His Second Chance - Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
Stephanie Wei melototinya dengan tajam, dan dengan marah berkata, “Orang lain menggali menemukan Ginseng berumur ribuan tahun dan menjualnya kepadamu?! Barang seperti ini, meskipun mempunyai uang, kamu tidak akan bisa membelinya!”
Stephanie Wei berkata demikian karena kakek dia Frans Zheng dalam kondisi buruk untuk sementara waktu dan mengutus beberapa orang untuk membeli Ginseng berumur ratusan tahun, berapapun harganya.
Ini masalahnya, yang dia terima adalah beberapa Ginseng yang jelek, Ginseng yang berumur, paling tidak berumur ratusan tahun saja.
Meskipun Jeremy Lin mempunyai uang, bisa mengalahkan kekayaan kakeknya?
Jadi Stephanie Wei dengan tegas tidak percaya bahwa Jeremy Lin dapat membeli Raja Ginseng berumur ribuan tahun.
“Adik kecil, bagaimana kalau kita taruhan?” kata Jeremy Lin sambil tersenyum dan melirik Stephanie Wei.
“Cih! Siapa yang mau jadi adikmu.” kata Stephanie Wei dengan sinis, berkata, “Bertaruh ya bertaruh, kamu katakan bagaimana cara bertaruh?”
“Begini, kalau aku bisa mengeluarkan Ginseng berusia hampir ribuan tahun, ke depannya jika kamu bertemu denganku, kamu harus memanggilku dengan sebutan Kakak.”
“Baiklah!” Stephanie Wei setuju, berkata, “Kalau kamu tidak bisa mengeluarkannya, ke depannya jika kamu bertemu denganku, kamu harus memanggilku dengan sebutan Bibi!”
“Stephanie, bagaimana kamu bisa berbicara seperti itu kepada Tuan Lucky.” kata Justin Lei dengan cepat menariknya.
“Dia sendiri yang bilang ingin bertaruh, siapa yang tidak berani adalah pengecut!” kata Stephanie Wei dengan kesal, dan merenung Jeremy Lin memukul pantatnya.
Jika dia tidak bisa mengalahkan Jeremy Lin, sudah dari awal dia memotong tangannya dan diberikan kepada anjing.
“Sepakat.”
Jeremy Lin sambil berkata sambil mengambil sebuah kantong merah dari dalam tasnya, dan berbalik memberikannya kepada Tuan Xiao, “Tuan, silakan kamu lihat.”
Tuan Xiao menatapnya, dan bergegas menghampirinya, membuka kantong itu, menyadari bahwa ada Ginseng dengan penampilan luar biasa tergeletak di dalamnya.
“Apakah ada kaca pembesar?” tanya Tuan Xiao kepada Kepala Rumah Sakit dengan tergesa-gesa.
“Ada! Ada!” jawab Kepala Rumah Sakit, berlari pergi dengan langkah kecil, kemudian kembali membawa kaca pembesar.
Tuan Xiao menggunakan kaca pembesar dan mengamatinya dengan teliti, tatapannya semakin lama semakin terkejut, dan tangannya bergemetar.
“Sungguh kualitas yang luar biasa, luar biasa!” kata Tuan Xiao, dengan ekspresi bahagia menatap Stephanie Wei dan Jeremy Lin berkata, “Ginseng ini aku tidak berani menjawab apakah sudah berumur ribuan tahun, tapi setidaknya berumur enam tujuh ratus tahun ke atas, penyakit Tuan Lei ini, boleh mencobanya!”
“Hah? Bagaimana mungkin!”
Stephanie Wei juga sangat terkejut, kemudian membungkuk untuk melihat Ginseng itu, tapi tidak terlihat apa-apa.
“Kakak bisa tertolongkah?” tanya Justin Lei dengan semangat, melihat Jeremy Lin dengan tatapan bersyukur, dan dia bersumpah, “Tuan Lucky, jangan khawatir, jika Anda bisa menyembuhkan penyakit kakekku, Keluarga Lei akan memberikan semua yang kamu mau, dan juga...”
“Ini adalah tugasku menyelamatkan orang.”kata Jeremy Lin sambil melambaikan tangan, kemudian berkata kepada Tuan Xiao, “Tuan Xiao, bisakah kamu membantuku menangani Ginseng ini, aku akan lebih tenang dengan begitu.”
“Tidak masalah, tidak masalah.”
Tuan Xiao sedikit terkejut, tidak menyangka bahwa Jeremy Lin mempercayainya, berpikir tadi dia mengejeknya, membuatnya sangat malu, dan menghela napas, orang selalu berubah, di atas orang masih ada orang!
“Tuan, meskipun sekarang fibrosis paru-paru dapat dikendalikan, tapi cedera di paru-paru Tuan Lei sudah sangat fatal.” Tuan Xiao baru mengingatnya, tadi karena kesenangan, jadi dia melupakan hal ini, penyakit ini tidak bisa disembuhkan kali ini, Tuan Lei juga tidak berdaya.
“Hal ini sebelumnya aku sudah mendengarnya dari Tuan Song, mudah ditangani.”
Jeremy Lin tersenyum, dan berjalan ke samping Tuan Lei, mencabut jarum peranya, kemudian mengeluarkan tas akupunturnya dan memutar jarum peraknya, dengan lembut menusuk tubuh Tuan Lei.
Dia merasa bergemetar saat jarum perak itu ditusukkan.
Setelah sepuluh jarum ditusuk, hidung Jeremy Lin sedikit berkeringat.
“Jarum Ajaib Taiyi?!”
Mata Tuan Xiao tiba-tiba melotot, apa yang digunakan Jeremy Lin ternyata adalah Jarum Ajaib Taiyi, harus tahu bahwa Jarum Ajaib Taiyi yang beredar sekarang adalah tipu muslihat yang bodoh, dan satu set Jarum Jeremy Lin ini asli, dia telah melihatnya di buku pengobatan kuno.
Satu set akupuntur ini kesulitannya terletak pada pengendalian metode jarum dan kedalaman jarum, sedikit kecerobohan akan menjadi masalah bahkan dapat merugikan nyawa orang itu, maka semakin lama semakin musnah, kemudian berkembang menjadi obat sederhana.
Setelah teknik akupuntur Jeremy Lin menerapkannya, Tuan Lei sedikit tersentak, dan napasnya mulai stabil, dan wajahnya berangsur-angsur memerah.
Tuan Xiao merinding melihatnya, menatap Raja Ginseng yang ada di tangannya, matanya berkaca-kaca, dewa, sungguh seorang dewa!
Dia mundur kesamping dengan hormat, membungkuk dengan hormat kepada Jeremy Lin, dan dengan gemetar berkata, “Tuan sangat berbakat, mohon terima penghormatan aku!”
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaIstri Pengkhianat
SubardiEverything i know about love
Shinta CharityAkibat Pernikahan Dini
CintiaThick Wallet
TessaThe Sixth Sense
AlexanderHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)