His Second Chance - Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya

Di bawah lutut semua pria ada emas, apa lagi pria keluarga Lei.

Tapi di hadapan kematian kakek, di bawah lutut Justin Lei tidak ada emas.

Angin beserta hujan terkena di wajah Justin Lei, sangat dingin, tapi dia seperti tidak bisa merasakannya, di wajahnya jelas menunjukkan ketegarannya.

Kakek pernah memberitahu dia, semua orang harus menanggung akibat dari perbuatan sendiri, dan sekarang, dia sedang menanggung akibat itu, karena kesombongan dia membuat Jeremy Lin marah, maka sekarang dia harus menerima hukuman sepantasnya.

Dia bahkan merasa hukuman ini masih belum cukup, maka terlihat sedikit merendah.

"Tuan muda Lei, silakan kembali, tubuh anda begitu mewah, kalau terjadi sesuatu aku tidak bisa menanggungnya." Jeremy Lin melihat Justin Lei yang sedang bersujud di luar, terlihat dingin, menunduk sambil merapikan pembukuan sendiri.

"Justin Lei sudah tahu salah, tolong Tuan menolong Kakek aku! Seluruh Keluarga Lei akan sangat berterima kasih kepada kamu!"

Justin Lei berkata dengan keras, dia sudah bertekad, kalau hari ini Jeremy Lin tidak menyetujuinya, dia akan bersujud sepanjang hari, kalau besok Jeremy Lin masih tidak setuju, dia akan bersujud selama dua hari, sampai Jeremy Lin menyetujuinya, atau tidak, bersujud sampai kakeknya sudah tidak bisa lagi.

Jeremy Lin tidak lagi mengacuhkan dia, melanjutkan kerjaannya sendiri.

Sebenarnya Jeremy Lin sudah mengetahui penyakit Tuan Lei, sudah memahaminya, dari awal berencana untuk membantu, dia sekarang terus menolak, hanya saja untuk memberikan pelajaran kepada Justin Lei.

Lusa kemarin Tuan Song setelah menelepon dengan Justin Lei, Tuan Song menelepon ke Jeremy Lin, dan menjelaskan kondisi Tuan Lei kepadanya.

Jeremy Lin setelah mendengarnya juga tidak langsung mengatakan pasti bisa diobati, hanya berkata masalahnya tidak besar.

Tuan Song sangat senang, dia juga sangat memahami kerendahan hati Jeremy Lin, kalau Jeremy Lin mengatakan tidak pasti, itu berarti masalahnya tidak besar, kalau Jeremy Lin mengatakan masalahnya tidak besar, berarti sudah pasti tidak masalah.

Setelah mengetahui Tuan Song bisa diselamatkan, Tuan Song sangat senang, tapi untuk menetapi permintaan Jeremy Lin, dia tidak memberitahu percakapan mereka kepada Justin Lei, maka baru ada Justin Lei yang meminta tolong kepada Jeremy Lin.

"Kak Justin? Apa yang kamu lakukan di sini, cepat bangun!"

Saat ini suara yang jernih terdengar, kemudian ada seorang wanita berpakaian seragam polisi membawa payung dan berlari kecil ke arahnya, mencoba untuk menarik Justin Lei agar berdiri.

"Stephanie Wei? Kamu mengapa datang?"

Justin Lei mengangkat kepala dan melihat, ternyata adalah Stephanie Wei, secara tidak langsung sedikit terkejut.

Sudah lama tidak bertemu, Stephanie Wei terlihat cantik, kedua matanya besar dan bersinar, kulit yang putih ada sedikit kemerahan, bentuk tubuhnya juga sangat bagus, kaki panjang, pinggang kecil, dada dan pinggul berisi, memakai seragam polisi membuatnya terlihat keren.

"Aku pergi menjenguk Kakek Lei, mereka bilang kamu datang ke sini, aku langsung datang." Stephanie Wei memegang payung sampai menutupi kepala Justin Lei, dan bertanya "Kamu masih belum beritahu aku, mengapa kamu bersujud di sini? Cepat bangun."

Stephanie Wei sambil berkata sambil menarik Justin Lei, Justin Lei menggelengkan kepala, dengan merasa bersalah berkata, "Aku datang untuk meminta tolong Tuan He untuk mengobati kakek, Tuan He tidak menyetujuinya, aku pun tidak bangun."

"Orang ini begitu keterlaluan?! Dan juga seorang dokter, apakah dia tidak ada etika dokter!" Stephanie Wei dengan kesal berkata, "Kamu tunggu, aku pergi mencari dia untuk berbincang dengannya.

"Stephanie! Itu semua salahku..."

Justin Lei masih belum sempat menahannya, Stephanie Wei sudah masuk, dia menepuk meja, dengan kesal berkata "Kamu yang bermarga He itu? Apakah kamu tidak ada perikemanusiaan, tidak mau menolong orang?"

Jeremy Lin mengangkat kepala dan melihat Stephanie Wei, sedikit terkejut, ini pertama kali dia melihat polisi wanita yang begitu cantik, lumayan menarik.

"Haid kamu belakangan ini tidak teratur ya, ke depannya emosi harus dikontrol." Jeremy Lin tertawa dan bekata.

"Apa katamu?! Sial, berani menjadikan aku lelucon!"

Stephanie Wei melototi dia, lalu segera ke samping Jeremy Lin, dan mau menamparnya.

Jeremy Lin bergerak secepat kilat, langsung menangkap pergelangan tangan dia, lalu berdiri dan memutarkan tangannya, Stephanie Wei pun tengkurap di meja, lengannya diputar ke bagian punggung, sampai dia tidak bisa bergerak.

"Lepaskan aku! Lepaskan aku! Kamu si sialan!"

Stephanie Wei sambil berteriak, sambil menggunakan tenaga untuk menggerakkan tubuh.

Tetapi tidak lama kemudian dia sudah tidak bergerak, wajahnya menjadi merah, karena sekarang dia tengkurap di meja dengan posisi menungging, sedangkan di saat dia menggerakkan tubuhnya, sedikit banyak akan terkena bagian tubuh Jeremy Lin yang tidak seharusnya terkena.

"Dasar preman, habis kamu!" Wajah Stephanie Wei sudah merah seperti apel, dia menggertakkan gigi dan marah.

"Maaf, aku tidak sengaja."

Jeremy Lin juga sadar akan posisi canggung ini, buru-buru melepaskan tangan dan mundur.

"Cari mati!"

Stephanie Wei berteriak, dan diikuti dengan sebuah tamparan ke arah Jeremy Lin.

Tamparan dia ini sangat cepat, kekuatannya sangat besar, kalau memukul orang lain, setidaknya bisa sedikit geger otak.

Tapi Jeremy Lin bahkan tidak bergerak ama sekali, dengan tersenyum melihat dia, membiarkan dia memukulnya.

Stephanie Wei dalam hati senang, tidak menghindar, lihat saja aku pukul sampai mati, dasar preman.

Yang mengagetkan dia adalah, pukulan dia ini, ternyata tidak mengenainya, hanya berjarak sekitar setengah cm, benar-benar berjarak tipis dengan hidung Jeremy Lin.

Tidak mungkin!

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu