His Second Chance - Bab 21 Sepakat
“Aku tidak menginginkan yang lain, aku hanya butuh tulisan kaligrafi ini.” Jeremy Lin tersenyum dan berjalan menghampiri dan mengambil sepasang buku fotokopi yang menguning.
“Oke, tidak masalah. Dengan tambahan ini, maka kita telah sepakat, dan tanpa penyesalan!” Pemilik toko dengan penuh semangat berkata, dan begitu banyak orang yang melihat, ketika Jeremy Lin mengiyakan maka tidak ada gunanaya untuk menyesali.
“Sepakat!” Jeremy Lin tersenyum.
“Sialan! Kamu orang tidak berguna, ini hanya huruf seperti ini sangat tidak pantas untuk 10 ribu RMB (sekitar 20 juta RMB)!” Lionel Jiang dengan suara besar berkata, kemudian mengambil cangkir teh dan melemparkannya ke Jeremy Lin.
Jeremy Lin menghindar, dan cangkir teh jatuh ke tanah.
“Urusan keluarga kalian selesai sendiri, untuk cangkir teh ini kalian tidak perlu membayarnya, kalian cepat pergi!” Pemilik toko buru-buru memberikan lukisan palsu dan tulisan kaligrafi itu, kepada Jeremy Lin beserta kuitansi.
"Lucky He, kamu sangat kelewatan! Atas dasar apa kamu membuat keputusan untuk ayahku!" Marcella Jiang sangat marah. Orang tidak berguna ini, masih tidak bisa memperbaiki dirinya, sebenarnya masih ada harapan untuk mengambil uang itu kembali, tetapi karena dia melakukan hal ini, maka uang itu tidak akan pernah kembali lagi.
Marcella Jiang tidak merasa kasihan dengan uangnya, tetapi hanya takut membuat ayahnya marah.
"Saudaraku, bisakah kamu tunjukkan tulisan kaligrafi ini?"
Pada saat ini, seorang pria paruh baya yang sangat energik keluar dari kerumunan, menatap dengan penuh rasa ingin tahu tulisan tangan yang berada di tangan Jeremy Lin.
“Tang, Profesor Tang?” Lionel Jiang, yang hampir pingsan karena marah, melihat pria paruh baya itu, tiba-tiba matanya bersinar, dan semangatnya langsung datang.
Pandangan itu seperti seorang fans yang bertemu dengan idolanya.
Pria paruh baya ini bernama Wallace Tang, sosok terkenal di kalangan barang antik di kota Qinghai. Ia adalah seorang profesor arkeologi di Universitas Qinghai. Hobinya mengoleksi barang antik. Stasiun TV di kota Qinghai beberapa kali mengundangnya menjadi seorang penilai barang antik. Denga-dengar dirumahnya terdapat jutaan barang berharga di dalamnya, dan barang itu tidak kurang dari dua puluhan.
Lionel Jiang telah mengaguminya sejak lama, dan selalu ingin bertemu dengannya, tetapi orang ini berada di tingkat yang berbeda dalam hal pecinta barang antik, dan tidak setingkat dengannya, sehingga tidak mungkin bisa berteman dengan dirinya.
Sebenarnya ketika Wallace Tang tiba, kerumunan orang sudah merasakan kejutan yang begitu senang, tetapi hanya karena Lionel Jiang sibuk berdebat saja, sehingga dia tidak menyadarinya.
"Halo." Wallace Tang mengangguk dan tersenyum pada Lionel Jiang, "Bisakah Anda menunjukkan kepadaku tulisan kaligrafi ini?"
“Tentu, tentu saja!” Lionel Jiang mengangguk dengan tergesa-gesa. Melihat Jeremy Lin tidak bergerak, dia mengangkat kakinya dan menendangnya, dan berkata “Apa yang kamu lakukan dalam keadaan linglung, cepat serahkan tulisan kaligrafi ke Profesor Tang.”
Jeremy Lin menyerahkan tulisan kaligrafi itu.
“Ternyata ini tulisan kaligrafi Mingqie dari Wang Xizhi (seorang penulis kaligrafi).” Wallace Tang melihat lebih dekat dan berkata.
“Ya, sayang sekali itu hanya salinan dari keturunannya, dan salinannya sangat kasar, dan itu tidak bernilai.” Pemilik toko mengucapkan kata-kata konyol di belakang, bagaimanapun, itu sudah dijual, dia tidak takut Jeremy Lin akan mengembalikannya.
