His Second Chance - Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)

"Aduh, Presdir He, kamu salah mengenalnya, menantu aku yang ini."

Lionel Jiang buru-buru mengingatkannya, lalu menunjuk Jeremy Lin yang ada di belakang.

"Ha?!"

Robby He karena terlalu terkejutnya sampai berdiri, matilah kali ini, ternyata salah panggil, Kak He ini pasti marah?

"Ma..Maaf, Kak He.." Robby He ketakutan sampai tidak bisa bicara dengan baik.

"Adik, panggil adik saja, Kak He." Jeremy LIn tersenyum dengan ramah.

"Baik baik, Adik He, benar-benar maaf." Robby He sambil berkata, sambil berjabat tangan dengan Jeremy Lin.

Jeremy Lin buru-buru berdiri dan menjabat tangannya, dalam hati sedikit bingung, bukannya datang untuk mencari mertua, mengapa begitu sungkan terhadap dirinya?

"Adik He, bagaimana menurut kamu dengan gaji 6 juta RMB (sekitar 12 miliar rupiah) per tahun, apakah cukup memuaskan?" Robby He tersenyum seperti sedang membaik-baikkan dirinya dan berkata.

Gaji 6 juta RMB per tahun?!

Andre Li beserta orang tuanya juga sangat terkejut, mereka melihat Robby He dengan muka terkejut, apakah orang ini sudah gila, memberikan gaji sebanyak 6 juta RMB per tahun kepada seorang sampah? Apa yang bisa dia lakukan?

Jeremy Lin juga sangat bingung, dengan tidak mengerti berkata: "Kak He, maksud kamu apa, mengapa aku tidak mengerti?"

Robby He juga bingung, saat ini Lionel Jiang buru-buru berkata, "Oh, itu apa, Lucky, ini adalah CEO dari Hongchang Jewelry, dia menelepon aku siang hari ini, dia bilang ingin mengundang kamu untuk menjadi Product manager mereka, satu bulan hanya butuh bekerja selama setengah hari, apakah benar, Bos He?"

"Benar, benar!" Robby He langsung mengangguk.

Andre Li dan orang tua dia sekali lagi terkejut, ini sungguh berlebihan, 6 juta RMB, hanya butuh bekerja setengah hari dalam satu bulan?

Dalam satu tahun bekerja selama 6 hari, satu hari 1 juta RMB (sekitar 2 miliar rupiah)?!

Robby He malah merasa itu sangat murah, asalkan Jeremy Lin dalam satu tahun bisa membantu dia membuka satu atau dua giok berunsur air tingkat atas, dia sudah bisa kaya raya.

Jeremy Lin masih tidak tahu, di konferensi lelang semalam, dia sudah sangat terkenal di seluruh industri perhiasan Kota Qinghai.

Bisa menemukan satu batu adalah keberuntungan, dua adalah kemampuan, kalau tiga, itu sudah tidak bisa sekedar dideskripsikan dengan keberuntungan dan kemampuan.

Yang terpenitng adalah, kehijauan sebuah giok, semuanya berhasil ditebak oleh Jeremy Lin, dalam waktu semalam, seluruh industri perhiasan di Kota Qinghai, sudah menyebarkan masalah dia seperti kisah dewa, dan juga memberikan dia panggilan pengubah batu menjadi emas.

Pagi hari di saat Lionel Jiang menerima telepon, semuanya itu dari pedagang perhiasan, karena kontak Lionel Jiang lebih mudah didapatkan, dan juga lebih mudah untuk dikompromi, yang terpenting adalah dia lebih serakah akan uang.

Bisa dibilang, Jeremy Lin berada di situasi tidak tahu apa-apa, dan sudah dijual oleh ayah mertua.

Mendengar gaji 1 juta RMB (sekitar 2 miliar rupiah), kelopak mata Jeremy Lin juga bergerak, dia merasa ayah mertuanya sedikit keterlaluan, membuka harga yang begitu tinggi, dia masih tidak tahu kalau ini adalah harga yang disebut Robby He sendiri.

Robby He melihat Jeremy Lin tidak bicara, tiba-tiba menjadi panik, mengira dia tidak puas, lalu buru-buru berkata, "Tidak apa-apa, Adik He, kalau kamu tidak puas dengan gaji, kita bisa bernegosiasi lagi, 8 juta RMB (sekitar 16 miliar rupiah), 10 juta RMB (sekitar 20 miliar rupiah), semuanya bisa, kalau memang masih tidak cukup, kamu sebutkan angkanya saja."

Robby He merupakan kaum menengah di industri perhiasan kota Qinghai, beberapa tahun ini bisnis dia tidak begitu baik karena persaingan yang sengit, munculnya Jeremy Lin membuat dia seperti menemukan rumput penyelamat di tengah badai, jadi bagaimanapun juga dia harus mendapatkan Jeremy Lin.

"Aku merasa harganya sedikit terlalu tinggi, sangat merugikan bagi Kak He." Jeremy Lin tersenyum dan berkata dengan sedikit tak berdaya.

"Tidak rugi, tidak rugi! Kalau kamu tidak puas, masih bisa ditambah lagi!" Robby He menggertakkan gigi, berkeringat dingin, dia mengira Jeremy Lin ini tidak puas, sengaja mengatakan sebaliknya, jadi dia dalam hati bertekad, walaupun akan menghabiskan hartanya, hari ini dia tetap akan mendapatkan Jeremy Lin.

"Tok, tok, tok!"

Saat ini di depan pintu sekali lagi terdengar suara ketukan pintu, Leticia Li buru-buru pergi membuka pintu.

Seorang wanita dengan pakaian formal dan rok span, dandanan yang indah berdiri di luar, kelihatannya sekitar umur 30, terlihat sangat berkemampuan, dia pun bertanya, "Kak, apakah ini rumah Tuan He?"

Memang wanita lebih mengerti sesama wanita, wanita berkemampuan itu baru saja berkata, Leticia Li sudah sangat bahagia, dia mengangguk dan segera membawa dia ke dalam rumah.

"Halo Paman Jiang, aku adalah Isabella Sun yang tadi siang berbicara dengan kamu melewati telepon." Wanita berkemampuan ini dengan tersenyum bersalaman tangan dengan Lionel Jiang.

Setelah mengetahui yang mana yang merupakan Jeremy Lin, wanita ini buru-buru tersenyum kepada Jeremy Lin dan berkata, "Tuan He, seharusnya Paman Jiang sudah memberi tahu kamu, aku adalah Direktur HR dari Golden Group, perusahaan kami adalah perusahaan distributor perhiasan terbesar di kota Qinghai, ingin merekrut anda menjadi Direktur Penasihat, tidak butuh kerja di kantor, gaji per tahun 10 juta RMB (sekitar 20 miliar rupiah), setelah mencapai target, dan ada bonus akhir tahun juga 10 juta RMB."

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu