His Second Chance - Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk

Dia merasa sedikit menyesal datang ke pesta ini, sekarang dia tahu bahwa Andri Yu Kepala Rumah Sakit ini sama sekali tidak ada baiknya.

Tapi Jeremy Lin terus mengabaikan peringatan Marcella Jiang, segelas demi segelas minum bersama kumpulan orang ini tanpa menolak.

Setelah satu putaran, Jeremy Lin sudah minum sekitar tujuh delapan gelas.

Andri Yu melihatnya sangat senang, Lucky He ini, bukan hanya tidak berguna, tapi juga idiot.

Hanya saja hal yang tidak diduganya, kadar alkohol bir putih ini sangat tinggi, Jeremy Lin telah minum begitu banyak, tapi terlihat seperti tidak kenapa-kenapa, sama sekali tidak mabuk.

Marcella Jiang juga merasakannya, sejak kapan orang bodoh ini kuat minum.

“Semuanya sudah selesai bersulang? Sekarang giliranku bersulang untuk kalian.” kata Jeremy Lin dengan tersenyum, menuang bir ke dalam gelasnya, dan bersulang dengan mereka satu per satu.

Wajah semua orang yang semulanya sedikit tertawa mabuk, semakin lama semakin terkejut, karena telah minum sebanyak itu, wajah Jeremy Lin tidak berubah.

Beberapa orang bahkan bertanya-tanya apakah dia minum air putih.

Tapi ketika dia menuangkan bir itu, semua orang benar-benar melihatnya, dan itu memang benar Bir putih.

Setelah satu putaran, sekitar tujuh delapan gelas, wajah Jeremy Lin tidak berubah, sama sekali tidak mabuk, sebaliknya, ada beberapa orang yang tidak sering minum, setelah dua gelas, wajahnya sudah memerah, dan perutnya terasa sedikit terbakar.

“Astaga, Saudara He sungguh kuat minum!”

Andri Yu berpura-pura memujinya, tapi merasa sangat kesal di dalam hatinya, tubuh kurusnya seperti ayam ini, ternyata kuat minum?

Jika orang biasa, pasti sudah mabuk sampai pingsan.

“Ayo, aku akan bersulang sekali lagi untuk Saudara He.” kata Andri Yu sambil mengangkat gelasnya.

Kekuatan minumnya juga kuat, dia bisa minum bir putih biasa sekitar empat botol, tapi untuk kadar alkohol tinggi seperti ini, dia hanya bisa minum sekitar dua botol, sudah pasti akan jatuh mabuk.

Jika mabuk, malam ini tidak bisa melakukan rencananya, maka tidak bisa tidur bersama Marcella Jiang.

Jadi dia berusaha keras membuat Jeremy Lin mabuk.

“Baik!” kata Jeremy Lin mengangkat birnya dan meminumnya dengan sekali tegukkan, kemudian menuang kembali birnya dan berkata, “Aku juga bersulang untuk Kak Andri Yu.”

“Hah?! tidak perlu, Saudara He, tidak perlu sungkan, kamu minum bersama yang lainnya.” kata Andri Yu.

“Baiklah, kalau begitu aku bersulang untuk kalian!” kata Jeremy Lin sekali lagi bersulang untuk semuanya.

Ditambah dengan gelas ini, bearti sudah gelas ketiga, dan wajah semua orang mulai memerah, tidak dapat berkata apa-apa.

Tanpa diduga Jeremy Lin tidak berhenti, sekali lagi mengangkat gelasnya, dan bersulang untuk semuanya, menyuruh semua orang untuk minum bersama.

Tiga gelas berturut-turut, beberapa orang sudah tidak kuat lagi, merasa mabuk sampai tidak bisa membuka mata kembali, kecuali Jeremy Lin, Andri Yu dan Marcella Jiang yang tidak minum sama sekali, mereka masih tersadar.

Harry Sun juga sudah mabuk sampai tertidur di atas meja.

Marcella Jiang terkejut melihat Jeremy Lin, dia bahkan bertanya-tanya apakah Lucky He diam-diam minum di belakangnya.

Tapi itu tidak benar, mengingat dia masih mabuk sebulan kemarin, setelah pulang kerumah, dia tertidur di tempat tidur, dan menimpa dirinya....

