His Second Chance - Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
Area di depan mereka terhalang oleh pagar besi, itu adalah lokasi konstruksi yang sangat besar, ada sebuah lubang besar di gali di sana, dan lubang itu penuh dengan batang baja, sangat jelas sedang ada pembangunan.
Dua ekskavator dan dump truck di kejauhan sedang membersihkan batu dan lumpur serta barang-barang tidak berguna lainnya.
"Apakah alamatnya salah?"
Marcella Jiang melihat ke sekeliling, tidak ada panti asuhan di sini.
"Tetapi Ayah sudah menjamin bahwa itu tidak akan salah." Jeremy Lin bergegas mengeluarkan catatan itu dan melihatnya, "Jalan Changning No. 445, panti asuhan No 2 Kota Qinghai."
Saat ini kebetulan ada dua orang pekerja yang memakai helm proyek lewat, Marcella Jiang bergegas menghampiri dan memanggil mereka, "Maaf kakak, kami ingin bertanya, apakah di sini dulunya ada panti asuhan? "
Kedua pekerja itu melihat ke arah Marcella Jiang, dan mata mereka langsung bercahaya, mereka merasa dia sangat cantik.
Mereka selalu berada di lokasi konstruksi, kapan mereka pernah melihat wanita cantik seperti dia, mereka berdua bergegas menjawab: "Ya, benar, pernah ada panti asuhan, tetapi telah digusur beberapa tahun yang lalu."
"Sudah digusur beberapa tahun yang lalu?" Jeremy Lin juga berjalan mendekat, "Kenapa?"
"Gara-gara ada pergusuran, sudah sekitar tiga atau empat tahun, semua yang tinggal di tempat ini pada dasarnya sudah pindah, relokasi dan pembongkaran sempat tertunda satu atau dua tahun, dan sekarang baru dibangun kembali." Jawab kedua pekerja itu.
Mengenai hal ini, mereka juga mendengarnya dari kontraktor dan manajer.
"Kalau begitu apakah Anda tahu kemana panti asuhan itu pindah?" Jeremy Lin bergegas bertanya.
Kedua pekerja itu saling bertatapan sejenak dan menggelengkan kepala, hal ini sudah berada di luar yang mereka ketahui.
"Terima kasih." Marcella Jiang mengangguk dengan sopan.
"Kalian bisa pergi ke pemerintah kota untuk memeriksanya." Kedua pekerja itu berkata dan pergi.
"Yang mereka katakan itu benar, kita bisa pergi ke pemerintah kota untuk mencari tahu, pasti bisa menemukan kepala panti asuhan waktu itu." Ekspresi Marcella Jiang langsung berubah, pemerintah kota pasti memiliki datanya.
"Lupakan saja." Jeremy Lin menghela napas dan berkata dengan sangat kecewa, "Sudah bertahun-tahun berlalu, kepala panti asuhan sudah tidak tahu diganti berapa kali, jika panti asuhan masih ada, mungkin masih menyimpan data fileku waktu itu, sekarang panti asuhan sudah relokasi, sepertinya tidak ada yang tersisa lagi. "
Jeremy Lin mendongak dan melihat ke lokasi konstruksi yang sedang dibangun, dia tidak bisa menahan diri untuk mendesah.
Awalnya dia datang ke sini dengan penuh harapan, tetapi tidak disangka akan mendapatkan hasil seperti ini.
Saat ini ia merasa beberapa jari ramping dan lembut menyelip di telapak tangannya, Marcella Jiang menggenggam tangannya dengan lembut dan berkata dengan pelan: "Tidak apa-apa, selama kamu mau mencarinya, aku akan selalu menemanimu untuk mencarinya, aku yakin suatu hari nanti pasti akan ketemu. "
Jeremy Lin menoleh dan meliriknya, melihat wajahnya dengan fitur yang cantik dan bulu mata yang panjang, dia tidak bisa menahan diri merasa terharu.
"Tidak ditemukan juga tidak masalah, bukankah kita selalu memiliki rumah." Marcella Jiang menggenggam tangannya dengan sedikit lebih kuat.
Meskipun dia juga merasa sedikit sedih saat melihat ekspresi Jeremy Lin yang kecewa, namun dia juga merasa sedikit senang di dalam hatinya, setidaknya masa depan yang tidak pasti itu bisa di undur.
Meskipun apa yang akan terjadi pasti akan terjadi, tetapi bukankah kita semua hidup di masa sekarang.
"Kita bicarakan lagi nanti, tidak peduli apakah dapat ditemukan atau tidak, aku akan menerima kenyataan." Jeremy Lin menghela napas, dia merasa sedikit bersalah, Lucky, maaf, aku sudah mencoba yang terbaik.
Jeremy Lin bergegas mengatur suasana hatinya, dia tersenyum, dan berkata kepada Marcella Jiang: "Apa yang akan kamu lakukan nanti? Ayo datang ke klinik bersamaku untuk berkunjung, nanti malam kita pergi makan ke rumah ibu angkat, dia bilang dia sudah lama tidak berjumpa denganmu, dia merindukanmu. "
"Oke." Marcella Jiang mengangguk, dia juga tidak menolak.
