His Second Chance - Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
Pada saat ini, pria buta yang berada di luar mengambil resep tersebut, dan berkata dengan sedikit tidak sabar kepada Dimas Shi.
Dimas Shi meliriknya dengan sedikit kesal, dia bahkan tidak bisa menyembuhkan penyakitnya yang bisa sembuh hanya dengan berendam, namun dia masih memiliki wajah untuk menyuruhnya membacakan resep untuknya.
Tetapi, dia tahu bahwa pria buta ini memang sedikit kemampuan, dia tidak berani menyinggung perasaannya, apalagi Jeremy Lin tidak mengambil kartu namanya, kelak dia masih harus mencari pria buta ini jika dia sakit, jadi dia menahan ketidaksenangannya dan berkata "Ghost Arrow Feather 15g, Silkworm Excrement 15g, acanthopanax 30g ... "
"Tuan Lucky, apakah kamu yakin bahwa resepmu tidak bermasalah, jangan sampai penyakit adikku menjadi lebih buruk setelah berendam." Charles Chu sangat khawatir, dia sudah belajar dari kesalahan, melihat efek lanjutan dari pengobatan si buta, dia tidak bisa tidak khawatir.
"Karena kamu begitu khawatir, kalau begitu panggil adikmu keluar." Jeremy Lin berkata dengan datar.
Charles Chu cemberut, dia tidak mengatakan apa pun, dia merasa semua organ dalamnya sakit karena menahan amarah.
Apa yang dia lakukan pagi ini telah membuat Jeremy Lin jengkel, dan sekarang semuanya telah dibalas olehnya ribuan kali lipat.
"Tuan muda, Tuan muda, bintik merah di tubuh Nona sudah hilang!"
Ujar Dina Ye yang bergegas keluar dari kamar mandi setelah setengah jam kemudian.
"Betulkah?!"
Charles Chu langsung berdiri, ekspresinya terlihat sangat gembira.
Pada saat ini, Claresta Chu juga sudah selesai mandi, dia berganti pakaian dan berjalan keluar, untuk memudahkan semua orang melihatnya, dia secara khusus berganti pakaian yang terbuka, dengan bahu dan separuh punggung terbuka, mereka melihat bintik-bintik merah di tubuhnya sudah tidak ada sedikitpun, kulitnya putih cerah dan berkilau, bahkan terlihat lebih sehat dari sebelumnya.
"Bagus, sangat bagus!" Charles Chu sangat gembira, "Jangan khawatir, Tuan Lucky, kamu telah menyembuhkan penyakit adikku, aku pasti tidak akan memperlakukanmu dengan buruk."
"Terima kasih." Jeremy Lin berkata dengan datar, "Asalkan kamu mempertimbangkan Direktur Matthew ketika kamu menandatangani kontrak, itu sudah cukup, selain itu, ingatlah besok dan lusa untuk terus mengikuti resep berendam air obat ini, dan penyakit Nona otomatis akan sembuh total."
"Tentu saja, aku awalnya juga berpikir untuk berdiskusi dengan Direktur Matthew ..."
Sebelum Charles Chu selesai bicara, dia menyadari bahwa Jeremy Lin sudah bangkit dan pergi, dia diam-diam merasa marah, dasar Lucky He, suatu hari nanti, aku akan membuatmu menderita!
Ketika Claresta Chu melihat Jeremy Lin bangkit, dia juga terkejut, dia hendak berbicara, sayangnya Jeremy Lin telah menghilang di depan pintu, dan dia tidak bisa menahan diri merasa sedikit sedih.
Setelah Jeremy Lin pergi, Charles Chu menandatangani kontrak dengan Matthew Zheng, ekspresi Dimas Shi yang berada di samping tampak masam, tetapi dia tidak berani mengatakan apapun.
Setelah Jeremy Lin kembali ke klinik, ia membawa Enzy Li ke toko furnitur untuk membeli sebuah tempat tidur, setelah kembali, ia membersihkan gudang di bagian belakang klinik untuk dijadikan sebagai tempat tinggalnya.
