His Second Chance - Bab 14 Bayaran Tinggi
Setelah 30 tahun menikah, dia dan istrinya selalu saling menyayangi. Gejala istrinya mulai terlihat tahun lalu, dia sangat tertekan, dia terus mencari perawatan medis kemana-mana dan minum banyak obat, dan tidak ada perbaikan yang jelas.
“Bisa, dan itu bisa disembuhkan, tapi itu akan memakan waktu.” Jeremy Lin percaya.
“Saudaraku, jika kamu bisa menyembuhkan penyakit istriku, kamu adalah orang yang tidak akan kulupakan dalam hidupku, aku bersulang untukmu!” Seperti yang dikatakan Yovan Wei, dia langsung meminum arak tersebut.
“Bagaimana kepala Wei dengan yang aku katakan, Saudara He adalah dokter yang jenius, biarkan dia melihat penyakit si Tuan.” Simon Deng juga cukup bangga, karena orang yang dia rekomendasikan itu dapat menyelesaikan masalah.
“Saudaraku He, apakah kamu punya waktu besok? Aku akan mengirim seseorang, tidak, aku akan menjemputmu secara pribadi, aku akan mempertemukanmu dengan ayah mertuaku.” Yovan Wei juga mengganti panggilan Jeremy Lin menjadi Saudara He, Jeremy Lin baru saja berkata tentang penyakit istrinya, dan itu membuat Yovan Wei meyakinkannya.
“Penyakit apa yang diderita oleh orang tua itu?” Jeremy Lin bertanya.
Gejala-gejalanya sangat sederhana. Itu adalah migrain. Setiap kali sakit hanya setengah jam, tetapi dalam waktu setengah jam yang singkat ini, dia seperti kehilangan separuh nyawanya, banyak orang-orang ahli yang datang untuk mengobatinya, tetapi masih tidak ada efeknya".
Wajah Yovan Wei serius, dia telah hidup lebih dari lima puluh tahun dan belum pernah melihat migrain yang parah seperti ini.
Ini juga yang menjadi alasan mengapa ia dan Simon Deng makan malam bersama Kepala Wei, apakah dia dapat menemukan beberapa dokter ahli yang dapat mengobati, dan jika tidak bisa mengobatinya lagi, ia terpaksa untuk ke luar negeri untuk berobat.
“Besok, aku akan pergi untuk membantu Tuan itu.” Jeremy Lin tidak berani menarik kesimpulan tanpa melihat pasien.
“Saudaraku He, kali ini kamu akan menjadi orang kaya, apakah kamu tahu siapa ayah mertua dari Kepala Wei, dia adalah Frans Zheng, Tuan Zheng! Untuk menyembuhkan penyakit ini, Tuan Zheng akan membayar 10 juta RMB (sekitar 20 miliar rupiah)!” Simon Deng menepuk bahu Jeremy Lin, nada bicaranya sangat gembira sekali dan sulit di sembunyikan.
“Frans Zheng?”
Jeremy Lin terkejut bahwa Frans Zheng adalah seorang pria yang sangat berpengaruh di komunitas bisnis kota Qinghai, Automobile Tycoon, menurut kabar dia memiliki lebih dari setengah toko 4s di kota Qinghai.
“Selama Saudara He dapat membantu ayahku menyembuhkan penyakit ini, uang bukanlah masalah.” Yovan Wei mengangguk dan tersenyum.
10 juta RMB, Jeremy Lin merasa semuanya cerah, dan hutang kepada Michael Huang akhirnya bisa diselesaikan.
Di akhir pesta arak tersebut Jeremy Lin menyebutkan soal Nevil Zhang pada Simon Deng. Simon Deng tidak mengatakan sepatah kata pun, membawa Jeremy Lin ke bawah, dan meneriaki Nevil Zhang, "Kamu, besok tulis formulir untuk lanjut ke tingkat berikutnya, dan kirimkan ke kantorku".
"Terima kasih Kepala Biro, terima kasih!"
Nevil Zhang mengangguk dan membungkuk, terima kasih banyak. Setelah mengantar Simon Deng selesai, kemudian dia mengantar Jeremy Lin dan keluarga Marcella Jiang, bibi Marcella Jiang juga selalu tersenyum, dan terus memuji bahwa Leticia Li dan Lionel Jiang telah menemukan menantu yang baik.
Apa yang terjadi malam ini sangat memuaskan Leticia Li, Dia tidak pernah berpikir bahwa menantu laki-laki yang tidak berguna ini, dapat mampu berdiri sendiri seperti ini.
