His Second Chance - Bab 115 Diam
"Apa yang sedang kamu lakukan?" Marcella Jiang buru-buru menarik Jeremy Lin ke samping.
Orang yang terluka saja sudah diantar ke rumah sakit, Jeremy Lin masih mengikut ke sini untuk apa, lagipula walaupun perkataan Ricky Fang sedikit menusuk, tetapi juga bukan sepenuhnya tidak masuk akal, cara terbaik untuk menangani pasien ini adalah dokter barat.
Saat ini kedua perawat sudah buru-buru membawa korban ini untuk diperiksa.
"Aku tidak peduli dokter barat atau apa, aku hanya mau kalian mengobati temanku!" Anak muda yang memakai jaket kulit hitam dengan dingin berkata, "Kalau tidak rumah sakit kalian tinggal tunggu tutup saja!"
"Rumah sakit kami tutup atau tidak, masih belum sampai tahap bisa diputuskan kamu!" Ricky Fang dengan dingin berkata.
"Tidak bisa diputuskan oleh aku? Kalau Ritto Qian ayah dari temanku ini bisa kan!" Anak muda yang memakai jaket kulit hitam dengan dingin berkata.
"CEO Qian?!"
Ricky Fang saat ini ketakutan sampai gemetaran, Ritto Qian merupakan Kepala perangkat medis yang terkenal di kota Qinghai, perangkat medis yang disumbangkan ke rumah sakit mereka saja bisa jutaan RMB (sekitar miliaran rupiah), dan juga adik ipar Ritto Qian merupakan Kepala dari departemen teknik politik biro kesehatan, rumah sakit mereka asal dijelekkan saja, mereka sudah tidak sanggup.
"Aku akan menelepon Kepala rumah sakit sekarang juga, tunggu sebentar."
Ricky Fang sama sekali tidak berani memperlambat gerakan, dia segera lari keluar untuk menelepon Kepala rumah sakit.
Kepala rumah sakit sekalinya mendengar itu adalah anak dari Ritto Qian, nada bicaranya langsung berubah, dan berkata: "Ricky, kamu cepat, menelepon ke Kepala bagian rumah sakit rakyat, Zack Li, menyuruh dia pergi menolong orang, aku sedang berada di luar kota, akan segera pulang sekarang, kamu berusaha menenangkan keluarganya."
"Baik, baik." Ricky Fang buru-buru mengangguk, mematikan telfon, selanjutnya menelepon Zack Li.
Zack Li saat mendengar Kepala rumah sakit Renai yang meminta tolong, juga tidak menolaknya, tetapi harus tunggu sebentar, dia sekarang ada pasien darurat.
Ricky Fang buru-buru mengangguk dan berkata bisa, semoga dia bisa datang secepatnya.
Setelah belasan menit kemudian, hasil pemeriksaan Tuan muda Qian sudah keluar.
Ricky Fang melihat hasilnya dan terkejut, persis dengan yang dikatakan Jeremy Lin, memang benar kedua kakinya fraktur kominutif, beberapa tulang rusuknya patah dan menusuk lobus paru-paru, tulang tengkoraknya sudah sedikit hancur, Tuan muda Qian ini sungguh beruntung, sudah seperti ini saja tidak meninggal.
"Dokter Fang, kondisi pasien parah, sepertinya harus segera melakukan operasi!"
Kepala perawat buru-buru lari keluar, dengan panik berkata.
"Kamu mengapa masih bengong, cepat pergi lakukan operasi!"
Anak muda berpakaian jaket kulit hitam itu melihat Ricky Fang berdiri di sana bengong, segera berteriak kepada dia.
"Anak muda, dari hasil X-ray, kondisi Tuan muda Qian tidak baik, dengan kemampuan medis rumah sakit kami, kami tidak terlalu yakin."
Ricky Fang dengan wajah murung berkata, jangankan rumah sakit mereka, walaupun Zack Li sudah datang pun, juga tidak ada harapan yang terlalu besar.
"Sial, kalau tidak bisa mengobatinya kamu menjadi dokter apa!" Si jaket kulit hitam marah, dan menarik kerah baju Ricky Fang.
