claresta Chu juga memucat, hatinya bergidik melihat ruam merah di tubuhnya, namun sikap tenang yang diajarkan oleh keluarga besarnya membuatnya bisa mengontrol kepanikan di dalam hatinya dengan sekuat tenaga.
Jika dia adalah gadis pada umumnya, takutnya, tangisannya pun sudah pecah sejak awal.
“Direktur Chu, tuan Zheng dan tuan He sudah datang.” Josua bergegas masuk dan memberikan laporan.
“Cepat, cepat suruh mereka masuk!” Ucap Charles Chu terburu-buru.
Setelah itu, Jeremy Lin dan Matthew Zheng pun berjalan masuk.
“Tuan Zheng!”
Dalam sekejap, Dimas Shi tidak dapat menahan dirinya begitu meliat Matthew Zheng dan Jeremy Lin, matanya pun berkaca-kaca, ini adalah pertama kalinya selama bertahun-tahun lamanya dia melihat Matthew Zheng terasa begitu ramah.
Dia tidak mengerti kenapa Matthew Zheng pergi begitu lama, dapat dilihat kalau dia telah meminum alkohol dari wajahnya, dirinya di sini sudah di ambang kematian, bisa-bisanya mereka masih ada niat untuk minum-minum, apakah mereka sama sekali tidak memiliki rasa simpati?
“Tuan He, kamu benar-benar...... silahkan......”
Charles Chu menggertakkan giginya, setelahnya, dia menunjukkan postur untuk mempersilahkannya, sebenarnya dia ingin menggunakan kalimat itu untuk menyindir Jeremy Lin, namun karena alasan adiknya, dia pun menelan kembali kalimatnya.
Jeremy Lin mengernyitkan keningnya begitu melihat ruam merah di tubuh Claresta Chu, ternyata seperti apa yang dibayangkannya, kulit Claresta Chu akan menunjukkan reaksi setelah terkena cairan lima racun yang diekstrak dari obat.
Jeremy Lin pergi ke kamar kecil untuk mencuci tangannya, setelahnya, dia berjalan ke depan Claresta Chu, dia melihat lengannya sebentar, dia mengulurkan tangannya dan meraih sepasang bahu Claresta Chu berniat untuk membalikkan tubuhnya.
Siapa sangka, baru saja dia mengulurkan tangannya, Dina Ye langsung menyingkirkan tangannya, dengan dingin dia mengatakan “Apakah kamu pikir kamu bisa sembarangan menyentuh tubuh nona kami?”
“Bagaimana aku akan mengobatinya jika aku tidak menyentuhnya? Selain itu, nona kalian sama sekali tidak mengeluarkan suara, bocah sepertimu apakah berhak berbicara?” Ucap Jeremy Lin dengan dingin, dia yakin kalau gadis bocah ini pasti dilatih oleh Charles Chu.
“Dina!” Charles Chu memberikan sebuah tatapan mata kepada Dina Ye, sekarang dia sedang meminta bantuan dari Jeremy Lin, tentu harus mengikuti kemauannya.
Dina Ye pun mendengus dan bergerak mundur ke sebelah.
Jeremy Lin mengulurkan tangannya dan meraba-raba ruam merah di punggung Claresta Chu, dia ingin mengetahui tingkat kekerasannya, setelah itu, dia menekan-nekannya, dia bertanya “Apakah sakit?”
“Tidak sakit.” Claresta Chu mengeleng-gelengkan kepalanya, dia sangat tertegun di dalam hatinya, ketika jari-jemari Jeremy Lin yang hangat menyentuh tubuhnya, hatinya yang awalnya sedang panik itu pun langsung menjadi tenang, malahan menimbulkan rasa aman yang sangat besar.
“Tuan Lucky He, apakah kondisi adikku ini dapat disembuhkan?” Tanya Charles Chu dengan sedikit tergesa-gesa.
“Bisa disembuhkan.” Jeremy Lin sedikit enggan menjawabnya, dia bahkan tidak mengangkat kepalanya, dengan datar, dia mengatakan “Dia akan sembuh setelah mandi, segala gejala ruam merah dan keringat dinginnya bisa disembuhkan.”
“Man...... mandi?” Mulut Charles Chu ternganga lebar saking terkejutnya.
Seletahnya, hatinya pun terasa panas, sangat jelas kalau Jeremy Lin masih kesal dengannya, dia sengaja menyindirnya, apalagi, bagaimana mungkin penyakit itu dapat sembuh hanya dengan mandi saja? Adiknya sudah mandi selama bertahun-tahun, namun tidak sembuh juga!
Novel Terkait
After Met You
AmardaTen Years
VivianTakdir Raja Perang
Brama aditioDon't say goodbye
Dessy PutriMy Tough Bodyguard
Crystal SongHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)