His Second Chance - Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
"Aku sudah pernah bernegosiasi dengan agen pusat perbelanjaan besar, beberapa hari lagi akan secara resmi dirilis dan dijual." Monica Xue berkata dengan sedikit bangga, hanya wanita hebat seperti dia yang bisa menyelesaikan semuanya dalam waktu sesingkat ini, jika itu adalah orang lain, mungkin membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk menyelesaikannya.
"Ternyata Kak Monica benar-benar wanita yang hebat dalam dunia bisnis, tidak seperti kami yang sudah menikah di usia muda, karena dilindungi oleh suami, jadi kehilangan semangat juang." Marcella Jiang berkata dengan tanpa ekspresi.
Dada Monica Xue kembang kempis karena menahan amarahnya, dia memelototi Marcella Jiang dengan galak.
Apa yang dia katakan sangat jelas mengolok-olok Monica Xue masih lajang.
"Kak Marcella, ayo sini, coba bagaimana skin care ini." Jeremy Lin bergegas membawa botol kecil berwarna hijau itu ke Marcella Jiang, dia sengaja mengalihkan pembicaraan, karena takut mereka akan bertengkar.
Jeremy Lin merasa heran, mengapa mereka berdua ini seperti musuh, begitu bertemu pasti akan bertengkar.
Marcella Jiang mengambil botol kecil berwarna hijau itu, dia mengosenya dengan jari-jarinya, dan mengusapnya di punggung tangannya, lalu mengangguk, dan berkata: "Barang yang dibuat oleh klinik ki memang bagus."
Monica Xue mengepalkan tinjunya dengan erat, kukunya hampir menusuk ke dalam daging, jika dia tahu bahwa Marcella Jiang akan datang ke sini hari ini, maka dia tidak akan datang.
"Perusahaan Skin Care Lucmo? Namanya sangat tidak enak didengar." Marcella Jiang mengerutkan kening saat melihat logo di botol kecil berwarna hijau itu, ekspresinya menjadi semakin dingin, dia meletakkan botol itu di atas meja dengan kuat.
Melihat dia demikian, Monica Xue merasa senang, akhirnya dia mendapatkan kesempatan membalasnya.
"Haha, bukankah ini hanya sebuah nama? Kenapa bisa dibilang tidak enak didengar?" Jeremy Lin berkata sambil tersenyum, dia sedang berpikir dalam hati, apakah harus menyuruh Monica Xue untuk kembali dulu.
Siapa sangka, sebelum dia berbicara, ada sesosok wanita cantik bergegas masuk dari luar pintu, dan berkata dengan seenaknya: "Bagus, tidak ada pasien hari ini, tidak perlu antre."
Orang yang datang bukanlah orang lain, melainkan Stephanie Wei yang memakai seragam polisi.
Ketika melihat Monica Xue dan Marcella Jiang di dalam ruangan, Stephanie Wei mengerutkan kening, ternyata benar, Lucky He ini bukanlah pria baik-baik, ternyata dia menggoda dua orang wanita cantik sekaligus.
"Dokter Lucky, kapan tempatmu ini menjadi ginekologi?" Stephanie Wei sengaja berkata dengan mengejek Jeremy Lin.
"Apa yang kamu katakan ini, dia ini temanku Monica Xue, dan ini istriku Marcella Jiang." Jeremy Lin bergegas memperkenalkan mereka.
"Oh, ternyata Kakak ipar." Stephanie Wei melirik Marcella Jiang, dia cukup terkejut, dan merasa sedikit cemburu, tidak disangka Lucky He ini begitu beruntung bisa menikahi wanita cantik seperti dia, dia bahkan merasa dirinya kalah darinya.
"Kenapa kamu datang ke sini? Bukankah aku sudah bilang, masalah pinggulmu sudah membaik dan kamu tidak perlu melakukan pijatan lagi." Jeremy Lin sedikit terkejut, sebelumnya dia sudah pernah memberitahunya ketika dia terakhir kali datang.