"Memang benar salinannya kasar, tetapi meskipun itu salinan kasar, tulisan kaligrafi Mingqie ini sudah tidak banyak ditemui, dan bagaimanapun juga harganya 10 ribu RMB (sekitar 20 juta rupiah). Aku tidak tahu apakah saudara bersedia untuk memberikan ini?" Wallace Tang tersenyum.
“Hanya huruf seperti ini bisa bernilai puluhan ribu?” Kelopak mata pemilik toko itu bergerak-gerak, dan dia tidak bisa menahan rasa sakit.
"Saudaraku, jika kamu bersedia, aku akan membayar 30 ribu RMB (sekitar 60 juta rupiah), anggap saja ini sebagai ganti kerugian." Kata Wallace Tang.
Dia tadi juga melihat lukisan palsu itu dibeli oleh Lionel Jiang, sehingga dia bermaksud untuk berbuat baik dan membantu mereka menambal kerugian.
“Maaf, aku tidak ingin menjual.” Jeremy Lin menggelengkan kepalanya dan dengan sopan menolak.
"Kalau begitu aku akan menambahkan 20 ribu RMB (sekitar 40 juta rupiah) lagi, saudaraku, harga yang aku buat telah jauh melebihi harga pasar tulisan kaligrafi ini. Tidak peduli agensi penilai mana yang akan kamu datangi, itu tidak akan melebihi 10 ribu RMB (20 juta rupiah). Secara pribadi, aku sangat menyukai tulisan dari Wang Xizhi, kalau tidak aku juga tidak akan membayar dengan harga mahal." Nada suara Wallace Tang sangat tulus.
"Profesor Tang adalah seorang ahli, anak muda, kamu bisa menjualnya sekarang."
"Itu benar, karena Profesor Tang mengatakan bahwa nilai pasarnya 10 ribu RMB, walaupun kamu pergi ke agensi penilai manapun harganya akan tetap seperti itu."
"50 ribu RMB (sekitar 100 juta rupiah) sudah sangat tinggi, bahkan jika kamu menambahkan lukisan itu, mungkin masih tidak sebanding dengan harga uang ini."
Kerumunan orang juga mulai buru-buru membujuk Jeremy Lin untuk memanfaatkan peluang ini. Di kalangan barang antik, ketika tidak ada orang yang tertarik, maka hal yang harus dilakukan adalah menambal sebuah kerugian.
“Profesor Tang, maafkan aku, aku tidak pernah berpikir untuk menjual tulisan kaligrafi ini.” Jeremy Lin sedikit sulit untuk menjawab.
"Tidak menjualnya? Apakah kamu membelinya dengan uang? Saat kamu bilang tidak akan menjualnya maka kamu tidak akan menjualnya begitu?!" Lionel Jiang di samping tidak tahan lagi, dan menendang Jeremy Lin dengan marah.
Kemudian dia menoleh untuk menyenangkan Wallace Tang dan berkata, "Profesor Tang, karena Anda menyukainya, aku akan memberikan tulisan kaligrafi ini kepada Anda, dan mari kita menjadi teman."
Kemarahan Lionel Jiang yang mengerikan barusan telah dilenyapkan, dan dia bahkan sedikit senang. Meskipun dia telah kehilangan 50 juta RMB, tetapi sangat bermanfaat untuk berteman dengan seorang yang terkenal seperti Wallace Tang melalui tulisan kaligrafi ini.
"Mau bagaimanapun kamu telah membeli dengan harga yang besar, untuk pertemanan tentu saja kita jalin, tetapi uang ini tetap harus kamu terima." Kata Wallace Tang dengan cepat berkata.
“Tidak, tulisan kaligrafi ini tidak bisa dijual!” Jeremy Lin merebut tulisan kaligrafi tersebut dan berkata dengan tegas.
“Kamu!” Lionel Jiang menunjuk ke arah Jeremy Lin, menggigil karena marah.
“Lucky He, apa yang kamu lakukan!” Marcella Jiang juga memelototinya. Suasana hati ayahnya membaik dengan mudah. Kenapa sikap dia begitu? Bukankah itu hanya tulisan kaligrafi saja?
“Tidak apa-apa, Profesor Tang, dia tidak menjualnya, tetapi aku akan menjualnya.” Pemilik toko berlari dan menarik Wallace Tang dan berkata “Masih ada dua salinan tulisan kaligrafi milik Wang Xizhi, yang jauh lebih baik dari miliknya. Anda mau coba lihat?"
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
NovanPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Menantu Hebat
Alwi GoMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeMi Amor
TakashiUntouchable Love
Devil BuddyHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)