His Second Chance - Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
"Saudara He, kami pergi dulu, daripada membuat Paman tidak senang." Eddy Zhou di sampingnya juga sedikit canggung, tetapi juga merasa itu adalah kesalahan Jeremy Lin sendiri, siapa yang menyuruhnya mengeluarkan ide seperti itu.
Andrian Shen di samping juga tampak kesulitan, melihat ayahnya benar-benar marah, dia tidak berani berbicara, di keluarga mereka, ayahnya memiliki keagungan yang mutlak, dia dengan ibunya tidak pernah berani membantah.
"Eddy Zhou, aku bukan bermaksud menasehatimu, nanti siang makan di sini saja." Kata Hanson Shen kepada Eddy Zhou dengan santai.
"Tidak perlu Paman, aku masih ada urusan sore ini." Eddy Zhou menolak sambil tersenyum.
Kemudian mereka bertiga keluar dari rumah Shen.
"Lucky, maafkan aku, aku juga tidak tahu bahwa ayahku ada di rumah hari ini, kalau tidak aku tidak akan mengajakmu ke sini." Andrian Shen meminta maaf dan sangat merasa bersalah.
"Tidak apa-apa." Jeremy Lin menggelengkan kepalanya, tiba-tiba pandangannya tertarik oleh sudut dinding bagian barat daya di luar halaman Keluarga Shen.
"Saudara He, kalau begitu kami kembali dulu, aku bawa mobil mengantarmu." Nada suara Eddy Zhou sedikit mendesak, dia sangat menantikan Kaligrafi Mingqie itu, dan ingin melihatnya sekarang.
"Aku tidak bisa pergi, akhir-akhir ini Paman menderita sakit pinggang yang cukup parah, dan akan ada malapetaka dalam waktu dekat, jika tidak diselesaikan dengan cepat, nyawanya akan bahaya."
Ketika Jeremy Lin berbicara, matanya terus menatap sudut dinding di bagian barat daya, alisnya berkerut.
"Lucky, kamu harus mencari cara untuk menyelamatkan ayahku!" Andrian Shen cemas, ayahnya adalah tulang punggung keluarganya, jika terjadi kesalahan, seluruh Keluarga Shen akan runtuh.
"Terlalu berlebihan, itu hanya sakit pinggang saja, aku juga punya penyakit ini jika aku duduk terlalu lama."
Eddy Zhou sedikit tak berdaya, apakah "Lucky He" ini masih berpura-pura tentang masalah ini, ini belum berakhir, begitu juga Andrian Shen, yang masih terus memberinya dorongan, jika bukan karena dirinya perlu bantuannya, kalau tidak dia pasti sudah meninggalkannya sejak tadi.
"Andrian, apakah sudut halamanmu ini pernah diperbaiki sebelumnya?"
Jeremy Lin berjalan ke sudut dinding dan melihatnya lebih dekat, bisa dilihat bahwa warna cat dinding di sudut dinding sedikit lebih baru daripada sekitarnya.
"Ya, seharusnya sudah ada tiga bulan, pada saat itu ada sebuah rumah orang di depan yang merenovasi bengkel, mata sopir yang mengemudikan truk itu bermasalah, ketika dia mundur, dia menabrak sudut dinding rumahku, kemudian aku pun mencari orang untuk memperbaikinya." Andrian Shen buru-buru berkata, "Ada apa? Apakah ada masalah dengan sudut dinding ini? Apakah feng shuinya tidak baik setelah diperbaiki?"
Jeremy Lin menggelengkan kepalanya, seharusnya tidak ada masalah dengan perbaikan itu, karena dia melihat udara hitam keluar dari dalam dinding, dan berkata, "Seseorang mungkin telah meletakkan sesuatu di dalam dinding ini."
Alasan mengapa dia tidak menyadarinya ketika masuk ke dalam adalah karena udara hitam ini terhalang oleh hawa keberuntungan dari pohon plum di dalam halaman.
Di saat mereka berbicara, ahli akupuntur yang dipanggil oleh Hanson Shen telah datang, dia adalah seorang pria paruh baya dengan rambut putih, setelah menyapa Andrian Shen lalu bergegas masuk ke ruangan.
Andrian Shen tidak peduli untuk bersikap sopan terhadap ahli akupuntur, dan buru-buru berkata kepada Jeremy Lin: "Ada sesuatu di dalam dinding? Kalau begitu aku akan mencari orang untuk menghancurkan dinding itu sekarang juga."
Dia mengeluarkan ponselnya sambil berbicara.
Jeremy Lin mengangguk dan melirik bayangan punggung ahli akunpuntur itu sekilas, mengetahui bahwa tidak ada guna baginya untuk masuk, jika ingin sepenuhnya mengatasi sakit pinggang Hanson Shen, harus mulai dari sudut dinding ini.
