His Second Chance - Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
Ibu Jeremy Lin memohon dengan mata merah dan bengkak, berharap untuk mengusir mereka secepat mungkin, Putranya baru saja pergi, dan dia tidak ingin anaknya pergi dengan gelisah.
“Sial, toko lamamu ini hanya bernilai beberapa RMB saja. Putramu sudah mati. Begitu kami pergi nanti, dan tiba-tiba kamu melarikan diri, dengan siapa nanti kami menagih uangnya?” Kata Michael Huang seorang pemimpin gangster dengan nada marah-marah.
"Jangan khawatir, aku pasti tidak akan lari. Aku akan mengumpulkan uang dan segera mengembalikannya kepadamu".
“Tidak, kami harus mendapatkan uang hari ini!” Michael Huang menolak.
"Tapi aku benar-benar tidak punya uang sekarang, dan kamu tahu bahwa uang itu digunakan untuk merawat anakku, dan uang itu telah tidak ada lagi...".
Ibu Jeremy Lin sangat sedih mengingat hal tersebut, dan sebuah permohonan dalam suaranya yang serak tersebut.
“Tidak apa-apa jika kamu tidak punya uang, kamu dapat memindahkan nama kepemilikan tempat ini untuk kami, sebagai pelunasan hutang.” Mata Michael Huang berputar dan mengatakan tujuan sebenarnya.
Ibu Jeremy Lin terkejut sedikit. Rumah itu ditinggal oleh Kakek Jeremy Lin. Meski sudah agak tua, lokasinya sangat bagus. Menurut harga rumah di kota Qinghai saat ini, rumah itu bisa dijual setidaknya 2-3 juta RMB (sekitar 4-6 miliar rupiah), ternyata mereka ini ingin merampasnya.
Tapi sekarang setelah anaknya telah meninggal, keluarganya sudah tiada. Apa gunanya menjaga rumah? Jika dia melunasi hutang, maka dia bisa pergi dengan tenang.
Memikirkan hal ini, ibu Jeremy Lin menganggukkan kepalanya dengan putus asa. Saat dia akan setuju, teriakan marah tiba-tiba datang dari luar pintu.
"Tidak! Rumah kita setidaknya bernilai beberapa juta, kamu telah mencoba merebut!"
Setelah itu, Jeremy Lin bergegas dengan tubuh barunya.
“Ya, dari mana bajingan liar ini, apa urusanmu!” Michael Huang tidak marah, melihat baju rumah sakit di tubuh Jeremy Lin, dan mereka mengira orang gila dari mana ini yang kabur, kemudian mengangkat tangannya dengan gerakan menampar.
Jeremy Lin tahu dan menghindari, mengulurkan tangan dan mendorong, Michael Huang terhempas seketika, terhempas sejauh lima atau enam meter, dan terbanting ke meja dalam.
"Bunuh dia untukku!"
Michael Huang mencengkeram dadanya dan berteriak sambil memerintahkan, puluhan gangster lainnya segera bergegas, mengepung Jeremy Lin dengan pukulan dan tendangan, Jeremy Lin dengan cepat mengangkat tangannya untuk melawan.
Lalu ada suara ratapan di toko roti, dan para gangster itu menjerit kesakitan.
Puluhan dari mereka bersama-sama menyerang, dan mereka bahkan tidak menyentuh sudut pakaian Jeremy Lin, pukulan dan tendangan Jeremy Lin mengenai mereka seolah-olah mereka seperti ditabrak mobil.
Hanya membutuhkan satu pukulan dan mereka tidak bisa bangun dan merasakan kesakitan.
Jeremy Lin sendiri sangat terkejut, mengatakan tubuh yang kemasukan hantu ini sangat kuat, tidak disangka gerakan orang-orang ini tampak sangat lambat baginya, dan mudah untuk dihindari.
"Panggil polisi! Panggil polisi!"
Michael Huang ketakutan dengan pemandangan di depannya. Dia telah melihat seseorang yang bisa bertarung, tetapi dia belum pernah melihat seseorang yang bisa bertarung seperti ini. Itu sama sekali bukan manusia.
Setelah mendengar panggilan ke polisi, ibu Jeremy Lin bergegas dan meraih tangan Jeremy Lin, dan berkata dengan cemas, "Anak muda, mereka akan memanggil polisi. Pergi, aku akan menanganinya di sini".
"Bu, apa yang kamu katakan, bagaimana aku bisa meninggalkanmu".
Jeremy Lin sangat senang sehingga air mata mengalir keluar, dan sangat senang melihat ibunya hidup.
Mendengar panggilannya itu, ibunya sedikit terkejut dan menatapnya dengan tatapan kosong.
Melihat mata ibunya, Jeremy Lin sadar dalam sekejap. Dia hidup, tetapi dia telah mengubah tubuhnya, dan ibunya tidak mengenalinya sama sekali.
"Maaf bibi, aku memikirkan ibuku ketika aku melihatmu, jadi aku tidak bisa untuk tidak berkata seperti itu, kamu jangan tersinggung".
Jeremy Lin takut membuat ibunya takut dengan mengatakan identitas aslinya, jadi dia buru-buru berbohong.
"Tidak apa-apa, Nak, cepat pergi, urusan keluarga kami tidak boleh sampai melibatkanmu." Kata ibu Jeremy Lin sambil mendorongnya keluar.