Memikirkan hal itu, wajah Marcella Jiang memerah, tidak memikirkannya lagi.

Sebenarnya, alasan mengapa Jeremy Lin tidak mabuk setelah minum begitu banyak bir, karena dia sudah membuat persiapan sebelum datang, jadi saat dia pulang ke rumah mengganti pakaiannya, dia meminum obat penahan mabuk, jangankan minum sedikit, minum sepuluh botol lebih dia tidak akan mabuk.

“Kak Andri Yu, kenapa bengong, ayo minum!” kata Jeremy Lin kepada Andri Yu dengan tersenyum, sekali lagi menuang bir ke dalam gelas.

Andri Yu sedikit ingin menangis, orang ini manusia bukan, bagaimana mungkin dia sangat kuat minum?

“Kak Andri, kenapa kamu tidak senang, apakah kurang bersenang-senang, pelayan, kemari, bawakan aku gelas besar!” teriak Jeremy Lin di depan pintu.

Pelayan langsung membawakan dua gelas besar, dan membantu Jeremy Lin menuangkan bir, satu botol bir untuk dua gelas, terlihat satu gelas ini terisi setengah botol bir.

“Ayo, Kak Andri Yu, aku bersulang untukmu!”

Jeremy Yu memberikan gelas bir kepada Andri Yu, dan tertawa, “Senang sekali dapat minum dengan Kak Andri hari ini!”

“Saudaraku, ampuni aku kali ini...” kata Andri Yu memohon, jika dia meminum gelas ini, maka dia akan habis hari ini.

“Kak Andri jangan bercanda, aku pernah mendengar Marcella Jiang berbicara, bahwa kamu kuat minum, benar kan Marcella Jiang?” tanya Jeremy Lin menatap Marcella Jiang.

“Benar, Kepala Rumah Sakit Andri Yu sangat hebat.” kata Marcella Jiang sambil tersenyum, dia dapat melihat bahwa Jeremy Lin sengaja mencibir Andri Yu.

Mendengar Marcella Jiang berbicara seperti itu, Andri Yu seketika merasa sedikit bersemangat, bagaimanapun dia tidak dapat menjatuhkan martabatnya di depan Marcella Jiang, lalu langsung mengangkat gelas bir itu, bersulang dengan Jeremy Lin, dan meminumnya.

Setengah botol bir diminumnya, Andri Yu merasa sekujur tubuhnya memanas, dan merasa pusing, berdiripun tidak stabil.

Tetapi Jeremy Lin di sampingnya setelah meminum habis sama sekali tidak ada reaksi, sekali lagi membuka sebotol bir, dan menuangkan ke dua gelas dengan penuh, berkata sambil tertawa, “Ayo, kak Andri, kita teruskan!”

“Saudaraku, aku beritahu... beritahumu... aku tidak bisa minum lagi... tidak bisa...” kata Andri Yu dengan terbata-bata.

“Kak Andri bercanda, kamu adalah raja minum.”

Tapi belum selesai dia berbicara, Jeremy Lin langsung membawa dua gelas bir ke hadapannya, selesai dirinya meminum satu gelas, kemudian langsung menekan leher Andri Yu, dan menuangkan bir itu ke dalam mulutnya.

Andri Yu menjerit, tapi dia tidak bisa melarikan diri sekeras apapun dia berusaha, meminum segelas bir, dia terbatuk dua kali, dan langsung terjatuh keatas meja.

Marchella Jiang terkejut melihat sekumpulan orang tergeletak di atas meja, kemudian melihat waktu, ternyata sudah jam dua belas lewat!

Baru saja dia hendak bertanya mengapa Jeremy Lin tiba-tiba bisa minum begitu banyak, siapa yang tahu, Jeremy Lin berbicara duluan, “Kamu kembali ke mobil dulu, aku akan menelepon keluarga dan teman-teman mereka, menyuruh mereka datang menjemput mereka.”

Marcella Jiang menganggukkan kepala, merasa bahwa dirinya tidak perlu tinggal di sana lagi, kemudian dia turun duluan.

Setelah Marcella Jiang pergi, ekspresi Jeremy Lin tiba-tiba berubah menjadi serius, memandang sekeliling, dan melihat kesemua orang yang berada di atas meja.

Kenapa selalu ada orang yang tidak takut mati, yang selalu ingin menyentuh istrinya?

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu