His Second Chance - Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
Marcella Jiang tidak mengeluarkan suara apa pun untuk menghentikannya, karena melihat bayangan Jeremy Lin, dia tiba – tiba merasa sangat yakin kepadanya.
“Lucky He” yang Sekarang sudah bukan Lucky He yang dulu dia kenal lagi.
“jika di operasi, pasien ini akan segera mati.” Jeremy Lin berdiri di depan podium, melihat semua orang dan berbicara dengan tenang.
“kamu adalah…?”
Wakil kepala Rumah sakit memperbaiki kacamatanya, melihat Jeremy Lin yang asing ini, merasa terkejut.
Karena dia bertanggung jawab mengurus masalah perekrutan, setiap dokter baru yang direkrut akan dia cek kembali, jadi dia punya gambaran terhadap dokter yang masih muda.
“Lucky?”
Zack Li melihat kemunculan Jeremy Lin disini, dia tercengang, dan terlihat sangat terkejut.
Dokter di divisi penyakit dalam yang melihat Jeremy Lin juga mengenalnya, Jeremy Lin membantu memeriksa masalah insomnia orang bule itu masih membuat semua orang kagum.
“Tuan He.” Beberapa dokter dengan puas menyapa Jeremy Lin sambil tersenyum.
“Zack, ini adalah?” Kepala Rumah sakit mengerutkan dahi, lalu bertanya.
“oh, kepala Rumah sakit, ini adalah salah satu temanku, dia juga dokter.” Zack Li langsung menjawab.
“bukan di Rumah sakit kita bukan?” raut wajah Kepala Rumah sakit sedikit tidak senang.
“memang bukan Rumah sakit kita, tapi….” Zack Li tadi ingin menjelaskan dengan kepala Rumah sakit, tetapi di putuskan oleh ucapan kepala Rumah sakit.
“adik ini, kamu bukan dari Rumah sakit kita, kenapa bisa muncul disini?”
kepala Rumah sakit bertanya dengan nada dingin, seminar ini adalah rapat tertutup Rumah sakit rakyat Qinghai di Kota Qinghai, tidak memperbolehkan orang asing masuk.
“a? kamu bukan dari Rumah sakit kita, gila.”
Si hidung elang dan si bingkai kacamata hitam sedikit terkejut, mereka saling melihat.
Lalu si hidung elang memutar bola matanya, berteriak berkata ”kepala Rumah sakit, dari awal aku sudah merasa dia aneh, terus memperhatikannya, sepertinya dia dari Rumah sakit lain mau mencari tahu rahasia Rumah sakit kita, penyakit pasien yang sudah kita sebuktan tadi sudah dia catat diam – diam!”
“betul, kepala Rumah sakit, aku juga sudah melihatnya, baru saja dia masih mengomentari cara pengobatan Kepala Divisi Fei dan kepala Divisi Li, aku sarankan sebaiknya kita tahan dulu, lalu kita lapor polisi!” si bingkai kacamata hitam juga ikut berkata, hatinya marasa sangat puas, siapa suruh dia mendekati Dewinya!
“kepala Rumah sakit, aku rasa disini ada salah paham.” Zack Li langsung menggantikan Jeremy Lin menjelaskan, sebenarnya di hatinya juga sangat penasaran, Jeremy Lin mengapa bisa tiba – tiba muncul di rapat Rumah sakit rakyat Qinghai di kota Qinghai ini.
“salah paham? Apa yang bisa salah paham? Karena dia bukan orang Rumah sakit kita, seharusnya dia tidak muncul disini.” Kepala Rumah sakit berkata dengan nada dingin, jika data pasien bocor keluar, maka akan berpengaruh terhadap nama baik Rumah sakit mereka.
Sebuah Rumah sakit yang bahkan tidak bisa melindungi data pasien, siapa yang berani datang ?!
“siapa yang membawanya masuk?” wakil kepala Rumah sakit yang mengurus prosedur Rumah sakit ini berkata dengan nada dingin, karena namanya adalah Yama, jadi orangnya juga lebih tegas, dan segerombol dokter memberikannya nama panggilan, Raja Yama.