Sebenarnya si jaket kulit hitam juga takut sekali, bagaimanapun dia yang menghasut Tuan muda Qian untuk pergi balapan, sekarang terjadi sesuatu, dia juga akan disuruh bertanggung jawab.
"Walaupun aku seorang dokter, tapi kemampuannya juga terbatas, walaupun Kepala bagian rumah sakit rakyat, Zack Li datang, juga tidak yakin." Ricky Fang ketakutan sampai wajahnya menjadi pucat.
"Kalau begitu sekarang bagaimana?!" Mata si jaket kulit hitam sudah menjadi merah, dia seperti sudah mau memakan orang.
"Harapan satu-satunya yaitu pergi... pergi ke Beijing...."
"Sial bagaimana pergi!"
Si jaket kulit hitam menendang Ricky Fang sampai duduk di lantai, memarahinya "Belum sampai di Beijing mungkin juga sudah meninggal di jalan!"
"Kalau begitu kita menunggu Kepala bagian Li saja, Kepala rumah sakit juga sedang datang ke sini, mereka pasti ada cara, pasti ada..." Ricky Fang memegang perutnya, raut wajahnya terlihat menderita, juga tidak bersuara, dalam hati merasa sangat sulit, mengapa malam ini jadwal dia, semua hal sial sudah ditemui dia.
"Tidak bisa tunggu lagi, kalau tunggu lagi tidak bisa diselamatkan."
Jeremy Lin yang di samping sudah tidak tahan lagi, bagaimana pun ini merupakan nyawa orang, kalau dia masih tidak turun tangan, berarti hanya bisa melihat dia menunggu kematian.
"Kamu? Kamu mengerti apa, aku tadi bukannya sudah menyuruh kamu pergi, mengapa kamu masih belum pergi!"
Ricky Fang segera melampiaskan amarahnya ke Jeremy Lin.
"Kamu mana bisa menangani hal seperti ini, cepat pergi." Marcella Jiang juga buru-buru menarik Jeremy Lin ke arah luar.
"Tidak bisa, kalau aku pergi, dia benar-benar tidak selamat." Jeremy Lin menarik lengan Marcella Jiang, dengan ekspresi serius melihat dia, dan berkata, "Kalau misalkan kamu bisa melakukan operasi ini, apakah kamu akan diam dan mengabaikannya?"
"Tapi kamu sama sekali...."
"Aku janji dengan kamu, aku pasti akan mengobati dia." Jeremy Lin berkata dengan yakin.
"Cepat, kalau kamu bisa mengobatinya ya cepat pergi!" Si jaket kulit hitam menarik lengan Jeremy Lin, seperti menarik sebuah rumput penyelamat.
"Kamu jangan mendengarkan dia, dia hanya seorang dokter di klinik kecil, bisa apa!" Ricky Fang dengan sinis melihat dia, dengan dingin berkata.
"Kalau kamu hebat sana mengobatinya!" Si jaket kulit hitam memukul kepala Ricky Fang, kemudian dengan cepat pergi ke Jeremy Lin dan berkata, "Kamu juga merupakan dokter kan, tolonglah, menolong temanku."
"Aku butuh bantuan orang, Marcella Jiang, bantu aku." Jeremy Lin melipat lengan baju, memanggil Marcella Jiang dan masuk ke dalam ICU.
"Lucky He, kamu..."
"Diam!"
Ricky Fang baru saja ingin mengatakan sesuatu, si jaket kulit hitam segera memukul dia lagi.
Jeremy Lin meminta kantong jarum kepada Kepala perawat, dan membawa Marcella Jiang masuk ke dalam ruang operasi, lalu mengunci ruang operasi, dalam kondisi seperti ini, dia tidak boleh ada gangguan sama sekali.
"Bantu aku ambil satu baskom air, lalu menggunting baju dia!" Jeremy Lin dengan berat memerintah, seperti sudah menjadikan Marcella Jiang asisten dia.
Marcella Jiang sedikit terkjeut melihat ekspresi serius Jeremy Lin, juga tidak berani banyak berkata, buru-buru mengambil satu baskom air sesuai dengan perintah dia, kemudian menggunting baju pasien.
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaPejuang Hati
Marry SuPrecious Moment
Louise LeeThis Isn't Love
YuyuIstri Yang Sombong
JessicaPria Misteriusku
LylyPredestined
CarlyHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)