“Lucky, ternyata kamu bisa kenal Wakil Kepala Biro Kesehatan, kenapa aku bisa tidak tahu?” Tanya Leticia Li dengan bersemangat.
"Aku kenal dia di klinik, dan juga baru kenal, waktu itu Marcella juga di sana, dan aku hanya membantu sedikit saja, dan sampai sekarang ketika bertemu, dia begitu sungkan sekali." Jeremy Lin mengatakan masalah itu dengan sangat simple.
“Oh.” Leticia Li sedikit bingung di awal, dia mengira menantu laki-lakinya bisa mendapatkan posisi yang sangat tinggi, dan tidak disangka dia hanya kenal orang tersebut hanya beberapa hari.
Keesokan paginya, Yovan Wei secara pribadi datang untuk menjemput Jeremy Lin. Setelah berkendara selama lebih dari setengah jam, dia tiba di daerah paling kaya dan terkenal di Kota Qinghai. Villa empat lantai menempati area yang luas dan dikelilingi oleh halaman rumput dan tanaman hijau, serta kolam, seperti villa dari seorang bangsawan kecil.
Setelah Yovan Wei dan Jeremy Lin naik ke atas, paman kecil dari Yovan Wei, Matthew Zheng juga telah tiba duluan, dan dia juga membawa seorang pria muda yang tampak mirip dengan usia Jeremy Lin, membawa kotak obat khusus berwarna abu-abu hitam dengan beberapa cetakan di atasnya bertuliskan Jishitang.
“Jishitang?” Jeremy Lin sedikit terkejut ketika melihat kata Jishitang. Dosen pengobatan tradisional di universitasnya sering menyebut Ren Jitang. Kekagumannya melampaui kata-kata dan bahkan memujinya atas kebangkitan pengobatan tradisional China.
“Benar” Suara pemuda itu agak dingin, dan sebagai yang terbaik dari generasi muda di Jishitang, dia memang punya modal untuk bersikap dingin.
“Suatu kehormatan untuk bertemu, aku Je... aku Lucky He.” Jeremy Lin sedikit bersemangat. Dia tidak menyangka akan bertemu seseorang dari Jishitang di sini, dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan William Song.
"William Song".
Pemuda itu hanya melirik Jeremy Lin dengan dingin, tanpa niat sedikit pun berjabat tangan, Jeremy Lin harus meletakkan tangannya kembali dengan canggung.
“Kakak ipar, bagaimana bisa kamu ada waktu untuk datang hari ini, ini?” Matthew Zheng bertanya kepada Yovan Wei.
“Ini adalah dokter jenius yang aku undang untuk merawat ayah mertua, Dia dokter jenius.” Yovan Wei secara khusus membantu Jeremy Lin berbicara, karena dia sedikit tidak senang melihat sikap arogan William Song.
"Haha, tidak ada masalah. Karena ada orang dari Jishitang, maka tidak perlu mengundang orang lain untuk datang." Matthew Zheng tidak bermaksud meremehkan Jeremy Lin, dia hanya berpikir ada orang ahli seperti orang dari Jishitang, maka tidak perlu campur tangan dari orang lain.
“Pengurus rumah, berikan saudara ini 100 RMB (sekitar 200 ribu rupiah) sebagai ganti rugi, tidak, karena itu adalah orang yang diperkenalkan oleh kakak ipar, maka ambil 200 RMB (sekitar 400 ribu rupiah).” Matthew Zheng menoleh ke pengurus rumah dan memerintahkan.
“Matthew, kurasa kamu tidak perlu terlalu cemas untuk membuat kesimpulan akhir. Karena Saudara He ada di sini, biarkan dia melihatnya dahulu, bagaimana jika dokter jenius dari Jishitang ini tidak bisa apa-apa?” Nada suara Yovan Wei sedikit tidak senang.
Faktanya, dia memiliki sifat yang egois, dia berharap Jeremy Lin dapat menyembuhkan penyakit Ayah Mertua, sehingga dia akan menjadi berharga di depan Ayah Mertua dan bahkan seluruh keluarga.
“Tidak perlu melakukan ini, biarkan dia pergi. Aku sudah tahu tentang penyakit dari Tuan Zheng sebelum datang ke sini. Bisa dikatakan tahu semuanya.” kata William Song dengan percaya diri.
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang
MinnieAfter The End
Selena BeeMeet By Chance
Lena TanWahai Hati
JavAliusTakdir Raja Perang
Brama aditioHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)