"Andrian, mengapa kamu bertindak begitu heboh, untuk apa menghancurkan dinding, Paman tidak akan senang." Eddy Zhou mengerutkan kening dan berkata, "Kalau menurutku tunggu saja dulu, aku juga kenal dengan ahli akupuntur yang baru saja masuk itu, dia adalah dokter perawat di Mingxintang, dia memiliki keterampilan medis yang hebat, terakhir kali ketika Ayahku sakit pinggang, dia lah yang menyembuhkannya."
"Apa yang dikatakan Eddy Zhou masuk akal, kita bisa menunggu dulu." Jeremy Lin mengangguk setuju, dia tahu bahwa Eddy Zhou tidak begitu percaya terhadapnya.
"Kalau begitu aku minta orangnya ke sini dulu." Setelah berbicara, Andrian Shen pun menelepon perusahaan dekorasi.
"Jangan sampai mencari orang yang datang memperbaiki dinding waktu itu." Jeremy Lin dengan cepat mengingatkan.
"Mengerti." Andrian Shen mengangguk.
Kurang dari satu jam setelah melakukan panggilan, dua pekerja yang diutus oleh perusahaan dekorasi pun datang, barang-barang di keranjang belakang truk kecil sangat lengkap, palu listrik dll semuanya lengkap.
"Kenapa kalian masih belum pergi!"
Pada saat ini, Hanson Shen juga telah menyelesaikan akupunturnya dan kebetulan mengantar ahli akupuntur itu pulang, melihat Jeremy Lin masih belum pergi, dia sedikit marah.
"Ayah, di dalam dinding ini …."
"Paman, jika aku tidak salah tebak, setelah akupuntur, sakit pinggangmu tidak hanya tidak berkurang, tetapi malah lebih parah." Jeremy Lin langsung menyela Andrian Shen, dia tahu bahwa orang-orang seperti Hanson Shen tidak akan mau mendengarkan hal-hal semacam itu, orang seperti dia hanya mengakui kematian dan melihat kenyataan.
"Mengapa kamu bisa mengetahuinya?"
Ekspresi wajah Hanson Shen sedikit berubah, yang dikatakan Jeremy Lin itu benar, setelah akupuntur dia bahkan tidak merasakan sakitnya berkurang, sebaliknya malah merasa lebih sakit lagi, bahkan sekarang untuk berjalan pun sedikit lebih susah.
Dia baru saja membahas masalah ini dengan ahli akupuntur di kamar, dan ahli akupuntur juga sedikit tidak mengerti, lalu menyarankannya untuk pergi ke Jishitang lagi.
"Paman, dari tadi aku sudah mengatakan bahwa sakitmu ini bukan karena ketegangan, tetapi ada sesuatu yang tersembunyi di dalamnya, termasuk kecelakaan yang Anda alami baru-baru ini, semuanya saling terkait satu sama lain, beri aku sedikit waktu dan aku akan membereskan masalah sakit pinggang Anda ini." Jeremy Lin mendongak dan menatap Hanson Shen, lalu berbicara dengan sungguh-sungguh.
"Terima kasih atas niat baikmu, tidak perlu, Andrian, hidupkan mobil dan bawa aku ke Jishitang." Kata Hanson Shen dingin.
"Kamu … apakah kamu dokter jenius muda yang bersaing dengan Sonny Song hari itu?!"
Pada saat ini, ahli akupuntur di samping tiba-tiba mengenali Jeremy Lin, lalu buru-buru mengeluarkan ponsel untuk membandingkan, dan segera berkata dengan penuh semangat, "Benar itu kamu, dokter jenius muda, aku sangat senang bisa bertemu dengan Anda."
Ahli akupuntur segera berlari dan menjabat tangan Jeremy Lin, sedikit membungkuk dan penuh hormat.
Persaingan Jeremy Lin dan Sonny Song hari itu direkam dengan ponsel oleh seseorang, lalu dikirim ke grup Wechat lingkaran Pengobatan China Qinghai, dan segera menimbulkan keributan yang luar biasa, saat ini seluruh lingkaran Pengobatan China Qinghai mengetahui bahwa ada seorang pria muda yang hebat.
"Pujianmu terlalu berlebihan." Jeremy Lin dengan cepat menurunkan tubuhnya dengan rendah hati.
Hanson Shen dan Eddy Zhou tak bisa menahan wajah mereka yang terkejut, ketika melihat seorang ahli akupuntur yang berusia lebih dari lima puluh tahun yang ternyata begitu menghormati Jeremy Lin.
Andrian Shen sedikit puas, "Lucky He" ini benar-benar seorang master!