Enzy Li sangat puas, sebagai seorang tentara dia sudah terbiasa menderita, dan ini adalah tempat terbaik yang pernah dia tinggali.
Malam harinya, Jeremy Lin tiba-tiba menerima telepon dari Matthew Zheng, di sisi lain telepon, Matthew Zheng sangat gembira, dia berkata sambil tertawa, "Lucky, kali ini kamu telah sangat membantuku, setelah kamu pergi, Charles Chu segera menandatangani kontrak denganku, seluruh Keluarga Zheng kami harus berterima kasih kepadamu. "
"Kak Matthew, Anda sudah terlalu sungkan." Ujar Jeremy Lin.
"Jadi, Lucky, kamu kirimkan nomor KTP-mu padaku, aku akan meminta agen real estate kami untuk menyiapkan sebuah vila untukmu, ini adalah tanda terima kasihku, aku harap kamu mau menerimanya." Matthew Zheng berkata sambil terkekeh, dia khawatir Jeremy Lin akan menolak, dia langsung menambahkan perkataannya, "Kamu tidak boleh menolak, jika kamu menolak, itu berarti kamu tidak menganggapku sebagai kakakmu."
Kontrak ini tidak tahu membuat keluarga mereka untung berapa ratus miliar, hanya sebuah vila, itu memang benar-benar hal sepele dan tidak layak disebut."
"Baiklah, terima kasih kak Matthew." Mendengar perkataannya Jeremy Lin tidak enak untuk menolak.
"Oke, kalau begitu nanti kamu kirimkan datamu padaku, dan aku akan meminta orang untuk mengirimkan kuncinya kepadamu besok." Ujar Matthew Zheng dengan puas.
Keesokan paginya, begitu Jeremy Lin membuka pintu, dia melihat tetangga lamanya berlari menghampirinya dan berkata dengan cemas, "Lucky, gawat, ibu angkatmu bertengkar dengan orang, kamu cepat pergi lihat ! "
"Ada apa, Bibi?" Jeremy Lin merasa gugup, dia segera memanggil taksi dan bergegas pulang bersamanya.
"Ibumu tidak tahu pipa air di kamar mandi rusak, air membasahi lantai dan membuat lantai rusak, lapisan semen di kamar mandi lantai bawah hancur, itu membuat Tuan Liu yang sedang mandi terluka." Tetangga lama itu berkata dengan panik.
Bangunan tua tempat tinggal Felia Qin dan Jeremy Lin adalah peninggalan kakek Jeremy Lin, bangunannya sudah berumur, kompleks terbuka, bahkan tidak ada pengurusnya, seluruh bangunan awalnya kualitas bangunannya sudah ketinggalan zaman, waterproofingnya sangat buruk, dan tidak ada yang melakukan perbaikan, jadi situasi ini normal.
Banyak warga telah membeli rumah baru dan pindah, beberapa waktu lalu, Jeremy Lin juga membujuk ibunya untuk menjual rumah itu dan pindah ke rumah baru, namun sang ibu enggan karena di sinilah tempat tinggalnya bersama putranya dan satu-satunya peninggalan.
Tidak disangka, hari ini terjadi kejadian yang tidak terduga semacam ini.
"Aku beritahu padamu, masalah ini tidak akan berakhir! Apa-apaan ini!"
Begitu memasuki koridor, dia sudah mendengar suara teriakan keras dari lantai atas, banyak tetangga sudah berkumpul di sana.
Orang yang berbicara adalah istri Tuan Liu, suaranya sangat keras, karena tubuhnya gemuk, ditambah dengan ekspresinya yang mengerikan, dia tampak seperti wanita yang sangat galak, tetangga di sini semuanya takut padanya.
"Jangan khawatir, aku pasti akan memberikan kompensasi." Felia Qin berjanji pada wanita galak itu.
