His Second Chance - Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
Bersamaan dengan suara bantingan pintu mobil, belasan sosok pria bertubuh kokoh turun dari atas tiga kendaraan off-road, bisa dilihat kalau mereka bukan orang baik-baik, di tangan mereka terdapat pisau golok yang berkilauan.
Dilihat dari segi ketajamannya, pisau-pisau tersebut sudah diasah sebelumnya, pasti akan sangat menyakitkan jika tergores oleh pisau itu.
Pemimpinnya adalah seorang pria gemuk yang mengenakan mantel bulu, dengan model rambut mengkilap yang disisir ke belakang, begitu turun dari mobil, dia langsung bergegas pergi menuju ke depan pintu New Life Pharmacy dan membuang ludahnya.
“Apakah ini?” Pria bermantel bulu itu mengangkat kepalanya dan sekilas melirik ke arah pintu New Life Pharmacy.
“Betul, aku sudah menanyakannya kepada orang lain, inilah New Life Pharmacy.”
Orang yang berbicara di belakangnya itu adalah pria kurus yang lengannya patah dihajar oleh Jeremy Lin pagi ini, sekarang tangannya diperban dengan gips yang tebal, seutas tali dikalungkan di lehernya untuk menggantungkan lengannya di depan dadanya, dia menopang di sebuah tongkat penopang di tangan yang lainnya, tertatih-tatih saat berjalan.
Awalnya, dia harus tinggal di dalam kantor polisi, namun melihat dia terluka parah, pihak kepolisian pun memperbolehkan keluarganya untuk membebaskannya dengan membayar jaminan.
“Apakah dia telah memakan empedu macan tutul, berani-beraninya dia menyentuh orangku!” Umpat pria berpakaian mantel bulu itu dengan gusar, lalu dia pun membawa orang masuk ke dalam New Life Pharmacy.
Pria berpakaian mantel bulu itu tercengang begitu melihat di dalam ruangan terdapat orang yang banyak, terutama setelah dia melihat Marcella Jiang, Monica Xue dan Stephanie Wei, ketiga wanita cantik tersebut, tatapan mata pria berpakaian mantel bulu itu pun terkaku.
Astaga, apakah dirinya sedang beruntung, bisa-bisanya dia bertemu dengan tiga orang wanita cantik sekaligus!
Harus diketahui, adalah sebuah keberuntungan bisa bertemu dengan wanita yang berparas cantik, bertubuh indah dan berkelas pada hari-hari biasa, dan sekarang ternyata dia telah bertemu dengan tiga orang sekaligus.
Saking bersemangatnya, dia pun lupa dengan tujuannya ke sini, sambil terkekeh, dia berkata kepada Monica Xue dan yang lainnya “Tiga wanita cantik, sungguh beruntung dapat berjumpa dengan kalian, aku adalah bos dari kota hiburan Tianyun, Seon Sun, aku sangat menyambut kedatangan kalian untuk bermain di sana, aku menjamin akan memberikan kalian tiket gratis untuk seumur hidup.”
Sambil berbicara, dia mengeluarkan kartu namanya dan membagikannya satu per satu, namun Monica Xue mereka bertiga sama sekali tidak mempedulikannya.
Seon Sun pun merasa canggung, raut wajahnya berubah secara perlahan-lahan, lalu dia mendengus, “Tidak tahu diuntung.”
Terdengar suara Zakri Qin dan Daris yang menggemeretakkan kepalan tangan mereka di dalam ruangan, mereka sangat tidak bersabar lagi, jika bukan Jeremy Lin yang telah meminta mereka untuk tidak bertindak secara terburu-buru, maka mereka pasti sudah menghajar sekelompok orang Seon Sun itu.
“Kakak besar, dialah yang telah menghajarku sampai terluka!”
Pria kurus itu berjalan tertatih-tatih masuk ke dalam, begitu melihat Jeremy Lin, dia langsung menjadi emosi, dengan raut wajah yang tampak arogan, dia menunjuk-nunjuk ke arah Jeremy Lin, lalu dia menunjuk ke arah Marcella Jiang juga, “Dan juga para gadis sialan ini, mereka lah yang membocorkan kalau aku mencuri sesuatu!”
“Mencuri sesuatu? Kalau begitu, kamu harus berjalan-jalan sebentar denganku.” Ucap Stephanie Wei dengan dingin, dia merasa sekelompok bedebah ini terlalu meremehkannya, apakah mereka tidak melihat seragam kepolisian di badannya ini?
“Petugas polisi, kamu uruslah permasalahan yang perlu kamu urus, yang tidak perlu kamu urus, lebih baik kamu tidak ikut campur, dialah yang melukai orangku dulu.” Sekilas, Seon Sun melirik kepada Stephanie Wei, di dalam hatinya dia berpikir, sialan, kapan dirinya memiliki kesempatan untuk bermain dengan polisi wanita yang begitu cantik seperti ini.
Tidak bisa, setelah pulang malam ini, dia harus menyuruh kekasih kecilnya untuk mengenakan seragam polisi, sehingga dirinya bisa melampiaskan apinya.
“Apakah begitu? Aku sudah membereskan permasalahan hari ini!” Stephanie Wei menegakkan dadanya, dengan dingin dia menatap Seon Sun tajam.
“Lalu, apa maksud kalian ke sini? Apakah kalian merasa kami yang membongkarnya itu tidak benar?”
Jeremy Lin menarik Stephanie Wei kembali, alasan kenapa dia menyuruh Enzy Li dan yang lainnya tidak turun tangan adalah karena dia ingin mendapatkan latar belakang Seon Sun ini, apakah di atasnya masih terdapat orang-orang yang hebat, dia berniat untuk memberantas komplotannya sampai ke akarnya.