"Direktur Shen, penyakitmu ini telah bisa disembuhkan, karena ada Dokter jenius muda He di sini, Anda tidak perlu pergi kemana-mana lagi, bahkan Tuan Song Jishitang pun sedikit lebih rendah dari dia." Wajah ahli akupuntur itu penuh kekaguman, ada seorang master hebat di dunia pengobatan China, untuk apa mengkhawatirkan pengobatan China tidak terkenal!
"Ya, Ayah, bahkan dokter tua ini pun berkata demikian, atau kamu biarkan Lucky untuk memeriksamu, mungkin itu akan berhasil." Andrian Shen buru-buru membujuk Hanson Shen.
"Sudah kukatakan, sakit pinggangmu ini tidak ada hubungannya dengan penyakit, beri aku waktu sepuluh menit untuk memastikan semua rasa sakitmu akan hilang."
Setelah berbicara, Jeremy Lin memberi isyarat kepada Andrian Shen, lalu Andrian Shen segera memerintahkan dua pekerja dekorasi untuk bekerja.
Begitu bor palu yang menderu berbunyi, seluruh sudut dinding runtuh menjadi dua.
"Apa yang sedang kalian lakukan!"
Ekspresi wajah Hanson Shen berubah, anak kurang ajar ini, apakah dia akan menghancurkan rumah.
"Lucky, yang kamu katakan itu benar, benar-benar ada barang di dalamnya!" Andrian Shen terkejut dan senang.
Mendengar teriakannya, Hanson Shen hanya bisa terpana, lalu mengikuti yang lain untuk maju melihat dengan penasaran, hanya melihat sebuah kantong kertas minyak hitam kuning diletakkan di dalam dinding oleh seseorang, dan samar-samar bisa mencium bau aneh dari barang itu.
Jeremy Lin meminjam sarung tangan pekerja dekorasi lalu memakainya, mengeluarkan kantong kertas minyak itu, dan kemudian membukanya di hadapan semua orang.
Ekspresi semua orang terkejut, dan mereka melihat kapak hitam terbungkus dalam kantong kertas minyak.
Hanson Shen yang tidak percaya pada hantu dan dewa pun tidak bisa menahan diri untuk menarik napas dingin, dia hanya merasa dingin di punggungnya, ternyata ada parang yang tertanam di dinding halaman rumahnya, siapapun juga pasti merasa tidak nyaman.
"Ini bukan kertas minyak biasa, seharusnya ini telah direndam dengan minyak mayat."
Jeremy Lin tanpa sadar mengerutkan kening, orang yang melakukan ini benar-benar kejam dan memiliki dendam yang begitu besar.
Mendengar ini, semua orang pun langsung merasa dingin dan jijik.
Setelah terkejut, Hanson Shen tiba-tiba menyadari bahwa rasa sakit di pinggangnya telah sangat berkurang!
Dia sengaja memutar pinggang dan lututnya, dan dia tidak lagi merasakan sakit sedikit pun, dia tidak bisa menahan kejut di dalam hatinya, matanya menatap Jeremy Lin dengan sedikit keterkejutan.
Jeremy Lin mematahkan sebuah batang plum, bertanya pada pekerja dekorasi untuk meminjam api, menyalakan batang plum dan membakarnya bersama dengan kantong kertas minyak, dan kemudian bertanya kepada Andrian Shen, "Apakah ada beras di rumah?"
"Ada, ada!" Andrian Shen dengan cepat bangkit berdiri, lalu berlari ke dalam ruangan, dan kemudian mengeluarkan seluruh kotak beras.
Jeremy Lin mengambil segenggam beras, diam-diam mengunakan sihir pembersihan, dan kemudian memasukkan kapak ke dalam beras, hanya terlihat beras di sekitar kapak tiba-tiba menjadi hitam gelap.
Eddy Zhou yang berdiri di samping melihatnya sampai sangat terkejut, dan semua yang dia lihat hari ini, benar-benar berada di luar pengetahuannya.
"Buang saja beras itu ke kotak sampah, kapaknya boleh ditinggalkan saja, mungkin bisa digunakan saat memotong dahan dan daun plum jujube." Kata Jeremy Lin sambil tertawa, sekarang kapak ini tidak memiliki roh jahat apapun lagi, hanya menjadi parang biasa saja.
Andrian Shen mana berani mengundur waktu lagi, lalu memberi masing-masing dua pekerja renovasi itu 1000 RMB (sekitar 2 juta rupiah), dan membungkus beras, kapak, dan abu di tanah, menyerahkan kepada mereka semua agar dibuang sejauh mungkin.
"Paman, pinggangmu tidak sakit lagi kan?" tanya Jeremy sambil menoleh.
Novel Terkait
Istri Yang Sombong
JessicaAnak Sultan Super
Tristan XuUangku Ya Milikku
Raditya DikaThe Winner Of Your Heart
ShintaYour Ignorance
YayaBretta’s Diary
DanielleHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)