His Second Chance - Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
Marcella Jiang dengan aneh melirik ke arah Jeremy Llin, karena percaya padanya, jadi dia tidak banyak bertanya, melihat Jeremy Lin yang keluar dari auditorium tempat rapat ini.
“kepala Rumah sakit, kita membiarkan dia pergi begitu saja?” Raja Yama mengerutkan dahi dengan tidak senang.
“sudahlah, bagaimana pun dia adalah teman Zack, meskipun aku tidak percaya pada orang itu, tapi aku percaya pada Zack.” Kepala Rumah sakit berkata.
Raja Yama langsung mengerti, kepala Rumah sakit memberikan muka kepada Zack Li baru membiarkan Jeremy Lin pergi, jadi dia hanya menganggukkan kepala dan tidak berkata apa pun.
Benar, Zack Li demi Rumah sakit rakyat Qinghai di kota Qinghai ini sudah berkorban begitu banyak, apakah hanya memberinya sedikit muka saja tidak bisa?
“kepala divisi Li, maka operasi selanjutnya, harus bagaimana?” seorang dokter di divisi penyakit dalam dengan penasaran bertanya kepada Jack Li, bagaimana pun Jeremy Lin tadi sudah berkata, begitu operasi selesai, orang itu akan mati.
“bagaimana? Tentu saja lanjut operasi!”
Jason mengerutkan dahi tidak puas, “apakah kalian mau mempercayai ucapan dokter ilmu gelap itu?”
“tuan Jason, kamu bisa tidak mempercayai pengobatan tradisional, tapi berharap agar kamu bisa sedikit menghormati, terima kasih.” Zack Li mengerutkan dahi tidak puas.
Meskipun mereka adalah dokter pengobatan Barat, tetapi mereka adalah orang China, tentu saja harus melindungi sesuatu milik negara mereka.
“betul, Tuan Wilson, kamu bisa tidak percaya, tapi kamu tidak bisa menghina pengobatan Tradisional!”
“setidaknya kamu harus menghormati budaya negara kita bukan?”
“betul, negara kalian begitu hebat, apakah masih tidak bisa sembuh juga?”
Dokter senior lainnya juga ikut berkata, msekipun mereka mencurigai ilmu kedokteran Jeremy Lin, tetapi tidak mencurigai pengobatan Tradisional,
barang negara mereka sendiri, tidak bisa di cela oleh orang lain.
“baik, aku minta maaf kepada kalian, hanya saja berharap kalian bisa mempersiapkan operasi ayahku dengan baik.” Wajah Jason menggelap, bagaimana pun ayah mereka ada di tangan mereka, tentu saja harus lebih sungkan.
“Tuan Jason yang kamu ucapkan benar!”
Zack Li melihat Marcella Jiang yang memberinya kode, tiba – tiba menganggukkan kepala, berkata”Tuan Smith operasi ini harus di persiapkan baik – baik, dan di lihat operasi ini lebih rumit dari yang di bayangkan, banyak detail yang belum cukup sempurna, jadi aku memutuskan untuk menunda operasi ini, setelah cara operasinya sudah lebih jelas baru di bicarakan lagi.”
“kepala divisi Li, aku berharap kamu mengerti, ayahku sudah tidak bisa menunggu lama lagi!” Leah mengerutkan dahi dan memperingatinya, menurutnya Zack Li berubah pendapat, karena pengaruh dari Jeremy Lin.
“aku tahu, nona Leah, tapi sekarang jika buru - buru mengoperasi ayahmu, takutnya tidak sesuai bukan? ” Zack Li berkata terus terang.
Wajah Leah dan Jason langsung memucat, tidak tahu harus membalas apa ucapan Zack Li ini.
“tuan, aku berharap kamu bisa melaksanakan kewajibanmu sebagai dokter!”
Leah hanya berkata dengan nada dingin, lalu pergi bersama Wilson.
“Zack, operasi tadi bukankah sudah sangat jelas, mengapa harus menundanya.” Kepala Rumah sakit mengerutkan dahi tidak mengerti.
“kepala Rumah sakit, memang banyak yang harus di teliti lagi, tenang saja, sebelum penyakit Tuan Smith memburuk, aku akan mengoperasinya.”
Zack Li segera menjelaskannya kepada kepala Rumah sakit, dan menjelaskan bukannya dia ingin melepas tanggung jawab.