"Memberikan kompensasi?! Kompensasi kentutmu! Apakah kamu pikir membayar biaya medis dan memperbaiki tembok sudah cukup? Apakah kamu tahu begitu bagian sini rusak, rumah kami, bahkan seluruh bangunan akan tidak stabil lagi?" Wanita galak itu tidak mau mengalah, sangat jelas dia ingin melakukan pemerasan.
"Tolong kamu berbicara dengan hormat sedikit!" Jeremy Lin berkata dengan dingin, dia menyingkirkan kerumunan dan berjalan ke sisi ibunya, dia mengangguk padanya, untuk memberi isyarat padanya untuk jangan khawatir.
"Siapa kamu ini?!" Wanita galak itu melirik Jeremy Lin dan berkata dengan dingin.
"Aku adalah putranya." Jeremy Lin menegakkan tubuh dan berkata.
"Putranya? Putranya yang berusia pendek sudah ..."
"Bak!"
Sebelum wanita galak itu selesai bicara, Jeremy Lin sudah menampar wajahnya, wanita itu ditamparnya hingga berputar setengah lingkaran, dia merasa pusing, dan wajah kirinya membengkak dengan kecepatan yang terlihat dengan mata telanjang, itu sangat bengkak.
"Brengsek ..."
"Bak!"
Begitu wanita galak itu bicara, Jeremy Lin menamparnya lagi, dan pipi kanannya membengkak dengan cepat, seluruh wajahnya tampak hampir seperti kepala babi.
Orang-orang di sekitar tidak bisa menahan diri merasa lucu melihat penampilannya ini, semuanya menutupi mulut mereka dan diam-diam tertawa.
"Bajingan, berani-beraninya kamu menamparnya? Aku akan menelpon polisi sekarang, aku beritahu padamu kakak iparku adalah kepala Biro kepolisian!" Melihat istrinya dipukuli, Tuan Liu buru-buru mengeluarkan ponselnya tanpa mempedulikan lukanya dan menghubungi nomor kakak iparnya.
"Bu, apakah kamu baik-baik saja?" Jeremy Lin menoleh ke Felia Qin dengan prihatin dan bertanya padanya, dia tidak keberatan Tuan Liu menelepon polisi, jika polisi turun tangan, itu malah akan menjadi lebih mudah ditangani.
"Kamu tunggu saja nanti, brengsek, aku pasti akan membuatmu menderita!"
Tuan Liu berkata dengan marah setelah selesai menelpon.
Sepuluh menit kemudian, mereka sudah melihat beberapa pria berseragam polisi datang dari bawah, yang berada di paling depan adalah seorang pria yang sedikit gemuk, dia berkata dengan dingin, "Apa yang kalian ributkan?!"
"Kakak ipar, dia menamparku!" Setelah melihat kakak iparnya datang, wanita galak itu berkata seolah-olah dia melihat penyelamat datang.
"Siapa? Ah? Lucky ... Tuan Lucky!"
Ketika pria sedikit gemuk itu melihat Jeremy Lin, seluruh tubuhnya bergidik, seluruh wajahnya menjadi pucat karena terkejut.
Jeremy Lin sedikit mengernyit, dia tidak memiliki kesan sedikitpun tentang orang ini, dan dia bertanya: "Apakah kita pernah bertemu?"
"Tuan Lucky, kita bukan saja pernah bertemu, Anda sudah lupa, waktu itu anak buahku salah menangkap Anda, Kepala Wei langsung membawa tim kepolisian bersenjata ke cabang untuk menyelamatkan Anda, aku adalah Kepala Biro kantor cabang itu." Ujar pria sedikit gemuk itu dengan ekspresi masam.
Novel Terkait
Cinta Tak Biasa
SusantiUangku Ya Milikku
Raditya DikaMy Charming Wife
Diana AndrikaMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniPejuang Hati
Marry SuMy Charming Lady Boss
AndikaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)