Jeremy Lin tidak menjawab. Dia menyentuh sumpit di atas meja dan melemparkannya ke Michael Huang. Sumpit dengan cepat menembak ke arah Michael Huang, dan dengan keras, dia memakukan ponsel yang baru saja dipegang oleh Michael Huang ke dinding.
Wajah Michael Huang menjadi pucat karena ketakutan, dan sumpit di dinding hanya berjarak satu sentimeter dari telinganya. Jika tidak mengenai ponsel, maka yang ada di dinding adalah kepalanya.
“Tolong! Pembunuh! Tolong!” Michael Huang tiba-tiba berteriak ketakutan. Keluhan yang tidak bisa dijelaskan dalam suaranya..
"Berhentilah berteriak, aku akan membayar hutang untuk Bibi Qin!"
Jeremy Lin berkata dengan dingin, karena dia telah hidup kembali, maka dia harus membayar hutang ini sendiri.
“Anak muda, bagaimana ini bisa? Ini adalah pertama kali aku dan kamu bertemu, bagaimana kamu bisa membayar hutangku?” Ibu Jeremy Lin memandang Jeremy Lin dengan bingung, tidak tahu mengapa, pemuda ini memberinya perasaan deja vu.
Dia tidak terkejut Jeremy Lin mengetahui nama belakangnya. Banyak netizen tahu bahwa putranya memberikan nyawanya demi keadilan. Nama dan informasi kontaknya juga telah dihilangkan, karena banyak juga orang baik yang akan datang untuk mengantar kepergian putranya, tetapi dia menolak dengan sangat berterimakasih.
“Oke, itu yang kamu katakan, maka kamu yang akan mengembalikan uang kami.” Michael Huang tidak peduli mengapa Jeremy Lin membayar hutang untuk orang lain, selama dia bisa mendapatkan uang itu, maka tugasnya akan selesai.
"Beri aku tiga hari." kata Jeremy Lin.
"..." Michael Huang sedikit terdiam, berkata begitu hebat, dia pikir dia bisa mengeluarkan uangnya segera.
"Kenapa? Kamu tidak percaya padaku?"
Melihat Michael Huang tidak berbicara, Jeremy Lin mengerutkan kening, nadanya sedikit dingin.
“Percaya, percaya, tapi kakak, kamu harus memberitahuku namamu?” Michael Huang menggigil saat menatap mata dingin Jeremy Lin.
Nama?
Ya, dia berjalan terburu-buru di pagi tadi, dan tidak punya waktu untuk membaca nama orang ini.
"Jangan khawatir, aku berjanji akan melakukannya. Begini saja, tiga hari kemudian, kamu datang saja, dan aku akan membayarmu kembali berikut dengan bunganya".
Alasan mengapa Jeremy Lin begitu percaya diri adalah karena tubuhnya sendiri.
Dia berpikir bahwa dia bisa tinggal di pusat perawatan, dan tidak peduli seberapa biasa keluarga pemuda ini, dia setidaknya bisa mendapatkan 100-200 ribu RMB (sekitar 200-400 juta rupiah), dan menggunakannya terlebih dahulu, kemudian akan mengembalikannya setelah dia bisa mendapatkan uangnya.
Setelah melihat Jeremy Lin berkata seperti itu, Michael Huang tidak berani mengatakan apa-apa, hanya akan menganggukkan kepalanya untuk setuju, tiba-tiba menatap ke luar toko dengan tatapan kosong, seolah tertarik oleh sesuatu.
Jeremy Lin juga melihat keluar dengan rasa ingin tahu, dan melihat BMW x5 warna merah di depan pintu, ketika pintu mobil terbuka, seorang melangkah keluar dengan kaki putih dan ramping, kemudian turun sesosok wanita cantik dan tinggi mengenakan gaun simian putih.
Wanita cantik rambut hitam dengan rok panjang yang menarik, melepas kacamata hitamnya, kulitnya yang cerah dan wajahnya yang cantik sangat mengejutkan, Michael Huang dan kelompoknya tercengang.
Jeremy Lin tidak bisa menahan diri untuk tidak tertarik juga. Keindahan dan kecantikan ini memang memiliki kualitas tertinggi.
Wanita cantik itu mengangkat kepalanya dan melirik ke toko roti, sedikit mengernyit, lalu berjalan masuk dengan cepat.
"Wanita cantik, kamu mau beli roti, isian apa yang kamu mau?"
Jeremy Lin tidak bisa menahan diri untuk tidak mengatakannya, Dia biasa menjual roti kukus untuk ibunya.
“Kamu memanggilku apa?” Wanita cantik menatapnya dengan dingin, nadanya tidak senang.
"Wanita cantik ya".
Jeremy Lin merasa panggilannya baik-baik saja, dan dia hanya merasa sedikit bingung, karena ada wanita yang tidak mau dipanggil wanita cantik.
Wanita cantik meliriknya dan berkata dengan dingin, "Kamu hebat ya, Lucky He, koma selama dua bulan, dan bahkan tidak mengenali istrimu lagi".
Novel Terkait
Beautiful Love
Stefen LeePria Misteriusku
LylyMy Goddes
Riski saputroPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeMy Lady Boss
GeorgeMr Huo’s Sweetpie
EllyaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangSuami Misterius
LauraHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)