Menunggu setelah semua orang pergi, Zack Li sengaja memanggil Marcella Jiang ke ujung lorong, dengan buru – buru bertanya” tadi Lucky mengatakan apa denganmu?”
“dia menyuruhku memperingatimu jangan mengoperasi dulu, selama memberikan Tuan Wilson obat terbaru, maka akan segera meredakan salivasinya, dan penyakitnya akan membaik.”
Macella Jiang menjelaskan kepada Jeremy Lin apa yang dikatakannya.
“obat baru? Obat baru apa?” Zack Li mengerutkan dahi, dia benar – benar tidak tahu sejak kapan ada obat yang begitu bagus.
“iya…. Katanya dia segera meraciknya di klinik….”
Marcella Jiang terhenti sejenak, sedikit tidak enak hati membuka mulut.
“a?” Zack Li tercengang.
Saat ini Jeremy Lin yang ada di dalam klinik sangat sibuk, dia mengeluarkan sepuluh bahan obat dan menaruhnya di kotak kecil – kecil di ruangan kotak obat, lalu menggunakan alat menumbuk obat yang di berikan Ritto Qian dan menghancurkannya menjadi bubuk.
Lalu setelah itu dia mencampurnya dengan madu, serbuk, meneteskan cairan obat, dan di aduk rata, lalu memasukkannya ke alat itu dan menjadi butiran obat.
“Tuan, kamu sedang sibuk apa?”
Enzy Li yang penasaran melihatnya, melihat butiran obat berwarna hitam di sebuah mangkuk, dia menjadi tercengang “Tuan kamu masih bisa membuat obat butir?”
“jika tidak bisa membuat obat, bagaimana bisa menjadi dokter.” Jeremy Lin tersenyum, lalu dia menyeka keringatnya, kali ini benar – benar membuatnya lelah.
“aku mau mengatakan sesuatu Kepadamu, di seberang kita di buka sebuah klinik pengobatan barat, katanya besok ada acara pembukaan, sepertinya melihat bisnis kita lumayan, jadi dia sengaja merebut bisnisnya.” Enzy Li mengerutkan dahi tidak puas.
Di jalan ini, keterkenalan New Life Pharmacy yang membuat Jeremy Lin terkenal, tentu saja ada yang tidak puas, ingin datang merebut bisnis.
“kak Li jika kamu bebicara seperti itu maka sudah salah, kita membuka klinik bukan bisnis, tujuan utama ku adalah mengobati pasien, sekarang muncul klinik pengobatan barang, maka pasien bisa mempunyai lebih banyak pilihan, juga masalah yang baik.”
Jeremy Lin tersenyum seakan tidak peduli.
Enzy Li menutup mulutnya, tidak lagi berbicara, hatinya merasa sedikit marah, kemurahan hati Tuan, dia tidak semurah hati itu, niat tuan adalah untuk menyembuhkan orang, tetapi orang itu datang untuk mendapat uang.
Marcella Jiang datang ke New Life Pharmacy, saat ini Jeremy Lin sedang memeriksa pasien, meliriknya sekilas, dan memberinya kode untuk duduk.
Marcella Jiang melihat desain New Life Pharmacy, dan menganggukkan kepala tanpa sadar, lalu memuji “desain seperti ini, memang terlihat lebih bagus.”
“dokter He, siapa perempuan ini, sangat cantik.”
Seorang tante yang sedang menunggu gilirannya tersenyum melihat Marcella Jiang.
“memang, sangat cantik, perempuan ini.” Selanjutnya paman yang ada di sebelah juga ikut berkata.
“tidak mungkin istri Dokter He bukan? Benar – benar sangat cantik.” Seorang ibu yang menggendong anak tersenyum, pandangannya terlihat sedikit iri, alangkah baiknya jika dia juga bisa cantik sepertinya.
Marcella Jiang di puji hingga merasa sedikit tidak enak hati, wajahnya sudah memerah.
Sebenarnya di hari biasa orang yang memujinya sangat banyak, tetapi kebanyakan adalah lelaki, sekarang tiba – tiba di puji oleh om dan tante, dia merasa lebih tersentuh.
“memang adalah istriku.” Jeremy Lin berkata sambil tersenyum.
Novel Terkait
Wahai Hati
JavAliusPejuang Hati
Marry SuAdore You
ElinaKisah Si Dewa Perang
Daron JayMata Superman
BrickI'm Rich Man
HartantoThe Sixth Sense
AlexanderHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)