His Second Chance - Bab 95 Kesalahan Medis (1)
“Kamu hanya perlu memastikan apakah kamu yang membuka resep obat ini, perhatikan dengan teliti tulisan tangannya.”
Jeremy Lin memberikan resep obat itu kepada William Song.
William Song mengerti maksud Jeremy Lin, langsung melihatnya dengan teliti, lalu menganggukkan kepala berkata, “Resep obat ini benar aku yang buka, tidak akan salah.”
Jeremy Lin mengambil resep obat itu, lalu menoleh ke pria berbaju kuning itu berkata, “Jika resep obatnya tidak bermasalah, tidak mungkin orang yang memakannya akan mati, saat kalian merebus obat ini, apakah kalian tidak salah memasukkan bahan obat?”
“Tidak mungkin! Sama sekali tidak mungkin!” kata pria berbaju kuning itu dengan tegas.
“Begitu banyak bahan obat, kalau kalian tidak mengerti obat tradisional, kemungkinan besar bisa salah menaruh.” kata Jeremy Lin mengerutkan kening, tidak mengerti kenapa pria berbaju kuning ini sangat begitu percaya diri.
“Kakak iparku juga takut salah memilih obat, jadi secara khusus meminta tetangga toko obat tradisional di samping rumahnya untuk merebusnya.” kata pria berbaju kuning itu dengan tenang, lalu menoleh menatap wanita berbaju merah itu.
Wanita berbaju merah itu langsung menganggukkan kepala, berkata, “Aku tahu kalian akan membatalkan janji, jadi mengundang tetangga kami datang juga, dia juga seorang Dokter.”
Ketika dia selesai berbicara, seorang pria berumur 40 tahunan lebih muncul dari kerumunan, memakai pakaian cheongsam pria, dengan janggut pendeknya, terlihat berbeda dari orang lainnya.
“Benar, aku yang membantu mereka merebus obat itu selama beberapa hari ini, aku dapat memastikan, tidak ada yang salah dengan obat dan jumlah obatnya, aku tahu dari awal kalian pasti akan mengingkari janji, jadi kami secara khusus membawa ampas rebusannya kemari.”
Pria berjanggut pendek berkata dengan tenang, menatap wanita berbaju merah itu, wanita berbaju merah itu langsung mengeluarkan wajan dengan sisa obat dari tas di belakang kursi rodanya, kemudian memberikannya kepada Jeremy Lin.
“Suamiku keracunan setelah meminum obat ini.” kata wanita berbaju merah itu dengan kesal.
“Dulu, dulu dia meminumnya juga tidak kenapa-kenapa kan?”
Jeremy Lin melihat ampas obat di dalam wajan itu, lalu tertawa sinis, kelihatannya mereka telah mempersiapkan semuanya sebelum datang ke sini.
“Dulu meminumnya tidak terjadi apa-apa, tapi kali ini setelah meminumnya, sekujur tubuhnya langsung kesakitan, dan sesak napas.” jawab wanita berbaju merah itu.
“Kalau memang dulu meminumnya tidak terjadi apa-apa, mengapa kali ini meminumnya langsung terjadi sesuatu?”
Jeremy Lin mengerutkan kening setelah mencium aroma obat di wajan itu, kemudian melirik pria berjanggut pendek itu.
“Apa maksudmu?! Kamu bilang aku kali ini salah merebus obatnya? Jika tidak percaya kamu lihat saja ampas obat itu, jika tidak bisa, kita pergi ke Biro Kesehatan untuk diuji!” kata pria berjanggut pendek itu dengan percaya diri.
“Ampas obat ini sebenarnya tidak bermasalah.”
Jeremy Lin membolak-balikkan dan memperhatikan dengan jelas ampas obat itu, menyadari ada lebih dari 20 bahan obat, baik dari segi macam maupun jumlahnya, bisa dikatakan ini dosis yang benar.
“Kalau begitu resep dan obatmu yang bermasalah!” kata pria berjanggut pendek dengan amarah, lalu menunjuk Jeremy Lin, berkata sinis, “Kamu begitu melindungi Jishitang, aku khawatir mereka tidak memberikanmu keuntungan kan? Rendahan!”
“Benar, sekumpulan orang ini sama, dia pasti juga orang yang tidak baik!”
“Benar, sekumpulan orang rendahan! Ternyata sudah mengakuinya, maka cepat ganti rugi!”