“Untuk apa ke sini? Bocah, ketiga adikku telah dihajar oleh kalian, bisa-bisanya kalian bertanya untuk apa aku ke sini? Bisa dikatakan aku telah berbaik hati dengan tidak menghancurkan tokomu ini!”
Walaupun di pihak Jeremy Lin hanya terdapat empat orang pria, namun Seon Sun sama sekali tidak mempedulikan mereka, si pria kurus telah mengatakan kepadanya bahwa kemampuan Jeremy Lin sangatlah hebat, oleh sebab itu, orang-orang yang datang ini adalah tukang pukul yang dibayar olehnya, mereka sangat hebat dalam bertarung, selain itu, jurus mereka sangat licik, jika hari ini Jeremy Lin tidak membayar kerugian, dia akan membuat Jeremy Lin melewati sisa hidupnya di atas kursi roda.
“Apakah kamu ingin aku membayar kerugian?” Jeremy Lin mengangkat alis matanya.
“Tidak salah, paling tidak 2 miliar rupiah, tanpa negosiasi.” Ujar Seon Sun dengan lantang.
Setelahnya, tatapan matanya terjatuh kepada sosok Marcella Jiang, dia mengatakan “Jika kamu bisa menyuruh wanita ini menemaniku semalam, maka aku bisa mempertimbangkan untuk memberikan setengah potongan.”
Begitu kalimatnya dilontarkan, Jeremy Lin pun tidak dapat menahan dirinya lagi, dia mengangkat kakinya dan menendangkannya ke arah selangkangannya, Seon Sun pun merintih kesakitan dan langsung menutup selangkangannya, lalu terlutut di atas lantai, meringkuk bak seekor udang kering, bisa dikatakan kebahagiaan di sisa hidupnya telah berakhir sepenuhnya.
Melihat situasi ini, sekelompok orang yang dibawa oleh Seon Sun pun menggertak dengan gusar, mereka mengangkat golok mereka dan menyerbu ke arah Jeremy Lin.
Zakri Qin dan Daris sudah merasa tidak nyaman karena harus menahan diri, mereka tersenyum sinis dan menghentakkan kaki mereka dengan sekuat tenaga, tubuh mereka pun menerjang keluar.
Daris melemparkan tamparannya ke wajah seorang pria bertubuh kokoh yang menyerbu di barisan pertama, begitu pria bertubuh kokoh itu mengedipkan matanya, dia pun tersungkur di atas lantai dan kehilangan kesadarannya.
Setelahnya, dia melemparkan sebuah tamparan kepada setiap orang-orang tersebut, dengan tepat dia menargetkan tamparannya ke kepala sekelompok orang-orang tersebut, layaknya dia sedang menampar buah semangka saja, dengan tangkas dia mengurangi jumlah orang yang menyerbu ke depan.
Kebalikan dari tenaga Daris yang kuat seperti ini, langkah yang diambil oleh Zakri Qin adalah langkah yang cekatan, namun gerakannya juga dapat mengendalikan musuh.
Pertama-tama, dia menghindar dari golok yang mengayun dari arah lawan dengan cekatan, setelahnya, dia baru mengambil kesempatan dengan membabat ke arah tulang rusuk atau leher mereka secara pelan dengan tangannya.
Tampaknya, tenaganya tidak begitu kuat, namun orang-orang itu pun langsung merintih atau langsung jatuh tidak sadarkan diri, atau juga langsung jatuh berlutut di atas lantai sambil menutupi bagian tulang rusuk mereka, dalam sekejap, mereka hampir kehilangan tenaga untuk menyerang balik.
Dari tampang mereka yang terlihat menderita, seolah-olah dengan pukulan tangan yang seenteng bulu itu, paling tidak tiga buah tulang rusuk mereka telah patah.
Melihat kemampuan kedua orang itu, Jeremy Lin pun merasa sangat bersemangat, dia merasa terkejut menyadari ternyata kemampuan mereka tidak jauh berbeda dengan Enzy Li.
Tidak lewat dari dua menit, Zakri Qin dan Daris pun menyelesaikan pertempuran ini.
Sekarang, pria-pria bertubuh kokoh yang barusan masih mengangkat golok mereka dengan beringas itu pun sudah terkapar di atas lantai, adapun yang kehilangan kesadaran, dan ada juga yang merintih kesakitan.
Dari awal, Marcella Jiang dan Monica Xue sudah bersembunyi di belakang meja pemeriksaan saking takutnya, melihat segala yang telah terjadi barusan, wajah mereka pun memucat, rasa terkejut memenuhi wajah mereka, walaupun mereka tidak mengerti dengan teknik yang digunakan oleh Zakri Qin dan Daris, namun mereka dapat melihat kemampuan bertarung yang sangat kuat dari Zakri Qin dan Daris mereka berdua.
Mulut Stephanie Wei pun ternganga saking terkejutnya, Enzy Li seorang diri saja sudah membuatnya sangat ketakutan, dan sekarang malah datang dua orang lagi.
“Maaf ketua, sudah lama kami tidak bertarung, sehingga menghabiskan waktu yang sedikit panjang.”
Zakri Qin dan Daris merasa sedikit malu sambil menggaruk-garuk kepala.
Mulut Stephanie Wei pun semakin terbuka lebar, hanya dengan waktu selama dua menit saja mereka telah membereskan belasan orang yang bersenjatakan golok, bisa-bisanya dia berkata kalau mereka telah menghabiskan waktu yang panjang?!
Novel Terkait
Don't say goodbye
Dessy PutriAwesome Husband
EdisonAfter Met You
AmardaCinta Di Balik Awan
KellySang Pendosa
DoniKisah Si Dewa Perang
Daron JayHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)