Setelah mereka berdua tiba di klinik, sudah ada mobil Porsche 911 ungu diparkir di luar klinik.
Marcella Jiang mengerutkan kening, dia merasa sedikit tidak senang, mengetahui bahwa Monica Xue datang lagi, dia tidak dapat menahan diri merasa sedikit kesal, meskipun tidak ada apa-apa antara Jeremy Lin dan Monica Xue, tetapi berdasarkan pemahamannya tentang wanita, Marcella Jiang dapat melihat bahwa Monica Xue memiliki perasaan pada Jeremy Lin.
Meskipun perasaan ini tidak terlalu kuat, tetapi sedikitpun tidak boleh, karena Jeremy Lin sudah menikah!
Jeremy Lin juga sudah merasakan perubahan suasana, dia menoleh dan menatap Marcella Jiang, dia menyadari wajahnya tampak dingin, seolah-olah dibungkus oleh lapisan es, dan dia tidak bisa menahan diri untuk tersenyum.
Kak Marcella ini baik di aspek apapun, tetapi dia mudah cemburu.
Jeremy Lin buru-buru menjelaskan dan berkata: "Kak Marcella, kamu jangan salah paham, dia pasti datang mencariku karena ada urusan."
"Aku juga tidak mengatakan ada apa-apa di antara kalian, untuk apa kamu gugup." Marcella Jiang berkata dengan dingin.
Dia juga tahu sedikit tentang kerja sama antara Jeremy Lin dan Monica Xue.
Begitu mereka masuk ke dalam, mereka melihat Monica Xue sedang duduk di ruang konsultasi, dia membolak-balik beberapa dokumen.
Karena Jeremy Lin sudah memutuskan untuk pergi ke panti asuhan hari ini, jadi dia memberi tahu pasien terlebih dahulu bahwa hari ini dia tutup dan tidak menerima pasien, jadi saat ini tidak ada orang di klinik.
"Kamu sudah datang."
Ketika Monica Xue melihat Jeremy Lin dia langsung merasa senang, dia buru-buru bangkit, ketika menyadari Marcella Jiang berdiri di belakang Jeremy Lin, senyumannya langsung mengeras.
"Nyonya Marcella datang juga, cukup lengket yah." Ujar Monica Xue dengan nada provokatif.
"Kak Monica, kamu sudah lupa, ini adalah klinik kami, aku bisa datang kapan pun aku mau." Marcella Jiang menjawab dengan datar, lalu pergi ke meja konsultasi dan duduk di kursi, dia terlihat sangat santai.
Kata-katanya ini sangat mematikan, pertama, dia memanggil Monica Xue dengan panggilan kakak, artinya Monica Xue lebih tua darinya, kedua menyatakan statusnya yang sebagai nyonya rumah, ini adalah klinik mereka, dan Monica Xue hanyalah seorang tamu.
Selain itu, ia duduk di kursi yang biasanya diduduki oleh Jeremy Lin, selain Jeremy Lin, ia adalah orang kedua yang duduk di kursi ini.
Monica Xue menggigit bibirnya dengan kesal, dia juga bukan datang untuk berdebat dengan Marcella Jiang, jadi dia tidak banyak berbicara lagi, dia buru-buru memanggil Jeremy Lin ke sisinya, lalu mengeluarkan botol hijau yang sangat bagus dari tasnya dan menyerahkannya kepada Jeremy Lin, dia berkata dengan gembira: "Produk jadi sudah keluar, coba lihat bagaimana hasilnya."
Jeremy Lin segera mengambil botol tersebut dan menyadari bahwa botol kosmetik ini dibuat dengan sangat bagus, dengan logo "Perusahaan Skin Care Lucmo" tercetak di atasnya, dan ada tulisan "Skin Care Kulit Putih Salju".
Jeremy Lin membuka tutup botolnya dan menyadari isinya adalah cairan kental berwarna hijau jernih, itu terasa sangat halus saat disentuh dan beraroma sangat harum, serta menyegarkan, tidak ada lagi aroma herbal asli dari bahan obat, ini juga tampak jauh lebih bagus daripada warna gelap sebelumnya.
"Seharusnya ini sudah pernah ditangani secara khusus, komposisinya tidak berubah bukan?" Jeremy Lin mengoleskannya sedikit di punggung tangannya.
"Jangan khawatir, tidak ada yang berubah, aku sudah mencobanya ke banyak orang, efek kecantikan dan memudarkan flek hitam sangat signifikan, pada dasarnya, kulit jelas bisa diperbaiki dalam waktu seminggu tanpa efek samping." Monica Xue berkata dengan gembira.
"Baguslah kalau begitu." Jeremy Lin mengangguk.
Novel Terkait
Si Menantu Dokter
Hendy ZhangMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelHusband Deeply Love
NaomiBehind The Lie
Fiona LeeHis Second Chance
Derick HoThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)