“Menurutku harusnya menuntut mereka! Tuntut mereka sampai bangkrut!”
“Dulu aku sering datang ke Jishitang mengambil obat, kelihatannya aku harus pergi ke rumah sakit melalukan medical checkup!”
“Toko sampah seperti ini seharusnya tutup, Dokter Tradisional apaan!”
Banyak orang melihat Jeremy Lin mengakui bahwa resep dan ampas obat itu tidak bermasalah, langsung berteriak, menyuruh Jishitang memberikan suatu penjelasan.
Pria berbaju kuning ini semakin bersemangat, dia mengambil batu dari pinggir jalan dan melemparkannya ke toko Jishitang, dengan keras, kaca pintu retak.
Semua orang di kerumunan juga mengikutinya melempar apa yang ada di tangannya ke Jishitang.
“Kak Lucky!” wajah William Song memucat, dia belum pernah mengalami hal seperti ini, sekarang kakeknya tidak ditempat, dia benar-benar sangat khawatir, hanya bisa berharap kepada Jeremy Lin.
“Semuanya berhenti!”
Jeremy Lin diam-diam mengambil napas, kemudian berteriak dengan nada tinggi, semua orang merasa seperti terkejut hingga bergemetar, dan langsung terdiam, melihat tatapan Jeremy Lin yang sangat menakutkan.
Semua orang menyadari bahwa, Jeremy Lin yang terlihat biasa saja, ternyata bisa memancarkan aura yang begitu menakutkan.
“Aku hanya mengatakan bahwa ampas obat di dalam wajan ini tidak bermasalah, tapi tidak mengatakan bahwa orang yang meminum obat ini tidak bermasalah!” kata Jeremy Lin dengan dingin menatap pria berjanggut pendek berkata, “Takutnya ada beberapa ampas obat, yang sudah kamu buang duluan.”
“Apa maksudmu?!”
Mata pria berjanggut pendek itu membara, dengan kesal berkata, “Tidak percaya kita sekarang ke Biro Kesehatan untuk memeriksanya, lihat apakah ada bahan lainnya!”
“Tidak perlu memeriksanya, tidak akan ada hasil, karena kamu hanya mencampurkan beberapa Pinellia (Sejenis tanaman obat-obatan) Perancis dengan beberapa Pinellia mentah, kedua bahan ini adalah bahan obat, hanya saja cara pengolahannya berbeda, jadi tidak bisa diuji.”
Jeremy Lin berkata sambil menatap pria berjanggut pendek itu, jika bukan karena dia sangat sensitif terhadap bau obat tradisional, maka dia benar-benar akan tertipu oleh pria berjanggut ini.
“Kamu... kamu ini membalikkan fakta!” kata pria berjenggut pendek ini, dengan ekspresi penuh dengan amarah.
Semua orang mendengar Jeremy Lin berbicara demikian, mereka tidak bisa menahan rasa terkejutnya, dan memiliki sedikit pengetahuan tentang obat tradisional atau orang sakit, semua tahu bahwa Pinellia mentah jika tidak tepat mengolahnya, maka akan menjadi racun.
Dan gejala pasien keracunan ini memang sama dengan gejala Pinellia mentah.
“Membalikkan fakta?” Kata Jeremy Lin, meneruskan kata-katanya, “Selama pasien ini dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan darah, maka akan tahu kebenarkannya! Sampai saat itu, kamu bersalah karena melakukan pembunuhan!”
“Hah?!”
Ekspresi pria berjanggut pendek itu berubah, tubuhnya sedikit bergemetar, tiba-tiba terdengar suara dari depan Jeremy Lin, sambil menangis, “Kakak, aku kebingungan tadi, maafkan aku! Aku sama sekali tidak bermaksud melukai orang, aku hanya ingin menghancurkan nama Jishitang...”
Toko obat pria berjanggut pendek itu berada di pinggir jalan, dan biaya toko sangat mahal, semenjak Jishitang buka, usahanya berkurang, jadi dia memikirkan rencana licik untuk menghancurkan Jishitang.
Sebenarnya dia bisa berhasil, tapi tidak menduga bahwa Jeremy Lin begitu hebat.
Novel Terkait
Yama's Wife
ClarkHusband Deeply Love
NaomiMy Charming Lady Boss
AndikaBehind The Lie
Fiona LeeHabis Cerai Nikah Lagi
GibranSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiMenaklukkan Suami CEO
Red MapleHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)