"Siapa yang bilang, aku merasa sedikit tidak begitu sehat dua hari ini, cepat, pijat aku." Bola mata Stephanie Wei berputar dan langsung memiliki ide buruk di dalam hatinya, dasar kamu bajingan, terakhir kali kamu memaksaku memanggilmu dengan panggilan paman, lihat bagaimana aku memberimu pelajaran di depan istrimu.
Setelah Stephanie Wei selesai bicara, dia berlari ke tempat tidur klinik dan tengkurap, dia berkata dengan mendesaknya: "Cepat, pinggangku sangat sakit, tetapi kali ini saat kamu memijat pantatku, jangan gunakan kekuatan sekuat waktu itu, setelah pulang aku merasa kesakitan selama beberapa hari."
Memijat pantatnya? !
Wajah Marcella Jiang langsung muram seketika, dia menatap Jeremy Lin dengan tatapan yang sangat dingin, jika tatapan mata bisa membunuh, Jeremy Lin pasti sudah mati ribuan kali.
Monica Xue juga menatap Jeremy Lin dengan mengerutkan kening, dia sangat terkejut, apakah Lucky He memiliki kebiasaan ini?
Dia menoleh dan melirik pantatnya yang montok, dia menegakkan dadanya dengan cukup percaya diri.
"Mana ada pijat pantat! Pinggang! Yang aku pijat adalah pinggang!" Wajah Jeremy Lin menjadi memerah dan dia sangat gugup, dia tahu bahwa Stephanie Wei sengaja ingin mencari masalah untuknya.
"Saat kamu memijatku, tubuhku mati rasa, aku juga tidak tahu persis di bagian mana kamu memijatku, pokoknya, kamu pijat saja sesukamu, cepat!" Stephanie Wei menutup mulutnya dan diam-diam tertawa.
"Jangan salah paham, yang dipijat adalah pinggang, pinggang." Jeremy Lin buru-buru menjelaskan kepada Marcella Jiang.
Setelah dia selesai bicara, dia hendak pergi memijat Stephanie Wei.
"Lucky, aku bilang aku haus ketika dalam perjalanan ke sini, bukankah kamu bilang bahwa hal pertama yang ingin kamu lakukan adalah menyeduh teh untukku? Setelah menunggu sekian lama, aku belum meminum apapun." Marcella Jiang berusaha menahan amarah di hatinya, dan dia berkata dengan dingin.
"Aku akan menyeduhnya untuk Anda." Enzy Li yang berada di samping bergegas berkata.
"Tidak perlu merepotkanmu, Kak Li, hanya Lucky yang mengerti kebiasaan minum tehku." Marcella Jiang berkata dengan datar.
"Tidak bisa, pijat aku dulu! Aku adalah pasien! Aku harus segera kembali ke kantor sebentar lagi." Stephanie Wei menutup mulutnya dan tertawa dengan lebih penuh semangat.
"Tuan Lucky, aku pikir sebaiknya kamu menandatangani perjanjian ini denganku dulu, ini lebih cepat, dan aku juga ingin segera kembali ke perusahaan."
Ketika Monica Xue melihat mereka berdua memperebutkan Jeremy Lin melayani diri mereka terlebih dahulu, dia juga segera berdiri, dan berkata dengan sedikit tidak mau mengalah.
Ekspresi Jeremy Lin langsung tampak muram seketika, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan, ketiga wanita ini, jelas-jelas mempersulitnya, tidak peduli apapun yang dia lakukan terlebih dahulu, dia pasti akan menyinggung dua lainnya.
Novel Terkait
Adieu
Shi QiPredestined
CarlyEternal Love
Regina WangInventing A Millionaire
EdisonPejuang Hati
Marry SuCinta Yang Tak Biasa
WennieUangku Ya Milikku
Raditya DikaVillain's Giving Up
Axe AshciellyHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)