Lokasi Rumah sakit tidak di bocorkan, dan di luar auditorium terletak masin tap kartu, jika tidak ada orang dalam yang membawanya masuk, Jeremy Lin tidak mungkin bisa masuk.
“aku!”
Marcella Jiang tiba – tiba berdiri tegap, lalu berkata dengan keras, raut wajahnya sedikit dingin, tidak terlihat takut sedikitpun.
Jika tadi pagi, mungkin dia masih bisa menyesal membawa Jeremy Lin masuk, tetapi sekarang dia tidak menyesal, bahkan merasa bersyukur, karena dari raut wajah Jeremy Lin, dia yakin bisa menyembuhkan tuan smith.
“Marcella Jiang, kamu tahu tidak boleh membawa orang luar ke seminar Rumah sakit, tahu ada resiko apa?” Yama Tie itu berkata dengan dingin.
Si hidung elang dan si bingkai kacamata hitam melihat ternyata Marcella Jiang yang membawanya, raut wajahnya langsung merubah, si hidung elang langsung membantu Marcella Jiang mencari alasan “Kepala Rumah sakit, aku lihat bukan dokter Jiang yang membawanya, dia yang ikut diam – diam dokter Jiang dari belakang....”
“tutup mulut!”
Yama Tie langsung meliriki si hidung elang, hingga membuat si hidung elang takut, tidak berani berbicara lagi.
“Marcella Jiang, mengapa kamu membawanya masuk?!” Kepala Rumah sakit bertanya dengan nada berat.
“karena aku merasa terhadap penyakit tuan Smith ini, mungkin dia bisa punya cara!” Marcella jiang berkata dengan tenang, saat dia melihat Jeremy Lin,
pandangannya menjadi lebih halus.
“lucu, di kota Qinghai, dokter terbaik divisi penyakit dalam semuanya ada disini saja tidak ada pengobatan yang baik, apakah hanya orang ini, bisa lebih hebat daripada para dokter?” Yama Tie dengan dingin berkata.
“kepala Rumah sakit, ilmu kedokteran orang ini memang sangat hebat, menurutku, bisa mendengar penjelasannya dulu.” Zack Li berkata dengan buru – buru.
“betul, kepala Rumah sakit, dokter jenius ini memang keterampilan medisnya sangat hebat.”
“sebelumnya dia yang membantu kita mengobati masalah insomnia orang bule itu.”
“benar, kepala Rumah sakit, aku sarankan sebaiknya mendengar penjelasan tuan He dulu.”
Beberapa dokter divisi penyakit dalam juga ikut menganggukkan kepala, mereka juga pernah melihat kemampuan Jeremy Lin, tentu saja yakin padanya.
Yama Tie yang melihatnya merasa terkejut, tidak percaya banyak ahli dan
dokter membantu orang ini berbicara.
“kepala divisi Li, di kedoteran ada peribahasa penyakit yang sama tapi punya tanda yang beda, setpia penyakit bisa jadi punya tanda yang berbeda, dan apalagi ini adalah dua penyakit yang berbeda, aku rasa kita tidak bisa langsung memutuskannya.” Kepala Divisi Fei memperbaiki kacamatanya, berkata dengan hati – hati.
Sebelumnya saat Jeremy Lin mengobati orang luar itu dia tidak ada di tempat, jadi terhadap ilmu kedokteran Jeremy Lin sedikit curiga, bagaimana pun masih begitu muda, juga tidak mungkin bisa sehebat apa.
“benar, dia masih begitu muda, baru makan beberapa mangkuk nasi, apakah bisa lebih hebat dari kita.”
“siapa yang tahu dia orang seperti apa? Datang dengan tujuan seperti apa?”
“benar, jika cara yang dia sebutkan menyebabkan pasien ini terjadi sesuatu, siapa yang bisa menanggung tanggung jawab ini?”
Novel Terkait
Gaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangWahai Hati
JavAliusCinta Yang Dalam
Kim YongyiAir Mata Cinta
Bella CiaoSi Menantu Dokter
Hendy ZhangMeet By Chance
Lena TanPergilah Suamiku
DanisInnocent Kid
FellaHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)